Sistem informasi pemesanan bahan bangunan produksi dan non produksi di PB.Syukur Mulya Putra

(1)

(2)

Data Pribadi

Nama : Choirunnisa

Tempat, Tanggal Lahir : Lampung, 30 Juni 1989 Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah Kesehatan : Sangat Baik Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Kubang Selatan IV No. 62 Bandung 40132 No. Telp/HP : 082129141639

Email : fw_28511@yahoo.co.id

Pendidikan

1995 -2001 : SD Negeri 1 Metro – Lampung 2001-2004 : SMP Negeri 4 Metro - Lampung

SMP Negeri 1 Sungailiat – Bangka Belitung 2004-2007 : SMA Al –Ma’Soem Jatinangor - Sumedang 2007-2012 : UNIKOM - Bandung


(3)

(4)

(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : CHOIRUNNISA

1.05.07.567

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

vi LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ……….. i

ABSTRACT ……….. ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR GAMBAR ……….. xii

DAFTAR TABEL ……….. xvi

DAFTAR SIMBOL ……….. xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ……..……….……… 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah……….. 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ……….……….….…….. 3

1.2.2 Rumusan Masalah ……….….……….. 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian .……….………..………..…. 4

1.3.1 Maksud Penelitian ..……….………..…..…....… 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ...……….………..…...… 5

1.4 Kegunaan Penelitian..…..……….… 5


(7)

vii

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian……….……… 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem………….………..……….. 9

2.1.1 Karakteristik Sistem ………….…..…..……….. 10

2.1.2 Klasifikasi Sistem……. ………….……….… 11

2.2. Pengertian Informasi ………..……….………..… 13

2.2.1 Kualitas dan Nilai Informasi……….……...…... 14

2.2.2 Nilai Informasi…….……….…...…... 15

2.3 Pengertian Sistem Informasi ………….………..………….……….. 16

2.3.1 Komponen Sistem Informasi..….……..……….…….……… 17

2.4 Perancangan Sistem Informasi ………..………….………... 19

2.4.1 Tahap Perancangan Sistem Informasi .……..……….………. 20

2.5 Pengertian Basis Data..……..……….……….……..……….……….. 22

2.6 Pengertian Pemesanan….……..……….……….………... 23

2.7 Pengertian Bahan Baku.…….……..……..………..……... 24

2.8 Pengertian Produksi………….…………..….……….………... 25

2.8.1 Tipe Proses Produksi….…..……..………. 25


(8)

viii

2.8.4 Teknik proses produksi……….…..………..…... 29

2.9 Perangkat Lunak pendukung………….…..………..…... 30

2.9.1 Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0….….………..…... 30

2.9.2 XAMPP….……….………..…... 33

2.10 Jaringan Komputer….………..……….………..…... 34

2.10.1 Pengenalan Jaringan Komputer….……….………..…... 35

2.10.2 Jenis Jaringan Komputer………..……….………..…... 35

2.10.3 Topologi Jaringan Komputer………..……..…….………..…... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian…………..………..……..……..……… 42

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan….……….…….…...……….. 42

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan…….……….…….…...……….. 44

3.1.2.1 Visi….……….…….…...……….……….…….…. 44

3.1.2.2 Misi….……….…….…...……….……….…….…. 44

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan.………….………….………... 45

3.1.4 Deskripsi Tugas.………….………….……….. 45

3.2 Metode Penelitian……….……….….……… 46

3.2.1 Desain Penelitian…………..………….………... 46


(9)

ix

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem…….……....……… 49

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem...……….………..………… 49

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem...…….………….………… 50

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan….………….………..… 51

3.2.3.4 Pengujian Software…….……..………..……… 53

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ………..……….. 57

4.1.1 Analisis Dokumen ………..……….. 60

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan .……..……….. 60

4.1.2.1 Flowmap …………..…………..……….. 61

4.1.2.2 Diagram Konteks ...…………..……….. 66

4.1.2.3 DFD (Data Flow Diagram) ..…..……….. 67

4.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan .……..……….………….. 70

4.3 Perancangan Sistem ….………..……….. 72

4.3.1 Tujuan Perancangan Sistem …….………..……….. 72

4.3.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ……….. 73

4.3.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan .……….. 73


(10)

x

4.3.3.4 Kamus Data ..…..……….. 81

4.3.4 Perancangan Basis Data .………..………….……….. 86

4.3.4.1 Normalisasi ………..…………..……….. 87

4.3.4.2 Relasi Tabel ………..…………..……….... 90

4.3.4.3 Entity Relationship Diagram …..……….... 93

4.3.4.4 Struktur File ………..…………..………... 93

4.3.4.5 Kodifikasi …………..…………..………... 98

4.3.5 Perancangan Antar Muka .………..………….………... 103

4.3.5.1 Struktur Menu .……..…………..………... 103

4.3.5.2 Perancangan Input ...…………..………... 105

4.3.5.3 Perancangan Output ..…………..………... 115

4.3.5.4 Perancangan Arsitektur Jaringan ....………... 118

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi …….………..………... 121

5.1.1 Batasan Implementasi ..………….………..……….. 121

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ….………..……….. 122

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ….………..………... 122


(11)

xi

5.2.1 Rencana Pengujian ...………….………..………... 142 5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ……...………..………... 157 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ………..………... 158

6.2 Saran ………..………..………... 159

DAFTAR PUSTAKA


(12)

Aji Supriyanto. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta, Penerbit Andi.

Al-Bahra Bin-Ladjmudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha

Ilmu. Yogyakarta.

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta, Graha Ilmu.

http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data : 10 Juli 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_pemesanan/ : 16 Juli 2010.

http://zonaekis.com/pengertian-produksi : 14 September 2011

http://binaukm.com/2010/05/aspek-suplai-barang-dagangan-toko-bahan-bangunan/ : 14 September 2011


(13)

iii

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, karena hanya atas izin, kehendak dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI PEMESANAN BAHAN BANGUNAN PRODUKSI DAN NON PRODUKSI DI PB.SYUKUR

MULYA PUTRA BANDUNG”.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Sarjana Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi yang telah disusun ini masih banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu serta pemahaman yang dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian, penulis berusaha untuk menyusun laporan Skripsi ini sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Selesainnya Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang memberikan doa, masukan dan pengorbanan dengan penuh kesabaran serta memberikan dukungan moral maupun materil kepada penulis selama ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:


(14)

iv

2. Prof. Dr. H. Denny Kurnadie., Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Diana Effendi, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berguna bagi penulis.

5. Novrini Hasti., S.Si., MT., selaku dosen wali MI-13 2007 yang telah membantu kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.

6. Para dosen pada program studi Sistem Informasi yang telah menjadi sumber ilmu dan inspirasi.

7. H. Juju Wahyudin selaku pemilik PB. Syukur Mulya Putra Bandung yang telah mengizinkan penulis mengadakan penelitian dan juga membantu kelancaran pelaksanaan penelitian.

8. Bapak, Mama, Muhammad Chairul Anam adikku dan keluargaku tercinta yang selalu mendukung dan terima kasih tiada terhingga atas kasih sayang, semangat serta pembelajaran dalam hal apapun termasuk dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Iin Rahmi, S.Ikom., MKom., terimakasih untuk selalu memberikan pacuan


(15)

v

Deni dan MI-13 angkatan 2007 yang telah memberikan dorongan semangat, keceriaan dan arti dari sebuah senyuman kepada penulis.

11.Sopian Nur Iman yang telah meluangkan waktu, dukungan, masukkan dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas dorongannya.

Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam bentuk apapun setiap langkahnya senantiasa dilindungi oleh Allah S.W.T Amiin... Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan Skripsi ini terdapat banyak kekurangan, tetapi penulis berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Februari 2012 Penulis


(16)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi dan informasi yang semakin hari kian mengalami peningkatan dan telah membawa banyak perubahan hampir di seluruh bidang kehidupan manusia. Perkembangan dunia teknologi ini tidak lepas dari kebutuhan akan suatu informasi begitupun sistem informasi yang pada saat ini pun semakin baik hanya saja masih ada beberapa perusahaan yang masih mempergunakan sistem informasi secara manual atau belum terkomputerisasi. Meskipun demikian informasi menjadi faktor utama kebutuhan di suatu instansi baik instansi swasta, pemerintah atau perusahaan yang berskala kecil, menengah ataupun besar.

Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengelola data. Termasuk disini adalah proses pengumpulan, penyusunan, penyimpanan dan pengolahan data dalam berbagai cara, guna menghasilkan informasi yang baik. Teknologi informasi membawa banyak keuntungan pada setiap perusahaan dan setiap unit bisnis yang dijalankan.

Salah satu pemanfaatan teknologi informasi adalah menggunakan komputer sebagai alat atau sarana untuk melakukan pemrosesan data yang cepat, tepat, dan akurat sehingga menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat. Maka, tidak heran apabila banyak perusahaan-perusahaan maju yang menggunakan komputer sebagai


(17)

sarana untuk pengolahan data. Namun perkembangan teknologi informasi juga harus seimbang dengan Sumber Daya Manusia yang terlatih dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai komputer sehingga Sumber Daya Manusia yang bertugas sebagai Brainware dapat mengaplikasikan fungsi dan kegunaan dari komputer terhadap perusahaan yang dimaksud.

PB. Syukur Mulya Putra adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang penyediaan bahan bangunan baik itu bersifat produksi dan non produksi. Dalam menjalankan tugasnya PB. Syukur Mulya Putra seringkali dihadapkan pada persaingan di masa yang akan datang. Hal ini di karenakan semakin banyaknya perusahaan yang muncul dan bergerak dibidang yang sama. Untuk menghadapi persaingan tersebut, maka PB. Syukur Mulya Putra membuat program kerja yang harus dilaksanakan. Program kerja tersebut dituangkan dalam sebuah perencanaan. Rencana ini diperlukan oleh PB. Syukur Mulya Putra sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. Dengan adanya perencana maka ada suatu pengangan mengenai apa yang akan dilakukan nanti, sehingga jalannya program kerja lebih terarah menuju ke sasaran (tujuan) yang telah ditetapkan. Salah satu contohnya adalah di bidang pemesanan bahan bangunan baik itu berupa bahan produksi sendiri maupun bahan non produksi, yang mana pemesanan bahan baku disini meliputi kegiatan pengumpulan data pemesanan barang, jenis bahan yang diinginkan dan pembuatan laporan.

Dilihat dari proses bisnis yang sedang berjalan di PB. Syukur Mulya Putra Bandung, sistem pengolahan datanya masih menggunakan cara manual. Walaupun


(18)

demikian, tidak terjadi kesulitan dalam pencarian dan pengurutan data barang produksi maupun non produksi. Selain itu, proses pembuatan laporannya pun belum terorganisir dengan baik karena tidak pernah diadakannya sistem pembukuan. Berdasarkan uraian masalah diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul : “SISTEM INFORMASI PEMESANAN BAHAN BANGUNAN PRODUKSI

DAN NON PRODUKSI DI PB. SYUKUR MULYA PUTRA BANDUNG”.

Dengan dibuatnya sistem ini, diharapkan proses pemesanan bahan bangunan yang ada terutama di urusan pembuatan laporan di PB. Syukur Mulya Putra Bandung semakin baik serta laporan-laporan yang akan disajikan lebih efektif dan efisien.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang muncul berkaitan dengan sistem informasi pemesanan bahan bangunan antara lain :

1. Pengolahan data produksi dan pemesanan sering mengalami kendala karena data pesanan dan data produksi serta laporan mengenai produksi dan pemesanan tidak lengkap sehingga menyebabkan bertambahnya waktu yang dibutuhkan dalam proses pengiriman.

2. Pengecekan persediaan bahan bangunan baik itu produksi dan non produksi kurang terkontrol dan hal ini menyebabkan pemilik perusahaan kesulitan apabila ada konsumen yang datang untuk memesan barang.


(19)

3. Banyaknya tunggakan pembayaran oleh konsumen kepada perusahaan sehingga mengakibtkan proses pemesanan bahan baku non produksi terhambat.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penulis dapat merumuskan masalah-masalah yang teridentifikasi, diantaranya :

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan terutama dibagian pemesanan bahan bangunan di PB. Syukur Mulya Putra Bandung.

2. Bagaimana membangun suatu aplikasi guna mengecek ketersediaan bahan bangunan baik itu produksi maupun non produksi serta pembuatan laporan yang belum terkontrol dengan baik sehingga menyebabkan pemilik perusahaan kesulitan apabila ada konsumen yang datang untuk memesan barang.

3. Bagaimana pengujian aplikasi yang dibangun agar dapat memudahkan Sumber Daya Manusia yang mengoprasikan sistem tersebut.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penulisan ini adalah membangun Sistem Informasi Pemesanan bahan bangunan produksi dan non produksi di PB. Syukur Mulya Putra Bandung dengan


(20)

berbasis komputerisasi sebagai sarana pengolahan data pemesanan maupun laporan pesanan di PB. Syukur Mulya Putra Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sekaligus memperbaiki sistem pemesanan yang sedang berjalan saat ini agar menjadi lebih baik lagi.

2. Untuk membangun suatu aplikasi yang memberikan kemudahan dalam pengecekan ketersediaan bahan bangunan baik itu produksi maupun non produksi serta dalam pembuatan laporan.

3. Untuk menguji aplikasi yang dibangun serta menerapkannya dengan tujuan dapat memudahkan Sumber Daya Manusia yang akan mengoprasikan sistem tersebut.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu diharapkan dapat membantu proses pemesanan bahan bangunan menjadi lebih baik lagi, sehingga berdampak pada peningkatan kinerja karyawan serta membantu dalam proses perencanaan program kerja ke depannya.


(21)

Penelitian ini diharapkan berguna bagi bidang keilmuan dan penulis diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan ilmu, sistem informasi sebagai penerapan teori perancangan dan pembangunan sistem informasi pengolahan data pesanan bahan bangunan. 2. Bagi penulis, menambah wawasan pengetahuan yang di dapat di bangku

kuliah untuk diaplikasikan di dunia nyata.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah atau yang sering disebut sebagai lingkup kerja memiliki tujuan untuk memudahkan pekerjaan serta pembahasan masalah agar selalu terarah dan menghindari kegiatan diluar tujuan yang ditetapkan. Sehingga dalam perancangan Sistem Informasi Pemesanan di PB. Syukur Mulya Putra Bandung perlu adanya batasan masalah yaitu :

1. Pemesanan bahan bangunan produksi dan non produksi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan sudah memiliki model atau bentuk yang sudah menjadi ciri khas dari perusahaan tersebut.

2. Pengadan bahan produksi disesuaikan dengan banyaknya jumlah persediaan yang terdapat diperusahaan. Tetapi pada bahan bangunan non produksi, perusahaan menerapkan sistem bayar lebih karena harus memesan terlebih


(22)

dahulu berapa banyak jumlah bahan bangunan yang akan dipesan kepada produsen.

3. Proses pengiriman barang atau bahan bangunan yang dipesan bisa dengan sistem antar atau diambil sendiri oleh konsumen. Jika proses pengiriman barang menggunakan sistem antar, PB. Syukur Mulya Putra Bandung memiliki konsep atau aturan sendiri yaitu adanya jumlah maksimal barang yang akan diantar.

