Pengembangan sistem informasi manajemen naskah bahan ajar non cetak pada pusat produksi bahan ajar non cetak (PPBANC) Universitas Terbuka

(1)

UNIVERSITAS TERBUKA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

DIAN BERLIANI 104093002929

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H


(2)

UNIVERSITAS TERBUKA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

DIAN BERLIANI 104093002929

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H


(3)

(4)

(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Agustus 2011

Dian Berliani 104093002929


(6)

ABSTRAK

DIAN BERLIANI (104093002929), Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak Pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka. Di bawah bimbingan DITDIT NUGERAHA UTAMAdan NUR AENI HIDAYAH.

Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) merupakan sebuah lembaga di Lingkungan Universitas Terbuka yang mengubah naskah media cetak ke dalam bentuk media non cetak/digital, yang diharapkan mampu mengisi kekurangan yang timbul akibat masalah budaya membaca, masalah jarak dan waktu. sehingga dihasilkan beberapa produk suplemen dari dalam bentuk audio kaset, program radio, program televisi, web suplement, dan video interaktif. Selama ini sistem informasi yang ada pada PPBANC masih menggunakan cara manual yaitu dicatat dalam lembaran-lembaran kertas dan buku besar. Banyaknya naskah media cetak yang masuk dan proses transaksi pengolahan naskah yang banyak menyebabkan kesulitan dalam pengontrolan dokumentasi produksi. Selain itu pengolahan data juga membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah membuat program untuk memecahkan permasalahan tersebut. Agar terbentuknya suatu informasi yang komunikatif di setiap bagiannya, dan menghindari terjadinya

human error dalam pelaksanaannya dengan menggunakan perancangan SDLC

serta dibuatkan pemrograman menggunakan XAMPP versi 1.7.2 2 dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses penginstalan karena di dalamnya sudah terdapat bahasa pemrograman PHP versi 5.3.0, database MySQL versi 5.1.37 dan web

server Apacheversi 2.2.12 (Win32). Dan macromedia Dreamweaver CS3sebagai

software editor. Hasil yang didapat dari implemantasi aplikasi Sistem Informasi

Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak berbasis web ini terlihat pada cara pengolahan data yang efektif dan pengguna dapat mengaksesnya dengan mudah sehingga tidak lagi mencatat pada lembaran-lembaran kertas maupun buku besar.

Kata kunci: Pengembangan, Sistem Informasi Manajemen, Naskah Bahan Ajar Non Cetak.

V Bab + xviii Halaman + 105 Halaman + 17 Tabel + 25 Gambar + Daftar Pustaka Acuan (20, 1994-2009).


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya, rahmat dan maghfirah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada Rasulullah SAW yang telah menyampaikan ajaran Islam sehingga dapat menyejukkan hati ini dalam menyelesaikan laporan ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi. 3. Bapak Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com. selaku dosen pembimbing I. Ibu Nur

Aeni Hidayah, MMSI selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tenaganya, penuh kesabaran memberikan nasihat dan saran-saran berharga secara bijak serta membantu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Sri Kurniati, M.Si. sebagai Kepala PPBANC Universitas Terbuka sebelum.


(8)

6. Pak Aang Subiyakto dan seluruh Dosen, staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Program Studi Sistem Informasi, seluruh staf karyawan yang ada di PPBANC UT, yang telah membimbing penulis selama menuntut ilmu, berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Ayah dan Ibuku tercinta, Uda Intan, Uni Mutiara, Kak Ismaya. Meski dalam

kondisi yang sering sakit-sakitan, akhirnya penulis tidak menyerah dan membuktikan bisa menyelesaikan skripsi ini. Tanpa cinta, semangat, dan doa dari kalian, penulis tidak akan memiliki semangat yang besar untuk menjalankan kehidupan ini. Insya Allah, penulis tidak akan mengecewakan kalian dan dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi Islam, Indonesia dan kehidupan ini.

8. Saudara-saudaraku di Sistem Informasi A, B, dan C04, Rusdi & fam, Nunik, Wuri & fam, Mutiara & fam, Bunda Nurhamida & fam, Keluarga Besar KB-TK Hamzah, Kak Yati, Kak Dwi, Yuni, Uti, Titi, Ulfa, Yeni, Latif, Yoben, Richi, Yudi, Wardi, Nicki, Iqbal yang sudah menemani penulis, membantu dan menyemangati terimakasih.

Tidak ada yang sempurna di muka bumi ini, demikian pula dengan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan dari penikmat skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Agustus 2011


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN UJIAN... HALAMAN PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR SIMBOL...

BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Perumusan Masalah... 1.3 Batasan Masalah... 1.4 Tujuan dan Manfaat... 1.5 Metodologi Penelitian...

1.5.1 Metode Pengumpulan data... 1.5.2 Metode Pengembangan Sistem... 1.6 Sistematika Penulisan...

ii iii iv v vi viii xiii xvi xviii 1 1 3 4 5 6 6 7 8


(10)

BAB II LANDASAN TEORI... 2.1 Konsep Pengembangan Sistem Informasi... 2.1.1 Pengertian Sistem... 2.1.1.1 Karakteristik Sistem... 2.1.1.2 Klasifikasi Sistem... 2.1.2 Konsep Dasar Informasi... 2.1.2.1 Data dan Informasi... 2.1.2.2 Siklus Informasi... 2.1.2.3 Kualitas Informasi... 2.1.2.4 Nilai Informasi... 2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi... 2.2.1 Definisi Sistem Informasi... 2.2.2. Komponen Sistem Informasi... 2.3 Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen... 2.4 Definisi Dasar SIM ( Sistem Informasi Manajemen)... 2.5 Peranan SIM Dalam Kegiatan Manajemen... 2.6 Definisi Naskah... 2.7 Bahan Ajar Non Cetak... 2.8 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar

Non Cetak... 2.9 Dalil Terkait... 2.10 Konsep Dasar System Development Life Cycle (SDLC)... 2.11 Basis Data (database) dan DBMS (Database Management System)

10 10 10 11 13 14 14 15 16 17 18 18 18 19 20 21 21 22 25 25 27 28


(11)

2.11.1 Basis data (database)... 2.11.2 DBMS(Database Management System)... 2.12 ToolsPengembangan Sistem... 2.12.1 Bagan alir (flowchart)...... 2.12.2 DFD (Data Flow Diagram)... 2.12.3 ERD (Entity Relationship Diagram)... 2.12.4 Normalisasi... 2.12.5 Kamus Data (Data Dictionary)... 2.13 ToolsPengembangan Aplikasi... 2.13.1 PHP... 2.13.2 MySQL... 2.13.3 Structure Query Language(SQL)... 2.13.4 phpMyAdmin... 2.13.5 XAMPP... 2.13.6 Macromedia Dreamwaver... 2.14 Metode Pengumpulan data ... 2.14.1 Metode Observasi... 2.14.2 Metode Wawancara... 2.14.3 Studi Pustaka dan Literatur... BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 3.1 Metode Pengumpulan Data... 3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 3.3 Kerangka Berpikir...

