Kekurangan dari Panduan Bekerja

b. Kekurangan dari Panduan Bekerja

Berdasarkan hasil wawancara dengan para pakar dan praktisi dapat dijelaskan bahwa surat perjanjian kontrak kerja yang terdapat dalam Panduan Bekerja tidak mudah dimengerti oleh calon Tenaga Kerja Wanita, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa hukum. Berdasarkan hasil penelitian tahap pertama Tenaga Kerja Wanita yang akan bekerja di luar negeri dan mantan Tenaga Kerja Wanita latar belakang pendidikannya rata-rata pendidikan yang dimiliki adalah SLTP ke bawah yaitu mayoritas tamatan Sekolah Dasar. Karena logika yang digunakan dalam surat perjanjian kontrak kerja merupakan logika hukum maka menyebabkan Tenaga Kerja Wanita seringkali tidak peduli apa yang tertera didalam surat perjanjian kontrak kerja kecuali lamanya masa kontrak kerja berlaku. Disamping itu kadang-kadang besarnya upah tidak tertera secara transparan dalam surat perjanjian kontrak kerja. Hal ini menyebabkan Tenaga Kerja Wanita tidak dapat mengetahui berapa besarnya upah yang akan diterima di negara penempatan kecuali keterangan lisan dari biro-biro penyalur jasa. Demikian juga para pakar dan praktisi berpendapat bahwa adanya perbedaan perlakuan dalam pengiriman Tenaga Kerja Wanita yang berakibat resiko yang dialami oleh Tenaga Kerja Wanita menjadi beragam. Suatu contoh calon Tenaga Kerja Wanita yang akan dikirim ke Arab Saudi diperlakukan berbeda dengan calon Tenaga Kerja Wanita yang diberangkatkan ke Malaysia atau Singapura. Calon Tenaga Kerja Wanita yang dikirim ke Arab Saudi dilengkapi dengan dokumen- dokumen kerja termasuk visa kerja dan surat perjanjian kontrak kerja yang dibawa oleh masing-masing Tenaga Kerja Wanita kendatipun isi dan ketentuan-ketentuan lain yang ada didalam kertas tersebut tidak dipahami oleh Tenaga Kerja Wanita. Sebaliknya kelengkapan ini tidak diberikan pada calon Tenaga Kerja Wanita yang akan diberangkatkan ke Malaysia atau negara-negara Asia lainnya. Kecuali paspor dan visa, Tenaga Kerja Wanita tidak dibekali dengan surat perjanjian kerja yang jelas yang dapat digunakan sebagai pegangan oleh Tenaga Kerja Wanita tersebut. BAHASAN 1. Penulisan Panduan Bekerja bagi Tenaga Kerja Wanita yang akan Bekerja di Luar Negeri Berdasarkan temuan penelitian bahwa penulisan Panduan Bekerja bagi Tenaga Kerja Wanita yang akan bekerja di luar negeri ditinjau dari sistematika penulisan adalah sangat memadai 56,67, dan memadai 43,33 hal ini dapat dijelaskan bahwa penulisan Panduan Bekerja merupakan kegiatan penulisan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang terjadi di lapangan. Didalam penulisan Panduan Bekerja ditekankan pada pemanfaatan teori maupun temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Teori yang digunakan dalam memecahkan masalah Tenaga Kerja Wanita banyak mengambil dari teori Hukum dan Perundang- Undangan yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri; Per Pres Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; Inpres Nomor 6 Tahun 2006 tentang Kebijakan Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI. Disamping teori-teori hukum dan Perundangan juga didasarkan pada teori kebijakan publik terutama teori analisis kebijakan serta teori- teori gender karena penelitian ini lebih memfocuskan masalah yang dihadapi oleh Tenaga Kerja Wanita buruh migran perempuan. Sedangkan temuan-temuan penelitian yang dirujuk adalah hasil penelitian hibah bersaing pada tahap pertama yang didalam temuan- temuan penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Dalam hal rekrutmen baik mantan maupun calon Tenaga Kerja Wanita yang akan bekerja ke luar negeri masih banyak yang menggunakan jasa calo tenaga kerja maupun jalur informal lainnya. Baik mantan Tenaga Kerja Wanita maupun calon Tenaga Kerja Wanita yang akan bekerja ke luar negeri latar pendidikan terakhir Sekolah Dasar, sehingga Tenaga Kerja Wanita hanya mengutamakan kemampuan fisik daripada kemampuan intelektualnya. Tenaga Kerja Wanita yang sudah bekerja di luar negeri maupun yang akan bekerja ke luar negeri merupakan tenaga kerja yang tidak terdidik unskilled labor , oleh sebab itu mereka hanya diperuntukkan sebagai pekerja kasar yaitu pembantu rumah tangga atau buruh di perkebunan. b. Dalam kepengurusan surat-surat baik itu mantan Tenaga Kerja Wanita yang sudah bekerja di luar negeri maupun calon Tenaga Kerja Wanita yang akan bekerja ke luar negeri mulai dari kepengurusan KTP; Surat Kelakuan Baik sampai dengan paspor banyak diuruskan oleh calo tenaga kerja yang bertindak sebagai mitra kerja dari PJTKI, sehingga ada kemungkinan belum memenuhi syarat kelengkapan dokumen. c. Banyaknya praktik dari PJTKI ilegal di wilayah Kabupaten Malang mengakibatkan apa yang dialami oleh mantan Tenaga Kerja Wanita maupun calon Tenaga Kerja Wanita yang akan bekerja di luar negeri tidak mengisi dan belum mengisi dan menandantangani surat perjanjian penempatan dan kemungkinan surat kelengkapan belum terpenuhi. Dan apa yang terjadi pada mantan Tenaga Kerja Wanita, mengisi dan menandantangi sesuai dengan negara yang dituju Singapura tapi ditempatkan di Malaysia. d. Surat perjanjian kontrak kerja, sebagian besar mantan Tenaga Kerja Wanita maupun calon Tenaga Kerja Wanita yang akan bekerja ke luar negeri tidak memahami isi surat perjanjian kerjakontrak kerja. e. Pembayaran gaji yang tidak sesuai dengan surat perjanjian kontrak kerja. Apa yang dialami oleh mantan Tenaga Kerja Wanita yang telah bekerja di luar negeri, bahkan ada yang tidak digaji. f. Mantan Tenaga Kerja Wanita selama bekerja di luar negeri kurang memahami bahasa sesuai dengan negara penempatan. g. Kurang memahami materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan selama di penampungan di PJTKI sehingga mantan Tenaga Kerja Wanita yang bekerja di luar negeri lebih banyak diam berusaha sebisanya dan mengikuti aturan di tempat ia bekerja. h. Mantan Tenaga Kerja Wanita ada yang mendapat perlakuan kurang baik baik dari majikan di negara penempatan. i. Belum adanya perlindungan secara jelas dari PJTKI pengirim.

2. SistematikaMateri Panduan Bekerja bagi Tenaga Kerja Wanita yang akan Bekerja ke Luar Negeri