PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.28
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
10. Camat Sebuku beserta staf 11. Aparat Desa Tinampak I
12. Segenap aparat pemerintah dan masyara- kat yang telah membantu tim.
2. GEOLOGI UMUM
Secara regional, daerah Sungai Apan merupa- kan bagian dari Cekungan Tarakan. Cekungan
Tarakan dibatasi oleh Tinggian Sempurna diba- gian utara, Pegunungan Mangkalihat dibagian
selatan, dan Tinggian Kuching dibagian barat, untuk bagian timur diperkirakan berkembang
hingga Laut Sulawesi. Cekungan ini dibagi lagi menjadi empat sub-cekungan, yaitu Sub-cekun-
gan Muara yang berada di lepas pantai bagian selatan, Sub-cekungan Berau yang berada di
darat bagian selatan, Sub-cekungan Tarakan yang sebagian besar berada di lepas pantai
termasuk Pulau Bunyu dan Tarakan, dan Sub- cekungan Tidung yang berada di darat bagian
utara Lentini dan Darman, 1996. Melihat dari pembagian sub-cekungan tersebut, daerah
penyelidikan diinterpretasikan termasuk dalam Sub-cekungan Tidung gambar 2.
Cekungan Tarakan termasuk dalam cekungan yang terbentuk akibat pasif margin deltaik den-
gan adanya sesar-sesar mendatar didalamnya. Batuan sedimen berumur Oligosen-Miosen
menutupi batuan Eosen yang tipis akibat aktivi- tas rift. Pemekaran lantai samudra berasosiasi
dengan tren sesar mendatar dan antiklin yang berarah baratlaut-tenggara. Fase ekstensional
dan subsidence dimulai Eosen hingga Miosen Awal. Fase ini membuat lereng ke arah timur.
Fase tektonik yang lebih stabil dan tenang beru- mur Miosen Tengah hingga Pliosen membawa
sedimen deltaik ke arah barat. Fase tektonik akhir adalah pengaktivan kembali sesar-sesar
mendatar melalui Selat Makassar dari Pliosen hingga saat ini Pertamina-BPPKA, 1996.
2.1 Stratigrafi
Stratigrafi di daerah penyelidikan dimulai oleh batuan Pra-tersier Formasi Mentarang, sedan-
gkan endapan Tersier terdiri dari Formasi Sembakung, Formasi Naintopo, dan Formasi
Meliat. Terdapat juga batuan diorit sebagai bat- uan vulkanik terobosan.
Sedimen Tersier terbentuk pada saat cekungan mengalami penurunan dan laut mengalami
transgresi ke arah barat, pada saat ini enda- pan laut dangkal dari Formasi Sembakung
diendapkan menutupi batuan yang lebih tua. Proses transgresi terganggu oleh aktivitas
pengangkatan pada bagian barat cekungan, mengakibatkan kondisi laut terbuka dan men-
ciptakan arus yang kuat bagi material klastik delta untuk diendapkan. Proses ini terus ter-
jadi sehingga terdapat progradasi ke arah timur gambar 3. Proses regresi dan transgresi yang
secara periodik dan berulang selama Miosen hingga Plistosen mengakibatkan terjadinya
sedimentasi berupa sisipan antara endapan laut dangkal dan sedimen klastik dari Formasi
Naintopo dan Formasi Meliat Pertamina- BPPKA, 1996.
2.2 Struktur Geologi
Daerah penyelidikan terdapat beberapa lipa- tan dan sesar. Arah sumbu lipatan berarah
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.28
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
baratlaut-tenggara untuk batuan Pra-tersier, sedangkan pada batuan Tersier menunjuk-
kan arah perlapisan timurlaut. Perlipatan yang kuat terjadi saat Tersier pada batuan Kelompok
Embaluh yang didalamnya terdapat Formasi Mentarang. Beberapa tempat diikuti oleh sesar
naik dan sesar mendatar mengiri sinistral. Pada Eosen, batuan Pra-Tersier ditindih secara
tidak selaras oleh Formasi Sembakung yang kemudian ditindih kembali secara tidak selaras
oleh Formasi Naintopo dan Formasi Meliat. Pada Miosen terjadi kegiatan tektonik yang
disertai oleh terobosan batuan diorit Heryanto dkk., 1995.
2.3 Indikasi Endapan Batubara
Berdasarkan peta geologi lembar Lumbis, penyebaran formasi pembawa batubara terda-
pat disekitar Sungai Apan, yaitu pada Formasi Naintopo berumur Oligosen dan Formasi Meliat
berumur Miosen.
3. KEGIATAN PENYELIDIKAN