d = Tinggi efektif penampang
pw = Rasio tulangan tarik
1 .
Mu
d Vu
= Nilai kelangsingan struktur Vu
= Gaya geser rencana Mu
= Momen rencana Pw
= Rasio tulangan tarik
Untuk keperluan praktis dan sebagai pendekatan yang aman, maka pengaruh kelangsingan
Mu d
Vu.
dapat diabaikan. Sehingga persamaan 5.3.9 menjadi :
d bw
fc Vc
. 6
1
…………………..5.3.10
5.4. Bentuk dan Kegunaan Tulangan Geser
Seperti telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, pada balok yang menerima lentur dan tegangan geser kan terjadi gaya normal tekan dan gaya normal
tarik yang diterimakan ketulangan memanjang pada sisa tarik. Sedangkan pada sisi badan balok terjadi gaya tekan diagonal pada daerah retak miring akibat gesekan
material beton pada daerah tersebut. Bila pada badan balok ditambahkan tulangan vertical atau diagonal, maka akan terjadi susunan gaya yang membentuk
kesetimbangan. Hal ini diperlihatkan pada gambar 5.4.1 yang dikenal dengan metode analogi rangaka batang. Karena tulangan dipasang pada badan balok maka penulangan
geser tersebut biasa disebut dengan penulangan badan web reinforcement.
a Analogi rangka batang b Penulangan geser miring
Gambar 5.4.1 analogi rangka batang untuk tulangan geser niring
a Analogi rangka batang b Penulangan geser tegak
Gambar 5.4.2 analogi rangka batang untuk tulangan geser tegak
Dari penjelasan diatas maka tulangan geser dapat berupa : a. Sengkang tegak
b. Sengkang miring c. Kombinasi sengkang tegak dan sengkang miring
d. Pembengkokan tulangan memanjang e. Bentuk spiral yang biasa digunakan untuk penampang kolom lingkaran.
Sedangkan fungsi dari tulangan geser dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tulangan geser berfungsi untuk memikul selisih gaya geser rencana Vu dan gaya
geser beton Vc. 2. Mencegah bertambahnya retak miring
3. Untuk mengikat tulangan memanjang supaya tetap pada posisinya, sehingga kapasitas lenturnya tidak berubah.
5.5. Kekuatan Geser Pada Balok Yang Bertulangan Geser
Kekuatan geser nominal pada penampang balok yang bertulangan geser Vn adalah jumlah dari kekuatan geser beton tanpa tulangan geser ditambah dengan
kekuatan geser sengkang Vs dengan bentuk perumusan sebagai berikut : Vn = Vc + Vs ……………………….5.5.1
Harga
Vu
Vn
dan Vc dihitung berdasarkan perumusan 5.3.9 atau 5.3.10, sehingga kekuatan geser sengkang Vs adalah :
Vc Vu
Vs
……………………….5.5.2 Rumus Vs didasarkan pada penggunaan rangka analogi dimana bila retak miring yang
bersudut
45’ merambat secara menerus dari tulangan tarik memanjang kedaerah tekan beton dan memotong n buah sengkang tersebut sepangjang retak miring pada
balok pada gambar 5.4.2 dan bila pada balok tersebut dipakai sengkang tertutup, maka besarnya Vs adalah :
Gambar 4.5.1. tulangan geser sengkang vertical
a Retak miring pada balok bersengkang b Sengkang tertutupp
c Ikatan sengkang dengan tulangan memanjang secara 3 dimensi
Maka besarnya Vs adalah : Vs = nAv.fy
……………………….4.5.3 Dimana : Vs : Kekuatan geser sengkang
n : Jumlah sengkang Av : 2 As luas tulangan sengkang
fy : Tegangan leleh baja Jika jarak sengkang adalah s, maka jumlah sengkang n sejarak adalah
s d
, sehingga persamaan 4.5.3 menjadi :
s d
fy Av
Vs .
.
……………………….5.5.4
Jarak sengkang :
Vs d
fy Av
s .
.
……………………….5.5.5
Atau :
Vc Vu
d fy
Av Vc
Vu d
fy Av
s .
. .
. .
.
…………….5.5.6 Dimana :
= 0,65 reduksi kekuatan geser bahan d = Tinggi efektif penampang
Vc =
d bw
fc .
6 1
; kekuatan geser bahan Vu = Kekuatan geser rencana beban berfaktor
Apabila pada balok dipasang sengkang miring dengan sudut
yang arahnya berlawanan dengan arah retak miring yang terjadi seperti gambar 5.5.2, maka jarak n
sengkang sepanjang d adalah : n.s = dcot 45
o
+ cot
= d1 – cot
…………5.5.7 Jumlah sengkang :
s d
n
cot 1
………………………………5.5.8 Komponen vertikal sengkang miring sejarak d dengan n tulangan adalah :
Vs = n.As.fy sin
……………………………..5.5.9 Dengan memasukkan harga n pada persamaan 4.5.9 didapat persamaan gaya geser
untuk sengkang miring yaitu :
cos sin
. .
s d
fy As
Vs
…………………...5.5.10 Jarak sengkang miring :
cos sin
. .
Vs d
fy As
s
……………………5.5.11
Atau : s =
Vc Vu
d fy
As
. .
……………………………..5.5.12
=
cos sin
. .
. .
Vc Vu
d fy
As
…………….5.5.13 Berbeda dengan sengkang tegak, pemasangan sengkang miring dapat tunggal atau
rangkap, sehingga luasan tulangan dapat berupa luasan tunggal sebesar As atau luasan
tersebut dibagi menjadi dua bagian seperti sengkang tegak. Didalam perencanaan penulangan
Gambar 4.5.2 tulangan geser miring
a Gambar tipikal sengkang miring b Gambar 3 dimensi sengkang miring
5.6 Persyaratan Dan Pembatasan Tulangan Geser