SISTEM MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMESANAN BARANG DI PINO KONVEKSI YOGYAKARTA

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

SISTEM MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMESANAN BARANG DI PINO KONVEKSI
YOGYAKARTA
Oleh :
1
2
3
Siti Hadijah , Dina Andayati , Erna Kumalasari Nurnawati
1
Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, [email protected]
2
Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, [email protected]
3
Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, [email protected]
ABSTRACT
Confection is mass-produced clothing and so on which are sold in the finished state, not
measured by order, but by prescribed size. The current industry of confection has become one
of the promising business options that are scattered throughout the region including Yogyakarta.

Pino Konveksi which is one of the confection found in Yogyakarta need a Production
Management System and Good Ordering that are useful for owners and employees in
managing production and useful also for customers to know the progress of orders faster.
The materials used in this research are order flow data, order data, customer data and
production process flow obtained from Pino Konveksi. The methodology used is observation,
documentation, literature and interviews. The system is built using PHP, HTML, CSS, SQL,
MYSQL database, Apache web server, and Sublime text editor.
Production Management System and Ordering of Goods is built in a website-based
system that has 5 actors namely owner, front office, production, warehouse and customers.
Owners manage orders online. The Front Office is responsible for serving customers who come
directly to Pino Konveksi. Production is responsible for the process of making customer orders.
The warehouse is responsible for receiving finished products. While the customer is an actor
who made good ordering transactions.
Keywords : confection, production, production management system
ABSTRAK
Konveksi adalah produksi masal dari pakaian dan sejenisnya yang dijual dalam kondisi
jadi, bukan diukur dari urutan tapi dari ukuran yang diminta. Industri konveksi saat ini telah
menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan dan tersebar di seluruh daerah termasuk di
Yogyakarta. Pino adalah salah satu rumah produksi yang terletak di Yogyakarta dan Pino
membutuhkan Sistem Managemen Produksi dan Pemesanan Barang yang berguna bagi

pemilik dan pegawai sekaligus memudahkan pelanggan untuk mengetahui status produksi
barang yang dipesannya.
Bahan yang digunakan pada riset ini adalah data pemesanan, data pelanggan, dan
aliran proses produksi barang yang didapatkan dari Pino. Metodologi yang digunakan adalah
observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi literasi. Sistem dibangun dengan menggunakan
PHP, HTML, CSS, MySQL, Apache, dan Sublime.
Sistem Managemen Produksi dan Pemesanan Barang dibangun pada sistem berbasis
web yang mempunyai lima actor, yaitu pemilik, front office, produksi, gudang, dan pelanggan.
Pemilik mengatur pemesanan dalam jaringan. Front office bertanggung jawab melayani
pelanggan yang dating langsung ke toko Pino. Produksi bertanggung jawab dalam proses
pembuatan pesanan pelanggan. Gudang bertanggung jawab menerima produk jadi. Pelanggan
adalah actor yang berperan sebagai pemesan barang.
Kata kunci: konfeksi, produksi, sistem managemen produksi
PENDAHULUAN
Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk suatu kesatuan, saling
berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dan yang lainnya. Produksi adalah bidang
yang terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi, dimana produksi memiliki
suatu jalinan hubungan timbal-balik (dua-arah) yang sangat erat dengan teknologi. Konfeksi
adalah pakaian dan sebagainya yang dibuat secara massal yang dijual dalam keadaan jadi,

tidak diukur menurut pesanan, tetapi menurut ukuran yang sudah ditentukan. Industri konfeksi

