4. Filosofi  Manajemen  dan  gaya beroperasi
Ini meliputi
pendekatan manajemen  untuk  mengambil
resiko  bisnis,  sikap  terhadap keakuratan  data  akuntansi,  dan
menekankan  pada  memenuhi budget dan tujuan operasi. Mereka
memiliki  pengaruh  signifikan  pada keeffektivan aktivitas pengendalian
organsasi. Manajemen
yang ditundukkan  untuk  mengambil
resiko  adalah  kurang  mungkin diarahkan  dengan  pengukuran
untuk  menjaga  pengendalian intern.
5. Struktur Organisasi
Struktur  organisasi  menyediakan keseluruhan  kerangka  untuk
perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian,dan aktivitas
monitoring  yang  dilakukan  oleh manajemen.  Tujuan  lebih  dengan
mudah  dicapai  dalam  organisasi yang
struktur organisasinya
merefleksikan  fungsi  organisasi dan yang menetapkan otoritas dan
pertanggungjawaban dengan
tepat.
6. Penetapan  otoritas  dan  tanggung jawab.
Manajeman  menetapkan  otoritas dan tanggung jawab untuk aktivitas
operasi dan
menetapkan keterkaitan pelaporan dan metode
otorisasi. Sering manajemen untuk mendorong
otoritas yang
mengarah  dalam  organisasi  dan memberikan  otoritas  pengambilan
keputusan  pada  level  personel yang  lebih  rendah.  Desentralisasi
dimaksudkan  untuk  mendorong kreatifitas,
inisiatif, dan
kemampuan untuk
bereaksi dengan  cepat  terhadap  kompetisi.
Tantangan  manajemen  yang penting adalah untuk membariskan
otoritas dengan akuntabilitas   dan mendelegasikan  hanya  untuk
keperluan perluasan
untuk mencapai  tujuan.  Lingkungan
pengendalian  dipengaruhi  oleh luasnya pada pengakuan karyawan
yang mereka
akan dapat
dipertanggungjawabkan
7. Kebijakan  Sumber  Daya  manusia dan Praktiknya.
Kebijakan  sumber  daya  manusia dan  praktik  mengirimkan  pesan
pada  karyawan  tentang  apa harapan  organisasi  dalam  cara
integritas,  perilaku  etis,  dan kompetensi.
Kebijakan ini
menjelaskan  bagaimana  organisasi melatih,
mengevaluasi, promosi,dan  memberi  kompensasi
karyawan. Organisasi  yang  secara  baik
melakukan rekruietmen
menunjukkan  bahwa  organisasi memiliki  komitmen  pada  orang.
Praktik dengar
pendapat menunjukkan komitmen organisasi
untuk  menyewa  karyawan  yang kompeten  dan  dapat  dipercaya.
Pelatihan mengkomunikasikan
level  yang  diharapkan  komitmen organisasi  untuk    kemajuan
karyawannya.  Insentif    bonus  dan tindakan  disiplin  mengirim  pesan
tentang  perilaku  yang  diinginkan dan tidak diinginkan.
Akhirnya,  effektivitas  beberapa struktur  pengendalian  internal
berpijak  pada  kejujuran  dan kemapuan  karyawan.  Karyawan
yang  jujur  kurang  mungkin  untuk komit  pada  defalcations,  dan
kemampuan  kurang  mungkin membuat  kesalahan.  Kecukupan
kebijakan  personal  dan  praktik
menjamin bahwa
organisasi menggunakan orang yang mampu,
melatih  mereka dengan  tepat, memberikan  mereka  kewajaran,
dan  meberikan  kompensasi  yang cukup.Kebijakan
seperti ini
membuat  kesalahan  dan  ketidak aturan sedikit berkurang.
Contoh  pertanyaan  kunci  untuk membantu  dalam  mengevaluasi
sub  komponen  pengendalian intern Lingkungan sebagai berikut:
Manajemen  Filosofi  dan  gaya operasi
 Apakah manajemen
menekankan laba
jangka pendek  dan  tujuan  operasi
pada  kerusakan  tujuan  jangka panjang?
 Apakah  group  manajemen didominasi  oleh  satu  atau
sedikit individu?  Apa  tipe  resiko  bisnis  yang
diambil manajemen
dan bagaimana resiko ini dikelola?
 Apakah  manajemen  konservatif atau agresif dalam menghadapi
pilihan alternatif
prinsip akuntansi yang tersedia?
Struktur Organisasi  Apakah
bagan struktur
organisasi  terbaru  disiapkan, menunjukkan
nama-nama personel kunci?
