DIAGNOSA Anamnesa BAB 22.FRAKTUR COLLUM FEMORIS

Fraktur Collum Femoris Fendy Setiawan, S.Ked 406080028  tipe II : sudut 50   tipe III : sudut 70  Berdasarkan dislokasi atau tidak fragmen dibagi menurut Garden:  Garden I : incomplete impacted  Garden II : fraktur collum femoris tanpa dislokasi  Garden III : fraktur collum femoris dengan dislokasi sebagian  Garden IV : fraktur collum femoris dan dislokasi total A B C Gambar 3. A atas : fraktur collum femoris incomplete A bawah : fraktur collum femoris impacted B : fraktur collum femoris dengan dislokasi sebagian C : fraktur collum femoris dengan dislokasi total

V. DIAGNOSA Anamnesa

 Pada lanjut usia, fraktur sering terjadi akibat jatuh yang ringan. Sebagian kecil fraktur dapat terjadi secara spontan tanpa adanya riwayat trauma.  Pasien mengeluh sakit dan tidak dapat menggerakkan panggul.  Pada fraktur tekanan yang terjadi pada orang muda, pasien mengeluh nyeri pada panggul atau tumit.  Pasien mempunyai riwayat fraktur osteoporosis lain seperti colles atau fraktur kompresi vertebra. Pemeriksaan fisik  Penilaian penampilan fisik dan stabilitas pasien seperti pasien tampak kesakitan dan tidak dapat berdiri.  Perhatikan tanda-tanda vital dan manifestasi shock seperti perubahan kulit, status mental dan volume urin. Fraktur panggul berhubungan dengan kehilangan darah sampai 1500 mL.  Inspeksi dan palpasi untuk deformitas, hematom dipanggul, laserasi dan asimetris.  Perhatikan posisi anatomi extremitas. Pada fraktur dengan dislokasi sebagian atau total, pasien mengalami sakit yang berat, terlihat adanya perpendekkan dari tungkai yang cedera, paha dalam posisi abduksi, flexi dan eksorotasi. Sedang pada fraktur inclomplete atau tanpa dislokasi, penderita masih dapat berjalan Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 186 Fraktur Collum Femoris Fendy Setiawan, S.Ked 406080028 disertai dengan rasa sakit yang tidak begitu berat dan posisi tungkai masih dalam posisi netral. Lakukan pemeriksaan neurovaskuler distal Pemeriksaan radiologi  X-ray Diperlukan proyeksi anteroposterior dan lateral, kadang-kadang diperlukan proyeksi axial. Pada proyeksi anteroposterior kadang-kadang tak jelas ditemukan fraktur pada kasus yang impacted. Untuk itu perlu ditambah dengan pemeriksaan proyeksi axial. Jika fraktur tidak jelas, lihat adanya perubahan garis Shenton dan bandingkan dengan sisi panggul yang lain. Sebagai tambahan, periksa sudut collum dan batang femur, yang diperoleh dengan mengukur sudut yang digambarkan oleh garis yang melalui pertengahan batang femur dan collum femoris. Sudut ini harus sekitar 120-130˚. Pada pasien yang diduga kuat mengalami fraktur collum femoris, tetapi pada foto x-ray hasilnya negatif, maka proyeksi AP dengan rotasi interna memberikan gambaran yang lebih baik dari collum femoris. Gambar 4. Garis Shenton dan anatomi sudut dari femur Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 187 Fraktur Collum Femoris Fendy Setiawan, S.Ked 406080028 Gambar 5. Foto x-ray fraktur collum femoris sinistra, tampak pemendekan collum bagian superior dan impaksi kaput kebagian atas collum. Gambar 6. Foto x-ray, fraktur collum femoris garden IV  MRI dan bone scan Jika dengan foto x-ray didapatkan hasil negatif dan pasien diduga kuat mengalami fraktur panggul, MRI dan bone scan memiliki sensitifitas tinggi dalam mengidentifikasi trauma tersembunyi. MRI 100 sensitif pada pasien dengan hasil x-ray yang tidak jelas. Dulu, bone scan tidak akurat sebelum 48-72 jam setelah fraktur, tetapi ada satu penelitian yang menemukan sensitifitas 93 tanpa memperhatikan waktu trauma, termasuk fraktur yang kurang dari 24 jam. Gambar 7. MRI potongan coronal T1, tampak fraktur collum femoris sinistra tanpa dislokasi.

VI. DIFFERENSIAL DIAGNOSA

Dokumen yang terkait

Upaya Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Dengan Fraktur Collum Femur Sinistra.

0 11 25

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI ARTHROPLASTY FRAKTUR COLLUM FEMUR Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Operasi Arthroplasty Fraktur Collum Femur Dextra Di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 7 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FRAKTUR COLLUM Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Fraktur Collum Humeri Sinistra Dengan Pemasangan Plate And Screw Di RS Al Dr. Ramelan Surabaya.

0 2 20

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTIN MOORE PROSTHESIS DI RSO PROF DR SOEHARSO SURAKARTA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTIN MOORE PROSTHESIS DI RSO PROF DR SOEHARSO SURAKARTA.

0 0 5

PENATALAKSANAN FISIOTERAPI PADA KASUS PASCA OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN TENSION BAND WIRING DI RS. ORTHOPEDI SURAKARTA.

0 0 6

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA.

0 0 6

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASCA OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pasca Operasi Fraktur Collum Femoris Sinistra dengan Pemasangan Austin Moore Prothese di RS. Orthopedi Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pasca Operasi Fraktur Collum Femoris Sinistra dengan Pemasangan Austin Moore Prothese di RS. Orthopedi Surakarta.

0 1 5

FRAKTUR COLLUM FEMORIS

0 1 8