222

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

saat ini memang menjadi salah satu pilihan usaha menjanjikan yang hampir tersebar di seluruh
daerah termasuk Yogyakarta. Di Yogyakarta terdapat begitu banyak konfeksi salah satunya
adalah Pino Konveksi.
Pino Konveksi membutuhkan teknologi yang diharapkan dapat memberikan solusi
dalam memberikan informasi kepada pelanggan karena informasi sangat penting bagi
pelanggan khususnya informasi tentang pesanannya. Saat ini Pino Konveksi ini belum terdapat
sistem yang mengintegrasikan antara bagian front office, bagian produksi dan bagian gudang.
Komunikasi yang terjalin antara front office, bagian produksi dan bagian gudang masih secara
manual sehingga membutuhkan waktu dan kurang efisien. Pada Pino Konfeksi ini juga belum
terdapat sistem yang dapat memberikan informasi sudah sejauh mana progress pesanan
kepada pelanggan. Sehingga untuk mengetahui informasi pesanan pelanggan masih harus
menghubungi Pino Konveksi melalui whatssap ataupun pelanggan datang langsung ke tempat

konfeksi tersebut.
Rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana membuat sistem
manajemen produksi pada Pino konveksi dan bagaimana membuat sistem yang dapat
memberikan informasi progress pemesanan kepada pelanggan tentang pesanannya. Batasan
permasalahan pada penelitian ini adalah sistem yang dibuat hanya untuk Pino Konveksi, sistem
yang dibangun meliputi sistem pada pemilik, front office, produksi, gudang dan pelanggan,
sistem ini tidak menyediakan pemesanan online dan sistem yang dibangun menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Tujuan dari penelitian ini adalah
menghasilkan sistem manajemen produksi dan pemesanan barang pada Pino Konveksi dan
mempermudah pelanggan untuk mengetahui progress pesanannya. Manfaat dari penelitian ini
adalah membantu pemilik atau pegawai dalam memanajemen produksi agar lebih efektif dan
efisien, membantu pelanggan agar lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai
progress pesanannya dan dapat memberikan kepuasan layanan terhadap pelanggan.
Penelitian ini menggunakan referensi yang berhubungan dengan obyek dan kasus
penelitian yang dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Rosmiati (2015) berjudul “Analisis
Dan Perancangan E-Service Untuk Pelanggan Pada Jaya Bersama Konveksi”. Penelitian ini
membahas tentang bagaimana cara memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan atau
calon pelanggan dengan merancang sebuah E-Service. Perancangan E-Service ini diharapkan
mampu menyediakan semua informasi yang ada di konveksi Jaya Bersama Konveksi. Dalam
penelitian ini terdapat beberapa fitur yang dapat membantu pelanggan untuk mendapatkan

informasi yang diinginkan. Sistem ini nantinya dapat dijadikan acuan untuk membuat sistem
progress pemesanan pada pelanggan
Penelitian lainnya yang terkait adalah penelitian oleh Yulianto (2016) berjudul “Sistem
Informasi Manajemen Produksi Unit Painting & Packaging CV. Karya Hidup Sentosa Berbasis
Web”. Sistem yang dibuat pada penelitian ini adalah sistem untuk memanajemen produksi agar
kegiatan produksi dapat berjalan lebih akurat, efektif dan efisien. Hasil dari penelitian ini adalah
dengan adanya sistem manajemen produksi ini diharapkan semua proses produksi,
perencanaan dan pelaporan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Dengan menggunakan
sistem informasi manajemen produksi berbasis web, proses input data dapat dilakukan secara
realtime dan akurat serta tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam penelitian ini dapat
dijadikan acuan penulis dalam pembuatan sistem manajemen produksi nantinya.
Penelitian lainnya adalah penelitian oleh Suparman dan Andri Pranolo (2014) berjudul
“Desain Sistem Layanan Online Legalisir Ijazah dan Transkrip Akademik Di FKIP Universitas
Ahmad Dahlan”. Penelitian ini membahas tentang sistem layanan online yang bertujuan untuk
merancang dan mengimplementasikan website sebagai media layanan legalisir ijazah dan
transkrip akademik. Untuk mengakses layanan ini, alumni diharapkan cukup mengisi form yang
disediakan di website, dan membayar biaya legalisir dan ongkos kirim dokumen ke alamat yang
bersangkutan. Selanjutnya pesanan akan dikirim ke alamat alumni melalui jasa layanan
pengiriman dokumen. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
baik untuk meningkatkan kualitas layanan kepada alumni, serta memberikan kemudahan akses

bagi alumni dalam melakukan legalisasi copy ijazah dan transkrip akademik. Dalam penelitian
ini terdapat transaksi pemesanan yang dapat dijadikan acuan penulis dalam pembuatan
aplikasi.
Penelitian yang telah disebutkan di atas akan menjadi referensi pembuatan sistem
Manajemen Produksi dan Pemesanan Barang di Pino Konveksi Yogyakarta. Perbedaan sistem