4. Sistem pembayaran yang berlangsung di PB. Syukur Mulya Putra Bandung yaitu dengan cara tunai dan cicilan (kredit). Dimana keuntungan dari pembayaran tunai itu sendiri adalah mendapatkan harga lebih murah dibanding dengan cicilan. Tetapi pada proses pembayaran dengan cicilan (kredit), konsumen diberikan jangka waktu sesuai dengan persetujuan bersama.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah PB. Syukur Mulya Putra Bandung dibagian pemesanan bahan bangunan, penelitian dilakukan dari bulan Agustus 2011 sampai dengan November atau kurang lebih 4 bulan. Adapun jadwal penelitian tersebut meliputi :


(23)

Tabel 1.1 Estimasi Jadwal Penelitian

No Tahapan

2011 2012

Agustus September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan proposal 2 Pengumpulan data

a. Observasi b. wawancara c. studi literatur

3 Menganalisis Prototype

a. analisis data

b. perancangan database

4 Evaluasi Prototype 5 Pengkodean Sistem

6 Pengujian Sistem (menguji aplikasi)


(24)

9

2.1Konsep Dasar Sistem

Keunggulan menggunakan teknologi sistem informasi yaitu sebagai acuan bagaimana suatu data dan informasi terdistribusi dengan cepat dan tentunya lebih baik sehingga dapat memfasilitassi sistem informasi yang handal.

Menurut Aji Supriyanto (2005:238) yang dimaksud dengan sistem adalah kumpulan elemen, komponen, atau subsistem yang saling berintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi setiap sistem memiliki subsistem dan subsistem terdiri dari beberapa komponen atau elemen.

Kesimpulan dari definisi sistem adalah suatu kumpulan dari berbagai bagian atau komponen ataupun subsistem yang saling berhubungan satu sama lain guna mencapai tujuan yang sama.

Model umum suatu sistem itu sendiri terdiri dari adanya masukan (input),

pemrosesan (process) dan keluaran (output). Jogiyanto (2005:3), sebagaimana

yang akan ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 2.1 Model Umum Sistem


(25)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra (2005:4) , suatu system mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1.Komponen Sistem

Komponen atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suati fungsi tertentu dan mempengaruhi proses secara keseluruhan.

2.Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luar sistem dan memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan, juga menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3.Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem (envitontments) dari suatu sistem adalah apapun diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4.Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem


(26)

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat

berupa masukkan perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal

(signal output).

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasiikasikan

menjadi keluaran yang berguna. 7. Pengolahan Sistem

Pengolahan (process) adalah suatu kegiatan sesuai dengan prosedur yang

dimasukkan, untuk mengubah suatu masukkan menjadi keluaran yang bermanfaat.

8. Sasaran Sistem

Sasaran (objectives) atau tujuan (goals) adalah suatu keadaan yang

diharapkan dan ingin dicapai dari suatu sistem.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok karena sistem bersifat umum. Maka untuk lebih memahami berbagai konsep kategori sistem melalui identifikasi terhadap sistem yang dimaksud untuk menyajikan karakteristiknya.


(27)

1. Sistem abstrak dan fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep,

misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat

dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

2. Sistem alam dan buatan

Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam,

misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made

system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.

3. Sistem terbuka dan tertutup

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi,

informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem

yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

4. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya


(28)

probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan

pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

2.2Pengertian Informasi

Informasi menurut Kusrini adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Menurut Al-Bahra (2005:8) Dalam menganalisis dan merencanakan perancangan suatu system harus mengerti telebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam system tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan.

Sumber informasi adalah data. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tenteng suatu keadaan. Informasi yang digunakan didalam suatu system informasi umunya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu otang pihak di dalam organisasi. Niali sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakn bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.


(29)

2.2.1 Kualitas dan Nilai Informasi

Tidak semua informasi memiliki kualitas yang baik. Oleh karena itu , sudah seharusnya dilakukan penyaringan terhadap informasi yang beredar. Menurut Al-Bahra (2005:11), kualitas informasi ditentukan oleh beberapa factor, yaitu :

1. Keakuratan

Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan, tidak bisa, dan tidak menyesatkan. Kesalahan – kesalahan tersebut dapat berupa kesalahan perhitungan maupun akibat gangguan yang dapat mengubah dan merusak infromasi tersebut. 2. Kesempurnaan infromasi

Kesempurnaan informasi menjadi faktor penting karena kesempurnaan berperan sebagai factor pertama diatas, dimana informas disajikan lengkap tanpa pengurangan, penambahan atau pengubahan.

3. Tepat waktu

Informasi harus disajikan secara tepat waktu. Mengingat informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan.

4. Relevansi

Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi jika informasi tersebut diterima oleh pemakai yang membutuhkan informasi tersebut, dan menjadi tidak berguna jika diberikan kepada pemakai yang tidak membutuhkan informasi tersebut. 5. Mudah dan murah


(30)

Kesulitan cara mendapatkan dan besar atau kecil biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan. Jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan malah, maka orang akan menjadi tidak berminat untuk memperoleh informasi, atau menacarai alternative substitusi informasi tersebut. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkan informasi. Suatu informasi dikatakan bernilai jika memiliki manfaat yang lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkan informasi tersebut. Keuntungan dari sebuah informasi sebagian besar informasi tidak dapat diperkirakan dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifitas informasi tersebut.

2.2.2Nilai Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 12), Suatu informasi dikatakan bernilai jika memiliki manfaat yang lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkan informasi tersebut sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitas informasi tersebut.

2.3Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang fundamental bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari system informasi. Ada beberapa pendapat yang dikemukakan menegnai definisi dari system


(31)

informasi. Pendapat yang pertama menurut Al-Bahra (2005:13) system infromasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau untu mengendalikan organsasi.

3. Suatu system didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatau organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Robert A .Leitch : sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yamg mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

System informasi adalah suatu kumpulan atau susunan kesatuan dari komponen-komponen yang saling berkaitan, saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengintegrasikan serta mengolah data menjadi suatu informasi, kemudian menyimpan data dan informasi, serta mendistribusikannya ke tiap entitas maupun departemen yang membtuhkan demi mencapai tujuan yang diharapkan dengan baik.


(32)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model,

komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Komponen input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Komponen model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.


(33)

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

7. Komponen basis data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk


(34)

efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management

System).

8. Komponen control

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4Perancangan Sistem Informasi

Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan–kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dimulai dengan memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria–kriteria sistem yang akan dibangun biasanya menggunakan pemodelan secara terstruktur yang digambarkan oleh grafik atau diagram. Hal–hal yang harus diperhatikan dalam merancang dan membangun sebuah system adalah :


(35)

1. Kebutuhan perusahaan, organisasi, atau lembaga, yaitu dengan cara memahami bidang yang akan dikembangkan, sasaran yang dibidik serta media yang akan digunakan.

2. Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk memperoleh system yang mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang interaktif. Kebutuhan operator dapat diperoleh melalui proses wawancara atau kuisioner.

3. Kebutuhan pemakai, yaitu keinginan – keinginan dari si pemakai system informasi, seperti jaminan keamanan, standarisasi tampilan, kecepatan akses, dan kemudahan dalam pengoperasian.

4. Kebutuhan teknis, yaitu meliputi arsitektur dan konfigurasi sistem. Secara teknis peralatan dan teknologi yang digunakan, termasuk pertimbangan penggunaan peralatan yang tidak standar, seperti peralatan multimedia, kebutuhan interface, database, dan perangkat lunaknya.

2.4.1 Tahap Perancangan Sistem Informasi

Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu dengan menyusun suatu algoritma, alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran, dan database. Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Berikut ini akan dijelaskan rangkaian atau ruang lingkup system yang akan dirancang dengan memanfaatkan alat bantu seperti


(36)

1. Flowmap

Flowmap adalah suatu diagram alir yang menggambarkan bagian-bagian apa saja yang terlibat dalam suatu system dan kegiatan apa saja yang dilakukan sistem dimulai dari penginputan sampai menghasilkan output yang dibutuhkan dan mengambarkan tentang gerakan dokumen yang dipakai didalam suatu sistem.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Dalam diagram konteks, sistem dianggap sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci karena yng ditekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang akan mengaksesnya.

3. Data Flow Diagram

DFD merupakan peralatan untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya. Secara umum, tahapan dimulai dari level 0, 1, 2, dan seterusnya. Level 0 menggambarkan sistem secara global hanya saja disertai dengan menggambarkan database yang akan menampung aliran data, namun semua proses hanya digambarkan sebagai sebuah sistem secara umum dan tidak terinci. Setiap penurunan ke tahapan yang lebih rendah, yaitu level 1, 2, dan


(37)

seterusnya, maka proses – proses tersebut akan diuraikan lebih rinci dengan spesifikasi yang lebih jelas.

