f = frekuensi kerja GHz d1 = jarak antara Tx dengan halangan km
d2 = jarak antara Rx dengan halangan km d = d1+ d 2 = jarak antara Tx dan Rx km
Untuk daerah Fresnel pertama di tengah lintasan d = d1+ d2, dan d1 = d2 =12d, sehingga Persamaan 2.2 dapat disederhanakan menjadi Persamaan 4.3.
F
1
= 8,67
√
d f
meter 4.3
Sedangkan untuk radius daerah Fresnel kedua , daerah Fresnel ketiga, dan seterusnya seperti diilustrasikan pada Gambar 2.3, dinyatakan dengan Persamaan 4.4.
F
1
= 17,3
√
n d 1d 2 f d 1+d 2
meter 4.4
dimana n = 1, 2, 3,.............. atau secara ringkas dinyatakan dengan Persamaan 4.5. Fn =
√
nF 1 2.5
4.2.3 Propagasi Non-LOS Non Line of Sight
Mekanisme propagasi non-LOS bervariasi berdasarkan frekuensi kerjanya. Pada frekuensi VHF dan UHF, sering digunakan propagasi tidak langsung. Contoh dari propagasi
tidak langsung ini adalah telepon seluler. Di dalam sistem ini, propagasi LOS bisa terjadi maupun tidak terjadi. Dengan tidak ada propagasi LOS, maka difraksi, refraksi danatau
refleksi multipath menjadi mode propagasi yang dominan. Difraksi penguraian sinar adalah fenomena dari gelombang elektromagnetik menyebar akibat adanya penghalang melewati
celah. Semakin kecil penghalang maka difraksi akan semakin besar. Refraksi pembiasan adalah pembengkokan gelombang elektromagnetik yang diakibatkan oleh ketidakseragaman
indek bias di dalam medium. Multipath adalah efek refleksi pantulan dari banyak objek penghalang yang menghasilkan banyak gelombang-gelombang yang sampai di penerima.
Efek-efek propagasi di atas horizon dikategorikan sebagai gelombang langit sky waves, gelombang troposfer tropospheric waves dan gelombang tanah ground waves.
Gelombang langit sky waves dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari refraksi dan refleksi lintasan pada lapisan ionosfer. Gelombang troposfer tropospheric waves
adalah gelombang yang berpropagasi di lapisan atmosfer yang paling rendah. Gelombang tanah ground waves adalah termasuk gelombang permukaan yang berpropagasi di sepanjang
9
permukaan bumitanah. Gelombang ini disebut juga dengan gelombang ruang space waves termasuk di dalamnya adalah gelombang langsung dan propagasi LOS.
Langkah-langkah dalam Menentukan Model Propagasi
Ada dua parameter yang digunakan untuk menentukan model propagasi yang cocok dan layak digunakan, yaitu sebagai berikut:
1. Mean Error rata-rata kesalahan ramalan Mean Error merupakan rata-rata kesalahan ramalan yang terjadi akibat adanya
perbedaan antara nilai pengukuran terhadap nilai prediksi atau perhitungan. Perbedaan antara nilai pengukuran dan nilai perhitungan ini disebut dengan residual. Besarnya mean error yang
terjadi di setiap titik pengukuran atau perhitungan dapat dihitung dengan Persamaan 4.6. Meanerror dB=
1 n
∑
P
Lmi
− P
Li
4.6 dimana :
n = jumlah data path loss
P
Lmi
= nilai pengukuran path loss ke-i P
Li
= nilai perhitungan path loss ke-i 2. Standar Deviasi
Standar deviasi adalah rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data path loss yang diukur atau dihitung dari nilai rata-rata data tersebut. Standar deviasi ini dapat dihitung
dengan Persamaan 4.7.
Standar deviasiσ =
❑
√
1 n−1
∑
i=1 n
P
Li
− ´ P
L 2
4.7
dimana : n
= jumlah data path loss P
Li
= nilai path loss data ke-i ´
P
L
= nilai rata-rata path loss
4.3 Model Propagasi di Daerah Berkembang
Propagasi gelombang radio di daerah berkembang sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang ada di sekitarnya, khususnya ukuran dan kerapatan gedung. Ada 6 faktor yang
digunakan dalam mengkalisifikasikan jenis lingkungan, yaitu: 1. Kerapatan gedung
2. Ukuran gedung 3. Tinggi gedung
10