223

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

ini dengan referensi yang telah disebutkan adalah objek penelitian dan metode pengumpulan
data yang digunakan.
LANDASAN TEORI
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau
subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-caratertentu sehingga
membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan
(Sutanta, 2003).
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti

"seni melaksanakan dan mengatur. Beberapa ahli mendefinisikan pengertian manajemen
diantaranya yaitu Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal
(Wikipedia). Dalam upaya memanfaatkan sumber daya manajemen, para manajer akan
melakukan tiga macam proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengendalian (meliputi :
pengorganisasian, penggerakan koordinasi) dan pengambilan keputusan (Sutanta,2003).
Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk suatu kesatuan, saling
berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dan yang lainnya dengan cara-cara tertentu
untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data,
kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi
sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat
dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun masa mendatang, mendukung kegiatan
operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatka berbagai sumber daya
yang ada dan tersedia bagi fugsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 2003).
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan manajemen yang berhubungan

dengan penciptaan/pembuatan barang dan jasa. Kegiatan seperti ini terdapat diberbagai
organisasi. Bagi suatu perusahaan manufaktur, kegiatan produksi yang menghasilkan barang
dapat jelas terlihat. Dalam hal ini, barang yang dibuat adalah barang yang berwujud seperti
televisi, kendaraan bermotor, pakaian, dan sebagainya. Biasanya untuk kegiatan seperti ini
digunakan istilah manajemen produksi. Istilah produksi cenderung dikaitkan dengan pabrik,
mesin maupun lini perakitan karena pada mulanya teknik dan metoda dalam manajemen
produksi memang dipergunakan untuk mengoperasikan pabrik atau kegiatan perakitan lainnya.
Namun dengan berkembangnya teknik dan metoda manajemen produksi maka penerapannya
tidak hanya berlaku bagi kegiatan pembuatan barang-barang yang berwujud saja tetapi juga
bisa diterapkan dalam pembuatan barang-barang tak berwujud atau jasa (Herjanto, 1999).
METODE PENELITIAN
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan sistem ini adalah data alur pemesanan, data
pesanan, data pelanggan dan alur proses produksi yang diperoleh dari Pino Konveksi. Metode
analisa data yang digunakan yakni berdasarkan analisis perancangan UML. Metodologi
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah observasi yaitu melalui
pengamatan secara langsung ke Pino Konveksi, dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan
mengambil beberapa foto data-data yang diperlukan, kepustakaan yaitu melalui buku-buku
yang relevan dan wawancara yaitupengumpulan data dengan wawancara langsung ke pemilik
Pino Konveksi dan pegawai di konfeksi tersebut. Beberapa langkah yang digunakan dalam
penelitian ini yang pertama adalah melakukan analisis kebutuhan sistem yang meliputi data

yang diperlukan,permasalahan yang dihadapi serta solusi untuk permasalahan tersebut, kedua
adalah mengolah data di Pino Konveksi, data yang diolah seperti alur pemesanan, data
pesanan, data pelanggan dan alur proses produksi, ketiga adalah perancangan sistem meliputi
rancangan desain UML yang terdiri dari use case diagram, class diagram, activity diagram,
sequence diagram dan deployment diagram serta membuat rancangan input / output sistem
dan membuat rancangan basis data, keempat adalah pembuatan sistem mulai dari halaman

