Sasaran Kegiatan Tujuan Pengertian Umum

3 serta peningkatan produktivitas hasil tanaman mencapai 25-27. Petani yang sudah mengikuti SL-PHT sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2013 berjumlah sekitar 145.245 petani. Mengingat masih kurangnya jumlah petani yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan tentang empat prinsip PHT dalam pengelolaan kebunnya serta dampak SL-PHT, maka kegiatan SL-PHT perlu dilaksanakan secara berkesinambungan. Untuk itu pada tahun 2014 akan dilaksanakan kegiatan SL-PHT sebanyak 194 Kelompok Tani KT di 24 provinsi, 89 kabupaten.

B. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan SL-PHT adalah terlaksananya SL-PHT pada 194 KT di 24 provinsi dan 89 kabupaten.

C. Tujuan

Tujuan kegiatan SL-PHT : Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku petanikelompok tani agar mau dan mampu secara mandiri menerapkan PHT dalam pengelolaan 4 kebunnya sehingga petani menjadi manager di kebunnya sendiri.

D. Pengertian Umum

1. Pedoman Teknis SL-PHT adalah pedoman yang disusun oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dalam rangka memberikan acuan dan arahan pelaksanaan kegiatan SL-PHT ProvinsiKabupatenKota dan sebagai acuan untuk menyusun Petunjuk Pelaksanaan SL-PHT. 2. Petunjuk Pelaksanaan Juklak SL-PHT adalah pedoman atau panduan pelaksanaan kegiatan SL-PHT yang dibuat oleh provinsi mengacu pada pedoman teknis. 3. Petunjuk Teknis Juknis SL-PHT adalah pedoman atau panduan pelaksanaan kegiatan SL-PHT yang dijabarkan dari petunjuk pelaksanaan dan dibuat oleh kabupatenkota. 4. Tim Teknis SL-PHT adalah petugas yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan SL-PHT berdasarkan Surat Keputusan Kepala 5 Dinas Perkebunan atau yang membidangi perkebunan ProvinsiKabupatenKota. 5. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu SL-PHT adalah metode penyuluhan atau suatu bentuk pendidikan non formal yang dirancang berdasarkan pendekatan andragogi. Pola pelatihan dilakukan secara partisipatoris dan pendekatan dari bawah. 6. Andragogi adalah seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar. Petani diberikan kesempatan untuk belajar sendiri tentang prinsip dan teknologi PHT. 7. Prinsip belajar dalam SL-PHT adalah lahan sebagai sarana belajar utama, cara belajar lewat pengalaman, Analisis Agroekosistem, Metoda yang praktis dan mudah dilaksanakan, Kurikulum berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan. 8. Proses belajar SL-PHT adalah proses belajar yang dimulai dari melakukanmengalami, mengungkapkan, menganalisa, menerapkan dan mengalami kembali. 6 9. Pemandu Lapang PL SL-PHT adalah fasilitator yang memfasilitasi proses belajar, membimbing diskusi, dan mengamati kegiatan SL-PHT. 10. Pertemuan SL-PHT adalah Kegiatan SL- PHT yang dilakukan setiap minggu di lapangan dan di saung pertemuan. Kegiatan SL-PHT meliputi AAES dan penyampaian materi Topik Umum, Topik Khusus, Dinamika kelompok, dan pendukung. 11. Organisme Pengganggu Tumbuhan OPT adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian tumbuhan. 12. Fenologi tanaman adalah penampakan aktivitas tanaman yang terjadi secara berkala pada waktu-waktu tertentu dalam satu tahun berdasar pada hasil observasi tentang tahapan perkembangan tumbuhan phenophase eksternal yang tampak seperti perkecambahan biji, pertunasan, pertumbuhan daun baru, pengguguran daun, pertumbuhan diameter batang, waktu berbunga, waktu berbuah. 7 13. Pengendalian Hama Terpadu PHT adalah upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan OPT dengan menggunakan satu atau lebih dari berbagai teknik pengendalian yang dikembangkan dalam suatu kesatuan untuk mencegah timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup. 14. Empat Prinsip PHT adalah Budidaya tanaman sehat, Pelestarian dan pemanfaatan Musuh Alami, Pengamatan Rutinberkala, dan Petani menjadi ahli PHTpetani menjadi manajer dikebunnya sendiri 15. Budidaya tanaman sehat adalah kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan untuk menghasilkan tanaman yang sehat. Budidaya tanaman sehat dilaksanakan sejak persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pengendalian OPT serta panen. 