 Apakah  fungsi  sistem  informasi dipisahkan  dari  fungsi  yang
bertentangan?  Bagaimana
departemen akuntansi diorganisir?
 Apakah  fungsi  auidt  intern terpisah  dari akuntansi?
 Apakah  manajer  bawahan melapor  pada  lebih  dari  satu
supervisor? Penetapan
Otoritas dan
Tanggungjawab  Apakah
perusahaan menyiapkan  deskripsi  tugas
secara tertuis
yang mendefinisikan  tugas  tertentu
dan hubungan pelaporan?  Apakahhubungan pelaporan?
 Apakah  persetujuan  tertulis diperlukan  untuk  perubahan
pada sistem informasi?  Apakah perusahaan secara jelas
sketsa  pada  karyawan  dan manajer  batasan  hubungan
otoritas – pertanggungjawaban?  Apakah  perusahaan  secara
tepat  mendelegasikan  otoritas pada
karyawan dan
departemen? Kebijakan Sumber daya Manusia dan
praktik  Apakah
personel baru
diindoktrinasi dengan
penghormatan pada
pengendalian internal,
kebijakan etika,
dan pelaksanaan
kode etik
perusahaan?  Apakah    prosedur  keluhan
untuk mengatur
konflik berlaku?
 Apakah perusahaan memelihara suatu  program  keserasian
hubungan karyawan?  Apakah  karyawan  bekerja
dengan  aman,  lingkungan  yang sehat?
 Apakah  program  konseling tersedia bagi karyawan?
 Apakah  program  terpisah  yang tepat  berlaku  pada  karyawan
yang meninggalkan
perusahaan?  Apakah karyawan yang memiliki
akses  pada  kas  dan  inntrumen
yang  dapat  dicairkan  yang  lain diikat?
Sumber, AIS,
Fourth Edition,
Wilkinson, page 238. PENGENDALIAN SISTEM PDE
Jika  audit  dilaksanakan  atas satuan  usaha  organisasiperusahaan
yang  menggunakan  komputer  PDE, maka  auditor  harus  mengetahui  dan
memahami  bagaimana  pengendalian dalam  sistem  PDE  yang  berlaku
disatuan usaha yang akan diperiksa. SAS
section 321.07
pengendalian  dalam  sistem  PDE meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Rencana struktur
dan pengoperasian sistem PDE.
2. Prosedur pendokumentasian, audit, pengujian  dan  persyaratan  atau
sistem perubahannya. 3. Pengendalian  yang  tercakup  dan
melekat  dalam  komputer  tersebut hardware control.
4. Pengendalian  pada  manusia  yang mengerjakan  dan  mengakses  pada
komputer dan arsip. 5. Prosedur pengendalian lainnya yang
berkaitan dengan operasi PDE. Tujuan  Pengendalian  Intern
Sistem  PDE  adalah  untuk  membantu manajemen
untuk mencapai
keseluruhan  pengendalian  intern termasuk di dalamnya kegiatan manual,
mekanis  maupun  program  komputer yang  terlibat  dalam  pemrosesan  data
dalam PDE.  Klasifikasi Pengendalian
Cara alternatif
penyajian dan
pengaturan  pengendalian  pada  sistem pemrosenan  informasi    diklasifikasikan
menjadi  dua,  yakni  dengan  risk aversion dan dengan setting.
Gambar  4 - Plans for classifying controls
Sumber : AIS, Fourth Edition, Wilkinson
Klasifikasi berdasar Risk Aversion Pengendalian  dapat  dikalsifikasikan  sesuai
dengan cara  mereka menghadapi resiko . Pengendalian  preventif  menghentikan
kejadian  kurang  baik  yang  terjadi,  seperti kesalahan  atau  kerugian  finansial.
Pengendalian preventif sifatnya cenderung pasif  .  Pengendlian  Detective  menemukan
ancaman  yang  terjadi.  Dia  lebih  aktif daripada
pengendalian preventif.
Pengendalian Corrective membantu dalam memperbaiki    penyeban  ancaman  kurang
Control classifications By settings
By Risk aversion General
Aplication Input
Processing Output
Corrective Preventive
Detective
baik  yang  telah  dideteksi. Pengendalian corrective  umumnya  lebih  aktif  daripada
pengendalian detective.
