CHAPTER IV law no 6 of 2014 on villages

Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 paling lama 20 dua puluh hari setelah menerima Rancangan Peraturan Daerah. Regional Regulations referred to in Article 15 than 20 twenty days after receiving the Draft Regional Regulations. 2 Dalam hal Gubernur memberikan persetujuan atas Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemerintah Daerah KabupatenKota melakukan penyempurnaan dan penetapan menjadi Peraturan Daerah paling lama 20 dua puluh hari. 2 If the Governor approves the draft Regulation of the region referred to in paragraph 1, Local Government District City refinement and confirmation into the Local Rule 20 twenty days. 3 Dalam hal Gubernur menolak memberikan persetujuan terhadap Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Rancangan Peraturan Daerah tersebut tidak dapat disahkan dan tidak dapat diajukan kembali dalam waktu 5 lima tahun setelah penolakan oleh Gubernur. 3 In the case of the Governor refused to give its approval to the draft Regulation of the region referred to in paragraph 1, draft regional regulation can not be authenticated and can not be resubmitted within five 5 years after the rejection by the Governor. 4 Dalam hal Gubernur tidak memberikan persetujuan atau tidak memberikan penolakan terhadap Rancangan Peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 15 dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 1, BupatiWalikota dapat mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah tersebut serta sekretaris daerah mengundangkannya dalam Lembaran Daerah. 4 If the Governor does not give approval or rejection of the draft does not provide regional regulations referred to in Article 15 within the period referred to in paragraph 1, Regent Mayor may authorize the Regional Design Regulations and regional secretary mengundangkannya in Regional Gazette. 5 Dalam hal BupatiWalikota tidak menetapkan Rancangan Peraturan Daerah yang telah disetujui oleh Gubernur, Rancangan Peraturan Daerah tersebut dalam jangka waktu 20 dua puluh hari setelah tanggal persetujuan Gubernur dinyatakan berlaku dengan sendirinya. 5 In the case of Regent Mayor does not establish Regional Design Regulations approved by the Governor, the Regional Design Regulations within a period of 20 twenty days after the date of approval of the Governor declared valid by itself. Pasal 17 Article 17 1 Peraturan Daerah KabupatenKota tentang pembentukan, penghapusan, penggabungan, dan perubahan status Desa menjadi kelurahan atau kelurahan menjadi Desa diundangkan setelah mendapat nomor registrasi dari Gubernur dan kode Desa dari Menteri. 1 Regulation of the District City of establishment, deletion, merging, and change the status of the village into a village or villages into village enacted after obtaining the registration number of the Governor and the village code of Ministers. 2 Peraturan Daerah KabupatenKota sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disertai lampiran peta batas wilayah Desa. 2 Regulation of the regency municipality referred to in paragraph 1 enclosed map boundaries Village area.

BAB IV CHAPTER IV

KEWENANGAN DESA AUTHORITY OF THE VILLAGE Pasal 18 Article 18 Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Village authority includes the authority in the field of implementation of Village Government, the implementation of Rural Development, Rural Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa. community development and empowerment of village communities based on community initiatives, rights origin, and village customs. Pasal 19 Article 19 Kewenangan Desa meliputi: Village authority include: a. kewenangan berdasarkan hak asal usul; a. authority based on the origin of the right; b. kewenangan lokal berskala Desa; b. Village-scale local authority; c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah KabupatenKota; dan c. authority assigned by the Government, Provincial Government, or the Government District City; and d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah KabupatenKota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. d. other powers assigned by the Government, Provincial Government, or the Government District City in accordance with the provisions of the legislation. Pasal 20 Article 20 Pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a dan huruf b diatur dan diurus oleh Desa. Exercise of authority based on the origin of the rights and village-scale local authority as referred to in Article 19, paragraphs a and b is set and maintained by the village. Pasal 21 Article 21 Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan pelaksanaan kewenangan tugas lain dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah KabupatenKota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c dan huruf d diurus oleh Desa. Exercising the authority assigned other duties and exercising the authority of the Government, Provincial Government, or the Government District City as referred to in Article 19 c and d are taken care of by the Village. Pasal 22 Article 22 1 Penugasan dari Pemerintah danatau Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 1 Assignment of the Government and or local government to include organizing village Village Government, the implementation of Rural Development, Rural community development and empowerment of villagers. 2 Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disertai biaya. 2 Assignment as referred to in paragraph 1 with costs.

BAB V CHAPTER V