224

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

pemilik, front office, produksi, gudang dan pelanggan, kelima adalah pengujian sistem yang
dilakukan ketika sistem telah selesai dibuat, dan terakhir adalah sistem terpasang dan
dokumentasi yang berupa laporan penelitian jika program sudah menghasilkan output sesuai
dengan yang diharapkan.
Langkah diagram alir pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Langkah Alir Diagram

User dalam pembuatan sistem ini terdiri dari 5 yaitu pemilik, front office, produksi,
gudang dan pelanggan. Pemilik merupakan user yang dapat mengelola data pegawai, orderan
online, melihat data order, melihat pelanggan dan laporan transaksi. Front office merupakan
user yang dapat mengelola data pelanggan dan orderan offline, pembayaran, checkout barang,
melihat data order, order diambil dan order. Produksi merupakan user yang dapat mengelola
antrian orderan, orderan di proses dan melihat orderan selesai. Gudang merupakan aktor yang
dapat melihat orderan selesai dan mengelola pengiriman. pelanggan merupakan user yang
dapat mengetahui informasi progress pesanannya. Use case diagram Sistem Manajemen
Produksi dan Pemesanan Barang dapat dilihat pada Gambar 2.

225

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

Gambar 2 Use Case Diagram Sistem Manajemen Produksi dan Pemesanan Barang
HASIL & PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini adalah sistem berbasis website yang digunakan oleh semua aktor.
Sistem ini memiliki beberapa aktor yaitu pemilik, front office, produksi, gudang dan pelanggan.

Setiap aktor memiliki hak akses yang berbeda. Pemilik memiliki hak akses untuk mengelola
data pegawai, mengelola orderan online, melihat data order, melihat data pelanggan dan
melihat laporan transaksi. Front office memiliki hak akses untuk mengelola data pelanggan dan
orderan secara offline, mengelola data pembayaran, mengelola checkout barang, melihat data
pengambilan dan pengiriman. Produksi memiliki hak akses untuk mengelola antrian order, data
orderan proses dan melihat orderan selesai. Gudang memiliki hak akses untuk melihat orderan
selesai dan mengelola pengiriman. Pelanggan memiliki hak akses untuk melihat informasi
progress pesanan barangnya. Halaman utama untuk pemilik dapat dilihat pada Gambar 1,
halaman utama untuk front office dapat dilihat pada Gambar 2, halaman utama untuk produksi
dapat dilihat pada Gambar 3, halaman utama untuk gudang dapat dilihat pada Gambar 4, dan
halaman utama untuk pelanggan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 1 Tampilan Halaman Utama Pemilik

226

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

Gambar 2 Tampilan Halaman Utama Front Office

Gambar 3 Tampilan Halaman Utama Produksi

Gambar 4 Tampilan Halaman Utama Gudang

Gambar 5 Tampilan Halaman Pelanggan
Sistem yang dibangun ini memiliki cara kerja semua aktor harus login terlebih dahulu
dengan username dan password masing-masing. Setelah aktor berhasil login, kemudian setiap

227

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

aktor dapat melakukan tugasnya masing-masing. Pemilik yang mengelola data pegawai dapat
melihat dan menambahkan data pegawai. Tampilan Halaman data pegawai dapat dilihat pada
Gambar 6.

Gambar 6 Tampilan Halaman Data Pegawai
Front Office dapat melihat data-data orderan pelanggan dengan status menunggu, di
proses dan selesai. Tampilan halaman orderan menunggu dapat dilihat pada Gambar 7 dan
tampilan halaman orderan proses dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 7 Tampilan Halaman Data Order Menunggu

Gambar 8 Tampilan Halaman Data Order di Proses
Produksi dapat mengelola antrian orderan pelanggan. Antrian order terdiri dari antrian
order kilat dan standar. Antrian order kilat adalah antrian yang harus didahulukan oleh produksi
di bandingkan dengan antrian order standar. Tampilan Halaman antrian order pelanggan dapat
dilihat pada Gambar 9. Dalam proses produksi terbagi menjadi 7 tahapan yaitu persiapan