16. Pelestarian dan pemanfaatan Musuh Alami adalah perlakuan memasukkan jenis musuh alami, memperbanyak musuh alami, dan melestarikan musuh alami di 8 kebun. Untuk melestarikan musuh alami, pengendalian OPT dilakukan secara mekanik; penggunaan musuh alami; dan penggunaan pestisida secara bijaksana. 17. Pengamatan Rutinberkala adalah kegiatan mengamati faktor biotik dan abiotik di lingkungan kebun secara teratur agar petani secara tepat dan cepat dapat melakukan tindakan 18. Petani sebagai ahli PHT adalah petani sebagai manajermandiri dalam mengambil keputusan untuk pengelolaan kebunnya secara PHT 19. Pestisida Nabati Pesnab adalah pestisida yang dibuat dari unsur tumbuh-tumbuhan untuk keperluan menghambat OPT tertentu dan tidak membahayakan terhadap lingkungan. 20. Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4 Effective Microorganisms 4. 21. Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah suatu 9 organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. 22. Sosialisasi adalah penyampaian penjelasan lebih rinci tentang kegiatan SL-PHT kepada petani calon peserta SL- PHT dan pemerintah setempat. 23. Calon PetaniCalon Lahan CPCL adalah kelompok tanipetani dan lokasi yang akan diusulkan menjadi peserta dan lokasi kegiatan SL-PHT. 24. Kelompok Tani adalah Kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan keakraban dan keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerja sama meningkatkan produktivitas usahatani dan kesejahteraan anggotanya. 25. Responsif Gender adalah kegiatan, program, dan penganggaran yang memperhatikan perbedaan, kebutuhan, pengalaman, dan aspirasi lali-laki dan perempuan. 26. Kebun praktek adalah kebun yang digunakan sebagai tempat prakteksarana belajar SL-PHT 10 27. Silabus SL-PHT adalah rencana pembelajaran pada suatu kegiatan SL- PHT. 28. Kontrak belajar adalah kesepakatan selama pelaksanaan SL-PHT yang harus ditaati antara peserta dan PL 29. Ballot Box Awal adalah tes pengetahuan dan kemampuan petani sebelum mengikuti SL-PHT yang dilakukan di lapangankebun. 30. Ballot Box Akhir adalah tes pengetahuan dan kemampuan petani sesudah mengikuti SL-PHT yang dilakukan di lapangankebun. 31. Musuh alami adalah semua organisme yang dapat merusak atau mengganggu kehidupan atau mematikan OPT. Musuh alami terdiri dari parasitoid, predator dan patogen. 32. Predator adalah binatang serangga, laba- laba dan binatang lain yang memburu, memakan atau menghisap cairan tubuh binatang lain sehingga menyebabkan kematian. 11 33. Parasitoid adalah organisme yang menghabiskan sebagian besar riwayat hidupnya dengan bergantung pada organisme inang tunggal yang akhirnya membunuh. 34. Analisis Agroekosistem AAES adalah analisa unsur-unsur pada lingkungan tertentu. Proses kegiatan dimulai dari pengamatan, pengungkapan, penganalisaan, menyimpulkan dan pengambilan keputusan rencana tindak lanjut. 35. Tujuan AAES adalah untuk mengetahui keadaan ekosistem kebun saat itu sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan rencana tindak lanjut pengelolaan kebun. 36. Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain. 37. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. 12 38. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas nilai dan arti dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. 39. Pelaporan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode tertentu. 40. Pengendalian OPT adalah segala kegiatan atau upaya untuk mencegah dan menanggulangi serangan OPT terhadap tanaman. 41. Kerugian secara ekonomis adalah kerugian yang di derita oleh pemilik tanaman sebagai akibat serangan OPT pada tanamannya, yang secara ekonomis tidak dapat di toleransi. 42. Pengamatan adalah kegiatan perhitungan dan pengumpulan informasi tentang keadaan populasi dan tingkat serangan OPT dan faktor-faktor iklim yang 13 mempengaruhinya pada waktu dan tempat tertentu. 43. Pengambilan keputasan adalah penentuan dilakukan atau tidak dilakukan tindakan pengendalian OPT berdasarkan hasil analisis data pemantauan dan pengamatan. 44. Dampak Perubahan Iklim adalah dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya perubahan iklimvariabilitas iklim, yang menyebabkan banjir, kekeringan, peningkatan suhu dan serangan OPT. 14

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN