18
3. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi perlu dilakukan tindak lanjut sebagai
berikut :
a. Kelompok tani yang telah mengikuti kegiatan SL-PHT agar menerapkan
PHT secara mandiri di kebunnya dan menyebarkan
pengetahuan dan
keterampilannya kepada petani di sekitarnya.
b. Dinas Kabupatenkota memfasilitasi pembinaanpendampingan
pada petani
alumni SL-PHT,
agar penerapan PHT dan kelembagaan
petani semakin
baik dan
berkelanjutan. c. Dinas
provinsikabupatenkota diharapkan memfasilitasi SL-PHT
untuk petani lainnya melalui dana APBD.
B. Spesifikasi Teknis
1. Kriteria
a. Peserta 1 Petani
pemilikpenyewa atau
petani penggarap; 2 Jumlah
peserta perempuan
minimal 25; 3 Berumur minimal 17 tahun dan
sehat;
19 4 Dapat menulis, membaca, dan
mampu berbahasa Indonesia; 5 Sanggup mengikuti SL-PHT selama
16 kali pertemuan tanpa terputus; 6 Peserta tidak boleh diganti.
b. Pemandu Lapang PL Setiap kelompok SL-PHT dipandu oleh
2 orang PL yang telah bersertifikat. Dalam kondisi tertentu 1 kelompok SL-
PHT dapat dipandu oleh 1 orang PL dibantu 1 orang petugas teknis yang
mempunyai
kemampuan sebagai
pemandu. c. Pertemuan
dilakukan di
saung pertemuan dan kebun praktek yang
berlangsung dari jam 07.30-14.00. Pengaturan waktu dan materi sebagai
berikut :
No Waktu
MateriKegiatan 1
07.30-10.30 Analisis
Agroekosistem AAES
2 10.30-11.00
Istirahat 3
11.00-12.00 Dinamika
Kelompok 4
12.00-14.00 Topik Khusus
d. Lokasi SL-PHT mudah dijangkau oleh pemandu dan peserta.
20 e. Tersedia kebun praktek seluas ±1 ha,
dibagi menjadi 2 petak perlakuan yaitu petak PHT dan Non PHT
kebiasaan pengendalian
yang dilakukan oleh petani. Setiap petak
dibagi 5 sub petak kebun praktek. f. Setiap sub kelompok mengelola 2 sub
petak kebun praktek PHT dan Non PHT.
2. Metode
a. Pertemuan dilaksanakan sebanyak 16 kali dengan interval satu minggu
secara kontinyu. b. Pertemuan mingguan dipandu oleh
dua orang PL yang bekerja sebagai tim dan mendatangkanmengundang nara
sumber yang kompeten di bidangnya.
c. Metode belajar melalui pendekatan andragogi metoda belajar orang
dewasa yaitu
belajar dari
pengalaman di lapangan sehingga petani
tahu, mau
dan mampu
menerapkannya secara mandiri. d. Proses belajar mengajar dilakukan
dengan metoda
partisipasi aktif,
mencari, dan
menumbuhkan kepercayaan sendiri, serta mengambil
keputusan bersama dalam menentu- kan tindakan pengelolaan kebun.
21 e. Proses belajar SL-PHT pada setiap
pertemuan adalah melakukanmeng- alami, mengungkapkan, menganalisa,
menyimpulkan, menerapkan
dan mengalami kembali.
f. Pada setiap kali pertemuan dilakukan kegiatan
Analisis Agroekosistem
AAES, Dinamika Kelompok dan Topik Khusus.
g. Sarana SL-PHT : 1 Kebun
2 Saung Pertemuan h. Bahan dan Alat SL-PHT :
1 Kertas koran 2 Alat tulis
3 Pupuk 4 APH
5 Dekomposer 6 Petunjuk Lapangan
7 Bahan dan perlengkapan praktek
lain i. Materi SL-PHT:
1 Mengacu pada kurikulum SL-PHT yang
disusun berdasarkan
kebutuhan peserta hasil Analisa Kebutuhan Pelatihan dan Test
Ballot Box awal.
2 Merupakan penjabaran
dari empat prinsip PHT, yaitu :
22 budidaya
tanaman sehat;
pelestarian dan
pemanfaatan musuh alami; pengamatan kebun
secara teratur
berkala dan
petani menjadi ahli PHT.
3 Materi SL-PHT seperti pada Tabel 1 Tabel 1. Materi SL-PHT
No MateriKegiatan Petunjuk Lapangan Petlap
1. Persiapan SL-PHT - Apa ini ?
- Analisa Kebutuhan Pelatihan - Kontrak Belajar
- Pengorganisasian warga belajar - Test Ballot Box Awal
2. Merancang Petak
Studi Ploting Petak PHT dan Non PHT
3. Topik Umum
- Ekosistem Dasar - Analisis agroekosistem AAES
4. Topik Khusus
a. a. Budidaya Tanaman
- - Pembibitan -
- Penyambungan sambung samping dan sambung pucuk
untuk komoditi kopi dan kakao - - Penanaman
- - Pemangkasan - - Pupuk dan pemupukan
- - Pohon pelindung - - Panen
- Dan lainnya sesuai komoditas SL-PHT
b. OPT dan - - Hamapenyakitgulma
23
No MateriKegiatan Petunjuk Lapangan Petlap
Musuh AlamiAPH
c. Dampak
Perubahan Iklim DPI
dan Penanganan
Kebakaran - - Predator
- - Parasitoid -- - Agens Pengendali Hayati
- - Koleksi Serangga
- Mitigasi dan Adaptasi DPI - Dampak perubahan iklim
terhadap serangan OPT
5. Materi
Pendukung Pestisida
- Pestisida kimia - Dampak penggunaan pestisida
kimia - Pestisida Nabati
6. Dinamika
Kelompok a. Perkenalan
Rantai nama dan buat barisan b.Pengakraban
Kapal tenggelam c.Kreativitas
9 titik 4 garis d.Kerjasama
Menggambar bersama e.Pemecahan
Masalah Samson Delilah
f.Komunikasi Bermain tali
7. Evaluasi
- Ballot Box Akhir - Analisa Pasangan Terperinci
24 j. Monitoring
dan evaluasi
penyelenggaraan SL-PHT dilakukan dengan beberapa model yaitu :
1 Test Ballot Box; 2 Matrik
analisa pasangan
terperinci; 3 Matrik kualitas SL-PHT;
4 Melakukan wawancara
dengan menggunakan kuesioner.
Model 1, 2, 3, dan 4 disajikan pada Lampiran 1,2,3, dan 4.
25
III. PELAKSANAAN KEGIATAN A.
Ruang Lingkup
a. Peserta dan komoditas SL-PHT
diperuntukkan bagi
petani Perkebunan Rakyat yang belum pernah
mengikuti kegiatan SL-PHT atau kegiatan yang sejenis. Kelompok tani peserta SL-
PHT merupakan kelompok tani yang mengusahakanmembudidayakan
komoditas perkebunan sejenis.
b. Tahapan kegiatan
SL-PHT meliputi
pemilihan dan
penetapan CPCL,
sosialisasi SL-PHT,
pemilihan dan
penetapan kebun praktek dan saung pertemuan, penyiapan petunjuk lapang,
pelaksanaan SL-PHT,
pembinaan, monitoring
evaluasi monev
dan pelaporan.
c. Indikator Kinerja
No Indikator
Uraian
1 InputMasukan
- Dana - SDM
- Data dan
informasi - Teknologi
2 OutputKeluaran Terlaksananya SL-
PHT sebanyak 194 kelompok tani yang