4. Kamus Data

Kamus data adalah peralatan yang ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi karena berfungsi untuk menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran pada data flow diagram, mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, dan menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut.

2.5Pengertian Basis Data

Menurut [http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data], Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula di sebut basisdata, adalah kumpulan informasi

yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database

management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara


(38)

obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah lamanya mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling

berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem

manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya

sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

2.6Pengertian Pemesanan

Menurut[http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Informasi_pemesanan],pemesan an adalah situasi dimana permintaan dan penawaran bertemu. Sedangkan dalam arti luas adalah proses transaksi antarapermintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar modern. Permintaan dan Penawaran dapat berupa Barang atau Jasa.


(39)

2.7Pengertian Bahan Baku

Menurut Mulyadi (1986 : 118) bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengolahan sendiri.

Adapun jenis-jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1982 : 185) terdiri dari :

1. Bahan baku langsung (direct material)

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan.

2. Bahan baku tak langsung (indirect material)

Bahan baku tak langsung adalah bahan baku yang ikut berperanan dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi maka kayu merupakan bahan baku langsung, sedangkan paku dan plamir merupakan bahan mentah tak langsung.


(40)

Produksi menurut [http://zonaekis.com/pengertian-produksi] adalah kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. Untuk melaksanakan kegiatan

produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya dan bagaimana pengendalian atau pengawasannya.

Selain itu pun perlu difikirkan kemana hasil produksi akan didistribusikan, karena pendistribusian dalam bentuk penjualan hasil produksi pada akhirnya merupakan penunjang untuk kelanjutan produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila tersedia faktor-faktor produksi dan faktor tersebut antara lain yang paling pokok adalah berupa Sumber Daya Manusia, dana, bahan-bahan baik bahan baku maupun bahan pembantu dan metode.

2.8.1 Tipe Proses Produksi

Tipe proses produksi ditinjau dari arus bahan mentah sampai menjadi barang jadi dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu :

a. Tipe proses produksi terus-menerus

Proses produksi yang terus menerus akan terjadi jika perusahaan yang berproduksi membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan peralatan atau mesin dan jenis mesin tersebut hanya bervariasi sedikit saja karena biasanya sudah ditentukan pola dan jenisnya yang khusus untuk menghasilkan produk


(41)

secara besar dari bahan mentah sampai dengan menjadi barang jadi dengan pola urutan yang pasti juga dan kegiatan akan berjalan terus dalam jangka waktu yang lama.

Tipe proses produksi terus menerus ini biasanya terjadi pada industri yang hanya mempunyai shift operasi maupun kegiatan tersebut tidak terhenti dalam janghka waktu yang lama serta barang yang dihasilkan hampir mempunyai bentuk yang sama. Contohnya : Perusahaan semen.

b. Tipe proses produksi terputus-putus

Hal ini terjadi karena sering terhentinya mesin atau alat produksi untuk menyesuaikan dengan keinginan produksi akhir yang akan diciptakan. Tentu saja tidak seluruh proses produksi akan mempunyai proses produksi yang berbeda sama sekali. Jadi yang membedakan adalah saat proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir (hasil proses produksi) selalu mempunyai pola urutan yang berbeda sesuai dengan hasil akhir yang diinginkan konsumen. Tipe ini digunakan pada perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dari konsumen. Misalnya : meubel.

2.8.2 Sifat-Sifat Produk

Sifat produk menjadikan suatu proses produksi dari suatu produk tertentu akan lain dengan sifat produk yang berbeda. Hal ini biasanya di bedakan apakah produk yang akan diproduksikan mencerminkan sifat khusus dari konsumsi pembeli ataukah produk yang akan diproduksi merupakan produk standar yang didasarkan pada keputusan perusahaan.


(42)

a. Produk spesifik

Apabila pembeli menginginkan adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan sedangkan jumlahnya terbatas, maka proses produksi yang dipakai adalah proses produksi pesanan.

b. Produk standar

Menjadi keputusan perusahaan akan mengakibatkan proses produksi akan berbeda dengan proses produksi untuk produk pesanan. Karena perusahaan yang membuat produk standar berati perusahaan tersebut membuat produk yang ukurannya standar dan jumlahnya sangat banyak karena bertujuan untuk persediaan maupun dikirimkan kepada pembeli atau penyalur. Jika proses produksi yang dipilih perusahaan adalah proses produksi standar maka mengharuskan perusahaan untuk menyediakan dana yang besar untuk penyimpanan, penanggungan resiko turunnya harga dan kualitas maupun biaya pemeliharaan yang cukup besar.

2.8.3 Manfaat Dari Proses Produksi

Manfaat yang diciptakanpun berbeda tergantung manfaat yang diciptakan. Berdassarkan hal tersebut, kegiatan atau manfaat dapat dibagi menjadi 5 manfaat yaitu manfaat dasar, manfaat bentuk, manfaat waktu, manfaat milik maupun manfaat tempat.


(43)

a) . Manfaat Dasar (primary utility)

Hal ini terjadi jika kegiatan yang dilakukan perusahaan merupakan kegiatan yang bergerak dalam bidang pengambilan dan penyediaan barang atau hasil dari sumber yang sudah tersedia oleh alam.

b) . Manfaat Bentuk (form utility)

Proses produksi yang menciptakan manfaat bentuk adalah meubel. Hal ini terjadi setelah manfaat dasar dilakukan kemudian baru dilakukan proses selanjutnya untuk menciptakan manfaat yang lebih baik lagi.

c) . Manfaat waktu ( time utility )

Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang mempunyai selisih waktu misalnya: disimpan di pergudangan setelah harga naik

d) . Manfaat tempat (place utility)

Manfaat tempat dapat dilihat pada perusahaan transportasi. Perusahaan itu seperti kereta api sehingga menhyebabkan bertambahnya manfaat barang yang di pindahkan.

e) . Manfaat milik (ownership utility)

usaha untuk memindahkan barang dari hak milik orang yang satu ke orang yang lain contohnya pemilik toko.


(44)

2.8.4 Teknik proses produksi

Penggolongan proses produksi menurut teknik atau sifat proses produksi akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi. Berdasarkan tekniknya dapat di bagi menjadi beberapa macam yaitu:

1. Proses ekstarktif

Proses produksi yang dijalankan dengan mengambil langsung dari sumber alam yang telah tersedia.

2. Proses analitisi

Proses untuk menguraikan dari suatu bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai jenis aslinya.

3. Proses fabrikasi

Menggunakan alat seperti mesin tetapia proses ini tidak jauh berbeda dengan proses analitis.

4. Proses sintesis

Proses mengkombinasikan beberapa bahan dalam suatu bentuk produk.

5. Proses assembling

Merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru tanpa merubah bentuk fisik dan susunan kimiawinya.


(45)

2.9Perangkat Lunak Pendukung

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan di PB. Syukur Mulya Putra, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak pendukung yang dibutuhkan pada proses pengembangan system yang akan dilakukan terdiri dari dua jenis aplikasi. Aplikasi yang dibutuhkan yaitu XAMPP yang digunakan untuk pengelolaan database server dan Visual Basic 6.0 sebagai aplikasi bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi visual sebagai interface yang menghubungkan antara database dengan aplikasi yang akan dibangun. Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan aplikasi dengan sistem client server pada sistem komputerisasi yang akan di bangun.

2.9.1 Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan saat ini karena sangat mudah untuk dipelajari dan handal untuk membangun berbagai bentuk aplikasi. Visual Basic lebih banyak digunakan sebagai developer dibanding bahasa pemrograman lain.

Tidak seperti bahasa pemrograman lainnya, seperti PASCAL misalnya, dimana anda harus menuliskan kode program untuk segala sesuatunya, Visual Basic mampu menambahkan sendiri sebagian kode program secara otomatis kedalam program sehingga pekerjaan programmer menjadi semakin mudah.

