Adi arief adilfia juana suparno, 2015 PARTISIPASI POLOTIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH PADA
PEMILU TAHUN 2014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada dasarnya setiap manusia yang hidup di sebuah negara mempunyai hak dan kewajiban dalam menentukan sikap atas semua partisipasi yang diberikan
terhadap pemerintah. Hak dan kewajiban masyarakat dalam berpartisipasi terilihat jelas, dimulai dengan memilih perwakilan di lembaga legislatif sampai pada
memilih calon presiden dan wakil presiden. Hal tersebut merupakan bentuk penggunaan partisipasi politik untuk dapat memberikan pengawasan terhadap
kinerja badan eksekutif dan legislatif, baik dalam tindakan-tindakan yang bertujuan untuk mempengaruhi segala keputusan-keputusan yang dibuat oleh
pemerintah. Seperti yang telah di amanatkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pemilihan Umum, bahwaPemilihan Umum bukan hanya bertujuan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk dalam
lembaga PermusyawaratanPerwakilan, melainkan juga merupakan suatu sarana untuk mewujudkan penyusunan tata kehidupan Negara yang dijiwai semangat
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bentuk perwujudannya dari kedaulatan dilaksanakan melalui pemilihan umum secara langsung seperti dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia nomor 22 tahun 2007, tentang penyelenggaraan pemilihan umum. Pemilihan umum atau sering disebut pemilu ialah sarana pelaksanaan kedaulatan
rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sebagai sarana bagi rakyat dalam memilih wakil-wakilnya.
Adi arief adilfia juana suparno, 2015 PARTISIPASI POLOTIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH PADA
PEMILU TAHUN 2014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pemilihan umum secara langsung dipilih oleh rakyat Indonesia sebagai bentuk dari perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan negara yang
demokratis, dalam pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat
dandilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia.Amanat konstitusi tersebut untuk memenuhi tuntutan perkembangan demokrasi yang sejalan dengan pertumbuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Efriza 2012, hlm. 164 menyebutkan bahwa “di Negara-negara
yang menganut sistem demokrasi pada umumnya menjelaskan apabila lebih banyak tingkat partisipasi dalam berpolitik, maka akan semakin baik.
” Dalam hal ini, rezim yang sedang berkuasa akan mendapat banyak kritikan apabila
menyalahi aturan. Sebaliknya, apabila tingkat partisipasi politik pada masyarakat rendah pada dasarnya dianggap tidak baik. Di Negara Republik Indonesia sendiri
menganut sistem pemerintahan demokrasi sejak tahun 1945, Demokrasi itu sendiri berasal dari Yunani yang berarti rakyat berkuasa, dalam sistem demokrasi tidak
terlepas dengan adanya pemilihan umum, dan pemilihan umum pertama kali yang diselenggarakan oleh Indonesia ialah tahun 1955 yang diikuti oleh 48 partai
politik. Pemilihan umum adalah salah satu partisipasi politik masyarakat dalam hal
memilih wakil rakyat, seperti yang diutarakan oleh Nimmo 2010, hlm. 131 bahwa bentuk partisipasi dalam pemilihan umum adalah dengan mengidentifikasi
partai politik, pendaftaran untuk memilih, pemberian suara dalam pemilihan umum, dan pengambilan bagian dalam kampanye.
Pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tidak terlepas dengan adanya syarat-syarat untuk mendaftarkan diri sebagai calon pemilih, menurut
pasal 1 ayat 22 Undang-Undang No. 10 tahun 2008 yang menjadi pemilih dalam pemilihan umum adalah warga Negara Indonesia yang sah dan yang telah genap
berusia 17 tujuh belas tahun atau lebih atau sudahpernah kawin. Salah satu syarat tersebut dapat diartikan bahwa pemilih adalah warga Negara Indonesia,
yang meliputi waga desa, kota, maupun masyarakat pendatang ataupun
Adi arief adilfia juana suparno, 2015 PARTISIPASI POLOTIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH PADA
PEMILU TAHUN 2014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
masyarakat desa yang bertempat tinggal di kota. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti tentang Partisipasi Politik Masyarakat Pendatang Dalam Penggunaan
Hak Pilih Pada Pemilu Tahun 2014 yang menghasilkan sebuah gambaran hasil perolehan suara Pilpres 2014 di Kab. Bekasi, yaitu:
Gambar 1.1 Hasil Rekapitulasi Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Presiden dan
Wakil Presiden
Sumber: PPK Cikarang Pusat
Pada sumber di atas dapat dilihat perolehan suara yang dimenangkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden di wilayah Kab. Bekasi Kecamatan
Cikrang Pusat, menerangkan bahwa pasangan calon persiden dan calon wakil presiden H. Prabowo Subianto dan Ir. H.M. Hatta Rajasa mendapatkan perolehan
21.616 suara, sedangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H.M. jusuf Kalla memperoleh 11.803 suara. Hasil perolehan
suara dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden di atas tidak semata- mata terjadi begitu saja, hal tersebut terjadi dikarenakan pada saat sebelum pemilu
presiden dimulai masyarakat diharuskan memilih calon anggota legislatif baik dari tingkat DPR, DPD, hingga DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten atau
Kota. Pemilihan umum legislatif 2014 dilaksanakn pada 9 april 2014 dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut Undang-Undang Pemilu tahun 2008 Bab III mengenai persyaratan calon presiden dan calon wakil presidan dan tata cara penentuan pasangan calon
presiden dan wakil presiden pada pasal 9 menyebutkan bahwa:
Adi arief adilfia juana suparno, 2015 PARTISIPASI POLOTIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH PADA
PEMILU TAHUN 2014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratanperolehan kursi paling sedikit
20 dua puluh persen dari jumlahkursi DPR atau memperoleh 25 dua puluh lima persen darisuara sah nasional dalam Pemilu anggota DPR,
sebelumpelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
Pada tanggal 9 juli 2014, masyarakat indonesia meramaikan pesta demokrasi yang diselenggarkan oleh komisi pemilihan umum untuk dapat
memberikan partisipasinya dalam bentuk penggunaan hak pilih dalam memilih pasangan calon persiden dan calon wakil presiden yang mereka favoritkan sesuai
hati dan nurani mereka tanpa adanya partisipasi yang mobilisasi oleh kelompok kepentingan.
Hasil pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014, merupakan sebuah gambaran dari partisipasi masyarakat pendatang dalam hal penggunaan
hak pilih.Bentuk partisipasi dari masyarakat pendatang berupa penggunaan hak pilih sangatlah penting,selain dapat memajukan sebuah sistem demokrasi, bentuk
partisipasi seperti penggunaan hak pilih merupakan bentuk awal dalam mengembangkan keterampilan kewarganegaraan. Seperti yang disampaikan oleh
Cholisin dalam diskusi terbatas Jurusan PKn dan Hukum FISE, Universitas Negeri Yogya, 2010, hlm. 1 bahwa:
“Keterampilan kewarganegaraan dikembangkan agar pengetahuan yang diperoleh menjadisesuatu yang bermakna,
karena dapat dimanfaatkan dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan berbangsa
dan bernegara.” Keterampilan kewarganegaraan yang diungkapkan oleh Cholisin di atas
harus dimiliki oleh setiap warga negara, hal itu dibutuhkan untuk membentuk sebuah tatanan pribadi yang memiliki pengetahuan luas, bertanggung jawab, serta
memiliki pemikiran kritis dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Cholisin menegaskan dalam diskusi terbatas jurusan PKn dan Hukum FISE, Universitas Negeri Yogya, 2010, hlm. 1 yang menyatakan bahwa:
Civic skills mencakup intelectual skills keterampilan intelektual dan participation skillsketrampilan partisipasi. Keterampilan intelektual yang
terpenting bagi terbentuknya warga negara yangberwawasan luas, efektif
Adi arief adilfia juana suparno, 2015 PARTISIPASI POLOTIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH PADA
PEMILU TAHUN 2014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dan bertanggung jawab antara lain adalah keterampilan berpikir kritis. Keterampilanberpikir kritis meliputi mengidentifikasi, menggambarkan
mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisis,mengevaluasi, menentukan dan mempertahankan pendapat yang berkenaan dengan masalah
–masalah publik.
