Analisis Korelasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
76
tabel
, maka hipotesis yang menyatakan sampel berasal dari populasi berdistribusi normal diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kenormalan distribusi terpenuhi. b. Uji Linieritas
Uji linieritas akan menguji pola korelasi masing-masing vasriabel bebas dengan variabel terikat. Apabila pola korelasinya linear, maka
analisis korelasi dapat dilakukan. Untuk menerima atau menolak Ho dengan membandingkan harga F perhitungan F
o
dengan harga F dari tabel F
t
pada taraf signifikan α = 0.05 dan derajat kebebasan yang
dipakai. Kriterianya adalah menolak hipotesis apabila harga F perhitungan lebih besar dari harga F dari tabel dengan taraf signifikan 5 dan derajat
kebebasan yang dipakai, dalam hal yang lain hipotesis diterima. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel dan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran. Tabel 4.8. Rangkuman Hasil Uji Linieritas
No
Persamaan regresi F
Ft0,05 dk
Kesimpulan
1
Ŷ = – 15,290 + 1,195X
1
1,746 2,46 Linear
2
Ŷ = 129,037 – 0,761X
2
0,835 3,92 Linear
Sumber: Lampiran 4 Dari penghitungan diperoleh harga F perhitungan antara variabel
keutuhan rumah tangga X
1
dengan kenakalan remaja Y, dengan persamaan regresi
Ŷ = – 15,290 + 1,195X
1
, sebesar 1,746. Sedangkan harga F dari tabel pada taraf signifikan
α = 0.05 dan derajat kebebasan 1510 sebesar 2,46. Karena harga F hitung lebih kecil dari harga F tabel,
maka hipotesis yang menyatakan garis regresi berbentuk linear diterima.
77 Dengan demikian dapat disimpulkan garis regresi kenakalan remaja atas
keutuhan rumah tangga berbentuk linear. Harga F perhitungan antara variabel teman sebaya X
2
dengan kenakalan remaja Y, dengan persamaan garis
Ŷ = 129,037 – 0,761X
2
, sebesar 0,835. Sedangkan harga F dari tabel pada taraf signifikan
α = 0.05 dan derajat kebebasan 176 sebesar 3,92. Karena harga F hitung lebih kecil
dari harga F tabel, maka hipotesis yang menyatakan garis regresi berbentuk linear diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan garis
regresi kenakalan remaja atas teman sebaya berbentuk linear. Hasil tersebut mengindikasikan, bahwa korelasi atau regresi bersifat
linear dapat dilakukan. c. Uji
Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinieritas atau kemiripan antar variabel bebas, yaitu dengan cara menyelidiki besarnya angka interkorelasi antar variabel bebasnya.
Tabei 4.9. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Bebas
X
1
X
2
Kesimpulan
Keutuhan rumah tangga X
1
1 0,203
Tidak terjadi multikolinieritas
Teman sebaya X
2
0,203 1
Sumber : lampiran 5 Harga interkorelasi antar variabel bebas tidak ada yang sama atau
lebih besar dari 0,800, berarti antar variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas, tetapi kolinearitas. Hasil ini berarti analisis korelasi
ganda dapat dilakukan.
78 2. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian ini, yaitu mengenai terdapat tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian
hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan teknik analisis regresi sederhana simple regression, sedangkan pengujian hipotesis ketiga
menggunakan teknik analisis regresi ganda. Deskripsi hasil uji hipotesis pertama, kedua dan ketiga dijelaskan pada uraian berikut.
a. Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama menyatakan ada hubungan yang positif dan
signifikan antara variabel keutuhan keluarga dengan tingkat kenakalan remaja. Pengujian hipotesis pertama menggunakan teknik analisis regresi
sederhana, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10. Rangkuman Ada Hubungan Signifikan Antara Variabel
Keutuhan Keluarga dengan Tingkat Kenakalan Remaja Jenis
Korelasi
R harga t
p Keterangan
hitung tabel
df=26, α=5
X
1
- Y
0,480 2,733 1,706 0,011
Signifikan
Sumber : lampiran 4 Harga r-hitung 0,480, berarti bahwa hubungan keutuhan keluarga
terhadap tingkat kenakalan remaja bersifat positif. Untuk menguji keberartian hubungan keutuhan keluarga dengan tingkat kenakalan remaja
menggunakan uji-t. Harga t yang dihasilkan adalah 2,733 dan lebih besar dari t-tabel 1,706, berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara keutuhan keluarga dengan tingkat kenakalan remaja. Dengan demikian disimpulkan bahwa hipotesis pertama menyatakan ada hubungan
79 yang positif dan signifikan antara variable keutuhan keluarga dengan
tingkat kenakalan remaja, terbukti atau didukung oleh data hasil penelitian.
b. Pengujian Hipotesis Ke-dua Hipotesis ke-dua menyatakan ada hubungan yang positif dan
signifikan antara variable pergaulan teman sebaya dengan tingkat kenakalan remaja. Pengujian hipotesis ke-dua menggunakan teknik
analisis regresi sederhana, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.11. Rangkuman Ada Hubungan Signifikan Antara Variabel
Pergaulan Teman Sebaya dengan Tingkat Kenakalan Remaja. Jenis
Korelasi R
harga t p
Keterangan hitung
tabel df=26,
α=5 X
2
- Y -0,441
2,456 1,706 0,021 Signifikan
Sumber : lampiran 4 Harga r-hitung -0,441, berarti bahwa hubungan antara teman
sebaya dengan tingkat kenakalan remaja bersifat negatif. Untuk menguji keberartian hubungan antara pergaulan teman sebaya dengan tingkat
kenakalan remaja menggunakan uji-t. Harga t yang dihasilkan adalah 2,456 dan lebih besar dari t-tabel 1,706, berarti terdapat hubungan yang
negatif dan signifikan hubungan antara pergaulan teman sebaya dengan tingkat kenakalan remaja. Dengan demikian disimpulkan bahwa hipotesis
kedua yang menyatakan ada hubungan yang negatif dan signifikan antara variabel teman sebaya dengan tingkat kenakalan remaja, terbukti atau
didukung oleh data hasil penelitian. c. Pengujian hipotesis ke-tiga
80 Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan yang signifikan antara
variabel keutuhan keluarga dan pergaulan teman sebaya dengan tingkat kenakalan remaja. Hipotesis tersebut dibuktikan dengan analisis regresi
ganda. koefisien korelasi ganda R
y12
yang diperoleh sebesar 0,549, berarti korelasinya positif. Rangkuman hasil analisis korelasi ganda dapat
dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Uji Signifikansi Korelasi Berganda
R
y12
R
2
df Harga F
P Keterangan
Hitung tabel
0,549
0,353 2 ; 24
6,552 3,403
0,005 Signifikan
Sumber: lampiran 6 Keberartian atau signifikansi koefisien korelasi ganda, dilakukan
dengan menggunakan harga F. Dari analisis regresi ganda diperoleh F- hitung sebesar 6,552, kemudian dikonsultasikan dengan F-tabel pada db 2
lawan 24 dengan taraf signifikansi 5, diperoleh F-tabel sebesar 3,403. Ternyata Harga F-hitung 6,552 lebih besar dari F-tabel 3,403, berarti
korelasi gandanya signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keutuhan keluarga
dan pergaulan teman sebaya dengan tingkat kenakalan remaja, terbukti atau didukung oleh data hasil penelitian.
Analisis korelasi ganda disertai dengan harga koefisien determinasi R
2
. Koefisien determinasi yang diperoleh adalah 0,353, artinya 0,353 x 100 = 35,3 naik-turunnya tingkat kenakalan remaja ditentukan oleh
kombinasi keutuhan keluarga dan pergaulan teman sebaya, sedangkan
81 sisanya 64,7 ditentukan oleh faktor atau variabel lain yang tidak dikaji
dalam penelitian ini.