Visual Basic adalah bahasa pemrograman event-driven yang berasal dari

bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code). Karena bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan popular maka hampir setiap


(46)

programmer menguasai bahasa ini. Event-driven artinya program menunggu

sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event terdeteksi, event yang berhubungan akan

melakukan aksi sesuai dengan kode yang di berikan.

Tahun 1980-an sistem operasi DOS cukup popular dikalangan pemakai PC karena di dalamnya disertakan bahasa BASIC yang dikenal dengan QBASIC

(Quick BASIC). Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan. Di era

Windows, Microsoft menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan hingga Visual Basic 6.0.

Microsoft, perusahaan pencipta Visual Basic, mengeluarkan tiga edisi Visual Basic 6.0 yang diantaranya adalah :

a. Standard Edition

Standard edition sangat direkomendasikan bagi pemula yang ingin

mempelajari Visual Basic 6.0, mempunyai fasilitas sebagai berikut :

1. Kemampuan aplikasi 32 bit yang berjalan di Microsoft Windows 9x dan

Windows NT untuk para pemula.

2. Terdiri atas kontrol-kontrol, seperti grid, tab dan data bound.


(47)

b. Professional Edition

Professional Edition umumnya digunakan oleh para profesional yang sudah

cukup mendalami Visual Basic 6.0. Tidak terlalu banyak perbedaan dengan

standard edition, hanya ada beberapa tambahan, diantaranya :

1. Activex Control. Termasuk Internet Control.

2. IIS (Internet Information Server)

3. Dynamic HTML Page Designer

c. Enterprise Edition

Lebih ditekankan untuk membuat aplikasi yang bersifat server based, tapi

program-program aplikasi standar dapat berjalan dengan baik jika menggunakan versi ini, fasilitas tambahannya ialah :

1. Application Performance Explorer

2. IIS (Internet Information Server)

3. Support for Microsoft Tansaction Server 2.0

4. SQL Debugging

5. Visual Componen Manager

6. Visual Database Tool

2.9.2 XAMPP

Kepanjangan dari xampp yaitu apache, php, mysql dan phpmyadmin. Xampp merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket dengan menginstal xampp maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server apache, php dan mysql secara manual.


(48)

Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk pengguna berikut ini adalah penjelasan tentang web server apache php, mysql, phpmy admin dan perl:

2. Apache sudah berkembang sejak versi pertamanya bersifat open source yang berarti setiap orang boleh menggunakanya, mengambil dan bahkan mengubah kode programnya. Dan tugas utama apache itu sendiri adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode yang dituliskan oleh pembuat halaman.

3. Php merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server- side scripting. Php memungkinkan kita untuk membuat halaman yang bersifat dianamis, php dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman yang dinamis

4. Mysql perkembanganya disebut sql yang merupakan kepanjangan dari structured query language. Sql merupakan bahasa terstruktur yang husus digunakan untuk mengolah database. Mysql adalah sistem manajemen database yang bersifat open source dan mysql merupakan pasangan serasi dari php. Nysql juga daoat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, selain itu mysql merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational yang artinya data yang dikelola dalam database akan diletakan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat, mysql juga dapat digunakan untuk mengolah database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar.


(49)

5. Phpmyadmin pengelolaan database dengan mysql harus dilakukan dengan mengetikan baris baris perintah yang sesuai untuk setiap maksud tertentu apabila pengguna ingin membuat database ketikan baris perintah yang sesuai untuk membuat database dan apabila ingin menghapus tabel , ketikan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel dengan phpmyadmin pengguna dapat membuat tabel, mengisi data dan lain lain dengan mudah tanpa harus hapal perintahnya

6. Perl adalah bahasa pemograman untuk segala keperluan di mesin unix

3.0 Jaringan Komputer

Skala operasi bisnis berkembang, timbul kebutuhan untuk mengumpulkan data dan menyebarkan keputusan diarea geografis yang tersebar luas. Komunikasi data memungkunkan komputer melaksanakan tugasnya. Ada banyak variasi dalam pengaturan komunikasi data dengan jaringan komputer.

3.0.1 Pengenalan Jaringan Komputer

Menurut Aji Supriyanto (2005:292), jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan untuk melaksanakan komunikasi data. Komunikasi data yang bisa dilakukan melalui jaringan komputer dapat berupa data teks, gambar, video, dan suara. Untuk membangun sebuah jaringan komputer harus diperhatikan tentang situasi dan kondisi organisasi yang akan membangun jaringan tersebut, misalnya struktur bangunan,

jangkauan, kecepatan akses, biaya operasional dan sebagainya. Sekumpulan komputer dinamakan sebagai jaringan komputer jika dalam sekumpulan komputer


(50)

tersebut dihubungkan melalui media fisik dan software yang memfasilitasi komunikasi antara komputer-komputer tersebut.

Model interkoneksi antarkomputer bisa dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

a. Interkoneksi poin-to-point, yaitu interkoneksi yang dilakukan secara langsung

antara

dua komputer, hubungannya secara seri. Jika jaraknya jauh bisa menggunakan modem telepon.

b. Interkoneksi multipoint, yaitu interkoneksi yang dilakukan dengan banyak

komputer dengan pemakaian saluran secara bersama. 3.0.2 Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;

7. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam

sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai

bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi. 8. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN

yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan


(51)

pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

9. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang

luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

10.Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut

gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang

diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

11.Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau


(52)

pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

3.0.3 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005-26) topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepda konfigurasi kabel, komputer dan perangkat lainnya. Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS

Gambar 2.2Topologi Bus


(53)

Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini dan keuntungannya adalah hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan selain itu kerugiannya meliputi deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil dan apabila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.

2. Topologi Token RING

Gambar 2.3Topologi Token Ring

(Sumber:Budhi Irawan,”Jaringan Komputer" 2005:26)

Topologi Token RING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Dan keuntungan dari topologi token ring adalah hemat kabel dan kerugian dari tipe ini yaitu peka kesalahan dan jaringan lebih kaku.


(54)

3. Topologi STAR

Gambar 2.4Topologi Star

(Sumber:Budhi Irawan,”Jaringan Komputer" 2005:26)

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Dan keuntungannya dari topologi ini yaitu fleksibel, Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, kontrol terpusat, Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan dan kemudahaan pengelolaan jaringan. Selain itu kerugian menggunakan topologi adalah boros kabel, perlu penanganan khusus dan kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis


(55)

4. Topologi Peer-to-peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama.


(56)

55

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Tahapan-tahapan yang diperlukan pada pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada baik itu kelebihan ataupun kekurangan pada sistem yang sedang berjalan. Dimana analisa sistem merupakan proses mempelajari suatu sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang membentuknya, sehingga didapatkan hasil identifikasi dan evaluasi sistem serta dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen adalah salah satu metode analisis data dengan cara mengumpulkan data yang tentunya berhubungan dengan obyek penelitian yang akan diteliti serta pengujian dokumen yang ada diinstansi terkait. Analisis dokumen juga merupakan suatu hal yang dapat membantu dalam perancangan sistem selanjutnya. Adapun analisis dari PB. Syukur Mulya Putra Bandung sebagai berikut.