Klasifikasi berdasar Setting
Satu dari kalsifikasi yang lebih berguna bagi pegendalian  aktivitas  sistem  pemrosesan
informasi  dideskripsikan  oleh  laporan COSO
Committee of
Sponsoring Organization of the Treadway Committee
Adalah sesuai pada dua kelompok General Controls  dan  aplication  controls. General
controls  berhubungan  pada  semua aktivitas    sistem  informasi  akuntansi  dan
sumberdaya  perusahaan.  Ini  meliputi pengendalian  yang  meliputi  lingkungan
pengendalian  intern  seperti  halnya komponen  pengendalian  intern  yang  lain.
General  control  mencakup  apa  yang ditemukan  pada  komponen  aktivitas
pengendalian  dari  struktur  pengendalian intern. Aplication  control  berhubungan
pada  pemrosesan  tugas  akuntansi tertentuatau ytransaksi dan dapat disebut
transaction  controls.  Aplication  atau transaction  controls  parallel  dengan
SIA.Kelompok  pengendalin  yang  lain  tidak sesuai  dengan  salah  satu  kategori.
Pengendalian  ini  disebut  security measures,dimaksudkan untukmenyediakan
pengamanan  yang  cukup  atas  akses  dan penggunaan asset dan catatan data.
General Controls.
Berikut ini pengelompokan general control utama untuk sistem pemrosesan informasi
: 1. PengendalianOrganisasi
2. Pegendalian pendokumentasian 3. Pengendalian akuntabilitas asset
4. Pengedalian praktikmanajemen 5. Pengendalian
pusat operasi
informasi 6. Pengendalian Otorisasi
7. Pengendalian akses.
Pengendalian Organisasi.
Struktur organisasi
peusahaan menggambarkan  dasar  pengendalian
karena  ini  menetapkan  keterkaitan pekerjaan karyawan dan unit. Pusat tujuan
pengendalian,  ketika  mendesain  struktur organisasi,adalah
menetapkan organisasiindependen.  Jika    dengan  baik
disediakan  melalui  peisahan tugas  dan tanggung
jawab secara
hati - hatidanlogis,orgaisasiyang
independen hasil  dalam  suatu  pemiahan  yang  lengkap
fungsi-fungsi yang bertentangan. Inimelipui dua  atau  lebih  karyawan  atauunit
organisasi    dalamsetiapprosedur,  yang ditugaskan  untuk  mengecek pekerjaan
karyawanyang  lain.  Dengandemikian kesalahan  yang  dibuat  oleh  stukaryawan
atau unit akan dideteksi oleh yang lain, dan kecurangan dapat dilakukan hanya dengan
kolusi. Meskipun
sangat penting
pada pengendalian  organisasi,  pemisahan  tugas
dan tanggung
jawab umumnya
tidakcukup.banyakperusahaan juga
tergantung  pada  komponen  monitoring daristruktur pengendalian internal.
Pengendalian pendokumentasian.
Sistem  Informasi  Akuntansi  adalah  suatu yang  komples,  campuran  dari  prosedur
pengendalian,  form,  peralatan,  dan pengguna.Jika intruksi dan petunjuk untuk
pengoperasian  sistem  tidak  cukup,  sitem kemungkinan akan berfungsi tidak effisien
dan  dapat  menyebabkan  gangguan berbahaya pada operasi.
Pendokumentasian  terdiri  dari  prosedur manual dan alat-alat lain yang menjelaskan
SIASIM  dan  operasinya.  Juga  harus termasuk  aspek – aspek  perusahaan  yang
memiliki  dampak  pada  SIA,  seperti  policy statement,  bagan  organisasi  dan  job
deskripsion.  Pendokumentasian  adalah roda  gigi  yang  penting  dalam  struktur
pengendalian  intern,  dia  membantu karyawan
untuk memahami
danmenginterprestasikan  kebijakan  dan prosedur.
Pengendalian Akuntabilitas Asset
Asset  perusahaan  adalah  sumber  daya produktif.  Dia  adalah  subyek  kerugian
karenapencurian,  pemborosan,  pencurian, kecelakaan,
dan kerusakan,
dan keputusanbisnis  yang  buruk.  Resiko  yang
lain  adalah  tanpa  pengendalian  intern  , asset  akan  dinilai  dengan  tidak  benar
dalam  laporan  keuangan,  barangkali karena  kesalahan  hitung  kuantitas.
Pengendalian  akuntabilitas  asset  tertentu yang membantu memastikan bahwa asset
dinilai  dengan  tepat  dalam  catatan akuntansi  meliputi  penggnaan  buku
pembantu, reonsiliasi,
prosedur pengakuan,  logs  dan  register,  dan  sistem
otomatis,  tetapi  dengan  bertambahnya kemampuan  penghitungan  oelh  komputer
membuat  mampu pengendalian  seperi rekonsiliasi  dilaksanakan  dalam  sistem
otomatis.
