NUTRISI DAN REHABILITASI PENCEGAHAN KOMPLIKASI 

Fraktur Collum Femoris Fendy Setiawan, S.Ked 406080028  Ampisilin Digunakan bersama dengan aminoglikosid sebagai profilaksis pada pasien dengan fraktur terbuka. Dosis untuk dewasa 2 g IVIM. Kontraindikasinya adalah riwayat hipersensitifitas. Probenesid dan disulfiram meningkatkan kadarnya, sedangkan allopurinol menurukan kadarnya serta menambah efek rash akibat ampisilin. Ampisilin dapat menurunkan efek oral kontrasepsi.  Vankomisin Antibiotik poten untuk bakteri gram positif dan enterokokus. Juga berguna untuk menangani septikemia. Digunakan bersama dengan gentamisin untuk pencegahan pada fraktur terbuka pada pasien yang alergi penisilin. Dosis untuk dewasa 1 g IV.

VIII. NUTRISI DAN REHABILITASI

Pada pasien lanjut usia dengan fraktur panggul pascaoperasi, biasanya akan didapati intake makanan yang tidak adekuat. Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan gangguan mental seperti apatis, kehilangan dan kelemahan massa otot, gangguan fungsi jantung dan penurunan daya tahan tubuh terhadap berbagai infeksi. Pemberian multinutrisi secara oral termasuk protein, energi, beberapa vitamin dan mineral dapat mengurangi komplikasi di rumah sakit, walaupun hal tersebut tidak berpengaruh pada tingkat kematian. Adanya pemberian protein pada makanan dapat mengurangi lama waktu rehabilitasi. Pemberian makanan secara nasogastric berguna pada pasien malnutrisi berat dan dapat mengurangi lama perawatan di rumah sakit. Intake makanan pasien harus di monitor secara teratur untuk memastikan cukup tidaknya intake makanan paien dibandingkan dengan kebutuhan. Rehabilitasi harus dilakukan secepat mungkin supaya pasien menjadi mandiri dalam mobilitas dan fungsionalnya. Pada tahap awal dapat dilakukan berjalan dan aktivitas sehari-hari seperti transferring, washing, dressing, toileting. Keseimbangan dan gaya berjalan adalah komponen penting dari mobilitas dan berguna dalam memprediksikan kemandirian fungsional.

IX. PENCEGAHAN

 Pencegahan terbaik adalah menghindari faktor resiko dan mencegah terjadinya jatuh.  Pemberian suplemen calcium, biophosphonates, hormon paratiroid dan terapi pengganti estrogen dapat mengurangi resiko fraktur pada pasien dengan osteoporosis.

X. KOMPLIKASI 

Deep venous trombosis DVT Terjadi pada 16-50 pasien bahkan 14 berakibat emboli paru. DVT dapat terjadi akibat banyaknya darah yang keluar dari permukaan jaringan yang terluka,yang akan mengaktifkan faktor pembekuan yang mengakibatkan terbentuknya trombus dalam pembuluh darah. Imobilitas akibat nyeri atau bedrest total juga merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya DVT. Kadang- kadang kerusakan pembuluh darah juga berpengaruh terhadap terbentuknya bekuan darah intravaskuler. Pemberian antikoagulan dosis penuh adalah efektif Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 193 Fraktur Collum Femoris Fendy Setiawan, S.Ked 406080028 untuk mencegah DVT tetapi akan menyebabkan perdarahan bertambah hebat dan biasanya tidak digunakan. Profilaksis terhadap DVT dengan menggunakan heparin atau dextran dosis kecil dengan atau tanpa obat antiplatelet hanya sedikit efektifitasnya.  Ulkus dekubitus Terjadi pada 42 pasien, akibat imobilitas yang menyebabkan luka akibat tekanan yang terus menerus dari tempat tidur. Hal ini dapat dicegah dengan rehabilitasi secepatnya setelah operasi dilakukan misalnya dengan mobilisasi bedrest yaitu dengan miring kekanan atau kekiri ditempat tidur selama beberapa lama.  Infeksi Infeksi dapat terjadi pada fraktur terbuka sehingga menyebabkan berbagai infeksi seperti infeksi pada kulit, myositis ossificans, bursitis, dan septic artritis. Selain itu, karena fraktur lebih sering terjadi pada wanita, penggunaan kateter akibat imobilitas dapat menyebabkan terjadinya infeksi traktus urinarius. Infeksi dapat diatasi dan dicegah dengan pemberian antibiotik.  Nonunion  Avaskular nekrosis Hal ini terjadi karena berkurang atau berhentinya vaskularisasi pada proximal femur akibat kerusakan pada pembuluh darah yang memperdarahinya sehingga timbul kerusakan atau nekrosis pada tulang.  Nyeri kronik  Gangguan gaya berjalan XI. PROGNOSIS  Prognosis tergantung pada usia, jenis fraktur dan banyak faktor lainnya  Secara umum, pasien usia muda hampir selalu dapat kembali berjalan, walaupun masih tetap bergantung pada tipe frakturnya, mereka mungkin tidak dapat kembali beraktifitas seperti tingkat aktifitas sebelumnya.  Banyak pasien lanjut usia tidak dapat kembali berjalan atau hanya mampu mengerjakan sesuatu bersama asisten. Hal ini mengakibatkan ketidakmampuan mereka untuk hidup mandiri.  Hampir 20 pasien tidak dapat berjalan lagi dan pada jumlah yang sama pasien tidak mampu lagi berjalan diluar rumahnya.  Hanya 50-65 dapat kembali berjalan.

XII. KESIMPULAN

Dokumen yang terkait

Upaya Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Dengan Fraktur Collum Femur Sinistra.

0 11 25

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI ARTHROPLASTY FRAKTUR COLLUM FEMUR Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Operasi Arthroplasty Fraktur Collum Femur Dextra Di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 7 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FRAKTUR COLLUM Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Fraktur Collum Humeri Sinistra Dengan Pemasangan Plate And Screw Di RS Al Dr. Ramelan Surabaya.

0 2 20

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTIN MOORE PROSTHESIS DI RSO PROF DR SOEHARSO SURAKARTA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTIN MOORE PROSTHESIS DI RSO PROF DR SOEHARSO SURAKARTA.

0 0 5

PENATALAKSANAN FISIOTERAPI PADA KASUS PASCA OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN TENSION BAND WIRING DI RS. ORTHOPEDI SURAKARTA.

0 0 6

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA.

0 0 6

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASCA OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pasca Operasi Fraktur Collum Femoris Sinistra dengan Pemasangan Austin Moore Prothese di RS. Orthopedi Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pasca Operasi Fraktur Collum Femoris Sinistra dengan Pemasangan Austin Moore Prothese di RS. Orthopedi Surakarta.

0 1 5

FRAKTUR COLLUM FEMORIS

0 1 8