28 29 29 30 30 32 33 36 37 38 38 40 42 43 44 44 46 46 46 47 48 48 50 52


(12)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 4.1 Gambaran Umum Profil PPBANC ... 4.2 Analisa... 4.2.1 Identifikasi Masalah... 4.2.2 Peluang... 4.2.3 Tujuan... 4.3 Menentukan Syarat – Syarat Informasi... 4.4 Menganalisis Kebutuhan Sistem... 4.4.1 Analisis Sistem Berjalan... 4.4.2 Analisis Sistem Usulan... 4.5 Perancangan /Desain... 4.5.1 Perancangan Proses... 4.5.2 Perancangan Input danOutput ..... 4.5.3 Perancangan Database………. 4.5.4 Transformasi ERD ke LRS... 4.5.5 User Interface……….….…………... 4.6 Implementasi...

4.6.1 Mengembangkan dan MendokumentasikanPerangkat Lunak... 4.6.2 Pengujian Sistem...

54 54 58 58 58 58 59 61 61 65 68 68 75 75 89 89 99 99 99


(13)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 5.1 Simpulan... 5.2 Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN

104 104 104 106


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 16

Gambar 2.2 Pilar Kualitas Informasi ... 17

Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Informasi... 19

Gambar 2.4 Tujuh Tahap SDLC... 28

Gambar 2.5 Diagram ER One to One ... 35

Gambar 2.6 Diagram ER One to Many... 35

Gambar 2.7 Diagram ER Many to Many ... 36

Gambar 2.8 Langkah – langkah Normalisasi ... 37

Gambar 2.9 Tampilan area kerja Dreamweaver MX 2004... 45

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ... 53

Gambar 4.1 Struktur Organisasi UT ... 55

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PPBANC ... 57

Gambar 4.3 Sistem Berjalan... 62

Gambar 4.4 Sistem Usulan ... 65


(15)

Gambar 4.6 Diagram Overview (DFD Level 1) Sistem Usulan ... 70

Gambar 4.7 Diagram level 1 Proses ke-1.0... 71

Gambar 4.8 Diagram level 1 Proses ke-2.0... 72

Gambar 4.9 Diagram level 1 Proses ke-3.0... 73

Gambar 4.10 Diagram level 1 Proses ke-4.0... 74

Gambar 4.11 Diagram level 1 Proses ke-5.0... 75

Gambar 4.12 Perancangan ERD... 76

Gambar 4.13 Unnormalized Form (UNF)... 77

Gambar 4.14 1 st Normal Form (1NF)... 78

Gambar 4.15 2 nd Normal Form (2NF)... 79

Gambar 4.16 Transformasi ERD ke LRS ... 89

Gambar 4.17 Rancangan Halaman Menu Login ... 90

Gambar 4.18 Rancangan Halaman Menu Utama ... 91

Gambar 4.19 Rancangan Halaman Menu Manajemen Petugas ... 92

Gambar 4.20 Rancangan Halaman Menu Manajemen Modul ... 93

Gambar 4.21 Rancangan Halaman Menu Manajemen Naskah... 94


(16)

Gambar 4.23 Rancangan Halaman Menu Laporan Produksi ... 96

Gambar 4.24 Rancangan Halaman Grafik Produksi... 97


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Studi Literatur ... 47

Tabel 4.1 Tabel Naskah ... 80

Tabel 4.2 Tabel Ebook ... 81

Tabel 4.3 Tabel Fakultas ... 81

Tabel 4.4 Tabel Media ... 82

Tabel 4.5 Tabel Type Naskah... 82

Tabel 4.6 Tabel Jabatan ... 82

Tabel 4.7 Tabel Pegawai ... 83

Tabel 4.8 Tabel Petugas ... 83

Tabel 4.9 Tabel User Level... 84

Tabel 4.10 Tabel Master Produksi... 84

Tabel 4.11 Tabel Produksi ... 85

Tabel 4.12 Tabel Status Produk... 86


(18)

Tabel 4.14 Tabel Type Pendukung ... 87

Tabel 4.15 Tabel Pendukung... 87

Tabel 4.16 Tabel Modul... 88


(19)

DAFTAR SIMBOL

Simbol Flowchart(Jogiyanto, 2005)

Simbol Garis Alir

Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses

Simbol Penghubung

Digunakan untuk menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain

Simbol Kegiatan Manual

Digunakan untuk menunjukkan pekerjaan manual

Simbol Titik Terminal

Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses

Simbol Proses

Digunakan untuk menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer


(20)

Digunakan untuk menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard

Simbol Input/Output

Digunakan untuk mewakili data input/ouput

Simbol Disk Storage

Digunakan untuk menunjukkan input/output

menggunakandiskette

Simbol Dokumen

Digunakan untuk menunjukkan dokumen input dan

output baik untuk proses manual, mekanik atau

komputer

Simbol Display

Digunakan untuk menunjukkan output yang ditampilkan di monitor


(21)

Simbol DFD (Ladjamudin, 2005)

1 Arus data

2 Proses

3 Penyimpanan data

4 Entity

Simbol ERD (Ladjamuddin, 2005)

Entitas (Entity)

Menyatakan himpunan entitas

Hubungan (Relationship) Menyatakan himpunan relasi


(22)

Atribut (Attribute)

Menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digarisbawahi)

Penghubung (Link)

Sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya

Notasi Kardinalitas Versi Chen (Ladjamuddin, 2005)

1 1 Relasi satu-ke-satu (one-to-one)

1 M Relasi satu-ke-banyak (one-to-many)

M N Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many)


(23)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan. Semua itu merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global (Wardiana, 2002).

Dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi informasi dapat membantu melakukan banyak kegiatan. Teknologi informasi akan memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini terkait dengan semakin tingginya kebutuhan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya diperoleh dalam lingkungan sekolah.

Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional yang melakukan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yaitu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat dari berbagai lapisan untuk memperoleh pendidikan tinggi.


(24)

UT memiliki 35 Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Dalam proses pembelajarannya menerapkan sistem belajar "jarak jauh" dan "terbuka". Istilah "jarak jauh" berarti pembelajaran bukan dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi). Makna "terbuka" adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, berapa kali mahasiswa dapat mengikuti ujian, dan sebagainya. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMU) atau yang sederajat (Wahyono, 2004).

Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) merupakan sebuah lembaga di Lingkungan Universitas Terbuka yang mengubah naskah media cetak ke dalam bentuk media non cetak/digital, yang diharapkan mampu mengisi kekurangan yang timbul akibat masalah budaya membaca, masalah jarak dan waktu. sehingga dihasilkan beberapa produk suplemen dari dalam bentuk audio

kaset, program radio, program televisi, web suplement, dan video interaktif. Dalam proses pengolahan produk-produk tersebut, hubungan komunikasi kerja sama tim di setiap bagian pengelolaannya sangat dibutuhkan, agar terciptanya produk-produk yang berkualitas, dan dapat di konsumsi oleh mahasiswa maupun umum.

