Studi Kasus: Konsultasi Publik dalam Penyusunan RUU tersedia dalam bahasa

vii S tudi kasus penyusunan strategi konsultasi publik untuk perancangan undang- undang pengelolaan wilayah pesisir ini membahas hal-hal berikut: a alasan- alasan pentingnya menyusun suatu strategi konsultasi publik yang bersifat menyeluruh holistic untuk perancangan suatu undang-undang yang akan mengatur pengelolaan sumberdaya pesisir di Indonesia; b strategi konsultasi publik tiga jalur yang dikembangkan oleh tim penyusun dan diadopsi oleh Departemen Kelautan dan Perikanan, yakni jalur formal, jalur konsituteninformal, dan jalur media massa; c organisasi pelaksanaan strategi konsultasi publik tersebut; dan d mekanisme integrasi masukan publik dalam penyusunan rancangan undang-undang - jalur dan protokol komunikasi. Strategi konsultasi publik yang disusun untuk perancangan undang-undang pengelolaan wilayah pesisir diadaptasi dari strategi konsultasi publik yang telah disusun terlebih dahulu untuk perancangan undang-undang pengelolaan sumber daya alam. Beberapa anggota tim penyusun rancangan undang-undang pengelolaan wilayah pesisir adalah juga anggota tim penyusun rancangan undang-undang pengelolaan sumber daya alam. Masukan- masukan diperoleh secara langsung dari para anggota ini dan dari bahan-bahan tertulis yang sudah tersedia. Dengan masukan-masukan dan bahan-bahan tersebut disusunlah strategi konsultasi publik rancangan undang-undang wilayah pesisir, dengan berbagai penyesuain yang diperlukan. Kami berharap studi kasus ini akan memberikan manfaat untuk para pembuat kebijakan dan seluruh pembaca yang mengemban tanggung jawab untuk menyusun dan membuat kebijakan publik. Strategi konsultasi publik yang didisain dan dilaksanakan untuk perancangan undang-undang pengelolaan wilayah pesisir berkeinginan untuk menciptakan suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang memenuhi kaidah-kaidah good governance, di antaranya adalah: a melibatkan semua pemangku kepentingan terkait inclusiveness; b bersifat terbuka atau transparan opennesstransparency; dan c bertanggung gugat accountable. Dengan proses seperti itu, kami berharap produk akhir yang dihasilkan, yaitu undang-undang, akan dapat dengan mudah dan efektif diterapkan di tengah-tengah masyarakat, karena undang-undang yang dibuat dengan proses seperti itu diharapkan memenuhi aspek-aspek berikut: a cita-cita pemenuhan rasa keadilan untuk seluruh masyarakat — memenuhi unsur filosofis dari suatu undang- undang; b aspirasi dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat — memenuhi unsur sosiologis dari suatu undang-undang; dan c penghargaan yang tinggi terhadap supremasi dan kepastian hukum — memenuhi unsur yuridis dari suatu undang-undang. Tim Reformasi Hukum Proyek Pesisir Irwandi Idris M. Eko Rudianto Sapta Putra Raja Pasaribu Syofyan Hasan Andreas D. Patria Adi Wiyana Jason Patlis Ahmad Husein Wilson Siahaan Kun S. Hidayat