Pengendalian Praktik manajemen
Beberapa  dari  resiko  yang  menjengkelkan yang  membuat  perusahaan  kemungkinan
tidak  effisiennya  manajemen.  Berbagai general  control  diperlukan  untuk
menetralkan  resiko  yang  berhubungan dengan  manajemen,  meliputi  kebijakan
sumber  daya  manusia  dan  praktik, komitmen  pada  kompetensi,  praktik
perencanaan, praktik
audit, dn
pengendalian  manajemen  dan  operasi. Sebagai  tambahan  kategori  ini  cukupluas
meliputi  organisasi  dan  pengendalian pendokumentasian.    Pengelempokan  final
pengendalian  praktik  manajemen  terdiri Pengendalian  pengembangan  sistem
aplikasi,  yang  meliputi  perubahan prosedur,  dan  pengembangan  prosedur
sistem baru.
Pengendalian pusat sistem informasi.
Kelompok  terakhir  general  control dideskripsikan sebagai pengendalian pusat
operasi  informasi.  Pengendalian  ini berkenaan  sebagian  besar  pada  sistem
berdasar  komputer  dan  dapat  dibagi menjadi  1  prosedur  operasi  komputer
dan  2  Perangkat  keras  dan  perangka t lunak komputer.
 Aplication Control
Pengendalian  yang  berkenaan  langsung pada sistem pemrosesan transaksi disebut
pengendaian  aplikasi  atau  transaksi.. Keseluruhan  tujuan  pengendalian  aplikasi
adalah  memabntu  memastikan  bahwa semua  transaksi  adalah  terlegitimasi
otorisasinya  dan  secara  akurat  tercatat, terklasifikasi
dan terproses
dan terlaporkan.
Pengendalian aplikasi
umumnya  dibagi  pada  pengendalian pemrosesan input dan output.
 Pengendalian Input
Transaksi  harus  dicatat  dengan  akurat, dengan  lengkap,  dan dengan  segera.
Jumlah  yang  tepat  harus  direfleksikan dalam  rekening  yang  tepat  dan  dalam
periode akuntansi selama transaksi terjadi. Semua  data  kesalahan  harus  dideteksi,
dikoreksi,  dan    dismapaikan  kembali  oleh depatemen pengguna untuk pemrosesan.
 Pengendalian Pemrosesan
Pengendalian  atas  pemrosesan  transaksi harus  memastikan  bahwa  data  diproses
dengan  akurat  dan  dengan  lengkap,  dan tidak  ada  transaksi  yang  tidak  diotorisasi
yang  terproses,  file  dan  program  yang tepat,  dan  semua  transaksi  dapat  dilacak
dengan mudah. Pengendalian pemrosesan dapat  dikelompokkan    berdasar  manual
cross-cheks,  processing  logic,logic  cheks, run  to  run  control,  file  dan  program  chek
dn audit trail linkages.
 Pengendalian Output
Output  dihasilkan  oleh  sistem  informasi harus  lengkap  dan  dapat  diandalkan  dan
harus  didistribusikan  pada  penerima  yang tepat.  Kebanyajkan  pengendalian  output
adalah review  of  processing  result dan controlled distribution of outputs.
Reviews  of  Processing  Result.  Penerima
keluaran yang
diproses meliputi
manajer,karyawan,konsumen, kreditur,
dan auditor., mereka yang mereview untuk menverifikasi
keakuratan hasil
pemrosesan.
Controlled  Distribution  of  Outputs .
Keluaran  dihasilkan  selama  pemrosesan harus didistribusikan hanya pada pengguna
yang  tepat. Distribusi dapat  dikendalikan dengan  alat  register  distribusi.  Dengan
referensi pada
register,kelompok pengendali
harus mendistribusikan
keluaran  secara  langsung  dan  dalam  cara tepat waktu, pencatatan distribusi pada log
pengendali.    Dalam  menerima  keluaran, pengguna harus dengan hati-hati mereview
isinya  dengan  membandingkan  beberapa
perhitungan  terhadap  data  input  dan penilaian kebijakan mereka.
 Kelayakan Pengendalian.
Membangun  struktur  pengendalian  intern yang  effektif  dan  effisien  bukanlah  tugas
sederhana.  Hal ini    melibatkan  lebih daripada  sekedar  pemasangan  semua
pengendalian  dan  ukuran  keamanan  yang datang  untuk  mengurus. Audit  dan
masalah cost harus juga dipertimbangkan.
1.    Pertimbangan  Audit. Ciri  kkas  SIA