Selama ini sistem informasi data naskah yang ada pada PPBANC masih menggunakan cara manual. Banyaknya naskah cetak yang masuk dan proses transaksi produksi yang banyak menyebabkan kesulitan dalam pengontrolan


(25)

produksi. Selain itu pengolahan data juga membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu untuk memecahkan permasalahan yang terjadi. Agar terbentuknya suatu informasi yang komunikatif di setiap bagiannya, dan menghindari terjadinya human error dalam pelaksanaannya seperti: kesalahpahaman informasi yang diterima akibat kurangnya hubungan korelasi komunikasi antar sub-sub bagian, berkas naskah yang berbentuk lembaran yang dapat hilang. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulisan skripsi ini mengambil tema “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak Pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka” sebagai wadah yang menampung, dan membantu dalam menyebarkan informasi-informasi yang dibutuhkan.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi mengenai sistem manajemen naskah bahan ajar non cetak ini adalah:

a. Masih adanya penginputan berkas data yang berulang-ulang, sehingga terjadi pemborosan data, waktu, dan tenaga.

b. Sistem penyimpanan informasi pendataan yang masih manual dapat memungkinkan terjadinya human error seperti kertas bukti dan naskah yang masih berbentuk lembaran kertas, maka akan sangat riskan jika terjadi kerusakan dan kehilangan.


(26)

c. Banyaknya naskah yang masuk menyebabkan proses penyeleksian tidak terkoordinir dengan baik.

Dari beberapa permaslahan yang ada, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana mengembangkan sistem informasi yang dapat membantu dalam

penginputan dan pemrosesan data naskah bahan ajar non cetak pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC)?

b. Bagaimana sistem ini dapat memberikan informasi laporan yang baik mengenai laporan pengolahan naskah bahan ajar non cetak yang ada pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC)?

1.3 Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, khususnya pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak, permasalahan dibatasi sebagai berikut:

a. Pengelolaan aplikasi dengan nama SIPRO pada Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak hanya terfokus di lingkungan PPBANC saja. Yang dapat digunakan oleh admin, koordinator naskah, koordinator produksi, dan pimpinan.

b. Secara garis besar sistem yang dikembangkan terdiri dari pendataan naskah beserta identitas naskah, ebook, fakultas, media, petugas, modul, level, produk, komentar terhadap produk yang dibuat, dan pemrosesan laporan data-data naskah yang diolah menjadi produk dalam bentuk rincian tabel dan grafik setiap tahun.


(27)

c. Sistem informasi manajemen yang dikembangkan hanya pada pengarsipan data naskah bahan ajar noncetak saja, tidak membahas pada proses pada pendistribusian, penyimpanan produk-produk master, dan keuangan.

d. menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahapan yang terdiri dari analisa, perancangan, dan implementasi yang hanya sampai pada proses testing. Tidak termasuk data konversi, pelatihan dan perawatan.

e. Sistem ini dijalankan pada web browser dengan menggunakan XAMPP versi 1.7.2, bahasa pemrograman PHP versi 5.3.0, database MySQL versi 5.1.37

dan web server Apache versi 2.2.12 (Win32). OS (operating system) yang

digunakan adalah Windows.

f. Sistem ini tidak membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait dengan sistem secara terinci.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian yang dilakukan dalam menunjang penulisan skripsi ini adalah untuk:

a. Mengembangkan sistem informasi yang sudah ada kemudian mengintegrasikan dengan database manajemen naskah yang dapat memberikan informasi data proses olah naskah yang siap diolah atau yang sedang diolah ke dalam suatu aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.


(28)

b. Menganalisa sistem informasi pendataan olah naskah menjadi suatu produk pada PPBANC Universitas Terbuka. Dimulai dari penerimaan naskah yang masih dalam bentuk sekumpulan lembaran kertas (cetak), kemudian naskah tersebut ditelaah setelah itu dilakukan proses pengolahan yang pada akhirnya terbentuklah suatu produk master non cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi).

Adapun manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah: a. Mempermudah dalam proses pendataan naskah yang diterima oleh PPBANC

Universitas Terbuka.

b. Dapat memahami konsep Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah pada PPBANC Universitas Terbuka secara menyeluruh.

c. Sebagai sumber informasi referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain:

a. Observasi

Pengamatan langsung pada objek yang ada pada instansi terkait. Dalam hal ini pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka (UT) Jl Cabe Raya, Ciputat, Tangerang 15418. pada tanggal 25 Agustus 2008


(29)

sampai dengan 2 Agustus 2010 untuk mendapatkan data-data yang diperlukan terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan, pengenalan data yang ada sehingga dapat diadakan evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung kebenaran.

b. Wawancara

Mengumpulkan data secara tatap muka langsung berdiskusi dengan ketua PPBANC dan para pekerja di PPBANC yang bisa memberikan informasi mengenai pengembangan sistem ini.

c. Studi Pustaka dan Literatur

Dalam hal ini di lakukan studi perpustakaan dengan cara membaca buku, jurnal, informasi di internet, dokumen organisasi yang menjadi obyek penelitian dan bahan-bahan lain yang terkait dengan topik penelitian. Dalam penelitian, menggunakan literatur sebagai pembanding dan acuan metode ini untuk mendapatkan “peta” tentang domain penelitian yang akan dilaksanakan.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Metodologi yang digunakan di penelitian ini adalah metode terstruktur dengan tahapan menggunakan pendekatan SDLC (System Development Life

Cycle) yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisa dan

merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisa dan pemakai secara spesifik. Meliputi analisa, perancangan, dan implementasi yang hanya sampai pada proses testing


(30)

analisa sistem, perancangan (desain) sistem, mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak, pengujian sistem, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem. (Kendall, 2003)

1.7 Sistematika Penulisan

Secara garis besar, penulisan ini dibagi menjadi 5 bab. Adapun isi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang mendasari penulisan skripsi ini, dari teori yang bersifat umum, khusus sampai teori perangkat lunak yang mendukung perancangan sistem informasi pendataan produk naskah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi definisi permasalahan dan usulan pemecahan masalah, serta uraian tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan suatu sistem.


(31)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil pembahasan dari sistem pendataan olah naskah yang dikembangkan dan pengujian terhadap sistem pendataan produksi naskah tersebut.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan simpulan seluruh pembahasan hasil penelitian serta saran yang dapat digunakan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.


(32)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan adalah proses, cara atau perbuatan mengembangkan. Mengembangkan sendiri mengandung pengertian menjadikan maju (baik, sempurna dan sebagainya) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994). Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System Development Process). Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2005).

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu komponen kelompok yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan umum dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisasi (Turban, 2005). Jogiyanto menjabarkan bahwa terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran


(33)

menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto, 2005), atau “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan” (Whitten, et al, 2004). Pada dasarnya, sistem adalah “sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan” (Kadir, 2003).

