CHAPTER XII law no 6 of 2014 on villages

pada ayat 2 membahas hal yang berkaitan dengan: to discuss issues related to: a. pembentukan lembaga antar-Desa; a. establishment of inter-village institutions; b. pelaksanaan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dapat dilaksanakan melalui skema kerja sama antar-Desa; b. implementation of the program of the Government and Local Government scheme which can be implemented through cooperation between the village; c. perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program pembangunan antar-Desa; c. planning, implementation, and monitoring of inter- village development programs; d. pengalokasian anggaran untuk Pembangunan Desa, antar-Desa, dan Kawasan Perdesaan; d. budget allocation for Rural Development, inter- village, and Rural Areas; e. masukan terhadap program Pemerintah Daerah tempat Desa tersebut berada; dan e. input to the program of the Local Government where the village is located; and f. kegiatan lainnya yang dapat diselenggarakan melalui kerja sama antar-Desa. f. Other activities that can be organized through inter-village cooperation. 5 Dalam melaksanakan pembangunan antar-Desa, badan kerja sama antar-Desa dapat membentuk kelompoklembaga sesuai dengan kebutuhan. 5 In implementing inter-village development, inter- agency cooperation village can form groups organizations as needed. 6 Dalam pelayanan usaha antar-Desa dapat dibentuk BUM Desa yang merupakan milik 2 dua Desa atau lebih. 6 In the service of inter-village enterprises can be formed BUM village that belongs to two 2 Village or more. Bagian Kedua Part Two Kerja Sama dengan Pihak Ketiga Cooperation with Third Parties Pasal 93 Article 93 1 Kerja sama Desa dengan pihak ketiga dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 1 Rural Cooperation with third parties done to speed up and improve the implementation of Village Government, the implementation of Rural Development, Rural community development and empowerment of villagers. 2 Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dimusyawarahkan dalam Musyawarah Desa. 2 Cooperation with third parties referred to in paragraph 1 discussed in the Village Council.

BAB XII CHAPTER XII

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA VILLAGE COMMUNITY INSTITUTIONS INSTITUTIONS AND TRADITIONAL VILLAGE Bagian Kesatu Part One Lembaga Kemasyarakatan Desa Village Community institutions Pasal 94 Article 94 1 Desa mendayagunakan lembaga kemasyarakatan Desa yang ada dalam membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 1 Village Village utilize existing community organizations in assisting the implementation of the functions of the organization of the village administration, the implementation of village development, social development village, and the village community empowerment. 2 Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah Desa. 2 Institute of Rural community as referred to in paragraph 1 is a container village community participation as a partner of the village government. 3 Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat Desa, ikut serta merencanakan dan melaksanakan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa. 3 Institute of Rural civic duty to empower villagers, participate to plan and implement development, as well as improving public services the village. 4 Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah KabupatenKota, dan lembaga non-Pemerintah wajib memberdayakan dan mendayagunakan lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di Desa. 4 Implementation of programs and activities that are sourced from the Government, Provincial Government, District Government City, and non- government institutions shall empower and utilize existing social institutions in the village. Bagian Kedua Part Two Lembaga Adat Desa Institute of Indigenous Village Pasal 95 Article 95 1 Pemerintah Desa dan masyarakat Desa dapat membentuk lembaga adat Desa. 1 The Government of the village and the village of traditional institutions can form a village. 2 Lembaga adat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan lembaga yang menyelenggarakan fungsi adat istiadat dan menjadi bagian dari susunan asli Desa yang tumbuh dan berkembang atas prakarsa masyarakat Desa. 2 Institute of Rural Indigenous referred to in paragraph 1 is an institution that performs functions of customs and become part of the original composition of the village that grew and developed on the initiative of the village community. 3 Lembaga adat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertugas membantu Pemerintah Desa dan sebagai mitra dalam memberdayakan, melestarikan, dan mengembangkan adat istiadat sebagai wujud pengakuan terhadap adat istiadat masyarakat Desa. 3 Institute of Rural Indigenous referred to in paragraph 1 assigned to assist the Government of the village and as partners in empowering, preserve, and develop custom as a form of recognition of the customs of the village community.

BAB XIII CHAPTER XIII