228

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

bahan, pemotongan kain, proses bordir, proses jahit, cek hasil jahitan, packing dan
penyelesaian orderan. Tampilan halaman antrian proses dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 9 Tampilan Halaman Antrian Order

Gambar 10 Tampilan Halaman Orderan Proses
Gudang dapat menyimpan orderan-orderan yang telah selesai di produksi. Tampilan
halaman orderan selesai dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Tampilan Halaman Orderan Selesai
Pelanggan dapat melihat informasi tentang pesanannya, pelanggan harus login dengan
memasukkan kode order yang telah didapatkan ketika melakukan pemesanan. Tampilan
halaman login pelanggan dapat dilihat pada Gambar 12. Setelah pelanggan berhasil login,
pelanggan akan dapat melihat informasi progress pesanannya. Tampilan halaman progress
pesanan pelanggan dapat dilihat pada Gambar 13.

229

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

Gambar 12 Tampilan Halaman Login Pelanggan

Gambar 13 Tampilan Halaman Progress Pesanan Barang Pelanggan
Pada penelitian ini dilakukan beberapa pengujian atau testing terhadap hasil
implementasi yaitu component testing, integration testing, dan system testing.
Component testing merupakan pengujian terhadap komponen-komponen sistem. Pada
penelitian ini, komponen yang diuji yaitu komponen antarmuka. Componen Testing untuk
komponen antarmuka merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui fungsionalitas
dari antarmuka yang telah dibuat apakah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Pengujian antarmuka dilakukan pada menu dan button pada aplikasi. Dari hasil pengujian
komponen antarmuka, dapat disimpulkan bahwa semua komponen menu dan button yang ada
pada aplikasi telah mengarah pada halaman atau form yang tepat dan telah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan, contoh : menu tambah data telah mengarah pada form tambah data,
link edit data telah mengarah pada form edit data dan button hapus data telah berhasil untuk
menghapus data.
Integration testing merupakan pengujian kelompok komponen-komponen yang
terintegrasi untuk membentuk sub-sistem ataupun sistem. Pada penelitian ini, setelah masingmasing komponen diuji pada component testing, dilakukan pengujian terhadap integrasi
komponen-komponen tersebut. Integrasi yang diuji berkaitan komunikasi antara aplikasi dengan
basis data yang berupa pengujian fungsi aplikasi yang berhubungan dengan basis data seperti
tambah, edit, hapus dan cari. Hasil pengujian integrasi ditunjukkan pada Tabel IV.1.