2.1.1.1 Karakterisitik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-saifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundry), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). (Jogiyanto, 2005).

1. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem (boundary)


(34)

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (objectives)


(35)

sistem sangat berpengaruh dalam menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2005):

1. Sistem abstrak (Abstract System) dan sistem fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah (Natural System) dan sistem buatan manusia (Human

Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (Deterministic System) dan sistem tak tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.


(36)

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (Closed System) dan sistem terbuka (Open System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.1.2 Konsep Dasar Informasi

Suatu informasi tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari, karena akan sangat menentukan terhadap aktivitas yang akan dilakukan. Data dan informasi merupakan dua hal yang saling melengkapi, dengan demikian di butuhkan pemahaman akan definisi dari data dan informasi.

2.1.2.1 Data dan Informasi

Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata (Ladjamudin, 2005). Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Menurut Eriyatno data adalah fakta dan angka yang tidak langsung digunakan dalam proses keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali guna pengambilan keputusan (Eriyatno, 2003). Sedangkan Informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali dan diolah yang digunakan untuk tujuan penjelasan, kesimpulan, argumentasi, dan sebagai unsur dasar untuk perkiraan atau pengambilan keputusan. Informasi adalah data yang sudah diolah dan dapat memberi rangsangan kepada seseorang untuk bertindak. Dalam suatu


(37)

organisasi, informasi dapat dijadikan sebagai sumber daya yang berharga, tidak ubahnya dengan sumber daya yang lainnya seperti alam, manusia, dan teknologi (Eriyatno, 2003). Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

(Jogiyanto, 2005).

Menurut (Jogiyanto, 2005) kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan.

2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan, yaitu berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.1.2.2 Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus lihat gambar 2.1. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data atau data processing


(38)

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)

2.1.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) pada gambar 2.2 tergantung dari tiga hal, yaitu (Jogiyanto, 2005):

1. Informasi harus akurat (accurate)

Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila


(39)

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan (relevance)

Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang, satu dengan yang lainnya berbeda.

Gambar 2.2Pilar kualitas informasi (Jogiyanto, 2005)

2.1.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisacost effectivenessatau cost benefit (Jogiyanto, 2005).

Kualitas Informasi

A

k

u

ra

t

T

ep

at

W

ak

tu

R

el

ev


(40)

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Untuk mendapatkan suatu informasi dibutuhkan sistem informasi yang dapat menunjang dan memenuhi kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan. 2.2.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Jeffery (2004), sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. Sedangkan Ladjamudin menjelasakan suatu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2.2 Komponen Sistem Informasi

kita dapat mengilustrasikan 5 (lima) komponen dalam sistem informasi seperti terlihat pada gambar 2.3berikut:


(41)

Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Informasi (Ladjamudin, 2005)

Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) yang

berfungsi sebagai mesin.

2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara

menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.3 Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen

Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukannya. Sumber informasi untuk pengambilan keputusan manajemen bisa didapatkan dari informasi eksternal dan informasi

internal. Informasi internal dapat di peroleh dari sistem informasi berupa

informasi yang dihasilkan dari operasi PDE (Pengelolaan Data Elektronik) dan informasi data non PDE (Jogiyanto, 2005).

Hardware

(Perangkat Keras)

Software

(Perangkat Lunak)

People

(Manusia)

Procedures

(Prosedur)

DATA


(42)

Sistem informasi mempunyai peranan yang penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen semua tingkatan. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan dapat mengena dan berguna sesuai dengan yang dibutuhkan manajemen (Jogiyanto, 2005).

Menurut Manullang (1996), manajemen merupakan suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Kegiatan-kegiatan manajemen mempengaruhi pengelolaan informasi karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan. Kebutuhan informasi yang berbeda ini dapat diketahui dari masing-masing kegiatan manajemen tersebut. Kegiatan manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

a) Perencanaan strategi (strategic planning), merupakan kegiatan manajemen tingkat atas.

b) Pengendalian manajemen (management control), merupakan managemen tingkat menengah.

c) Pengendalian operasi (operational control), merupakan kegiatan managemen tingkat bawah.

2.4 Definisi Dasar SIM (Sistem Informasi Manajemen)

SIM (Sistem Informasi Manajemen) dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian yang


(43)

satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengelolanya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan sebagai sumberdaya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 2003).

2.5 Peranan SIM Dalam Kegiatan Manajemen

Suatu SIM yang baik harus mampu memberikan dukungan pada proses-proses berikut (Sutanta, 2003):

1. Proses perencanaan. 2. Proses pengendalian.

3. Proses pengambilan keputusan.

2.6 Definisi Naskah

Naskah diartikan sebagai suatu peninggalan dari masa lampau dalam bentuk tertulis (Ikhram,1993). Berkenaan dengan itu tidak heran jika naskah sering disebut dengan manuskrip, yang dalam bahasa Belanda ’manu’ berarti tangan dan ’schrift’berarti tulisan (Galba dan Wahyuningsih,1997).

Berdasarkan Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi (1992) Naskah merupakan dokumen jenis apa saja yang ditulis oleh tangan, teks musik, atau


(44)

karangan sastra dalam bentuk tulisan tangan atau ketikan, yang dalam bentuk itu belum diperbanyak dalam jumlah besar, biasanya disebut manuskrip. Naskah adalah bahan-bahan berita yang siap untuk di set (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994).

2.7 Bahan Ajar Non Cetak

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for

Competency Based Training, 2009). Pengembangan Bahan Ajar Non-Cetak

menjadi hal yang sangat penting berkaitan dengan upaya membantu peserta didik meraih kompetensinya dengan lebih cepat.

1. Bahan ajar disusun dengan tujuan(Bintek KTSP, 2009)

a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan settingatau lingkungan sosial peserta didik.

b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Manfaat Bahan Ajar

Ada beberapa manfaat bahan ajar bagi guru (Bintek KTSP, 2009)diantaranya yaitu:


(45)

a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.

b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh. c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi. d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan

ajar.

e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya. f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

Ada beberapa manfaat bahan ajar bagi peserta didik (Bintek KTSP, 2009)

yaitu:

a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

b. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.

c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

3. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

Prinsip-prinsip yang dipergunakan dalam pengembangan bahan ajar (Bintek

KTSP, 2009)yaitu:

a. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkrit untuk memahami yang abstrak.


(46)

c. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik.

d. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar.

e. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.

f. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan.

4. Jenis Bahan Ajar

Jenis bahan ajar yang terdiri dari bahan ajar visual, bahan ajar audio, bahan ajar audiovisual, dan bahan ajar multimedia interaktif (Bintek KTSP, 2009). Berikut penjabarannya:

a. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,

foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.

b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.

c. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual) seperti video compact disk, film. d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI

(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD)multimedia pembelajaran


(47)

Dalam pembahasan skripsi ini penjabaran bahan ajar non cetak, mencakup dari bahan ajar audio, bahan ajar audio visual, dan bahan ajar multimedia interaktif.

