7
2. Prinsip Pendekatan Teknis
2.1 Antisipasi Dampak Perubahan Iklim
a. Fasilitasi Pemantauan Kebakaran,
Dampak Perubahan Iklim, dan Bencana Alam
Kegiatan dilaksanakan
pada Provinsi sentra pengembangan
tanaman perkebunan
dengan kriteria sebagai berikut:
1 Provinsi rawan kebakaran dan
bencana alam. 2
Provinsi yang memiliki lahan gambut dan sering terjadi
kebakaran. b.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka
Pencegahan dan
Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun
1 Kegiatan dilaksanakan pada
KabupatenKota sentra
pengembangan tanaman
perkebunan provinsi rawan kebakaran.
2 Sasaran pemberdayaan adalah
melalui pendekatan kepada kelompok
petanipekebun yang
berada pada
lokasi rawan kebakaran.
8 3
Waktu pelaksanaan menjelang awal musim kemarau.
4 Sosialisasi
dengan cara
paparan, praktek lapangan simulasi dan diskusi.
c. Pertemuan Koordinasi Pencega-
han Kebakaran dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim
1 Kegiatan
dilaksanakan di
Provinsi sentra pengembangan tanaman perkebunan pada
daerah rawan kebakaran dan kekeringan.
2 Materi
yang disampaikan
meliputi kebijakan
pencegahan kebakaran pada lahan
dan kebun
serta penanganan
dampak perubahan iklim, penerapan
teknologi PLTB, koordinasi penanganan kebakaran lahan
dan kebun dan apel siaga kebakaran lahan dan kebun.
3 Peserta pertemuan adalah
pejabat dinas
kabupatenkota, perusahaan Perkebunan
Besar Negara
PBN dan Perkebunan Besar Swasta
PBSpengambil keputusan tentang kebakaran
9 lahan dan dampak perubahan
iklim, pelaku usaha perkebu- nan,
dan pihak
terkait lainnya.
4 Waktu pelaksanaan kegiatan
awal musim kemarau setelah pertemuan Koordinasi Pence-
gahan Kebakaran
dan Penanganan Dampak Peruba-
han Iklim di pusat.
d. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan
Iklim 1
Lokasi demplot
pada kelompok tanipekebun di
daerah sentra
perkebunan rakyat yang rawan kekeringan
dan atau lahan kritis. 2
Calon petani
peserta tergabung dalam kelompok
tani yang aktif. 3
Sosialisasi Mitigasi
dan Adaptasi
Perubahan Iklim
dilaksanakan di
lokasi demplot yang dihadiri oleh
seluruh petani
peserta kegiatan,
Direktorat Perlindungan
Perkebunan, dinas instansi terkait.
4 Sosialisasi dilakukan setelah
penetapan CPCL.
10 5
Waktu penanaman kegiatan demplot dimulai pada akhir
musim hujan
disesuaikan dengan
kondisi iklim
setempat. Jenis komoditas yang ditanam adalah Kopi,
Kakao, Jambu Mete atau Karet dengan kriteria tahan
kekeringan.
e. Pengembangan Model Perkebu-
nan Rendah Emisi Karbon pada Perkebunan Kopi Rakyat
1 Lokasi Pengembangan Model
Perkebunan Rendah
Emisi Karbon
dilaksanakan pada
sentra perkebunan
kopi rakyat.
2 Pelaksanaan kegiatan dengan
pendekatan kelompok. 3
Calon petani
peserta tergabung dalam kelompok
tani yang aktif. 4
Sosialisasi dilakukan setelah penetapan CPCL.
5 Sosialisasi
pengembangan model
perkebunan rendah
emisi karbon
pada Perkebunan
Kopi Rakyat
11 dilaksanakan
di lokasi
demplot yang dihadiri oleh seluruh
petani peserta
kegiatan, Direktorat
Perlindungan Perkebunan,
dinas instansi terkait
3. Tindak Lanjut