206
D. Diagnosis
Permasalahan konseli adalah konseli berpikir bahwa perilaku mantan pacarnyaMP terhadap pacar MP sekarang berbeda daripada hubungan dengan
konseli dulu ketika masih berpacaran. Sehingga dengan rasa tidak adil konseli selalu mencari kesalahan dari hubungan mantan pacarnya dengan pacar yang
sekarang. Hal tersebut membuat konseli menjadi selalu terpikirkan sehingga selalu tidak bersemangat terutama dalam proses belajar Proyeksi. Konseli
selalu menyampaikan kesalahan mantan pacarnya kepada teman dekatnya dan konseli tidak berani bila harus menegur langsung dengan mantan pacarnya atas
keslahan yang dia utarakan terhadap teman dekat konseli retrofleksi.
E. Prognosis
Permasalahan konseli dapat diselesaikan dengan cara membantu konseli untuk mengintegrasikan atau menerima bagian-bagian subjektif dirinya, seperti
keadaan konseli yang saat ini selalu tidak bersemangat, kalau konseli masih saja tidak bersemangat dalam segala bidang akan berpengaruh buruk terhadap nilai
akademiknya. Selain itu, keadaan teman dekat konseli selalu berkata bahwa konseli tidak bisa move on dari mantan pacarnya membuat konseli merasa
dirinya lemah dan selalu menaruh kebencian terhadap mantan pacarnya.
F. Tujuan konseling
Tujuan dari konseling pendekatan gestalt ini adalah: 1.
Meningkatkan kesadaran diri konseli perasaan, persepsi, pikiran 2.
Mampu menerima pengalaman mereka sendiri. 3.
Mengembangkan keterampilan dan mempelajari nilai-nilai yang akan membawa konseli untuk memperoleh kepuasan pemenuhan kebutuhan tanpa melanggar
hak-hak orang lain. 4.
Belajar untuk menerima tanggung jawab tentang apa yang mereka lakukan, konsekuensi dari tindakan.
5. Sanggup meminta bantuan orang lain dan menolong orang lain.
207
G. Layanan konseling
1. Pendekatan yang Digunakan
Pendekatan yang digunakan dalam konseling ini adalah pendekatan teknik gestalt. Gestalt merupakan terapi yang berbasis pada pengalaman yang
menekankan pada kesadaran dan integrasi serta meningkatkan kualitas hubungan antar individu dengan lingkungan.
2. Teknik
Teknik yang digunakan dalam konseling ini adalah: a.
Menekankan aturan pada konselor sebagai agen perubah, penemu, pemerhati, dan peduli pada sesama.
b. Konseli dapat menggambarkan dirinya sendiri dalam tingkah laku.
c. Membawa konseli untuk terlibat dalam proses konseling untuk
mengantarkan emosional yang lebih segar dan pemahaman-pemahaman baru.
d. Membantu konseli untuk menyelesaikan konflik internal dan menghadapi
dengan proses nyata. 3.
Langkah-langkah konseling yang ditempuh: Langkah konseling yang ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan konseli
adalah: a.
Mengajak konseli untuk membayangkan ancaman-ancaman yang dihadapi dimasa mendatang kemungkinan-kemungkinan tanggapan mantan pacar
konseli ketika konseli menyampaikan pendapatnya. b.
Merencanakan dialog antara konseli dengan orang-orang yang berpengaruh dalam kehidupannya mantan pacarnya.
c. Mengajak konseli untuk mendramatisasi ingatan yang tidak menyenangkan
pengalaman konseli ketika masih pacaran dengan mantan pacarnya sekarang.
d. Mengajak konseli untuk role play.
e. Mengajak konseli untuk menghadirkan kembali pengalaman-pengalaman
pada saat ini.
208
f. Memfokuskan pada gesture, postur dan non verbal dalam ekspresi atau
membawa dialog-dialog antara dua aspek yang bertentangan dalam individu.
g. Melalui konseling, konseli mengalami perasaan-perasaan yang diasosiasikan
dengan konfliknya.
H. Hasil layanan yang dicapai