2.8 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak

Setelah memahami konsep sistem informasi manajemen, naskah, dan bahan ajar non cetak, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi manajemen naskah bahan ajar non cetak adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan pelaporan berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi dari suatu organisasi. Sistem ini bisa dikatakan sebagai buku induk olah yang memuat daftar nama serta jati diri naskah, yakni lembaran-lembaran kertas acuan untuk kerabat kerja dalam memproduksi suatu program (BANC). Naskah yang diterima dari tiap-tiap fakultas UT sudah layak untuk diproduksi dengan memanfaatkan teknologi IT menjadi bentuk “e” yang lebih bervariasi dan komunikatif (dalam bentuk VCD, Kaset, Program Televisi, Radio, dan Web Suplemen).

2.9 Dalil Terkait

Dari HR. Tirmidzi dari Abu Barzah ra bersabda: “Dua telapak kaki manusia akan selalu tegak (dihadapan Allah), hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia pergunakan, dan tentang tubuhnya untuk apa ia korbankan?” (HR. Tirmidzi dari Abu Barzah ra.)


(48)

Hadits di atas memberikan gambaran bahwa setiap manusia akan diminta pertanggung jawaban terhadap empat perkara yakni tentang umurnya, ilmunya, hartanya, dan tubuhnya. Tentang umur, ilmu dan tubuhnya setiap orang hanya ditanya dengan masing-masing satu pertanyaan sedangkan berkaitan dengan harta maka setiap orang akan ditanya dengan dua pertanyaan, yakni dari mana hartanya dia peroleh dan untuk apa hartanya dia pergunakan. Hal ini memberikan suatu gambaran bahwa Islam mengatur dan memberi perhatian yang besar terhadap aktivitas manusia yang berhubungan dengan harta. Dengan kata lain Islam memberikan perhatian yang besar pada bidang ekonomi. Namun pengaturan Islam dalam bidang ekonomi tidaklah mencakup seluruh kegiatan ekonomi. Untuk kegiatan ekonomi yang termasuk dalam pengadaan dan produksi barang dan jasa dari sisi produktivitas barang dan jasa, Islam tidak mengaturnya bahkan menyerahkannya kepada manusia.

Kutipan ayat berikut ini menjelaskan tentang pertanggung jawaban manusia terhadap apa yang telah dilakukan selama ini















    









 

Artinya: 13. Dan dia Telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.


(49)

2.10 Konsep DasarSystem Development Life Cycle(SDLC)

Dalam pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak ini, menggunakan model pendekatan SDLC (System

Development Life Cycle) yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk

menganalisa dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisa dan pemakai secara spesifik.

Ada tujuh tahap SDLC(Kendall & Kendall, 2005 : 10-13), yaitu : 1) Mengidentifikasi Masalah, Peluang, dan Tujuan

Di tahap pertama dari siklus SDLC ini, penganalisa fokus pada identifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.

2) Menentukan Syarat-Syarat Informasi

Dalam tahap berikutnya, penganalisa memasukkan apa saja yang menentukan syarat-syarat informasi untuk para user yang terlibat. Penganalisa berusaha untuk memahami informasi apa yang dibutuhkan user agar bisa ditampilkan dalam pekerjaan mereka.

3) Menganalisa Kebutuhan Sistem

Untuk tahap berikutnya ialah menganalisa kebutuhan-kebutuhan sistem. Dalam tahap ini perangkat-perangkat dan teknik-teknik tertentu akan membantu penganalisa menentukan kebutuhan. Pada tahap ini penulis menggunakan flowchart system.

4) Merancang Sistem yang Direkomendasikan

Dalam tahap desain dari SDLC ini, penganalisa sistem menggunakan informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain


(50)

1. Mengidentifikasi

masalah, peluang, dan tujuan

2. Menentukan syarat-syarat informasi

3. Menganalisa kebutuhan sistem

4. Merancang sistem yang direkomendasikan

5. Mengembangkan dan merekomendasikan perangkat lunak 6. Menguji dan

mempertahankan sistem 7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem

sistem informasi yang logik.

5) Mengembangkan dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak

Pada tahap ini penganalisa bekerjasama dengan programmer untuk mengembangkan software yang diperlukan. Kemudian penganalisa juga bekerjasama dengan usermengembangkan dokumentasi softwareyang efektif. 6) Menguji dan Mempertahankan Sistem

Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Beberapa pengujian dilakukan oleh programmer sendiri. Sebagian lagi dilakukan oleh sistem analis bekerjasama dengan programmer.

7) Mengimplementasikan dan Mengevaluasi Sistem

Pada tahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisa membantu dalam mengimplementasikan sistem informasi.

Gambar 2.4 Tujuh Tahap SDLC (Kendall, 2005)

2.11 Basis Data (database) dan DBMS (Database Management System) Berikut ini akan dijelaskan pengertian tentang basis data dan DBMS.


(51)

2.11.1 Basis Data (Database)

Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Akan

tetapi, database tidak hanya kumpulan file. Recorddi dalam tiap fileharus dapat dihubungkan dengan record di dalam filelain (Whitten, et al, 2004). Penjelasan lain dari database yaitu tidak hanya merupakan kumpulan file. Lebih dari itu,

Database adalah pusat sumber data yang caranya dipakai oleh banyak pemakai

untuk berbagai aplikasi. Inti dari Databaseadalah Database Management System

(DBMS), yang memperbolehkan pembuatan, modifikasi, dan pembaharuan

database, mendapatkan kembali data, dan membangkitkan laporan. Orang yang

memastikan bahwa database memenuhi tujuannya disebut administrator

Database (Kendall, 2005). Menurut Kadir (2003), basis data adalah suatu

pengorganisasian kumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi.

2.11.2 DBMS(Database Management System)

DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database. Program-program tersebut menyediakan berbagai fasilitas operasi untuk memasukkan, melacak, dan memodifikasi data ke dalam database, mendefinisikan data baru, serta mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan (Ladjamudin, 2005). Pendapat lain menyatakan DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien (Kadir, 2003). Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan


(52)

database harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database

(Jogiyanto, 2005).

2.12 ToolsPengembangan Sistem

Model pengembangan sistem berikut ini adalah metode-metode yang digunakan dalam pengembangan dari sistem yang dibuat.

2.12.1 Bagan Alir (Flowchart)

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi (Jogiyanto, 2005).

Ada lima macam bagan alir (flowchart), yaitu sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

a. Bagan alir sistem (system flowchart)

Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem, menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem, dan menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

b. Bagan alir dokumen (document flowchart)

Disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart

merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem. c. Bagan alir skematik (schematic flowchart)


(53)

Bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang mengerti dengan simbol-simbol bagan alir.

d. Bagan alir program (porgram flowchart)

Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu:

1. Bagan alir logika program (program logic flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan setiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir ini disiapkan oleh analis sistem.

