208
f. Memfokuskan pada gesture, postur dan non verbal dalam ekspresi atau
membawa dialog-dialog antara dua aspek yang bertentangan dalam individu.
g. Melalui konseling, konseli mengalami perasaan-perasaan yang diasosiasikan
dengan konfliknya.
H. Hasil layanan yang dicapai
Hasil layanan yang dicapai dalam proses konseling ini adalah: 1.
Konseli merasa beban masalahnya telah terkurangi . 2.
Konseli merencanakan dan bersedia untuk lebih berani dan fokus terhadap kebutuhan dirinya sekarang yaitu akademik dan hubungan sosialnya dengan
teman-temannya, sehingga dapat menunjukkan dirinya yang sebenarnya ceria, bersemangat, optimis
I. Rencana tindak lanjut
Pada pertemuan konseling selanjutnya, konselor memastikan apakah konseli telah melaksanakan rencananya dan apakah masih memiliki beban
dengan permasalahannya baik dengan mantan pacarnya, teman dekatnya, maupun kewajiban-kewajiban di sekolah. Bagaimana hasil dari rencananya,
apakah sudah sesuai harapannya atau belum. Apabila konseli belum melaksanakan rencananya maka akan konselor mengajak konseli untuk
mengidentifikasi apa penyebabnya dan membantu konseli untuk menyelesaikan penyebab-penyebab tersebut. Setelah itu konselor membantu konseli untuk
merencanakan tindakan apa yang akan dilakukannya lagi untuk mencapai
harapan konseli.
Yogyakarta, 17 September 2014 Mengetahui
Guru BK SMP N 1 Berbah Praktikan
Tri Lestari, S.Pd Anggit Sih Lestari
209
LAPORAN
KONSELING
KELOMPOK
210
LAPORAN KONSELING KELOMPOK
J. Identitas Konseli
1. Nama
: S Umur
: 13 th Jenis Kelamin
: Perempuan Agama
: Kristen Etnis
: Jawa Siswa Kelas
: VII D 2.
Nama : Y
Umur : 13 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Etnis : Jawa
Siswa Kelas : VII D
3. Nama
: A Umur
: 13 th Jenis Kelamin
: Perempuan Agama
: Islam Etnis
: Jawa Siswa Kelas
: VII D
Kelas : VII D
Tempat konseling : Ruang BK
Tanggal Konseling : Kamis, 4 September 2014
K. Deskripsi masalah yang dikeluhkan
211
Konseli adalah siswa kelas VII D yang mana ketiganya mengalami masalah yang sama yaitu tentang
bullying
. Perilaku
bullying
yang dilakukan berupa verbal yaitu saling mengejek, dari mengejek fisik temannya sampai
membawa nama orang tua. Siswa S dan A menjadi pelaku dalam
bullying
, sedangkan siswa Y menjadi korban
bullying
. Perilaku bullying itu terjadi ketika siswa S mulai mnegejek fisik siswa Y kemudian siswa Y tidak terima dan
membalas dengan ejekan pula sampai ketiganya hampir setiap hari hal itu terjadi. Begitu pula dengan siswa S yang ikut-ikutan mengejek siswa Y. Kata-
kata yang dilontarkan kepada siswa Y seperti hitam arang, gosong dsb. Perilaku
bullying
tidak hanya terjadi oleh mereka bertiga akan tetapi sering terjadi di
kelas mereka.
L. Diagnosis