G. Tatacara pemeriksaan Kayu Gergajian untuk penerbitan SKSHH
1. Melakukan pemeriksaan administratif terhadap DHH
yang diajukan : a.
Memeriksa kebenaran blanko DHH yang digunakan, b.
Memeriksa nomor-nomor bundel kayu gergajian sesuai dengan DHH,
c. Memeriksa kebenaran pengisian DHH.
2. Melakukan pemeriksaan fisik kayu gergajian dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut : a.
Kayu gergajian yang akan diuji disusun per sortimen dan dikelompokan berdasarkan penggunaan,
b. Melakukan pemeriksaan jenis dan ukuran, dengan mengambil
secara acak dan harus mewakili setiap sortimen dan jenis, dengan ketentuan sebagai berikut :
I-144
1 Partai 1 – 35 keping, contoh yang diambil 100 , 2 Partai 36 – 500 keping, contoh yang diambil 35 keping,
3 Partai 501 – 1000 keping, contoh yang diambil 60 keping, 4 Partai 1001 – 2000 keping, contoh yang diambil 80 keping,
5 Partai 2001 – 3000 keping, contoh yang diambil 125 keping, 6 Partai lebih dari 3000 keping, contoh yang diambil 5.
c. Toleransi perbedaan ukuran yang diperkenankan dalam
pemeriksaan adalah sebagai berikut : 7 Tebal ukuran baku ≤ 3 cm, toleransinya ≤ 3 mm
8 Tebal ukuran baku 3 cm, toleransinya ≤ 6 mm 9 Lebar ukuran baku ≤ 8 cm, toleransinya ≤ 3 mm
10
Lebar ukuran baku 8 cm, toleransinya ≤ 3 mm
11 Panjang ukuran baku ≤ 1 m, toleransinya ≤ 25
mm 12
Panjang ukuran baku 1 m, toleransinya ≤ 50 mm
d. Hasil Pemeriksaan tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam
Daftar Pemeriksaan Kayu Gergajian Kayu Lapis DPKGKL dengan menggunakan blanko model DK.A. 103.b lampiran I.C.2.
e. Apabila berdasarkan pemeriksaan partai sampel tersebut, ukuran lebihnya tidak melebihi toleransi yang diperkenankan, maka dimensi
fisik kayu tersebut termasuk lulus uji, yaitu tebal dan panjangnya tidak mempunyai kayu kurang atau kayu pas, sedangkan lebarnya
diperkenankan mempunyai kayu pas dan kayu kurang 5 mm, asalkan jumlah kepingnnya hanya 10 dari jumlah keping kayu
gergajian contoh.
f. Apabila kayu gergajian yang lulus uji jumlahnya adalah 90 atau lebih dari jumlah sampel, maka DHH yang diajukan dinyatakan
benar. g. Hasil pemeriksaan tersebut selanjutnya dibuatkan Berita Acara
Pemeriksaan BAP Kayu Gergajian Kayu Lapis dengan menggunakan model blanko DK.B. 101.b lampiran I.I.2.
h. Apabila berdasarkan pemeriksaan diperoleh hasil di luar batas yang diperkenankan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka wajib
dilakukan pengukuran ulang 100 oleh pemilikpenerima kayu olahan tersebut.
i. Setelah selesai dilakukan pengukuran ulang terhadap partai kayu sebagaimana dimaksud pada huruf h, selanjutnya dilakukan
pemeriksaan ulang oleh P2SKSHH dengan prosedur sesuai ketentuan sampai hasil pemeriksaan dinyatakan benar.
j. Terhadap partai kayu yang telah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya dinyatakan benar sebagaimana dimaksud pada huruf d, maka wajib
dibuatkan DHH baru dan selanjutnya diterbitkan SKSHH oleh P2SKSHH.
I-144
k. Peralatan pengujian yang digunakan meliputi pita ukur, jangka sorong, pisau dan kaca pembesar.
l. Tata cara pengukuranpengujian dilakukan sesuai dengan ketentuan pengukuranpengujian yang berlaku.
H. Tata cara pemeriksaan Kayu Lapis untuk penerbitan SKSHH