230

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

Tabel 1 Hasil Pengujian Integrasi
No
Tabel
Pengujian Integrasi
Status
1
pemilik
Baca
(√) Berhasil
2
pegawai
Tambah, baca, ubah, cari
(√) Berhasil
3
pelanggan
Tambah, baca, ubah, hapus, cari
(√) Berhasil
4
orderan
Tambah, baca, ubah, hapus
(√) Berhasil
5
detail_order
Tambah, baca, ubah, hapus
(√) Berhasil
6
pembayaran
Tambah, baca
(√) Berhasil
7
pengambilan
Tambah, baca
(√) Berhasil
8
t_pengiriman
Tambah, baca
(√) Berhasil
9
progres
Simpan
(√) Berhasil
10 tahap
Baca
(√) Berhasil
11 t_barang
Baca
(√) Berhasil
12 t_ekspedisi
Baca
(√) Berhasil
13 bagian
Baca
(√) Berhasil
14 jenis
Baca
(√) Berhasil
15 jenis_bayar
Baca
(√) Berhasil
16 size
Baca
(√) Berhasil
17 status
Baca
(√) Berhasil
System testing merupakan pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu
keterhubungan antar sub-system. Dalam penelitian ini, system testing dilakukan terhadap
validasi data sebelum masuk ke dalam basis data. Setiap antarmuka telah memiliki validasi
sehingga data yang dimasukkan ke tabel pada basis data adalah data yang valid. Hasil
pengujian validasi yang telah dilakukan pada setiap unit case pada SPCB dapat dilihat pada
Tabel IV.2.
Tabel 2 Hasil Pengujian Validasi
No
Test Case
Jenis Uji
Hasil
Belum Login
Alert : Belum Login
Username dan password tidak Alert : Login Gagal
1
Login
sesuai
Username dan password sesuai
Redirect menu utama
2
Data*)
Tambah data sukses
Alert : Berhasil
3
Data*)
Ubah data sukses
Alert : Berhasil
4
Data*)
Hapus data berhasil
Keterangan Tabel IV.2 :
Data*) : data pegawai, data pelanggan, data orderan dan data detail order.
KESIMPULAN
Dengan adanya sistem manajemen produksi dan pemesanan barang ini telah dapat
membantu Pino Konveksi dalam memanajemen produksi. Dalam sistem ini terdapat 5 level
pengguna dengan tugas yang berbeda. Pemilik dapat mengelola pemesanan barang secara
online. Front Office adalah bagian yang bertanggungjawab untuk melayani pelanggan mulai dari
melayani pemesanan, pembayaran, pengambilan pesanan, menginput data pesanan dan
memberikan kode pesanan kepada pelanggan. Produksi adalah bagian proses pembuatan
pesanan pelanggan mulai dari menerima pesanan dan melakukan produksi hingga menginput
atau mengupdate progress produksi itu sendiri yang memudahkan pelanggan untuk mengetahui
progress pesanannya. Gudang adalah bagian yang bertanggungjawab menerima barang
produksi yang sudah selesai dan juga bertugas untuk menyimpan barang pesanan yang sudah
selesai pembuatannya hingga barang pesanan tersebut diambil atau didistribusikan. Sistem ini
juga menyediakan akses kepada pelanggan agar pelanggan dapat mengecek progress
pesanan barangnya secara detail. Pelanggan dapat memantau pesanan barangnya sudah
sejauh mana tahap produksi barang pesanan tersebut sehingga telah membantu mengurangi

231

Jurnal SCRIPT Vol. 4 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6304

pekerjaan pemilik dan bagian front office jika ada pelanggan yang ingin mengetahui progress
pesanan mereka. Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
databasenya menggunakan MySQL.
Penyempurnaan dan pengembangan sistem manajemen produksi dan pemesanan
barang ini masih dapat dikembangkan antara lain:
1. Aplikasi dapat dikembangkan lagi pada sisi pelanggan sehingga pelanggan tidak hanya
melihat progress tetapi juga mengetahui histori pembayaran orderannya.
2. Mengintegrasikan aplikasi ini dengan aplikasi ekspedisi pengiriman agar biaya
pengiriman dapat diketahui dengan lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Herjanto, E. (1999). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Grasindo.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (t.thn.). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Dipetik Januari 23, 2017, dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
http://kbbi.web.id/konfeksi
Rosmiati, M. (2015). Analisis dan Perancangan E-Service Untuk Pelanggan Pada Jaya
Bersama Konveksi. Indonesian Journal on Software Engineering.
Santoso, L. W. (t.thn.). Pembuatan Sistem Informasi Produksi Untuk Meningkatkan Kualitas
Sistem Manufaktur dan Jasa. 1.
Suparman, & Pranolo, A. (2014). Desain Sistem Layanan Online Legalisir Ijazah Dan Transkip
Akademik Di FKIP Universitas Ahmad Dahlan. Jurnal Informatika.
Sutanta, E. (2003). Sistem Informasi Manajemen . Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wikipedia.
(t.thn.).
Wikipedia.
Dipetik
Januari
19,
2017,
dari
Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
Winarno, I., Yuwono, W., & Harsono, T. (2013). Desain Antar Muka Platform Reselient Untuk
Manajemen Bencana. Prosiding Conference on Smart-Green Technology in Electrical
and Information Systems, 3.
Yulianto. (2016). Sistem Informasi Manajemen Produksi Unit Painting & Packaging CV. Karya
Hidup Sentosa Berbasis Web. Jurnal Dinamika Informatika.

232