2. Bagan alir komputer terinci (detailed computer program flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan intruksi-intruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini disiapkan oleh pemprogram.

e. Bagan alir proses (process flowchart)

Merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Juga dapat menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan. Bagan alir proses menggunakan lima buah simbol tersendiri.


(54)

2.12.2 DFD(Data Flow Diagram)

DFD(Data Flow Diagram) sering digunakan untuk menggambarkan suatu

sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya filekartu, microfiche, hard disk, tape, diskette

dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design) (Jogiyanto, 2005)

Ladjamudin (2005) menjelaskan dalam bukunya, tingkat atau level DFD

terdiri dari:

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan diagram yang tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem.

2. Diagram Nol

Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dan dataflow

diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya gambaran data stroreyang digunakan.


(55)

3. Diagram Rinci (Level Diagram)

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya.

2.12.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Whitten, et al, (2004), ERD adalah model yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang di deskripsikan oleh data tersebut. Komponen-komponen pokoknya antara lain:

a. Entitas

Digambarkan dengan kotak segi empat dan digunakan untuk menunjukkan sekumpulan orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang apa yang kita perlukan untuk mengambil dan menyimpan data. Mcleod (2004) menjelaskan Jenis entitas (entity type) dapat berupa: Elemen lingkungan, sumber daya, dan Transaksi, yang penting bagi organisasi sehingga perlu di dokumentasikan dengan data. Contoh jenis-jenis entitas adalah pelanggan, pegawai, dan kartu absesnsi. Jenis entitas di dokumentasikan dalam ERD dengan segi empat, setiap segi empat diberi label nama dari jenis entitas (Whitten, et al, 2004). b. Hubungan atau Relasi

Digambarkan dengan kotak berbentuk diamond dengan garis yang menghubungkan ke entity yang terkait. Hubungan atau relasi menunjukkan abstraksi dari sekumpulan hubungan yang mengakibatkan antara entity yang berbeda. menurut McLeod (2004) Hubungan (Relationship) adalah suatu asosiasi yang ada diantara dua jenis entitas. Hubungan digambarkan dengan


(56)

belah ketupat. Tiap belah ketupat diberi label kata kerja. Seperti seorang pegawai mengisi kartu absensi, atau dapat juga di baca mundur: kartu absensi diisi oleh pegawai (Whitten, et al, 2004).

c. Atribut

Menunjukkan karakteristik dari entitas atau sesuatu yang menjelaskan entitas atau hubungan. Dari setiap atribut–atribut entitas terdapat satu atribut yang dijadikan sebagai kunci ( key).

Ada beberapa jenis keyyaitu:

a. Primary key, atribut yang tidak hanya mengindentifikasi secara unik

kemunculan pada sebuah entitas (candidate key).

b. Candidate key, sebuah atribut yang dapat mengindentifikasi secara unik

sebuah kemunculan sebuah entitas yang spesifik.

c. Composite key, candidate key yang terdiri dari dua atribut atau lebih.

d. Foreign key, atribut pada satu relasi yang cocok pada candidate key dari

beberapa relasi. d. Kardinalitas

Menurut Whitten, et al (2004), Kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan baik minimum maupun maksimum satu entitas yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain. Karena semua hubungan bersifat dua arah, maka kardinalitas harus didefinisikan untuk setiap hubungan.


(57)

a. Satu ke satu (one to oneatau 1:1)

Tingkat hubungan dinyatakan satu ke satu jika suatu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua. Demikian juga sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Gambar 2.5Diagram ER One to One (McLeod, 2004) b. Satu ke banyak (one to many atau1 : M)

Tingkat hubungan satu ke banyak (1: M) adalah sama dengan banyak ke satu (M : 1), tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Gambar 2.6Diagram ER One to Many (McLeod, 2004) c. Banyak ke banyak (Many to many atauM : N )

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas


(58)

lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua.

Gambar 2.7Diagram ER Many to Many (McLeod, 2004)

2.12.4 Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi (Ladjamudin, 2005).

Menurut Ladjamudin (2005) Ada beragam tingkat bentuk normal, diantaranya:

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form) 2. Bentuk normal pertama (1NF)

3. Bentuk normal kedua (2NF) 4. Bentuk normal ketiga (3NF)


(59)

Gambar 2.8Langkah-Langkah Normalisasi (Ladjamudin, 2005) 2.12.5 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan

system data dictionaryadalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat


(60)

pada tahap analisa sistem dan digunakan baik pada tahap analisa maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisa, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisa sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD. Arus data di DAD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DAD secara lebih terinci dapat dilihat di KD (Jogiyanto, 2005).

2.13 ToolsPengembangan Aplikasi

2.13.1 PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI adalah

Personal Home Page/Form Interpreter. Dengan pelepasan kode sumber ini

menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.


(61)

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FIsecara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang

interpreter PHPmenjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada

Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis itu menjadi PHP3.0.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHPbaru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP4.0. PHP4.0 adalah versi PHPyang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zendmerilis PHP5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari

PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah pemrograman berorientasi objek (Zend, 2004).

PHP (PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk script

yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya yang akan dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.

Secara khusus, PHPdirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, Anda bisa menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya, PHP


(62)

mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server

Page), Sold Fusion, JSP ataupunPerl.

Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai piranti pemrograman web,

terutama dilingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh.

Bahkan versi untuk Windows 95/98 pun tersedia.

Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server

Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web serverseperti

PWS(Personal Web Server), IIS(Internet Informationn Server), dan Xitami.

Adapun pertimbangan penulis menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman adalah:

1. PHP bersifat open source, dimana semua orang bisa menggunakannya secara bebas (bebas mengkopi, bebas memakai, bebas mengeksekusi, bebas merubah

sourcebahkan gratis).

2. PHP termasuk bahasa parsing yang tidak memerlukan binari terkompilasi, sehingga proses dilakukan dengan cepat.

3. Sintaks PHP hampir sama dengan sintaks bahasa C, dimana penulis cukup familiar dengan sintaks tersebut.

2.13.2 MySQL

MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database

Management System) yang bersifat Open Source. MySQL awalnya dibuat oleh


(1)

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak

Pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC)

Universitas Terbuka

(1)

Dian Berliani

(2)

Nur Aeni Hidayah ,

(3)

Ditdit Nugeraha Utama

(1)

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

e-mail: dianade_sp@yahoo.com

(2)

Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

e-mail : nungkie_04@yahoo.com

(3)

Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

e-mail : ditditnutama@gmail.com

ABSTRAK

Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) merupakan sebuah lembaga di Lingkungan Universitas Terbuka yang mengubah naskah media cetak ke dalam bentuk media non cetak/digital, yang diharapkan mampu mengisi kekurangan yang timbul akibat masalah budaya membaca, masalah jarak dan waktu. sehingga dihasilkan beberapa produk suplemen dari dalam bentuk audio kaset, program radio, program televisi, web suplement, dan video interaktif. Selama ini sistem informasi yang ada pada PPBANC masih menggunakan cara manual yaitu dicatat dalam lembaran-lembaran kertas dan buku besar. Banyaknya naskah media cetak yang masuk dan proses transaksi pengolahan naskah yang banyak menyebabkan kesulitan dalam pengontrolan dokumentasi produksi. Selain itu pengolahan data juga membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah membuat program untuk memecahkan permasalahan tersebut. Agar terbentuknya suatu informasi yang komunikatif di setiap bagiannya, dan menghindari terjadinya human error dalam pelaksanaannya dengan menggunakan perancangan SDLC serta dibuatkan pemrograman menggunakan XAMPP versi 1.7.2 2 dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses penginstalan karena di dalamnya sudah terdapat bahasa pemrograman PHPversi 5.3.0, database MySQL versi 5.1.37 dan web server Apache versi 2.2.12 (Win32). Dan macromedia Dreamweaver CS3sebagai softwareeditor. Hasil yang didapat dari implemantasi aplikasi Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak berbasis web ini terlihat pada cara pengolahan data yang efektif dan pengguna dapat mengaksesnya dengan mudah sehingga tidak lagi mencatat pada lembaran-lembaran kertas maupun buku besar.


(2)

1. PENDAHULUAN

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan. Semua itu merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global (Wardiana, 2002).

Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional yang melakukan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yaitu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat dari berbagai lapisan untuk memperoleh pendidikan tinggi. UT memiliki 35 Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Dalam proses pembelajarannya menerapkan sistem belajar "jarak jauh" dan "terbuka". Istilah "jarak jauh" berarti pembelajaran bukan dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi). Makna "terbuka" adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, berapa kali mahasiswa dapat mengikuti ujian, dan sebagainya. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMU) atau yang sederajat (Wahyono, 2004).

Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) merupakan sebuah lembaga di Lingkungan Universitas Terbuka yang mengubah naskah media cetak ke dalam bentuk media non cetak/digital, yang diharapkan mampu mengisi kekurangan yang timbul akibat

masalah budaya membaca, masalah jarak dan waktu. sehingga dihasilkan beberapa produk suplemen dari dalam bentuk audio kaset, program radio, program televisi, web suplement, dan video interaktif. Dalam proses pengolahan produk-produk tersebut, hubungan komunikasi kerja sama tim di setiap bagian pengelolaannya sangat dibutuhkan, agar terciptanya produk-produk yang berkualitas, dan dapat di konsumsi oleh mahasiswa maupun umum.

Selama ini sistem informasi data naskah yang ada pada PPBANC masih menggunakan cara manual. Banyaknya naskah cetak yang masuk dan proses transaksi produksi yang banyak menyebabkan kesulitan dalam pengontrolan produksi. Selain itu pengolahan data juga membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu untuk memecahkan permasalahan yang terjadi. Agar terbentuknya suatu informasi yang komunikatif di setiap bagiannya, dan menghindari terjadinya human error dalam pelaksanaannya seperti: kesalahpahaman informasi yang diterima akibat kurangnya hubungan korelasi komunikasi antar sub-sub bagian, berkas naskah yang berbentuk lembaran yang dapat hilang. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulisan skripsi ini mengambil tema “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak Pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka”

sebagai wadah yang menampung, dan membantu dalam menyebarkan informasi-informasi yang dibutuhkan.

2. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang dihadapi mengenai sistem manajemen naskah bahan ajar non cetak ini adalah:

a. Masih adanya penginputan berkas data yang berulang-ulang, sehingga terjadi pemborosan data, waktu, dan tenaga. b. Sistem penyimpanan informasi pendataan

yang masih manual dapat memungkinkan terjadinya human errorseperti kertas bukti dan naskah yang masih berbentuk lembaran


(3)

kertas, maka akan sangat riskan jika terjadi kerusakan dan kehilangan.

c. Banyaknya naskah yang masuk menyebabkan proses penyeleksian tidak terkoordinir dengan baik.

Dari beberapa permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana mengembangkan sistem informasi yang dapat membantu dalam penginputan dan pemrosesan data naskah bahan ajar non cetak pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC)?

b. Bagaimana sistem ini dapat memberikan informasi laporan yang baik mengenai laporan pengolahan naskah bahan ajar non cetak yang ada pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC)?

3. BATASAN MASALAH

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, khususnya pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak, permasalahan dibatasi sebagai berikut:

a. Pengelolaan aplikasi dengan nama SIPRO pada Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak hanya terfokus di lingkungan PPBANC saja. Yang dapat digunakan oleh admin, koordinator naskah, koordinator produksi, dan pimpinan.

b. Secara garis besar sistem yang dikembangkan terdiri dari pendataan naskah beserta identitas naskah, ebook, fakultas, media, petugas, modul, level, produk, komentar terhadap produk yang dibuat, dan pemrosesan laporan data-data naskah yang diolah menjadi produk dalam bentuk rincian tabel dan grafik setiap tahun. c. Sistem informasi manajemen yang

dikembangkan hanya pada pengarsipan data naskah bahan ajar noncetak saja, tidak membahas pada proses pada pendistribusian, penyimpanan produk-produk master, dan keuangan.

d. menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahapan yang terdiri dari analisis, perancangan, dan implementasi yang hanya sampai pada

proses testing. Tidak termasuk data konversi, pelatihan dan perawatan.

e. Sistem ini dijalankan pada web browser dengan menggunakan XAMPP versi 1.7.2, bahasa pemrograman PHP versi 5.3.0, database MySQL versi 5.1.37 dan web server Apache versi 2.2.12 (Win32). OS (operating system) yang digunakan adalah Windows.

f. Sistem ini tidak membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait dengan sistem secara terinci.

4. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan penelitian yang dilakukan dalam menunjang penulisan skripsi ini adalah untuk:

a. Mengembangkan sistem informasi yang sudah ada kemudian mengintegrasikan dengan database manajemen naskah yang dapat memberikan informasi data proses olah naskah yang siap diolah atau yang sedang diolah ke dalam suatu aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

b. Menganalisis sistem informasi pendataan olah naskah menjadi suatu produk pada PPBANC Universitas Terbuka. Dimulai dari penerimaan naskah yang masih dalam bentuk sekumpulan lembaran kertas (cetak), kemudian naskah tersebut ditelaah setelah itu dilakukan proses pengolahan yang pada akhirnya terbentuklah suatu produk master non cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi).

Adapun manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah:

a. Mempermudah dalam proses pendataan naskah yang diterima oleh PPBANC Universitas Terbuka.

b. Dapat memahami konsep Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah pada PPBANC Universitas Terbuka secara menyeluruh.

c. Sebagai sumber informasi referensi untuk penelitian selanjutnya.