1. Nama : Formulir pemesanan

Deskripsi : Formulir yang berhubungan dengan pemesanan

Fungsi : Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan pemesanan. Sumber data : Administrasi


(57)

Tgl transaksi, Nama konsumen

2. Nama : Formulir pemesanan produksi dan non produksi

Deskripsi : Formulir yang berhubungan dengan pemesanan sesuai dengan tipe pemesanan

Fungsi : Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan pemesanan. Sumber data : Administrasi

Periode pembuatan : saat adanya transaksi Jumlah : 1 rangkap

Item data : banyak barang, nama barang, harga barang, qty, total bayar, Tgl transaksi, Nama konsumen

3. Nama : Formulir pemesanan validasi

Deskripsi : Formulir yang berhubungan dengan pemesanan dan barang yang dipesan ada

Fungsi : Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan pemesanan. Sumber data : Administrasi

Periode pembuatan : saat adanya transaksi Jumlah : 1 rangkap


(58)

55

Tgl transaksi, Nama konsumen 4. Nama : Formulir konsumen

Deskripsi : Formulir yang berisi tentang data konsumen Fungsi : Untuk mengetahui data konsumen

Sumber data : Administrasi Periode pembuatan : proses pemesanan Jumlah : 1 rangkap

Item data : Nama konsumen, Alamat konsumen, tlp konsumen

5. Nama : Faktur penjualan

Deskripsi : Berisi tentang pesanan dan penjualan Fungsi : Bukti pesanan sudah divalidasi Sumber data : Administrasi

Periode pembuatan : peroses pemesanan Jumlah : 2 rangkap

Item data : banyak barang, nama barang, harga barang, qty, total bayar, Tgl transaksi, Nama konsumen

6. Nama : Form Pemesanan Bahan Produksi

Deskripsi : Berisikan tentang bahan pesanan yang tidak tersedia sehingga Harus diproduksi


(59)

Jumlah : 1 rangkap

Item data : banyak barang, nama barang, harga barang, qty, total bayar, Tgl transaksi, Nama konsumen

7. Nama : Surat jalan

Deskripsi : Surat pengantar dari perusahaan ke konsumen Fungsi : ijin pengantaran barang

Sumber data : Administrasi

Periode pembuatan : barang pemesanan siap diantarkan kepada konsumen Jumlah : 2 rangkap

Item data : banyak barang, nama barang, harga barang, qty, total bayar, Tgl transaksi, Nama konsumen

Jumlah : 2 rangkap

Item data : banyak barang, nama barang, harga barang, qty, total bayar, Tgl transaksi, Nama konsumen

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis dari dokumen sistem informasi pemesanan bahan bangunan produksi dan non produksi adalah untuk menentukan suatu permasalahan menjadi suatu elemen yang lebih kecil. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam menganalisis


(60)

55

permasalahan dari suatu sistem dimana hasil akhir dari analisis sistem itu adalah untuk memecahkan masalah yang terjadi ke dalam spesifikasi sistem yang baru.

Pada tahap ini diperlukan suatu pendekatan analisis guna menghindari kesalahan yang mungkin muncul pada tahap berikutnya. Tahap disini berupa perancangan sistem atau aplikasi yang tentunya merupakan tahap yang sangat penting. Pendekatan yang dilakukan adalah mendefinisikan setiap permasalahan dalam sistem yang sedang berjalan dan juga sebagai evaluasi dari setiap cara kerja sistem sehinga dapat diketahui permasalahan serta kendala apa saja yang dihadapi oleh sistem baik itu dari pengaruhnya dan validitasnya perlu diperhatikan agar tepat sasaran pada saat diadakan pengembangan sistem.

Dalam melaksanakan aktivitas pemesanan terdapat beberapa prosedur yang diuraikan ke dalam bentuk deskripsi dan kemudian digambarkan dalam bentuk flowmap.

4.1.2.1 Flow Map

Flowmap adalah diagram yang menunjukkan aliran data yang menghubungkan antar entity melalui aliran dokumen yang ada. Mengenai sumber dari aliran dokumen dapat digambarkan pada flowmap pada gambar 4.1.


(61)

konsumen isi lengkap konsumen isi lengkap Pengecekan data konsumen lengkap atau tidak Form pengajuan lengkap Form pengajuan tidak lengkap F pengajuan konsumen yang valid Pembuatan laporan konsumen Laporan konsumen Laporan konsumen F pengajuan

konsumen di isi lengkap

Y T

Gambar 4.1Flowmap Sistem Pendaftaran Konsumen

Aliran dokumen dari flowmap sistem pendaftaran konsumen yang berjalan diatas adalah sebagai berikut :

Form pengajuan konsumen yang dikeluarkan oleh bagian administrasi dan diberikan kepada konsumen yang akan melakukan pemesanan barang pada PB. Syukur Mulya Putra. Formulir tersebut kemudian diisi lengkap oleh konsumen sesuai dengan apa yang sudah dicantumkan. Kemudian formulir yang telah diisi diberikan kepada bagian administrasi yang mana nantinya akan diperiksa kelengkapannya. Hal ini bertujuan untuk memvalidasi data yang telah ditulis. Setelah kelengkapan isian dianggap memenuhi apa yang diinginkan, maka bagian administrasi akan memberikan kepada manajer sebagai laporan.


(62)

55

Pemesanan dan Penjualan Bahan Bangunan

Kurir Pemasok

Administrasi Produksi Manajer

Konsumen Form pemesanan isi lengkap

Form pemesanan isi lengkap Pencatatan data pemesanan Tipe bahan bangunan Data pemesanan bahan produksi Data pemesanan bahan non produksi Pencatatan data pesanan

produksi sesuai dengan standar perusahaan Data pemesanan bahan bangunan Data pemesanan valid Data pemesanan valid Persediaan bahan pesanan ada? Pencatatan data penjualan non produksi yang valid

Data pemesanan

bahan non produksi Data pemesanan ke pemasok

Data penjualan bahan non produksi valid

Data pemesanan ke pemasok Proses pencarian bahan non produksi Bahan tersedia? Data pemesanan bahan valid Data pemesanan bahan kosong Pembuatan lap. Pemesanan bahan valid Lap. Data pemesanan bahan valid Pembuatan lap penyelesaian produksi Lap penyelesaian produksi Non produksi produksi ya tidak ya tidak A1 Pembuatan faktur penjualan Tipe pembayaran Faktur penjualan non tunai Faktur penjualan tunai Faktur penjualan

non tunai No tunai tunai Faktur penjualan

Pembuatan surat jalan Surat jalan belum tertanda

tangani konsumen Surat jalan belum tertanda

tangani konsumen Faktur penjualan

tunai

Penandatangan an surat jalan Surat jalan sudah tertanda

tangani konsumen

Surat jalan sudah tertanda tangani konsumen

Faktur penjualan

Surat jalan belum tertanda tangani konsumen

Gambar 4.2Flowmap Sistem Pemesanan dan Penjualan yang berjalan

Keterangan :

A1 : Data Pemesanan

Aliran dokumen flowmap sistem pendaftaran yang sedang berjalan saat ini :


(63)

3. Bagian administrasi akan mengkondisikan data pemesanan yang terdiri dari 2 rangkap yang berwarna putih dan merah muda. Data pemesanan tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu produksi dan non produksi.

4. Setelah konsumen memberikan pernyataan pesanannya, maka bagian administrasi akan mengecek ketersediaan barang. Jika barang yang diinginkan tersedia maka data pemesanan akan segera di validasi. Dan apa bila barang tidak tersedia, bagian administrasi akan segera memberikan data pesanan yang telah dipesan oleh konsumen kepada bagian produksi.

5. Data pemesanan valid berisikan tentang data pemesanan produksi yakni yang diproduksi sendiri oleh perusahaan tersebut. Apabila bahan bangunan yang di pesan telah selesai di produksi, maka bagian produksi akan membuatkan laporan penyelesaian produksi yang nantinya akan dijadiakan sumber dari pembuatan faktur penjualan sesuai dengan data pesanan yang dipesan oleh konsumen.

6. Data pesanan non produksi pun dikondisikan. Apabila bahan yang diperlukan ada, maka bagian administrasi akan membuatkan data penjualan yang akan diteruskan menjadi faktur penjualan. Apabila data bahan non produksi tidak ada atau kosong, maka bagian administrasi akan membuatkan data pemesanan ke pemasok yang bertujuan untuk membeli bahan yang diinginkan ke konsumen.


(64)

55

7. Setelah itu pemasok akan mengirimkan bahan non produksi yang dipesan sesuai dengan jumlah pesanan yang dipesan oleh perusahaan. Dan apa bila bahan yang diinginkan tidak ada, maka pemasok akan memberikan kabar kepada bagian administrasi perusahaan. Sehingga nantinya bagian administrasi akan memesan ke pemasok yang lainnya.

8. Pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan ini kebanyakan memakai pembayaran tunai. Karena perusahaan ini banyak melakukan proses transaksi dalam partai besar.

9. Untuk proses pembayaran non tunai cara penyelesaian pembayaran yaitu dengan cara konsumen datang kembali ke bagian administrasi guna melunasi sisa pembayaran.

10.Setelah semua dilakukan baik itu penjualan ataupun pemesanan barang, maka akan kesepakatan apakah barang tersebut akan dihantarkan ke konsumen atau tidak. Jika barang ingin dihantarkan maka bagian administrasi akan membuatkan surat jalan yang kemudian akan diberikan kepada kurir sebagai bukti kepada konsumen bahwa barang yang hantarkan sesuai dengan permintaan.

11.Setelah semuanya dirasa cukup, bagian administrasi akan memberikan faktur penjualan berwarna merah muda kepada manager sebagai laporan.

4.1.2.2Diagram Kontek

Diagram kontek merupakan aliran data yang menggambarkan seluruh jaringan masukan dan keluaran suatu sistem. Tujuannya adalah untuk menggambarkan suatu


(65)

dibuat menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan begitupun dnegan tujuan informasi yang akan dihasilkan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

S.I Di PB. Syukur

Mulya Putra Bandung KONSUMEN

MANAJER Form pengajuan konsumen,

Form pemesanan F pengajuan konsumen, Faktur penjualan, Surat jalan

Lap. Konsumen, Faktur Penjualan

PEMASOK Lap. Data bahan pemesanan

Data pemesanan

Gambar 4.3 Diagram Kontek Sistem Pemesanan dan Penjualan Yang Berjalan

Aliran data pada diagram kontek sistem pemesanan sampai dengan penjualan yang sedang berjalan :

Sistem penjualan yang ada menerima data dari konsumen berupa data konsumen dan data pemesanan barang yang kemudian akan diterima dan diproses oleh bagian sistem informasi pemesanan. Yang kemudian bagian sistem informasi pemesanan akan membuatkan faktur penjualan sekaligus surat jalan dan memberikan barang kepada konsumen. Data seperti data penjualan dibuatkan laporannya untuk diberikan kepada manajer dan jika ada penjualan yang masih ada sisa pembayaran, maka bagian sistem informasi pemesanan akan membuatkan data piutangnya.


(66)

55

4.1.2.3 Data Flow Diagram

1. Data Flow Diagram Level 1

Data flow diagram digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan dari berbagai proses sesuai dengan fungsi yang kemudian dihubungkan dengan yang lainnya oleh aliran data. Adapun Diagram Aliran Data Sistem Informasi pemesanan bahan bangunan hingga pengantaran barang kepada konsumen terdapat pada gambar 4.4 :

KONSUMEN

1.0 PENDAFTARAN

KONSUMEN

MANAJER 2.0

PEMESANAN

3.0 PENJUALAN Form Pengajuan Konsumen

Form Pengajuan Konsumen

Laporan Konsumen

Form Pemesanan isi lengkap

Faktur penjualan Surat jalan

Faktur Penjulan Form pemesanan valid

Arsip Data pemesanan

form pemesanan PEMASOK

Data pemesanan

Lap. Data bahan pemesanan

Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1 Sistem Yang Berjalan

2. Data Flow Diagram Level 2

Dari Data Flow Diagram (DFD) level 1 yang masih memiliki proses yang sangat global, maka lebih dikembangkan lagi kedalam DFD Level 2. DFD Level 2 sistem


(67)

a. DFD Level 2 Proses 1 (Proses Pendaftaran Konsumen)

Proses pendaftaran konsumen yang berjalan di PB. Syukur Mulya Putra diawali dari proses 1.1 pengecekan form pengajuan konsumen, proses 1.2 pemeriksaan kelengkapan yang terdiri dari nama, alamat dan nomor telepon. Proses 1.3 yaitu pembuatan laporan konsumen yang nantinya akan deberikan kepada manager. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.5 .

1.1 Pengecekan

form pengajuan konsumen

1.3 pembuatan

laporan konsumen

Konsumen Manajer

Form pengajuan konsumen

Form pengajuan konsumen yang valid Form pengajuan konsumen

Tidak lengkap

Form pengajuan konsumen

Lap.konsumen

1.2 Pemeriksaan kelengkapan

formulir

Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1 pada Sistem yang Berjalan

b. DFD Level 2 Proses 2 (Proses Pemesanan Bahan Bangunan)

Proses pemesanan yang berjalan di PB. Syukur Mulya Putra diawali dari proses 2.1 pencatatan pemesanan, proses 2.2 penggolongan tipe produksi, proses 2.3 pencatatan data pesanan produksi, proses 2.4 proses produksi, proses 2.5 pembuatan laporan penyelesaian, proses 2.6 pengecekan persediaan bahan, proses 2.7 pencatatan data penjualan, proses 2.8 pembuatan laporan pasokan pemesanan dan proses 2.9


(68)

55

pembuatan faktur jual, dimana faktur penjualan ini nantinya akan dibahas pada DFD 2 level 3. Dan untuk lebih jelasnya mengenai proses pemesanan bahan bangunan dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini.

2.1 Pencatatan pemesanan KONSUMEN Form pemesanan 2.2 Penggolongan tipe pesanan Data pemesanan A data pemesanan

Data pemesanan produksi 2.3

Pencatatan data pemesanan

produksi Data pemesanan valid

2.4 Proses produksi 2.5 Pembuatan laporan penyelesaian Data pemesanan Lap penyelesaian, Pemesanan produksi 2.9 Pembuatan faktur jual Data pemesanan non produksi 2.6 Pengecekan persedian bahan Data pemesanan Non produksi 2.7 Pencatatan data penjualan Data pemesanan

non produksi valid

Data pemesanan Non produksi kosong

PEMASOK Data bahan pemesanan

2.8 Pembuatan laporan pasokan pemesanan (faktur jual) Faktur jual

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2 pada Sistem yang Berjalan

c. DFD Level 2 Proses 3 (Proses Penjualan dan Pengiriman Barang)

Proses pemesanan yang berjalan di PB. Syukur Mulya Putra diawali dari proses 3.1 pembuatan faktur penjualan yang kemudian faktur penjualan selain diberikan kepada konsumen diberikan juga kepada manager sebagai bukti penjualan. Proses 3.2 pembuatan surat jalan yang akan diberikan kepada kurir sebagai bukti pengantaran barang kepada konsumen. Untuk lebih jelasnya mengenai proses penjualan bahan bangunan dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini.


(69)

3.2 Pembuatan

surat jalan Surat jalan

Faktur penjualan non tunai

Faktur penjualan tunai, Faktur penjualan non tunai

Surat Jalan 3.3

Pengiriman barang

Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3 pada Sistem yang Berjalan

4.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan di PB. Syukur Mulya Putra Bandung, maka evaluasi sistem yang berjalan diantaranya :


(70)

55

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Sistem Informasi Pemesanan Bahan Bangunan Produksi dan Non Produksi Yang Berjalan

Permasalahan Rencana Penyelesaian

Masih banyak proses atau prosedur yang menggunakan sistem pencatatan secara manual seperti halnya proses pendaftaran konsumen, pemesanan barang dan penjualan sehingga mengakibatkan terjadi penumpukan arsip yang nantinya akan rusak bahkan hilang.

membangun suatu aplikasi sistem informasi yang mana memiliki tujuan untuk mempermudah dan mengefisienkan waktu serta diharapkan dapat meminimalisir kerusakan data yang disimpan.

Terjadi kesulitan disaat pencariaan data konsumen baik itu dalam proses pemesanan bahan baku juga dalam proses penjualan sampai dengan pengirimannya begitu pula dalam proses pembayaran sehingga terjadi ketidak efisienan waktu.

membangun suatu sistem database yang terintegrasi dan tentunya dapat menampung seluruh data yang ada.