(4)

5. KERANGKA BERPIKIR

Pada perancangan sistem informasi manajemen naskah bahan ajar non cetak dibutuhkan beberapa tahapan yang harus dilalui untuk dapat menghasilkan sistem informasi yang berguna bagi PPBANC. Beberapa tahapan tersebut antara lain seperti awalnya memilih tempat penelitian untuk meneliti proses pendataan produksi bahan ajar non cetak dan membuat tugas akhir, lalu melakukan pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka dan interview. Setelah didapat data-data yang diperlukan kemudian merumuskan masalah dan ruang lingkup penelitian untuk membuat konsep penelitian yan akan dibuat. Yang terakhir yaitu menentukan pengembangan sistem yang akan digunakan mulai dari tahap analisis, design, testing dan implementasi sistem.

Start

Mengumpulkan Data

Mengembangkan Sistem

Observasi

Studi Pustaka dan literarur Wawancara

SDLC (System Development Life

Cycle) Perancangan/desain

End

identifikasi masalah, peluang, dan tujuan Menentukan syarat-syarat informasi

Analisis kebutuhan sistem

Perancangan Database

User interface Mengembangkan dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak Perancangan proses

DFD Contex Diagram

ERD Normalisasi Spesifikasi Database

Pengujian sistem Analisa

Perancangan Input dan output

implementasi

Gambar 3.1Kerangka Berpikir

6. METODOLOGI PENGUMPULAN

DATA DAN PENGEMBANGAN

SISTEM

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain:

a. Observasi

Pengamatan langsung pada objek yang ada pada instansi terkait. Dalam hal ini pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka (UT) Jl Cabe Raya, Ciputat, Tangerang 15418. pada tanggal 25 Agustus 2008 sampai dengan 2 Agustus 2010 untuk mendapatkan data-data yang diperlukan terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan, pengenalan data yang ada sehingga dapat diadakan evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung kebenaran.

b. Wawancara

Mengumpulkan data secara tatap muka langsung berdiskusi dengan ketua PPBANC dan para pekerja di PPBANC yang bisa memberikan informasi mengenai pengembangan sistem ini.

c. Studi Pustaka dan Literatur

Dalam hal ini di lakukan studi perpustakaan dengan cara membaca buku, jurnal, informasi di internet, dokumen organisasi yang menjadi obyek penelitian dan bahan-bahan lain yang terkait dengan topik penelitian.

Metodologi Pengembangan Sistem yang digunakan di penelitian ini adalah metode terstruktur dengan tahapan menggunakan pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik. Meliputi analisis, perancangan, dan implementasi yang hanya sampai pada proses testingidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan, menentukan syarat-syarat informasi, analisis sistem, perancangan (desain) sistem, mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak, pengujian sistem, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem. (Kendall, 2003)


(5)

7. GAMBAR DAN TABEL

Gambar 4.4Sistem Usulan

Gambar 4.6Diagram Overview (DFD Level 1)

Gambar 4.29Perancangan ERD

8. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Pengembangan sistem ini dibuat untuk membantu dalam penginputan dan pemrosesan data naskah bahan ajar non cetak pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC). Sehinggga tidak ada lagi lembaran berkas naskah bahan ajar non cetak yang berserakan dan hilang.

2. Memberikan informasi data proses dan laporan olah naskah yang siap diolah atau yang sedang diolah ke dalam suatu aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Aplikasi SIPRO pada PPBANC Universitas Terbuka memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan disempurnakan lagi agar lebih optimal. Oleh karena itu, penulis memberikan saran kepada pihak yang tertarik untuk mengembangkan aplikasi ini lebih lanjut, antara lain :

1. Pengelolaan aplikasi dengan nama SIPRO pada Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak hanya terfokus di lingkungan PPBANC di bidang pengarsipan saja. Oleh karena itu di harapkan nantinya terbentuk sistem yang terintegrasi di bidang pendistribusian, penyimpanan produk-produk master, dan keuangan secara meluas di tingkat Universitas Terbuka.

2. Ditambahnya fasilitas email untuk memperlancar proses komunikasi jika memiliki pesan yang bersifat pribadi.

Admin

In put data naskah Naskah

Tampilkan data naskah Telaah Naskah

O K?

In put naskah yang te lah di tela ah Koordinator Naska h

1

Ya Tidak

Mulai Login

Mulai Login

Edit p enelaah dan tanggal revis i naskah komentar

In put je nis komenta r

Tam pilkan hasil e dit Tampilkan komentar

Balas komenta r

3

Sele sai M ula i

Login

1

Koordinator Prod uksi

2 Tam pilkan naskah yang te lah d i telaah

M ula i Login

O lah Produksi

O utput m edia n on

cetak

Revis i?

Sele sai 4

Ya

Tid ak

Tampilkan fo rm at media nonceta k

Evalu asi & Revisi m edia n on c eta k? 4

Cetak Lapora n Produksi

lihat grafik Laporan Pro duksi

Lapora n Produksi

Laporan Grafik Pro duksi Pilih m edia bulan ata u ta hun pem buatan Ya

Tid ak

Selesai Selesai

Pimpina n

Tulis komentar Tam pilkan

balasan kom enta r

3

Tulis k om enta r Tam pilkan

balasan kom entar 3 Naskah 2

3 Input id naskah


(6)

3. Sebagai referensi untuk penelitan selanjutnya agar dapat membahas komunikasi serta keamanan data terkait dengan sistem secara terinci, serta mengubah metode pengembangan sistem serta tools jika dianggap sudah tidak mendukung kegiatan karena seiring dengan perkembangan zaman dalam hal pengembangan sistem informasi manajemen naskah bahan ajar non cetak pada Pusat Produksi Bahan Aajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka

REFERENSI

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi kedua. Cetakan ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Eriyatno. 2003.Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. Bogor: IPB Press

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia).

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Yogyakarta: Andi.

Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi: Yogyakarta.

Kendall, KE dan Julie EK. 2003. Analisis dan Perancanan Sistem Jilid 1. Jakarta : PT. Prenhallido

Keraf, G. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.

Kusuma, H.1999. Manajemen Produksi Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Andi: Yogyakarta.

Ladjamudin, AB. 2005. Analisis dan Desain SIstem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mcleod, R. Schell, dan George. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT INDEKS

National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training. 2009. : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Nazir, Moh. Ph.D. 2005. Metode penelitian. Ciawi: Ghalia Indonesia.

Prihatna, H. 2005. Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sutanta, E. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu

Turban, E. 2005. Decision Support System and Intelligent System. Ed: 7, Pearson Education: New Jersey.

Wahyono, E. 2004. Universitas Terbuka Dulu, Kini dan Esok. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Whitten, Bently, Dittman. 2004. Systems Analysis Design Methods Ed ke-6, McGraw Hill.

Al-Quranul Karim

Artikel non personal, 4 April 2009, “Pengembangan Bahan Ajar,

http://bandono.web.id/2009/04/02/pengembang

an-bahan-jar.php, diakses 25 Juli 2009, pukul

07:30 wib.

(http://www.phpmyadmin.net), diakses