Terjadinya kesulitan dalam pembuatan beberapa laporan.

Diperlukan adanya sebuah sistem informasi yang dapat membuat laporan yang dibutuhkan.


(71)

pengolahan data serta informasi terutama dalam pembuatan laporan, sehingga data yang ada akan tersimpan dengan baik dan jika ada data yang tidak diperlukan bisa dihapus agar terdapat data yg tersusun dengan rapi.

Sistem yang baik juga harus memiliki arah data yang masuk dan keluar yang tentunya dapat dimengerti oleh Sumber Daya Manusia yang memakainya. Oleh sebab itu harus diketahui bagaimana bentuk dan diagram datanya mengarah ke bagian apa saja. Selain itu dalam merancang suatu aplikasi yang mendukung sistem haruslah terdapat desain awal yang terdiri dari input, output dan yang terpenting hasil dari aplikasi yang dihasilkan harus mudah digunakan.

4.3.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem informasi ini adalah untuk memberikan gambran secara umum kepada Sumber Daya Manusia dalam pembuatan rancangan aplikasi yang baru untuk memberikan nilai tambah kepada sistem yang sedang berjalan sehingga nantinya diharapkan sistem yang baru dapat mengatasi kekurangan yang ada menjadi dan menghasilkan informasi yang lebih baik lagi.Adapun perancangan yang diusulkan merupakan langkah untuk lebih mengefektifkan dan mengefisienkan sistem yang lama dengan menggunakan sistem yang terintegrasi dan terkomputerisasi.


(72)

55

4.3.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem pemesanan hingga proses barang selesai diproduksi yang ada pada PB. Syukur Mulya Putra memiliki beberapa prosedur. Sehingga penulis ingin melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan dengan melakukan perancangan sistem dengan prosedur yang diusulkan. Pada prosedur yang diusulkan, penulis melakukan beberapa perubahan dan penambahan dalam prosesnya, yang mana meliputi penyimpanan data pada database dan pembuatan laporan yang semula dilakukan belum dengan terkomputerisasi menjadi terkomputerisasi dan terintegrasi.

4.3.3 Perancangan Prosedure Yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan dapat terlihat dari gambaran flowmap, diagram konteks dan data flow diagram (DFD). Untuk mendapatkan visualisasi yang lebih jelas mengenai perancangan prosedure yang diusulkan, maka akan digambarkan flowmap, diagram konteks serta data flow diagram (DFD) sistem penjualan yang diusulkan pada PB. Syukur Mulya Putra Bandung.

4.3.3.1Flow Map

flowmap sistem yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan proses sistem yang sedang berjalan hanya saja perbedaanya terdapat pada terintegrasinya data dengan proses yang terkomputerisasi yang tentunya diharapkan dapat memudahkan dalam proses transaksi.


(73)

Database pemesanan dan penjualan Data pemesanan dan penjualan Data pemesanan dan penjualan Input data pemesanan atau penjualan Pembuatan nota penjualan Tunai non tunai? Cetak nota penjualan tunai Cetak nota penjualan non tunai tunai Non tunai Nota penjualan non tunai Nota penjualan tunai Non tunai Cetak nota pemesanan non tunai Pembuatan nota pemesanan Nota pemesanan non tunai Nota pemesana n tunai Tunai non tunai? Cetak nota pemesanan tunai tunai Pengecekan stok data barang non produksi Cetak data pemesanan ya Data pemesanan ke pemasok Data pemesanan ke pemasok Data pemasok Input data pemasok Pengecekan data barang produksi ya Pengecekan bahan baku Stok <= 10?

Tersedia? ya Input data barang produksi Info kebagian administrasi tidak Pembuatan faktur jual pemesanan bahan non produksi Faktur jual Faktur jual Input data barang Cetak surat jalan Surat jalan Surat jalan Surat jalan Nota penjualan tunai Nota pemesanan tunai Nota penjualan non tunai Nota pemesanan non tunai Pengecekan seluruh laporan

Gambar 4.8 Flowmap Pemesanan dan Penjualan yang diusulkan

Analisis data sistem pemesanan dan penjualan yang diusulkan anatara lain sebagai berikut :

1. Form pendaftaran konsumen diberikan kepada administrasi dan di inputkan datanya kedalam database.


(1)

grup ke text box dan

menambah record

baru ke dalam

database

[ ] ditolak

Klik tombol cari Dapat mencari dan

mengisi data barang apa saja yang diinginkan dan menambah jumlah data yang akan inputkan

Dapat mengisi dan menginputkan data .

[X] diterima

[ ] ditolak

Klik tombol masuk Dapat menginputkan

semua data keddalam grid

Dapat

menginputkan data

kedalam grid

[X] diterima

[ ] ditolak

Klik tombol simpan Dapat menyimpan r ecord

baru ke dalam database.

Dapat menyimpan

record baru yang


(2)

telah diinputkan data sebelumnya di text box

[ ] ditolak

Klik tombol keluar Dapat keluar dari form

data pelanggan.

Dapat keluar dari form data pelanggan.

[X] diterima

[ ] ditolak

11. Pelunasan Pemesanan

Tabel 5.12 Pengujian Pelunasan Pemesanan Kasus dan hasil uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik Tombol Bayar Dapat memunculkan

nota

Dapat memunculkan nota

[X] diterima

[ ] ditolak

Klik Tombol Keluar Dapat keluar dari form pelunasan pemesanan

Dapat keluar dari form pelunasan pemesanan

[X] diterima


(3)

grup ke text box dan

menambah record

baru ke dalam

database

[ ] ditolak

Klik tombol cari Dapat mencari dan

mengisi data barang apa saja yang diinginkan dan menambah jumlah data yang akan inputkan

Dapat mengisi dan menginputkan data .

[X] diterima

[ ] ditolak

Klik tombol masuk Dapat menginputkan

semua data keddalam grid

Dapat

menginputkan data

kedalam grid

[X] diterima

[ ] ditolak

Klik tombol simpan Dapat menyimpan r ecord

baru ke dalam database.

Dapat menyimpan

record baru yang


(4)

telah diinputkan data sebelumnya di text box

[ ] ditolak

Klik tombol keluar Dapat keluar dari form

data pelanggan.

Dapat keluar dari form data pelanggan.

[X] diterima

[ ] ditolak

5.2.3 Kesimpulan hasil pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.


(5)

Berdasarkan hasil analisis pada Sistem Informasi Pemesanan Bahan Bangunan Produksi dan Non Produksi di PB. Syukur Mulya Putra Bandung, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan adanya sistem informasi pemesanan ini, diharapkan semua

permasalahan yang sedang berjalan saat ini dapat teratasi karena semua data disimpan dalam satu tempat penyimpanan yang saling terintegrasi dan terpusat.

2. Dengan adanya sistem informasi pemesanan ini pun diharapkan dapat membantu dalam pembuatan laporan sehingga perusahaan dapat mengetahui data-data barang yang belum terorganisir dengan baik.

3. Diharapkan dengan adanya aplikasi program yang dilengkapi dengan keamanan seperti password dapat meningkatkan kontrol dan keamanan data bisa lebih baik lagi.


(6)

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, kami mencoba memberikan beberapa saran dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan antara lain :

1. Penggunaan aplikasi program pengolahan data pemesanan hingga

penjualan ini sebaiknya dilakukan oleh operator yang ditunjuk secara khusus, hal ini dikarenakan agar dapat mengurangi kemungkinan terjadinya manipulasi data yang tidak diinginkan.

2. Sistem yang dibangun hanya proses pemesanan yang meliputi

penginputan data barang, pemesanan barang hingga penjualan yang menghasilkan nota dan laporan berupa laporan data pemasok , laporan data barang berdasarkan grup, laporan data barang keseluruhan, laporan penjualan barang hingga pembelian barang dari pemasok yang meliputi laporan per-nota, per-tanggal sampai dengan per-periode.

3. Aplikasi program pengolahan data pemesanan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan fasilitas dan sarana yang memiliki kemampuan lebih baik lagi.