Dalam pernyataan Cholisin di atas dapat dipahami bahwa, sebuah negara yang
mempunyai warga
negara jelas
harus memiliki
keterampilan kewarganegaraan yang meliputi keterampilan intelektual dan keterampilan
partisipasi untuk dapat membentuk warga negara yang mempunyai wawasan luas, efektif dan bertanggung jawab untuk dapat berpikir kritis dalam membangun
sebuah negara yang berlandaskan demokrasi. Keterampilan berpikir kritis yang diungkapkan Cholisin di atas ialah dapat
membentuk sebuah
masyarakat yang
mampu mengidentifikasikan,
menggambarkan, mengevaluasi, menentukan dan mempertahankan pendapat yang berkenaan dengan masalah-masalah publik, khususnya yang berkaitan dengan
sistem pemerintahan. Keterampilan berpikir kritis dalam lingkup keterampilan partisipasi
diperlukan dalam mengembangkan sebuah tatanan negara demokrasi, hal itu diperlukan untuk dapat membentuk pribadi sebuah masyarakat yang siap dalam
artian dapat bertanggung jawab, memiliki wawasan yang luas, dapat mengidentifikasi calon presiden dan wakil presiden yang akan memimpin Negara
Indonesia lima tahun kedepan. Hal di atas jelas terlihat bahwa masyarakat pendatang juga berhak dalam
menggunakan hak dalam berpartisipasi politik, sebelumnya masyarakat pendatang adalahsuatu masyarakatyang mendiami daerah pedesaan dan berpindah dari desa
ke kota untuk mencari sebuah pekerjaan yang lebih layak, guna merubah status sosial atau ekonominya. Hal yang sama diutarakan oleh Dirdjosisworo dalam
Nazsir, 2008, hlm. 51 istilah urbani sasi berasal dari kata “urban” kota yang
berarti “mengalirnya penduduk dari desa ke kota dalam wilayah suatu Negara tertentu, sehingga terjadilah pemusatan penduduk di kota-
kota besar”.
Adi arief adilfia juana suparno, 2015 PARTISIPASI POLOTIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH PADA
PEMILU TAHUN 2014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Hal serupa di utarakan oleh Jakobson dan Prakah dalam Nazsir, 2008, hlm. 51 yang menyebutkan bahwa urbanisasi adalah
Suatu gejala yang menunjukan suatu proses perubahan tempat tinggal penduduk yang didorong oleh suatu kondisi masyarakat dalam arti luas.
Pada umumnya urbanisasi dipandang sebagai bagian dari proses perkembangan ekonomi dan sebagai akibat dari pertambahan penduduk
yang pesat yang tak dapat dicegah.
Dalam hal ini masyarakat pendatang atau yang lebih sering disebut sebagai kaum urban adalah masyarakat desa yang tinggal di daerah perkotaan untuk
mencapai tujuan tertentu, motif untuk berpindah berbeda-beda, motif utamanya ialah mendapatkan penghidupan yang layak.Dalam hal ini Kabupaten Bekasi
merupakan salah satu daerah di provinsi Jawa Barat yang merupakan daerah dengan tingkat urbanisasi tertinggi, yang ditandai dengan tingginya penduduk
pendatang temporer yang memenuhi wilayah Bekasi.Begitu pula pertumbuhan industri yang pesat dengan ditandai banyaknya pembangunan pabrik berskala
nasional, menjadikan wilayah Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri.Wilayah ini merupakan salah satuwilayah di Jawa Barat yang banyak diincar oleh para
masyarakat pendatang, dikarenakan Kabupaten Bekasi memiliki banyak pabrik yang tersebar luas dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup
banyak. Menurut Hanief Zulkipli selaku Kepala Bidang Data dan Evaluasi pada
Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Hanief Zulkipli mengatakan bahwa jumlah pendatang baru pada bulan juli 2012 melonjak hingga 5.000 orang, beliau
memprediksi jumlah pendatang akan bertambah paska lebaran dan sebagian besar para pendatang itu berasal dari luar daerah Bekasi, seperti dari pulau Jawa dan
Sumatera. Fenomena ini mempengaruhi juga pada partisipasi politik masyarakat dalam penggunaan hak pilih.
“Biasanya tujuan kedatangan mereka semata-mata untuk mencari peker
jaan di Kabupaten Bekasi.” Daerah yang menjadi sasaran utama para masyarakat pendatang adalah
wilayah Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Barat, Cikarang Utara, cikarang pusat, dan cikarang selatan. “Karena pusat industri berada di wilayah tersebut
Adi arief adilfia juana suparno, 2015 PARTISIPASI POLOTIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH PADA
PEMILU TAHUN 2014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang seakan-akan telah menjadi magnet bagi para pendatang untuk mencoba mengadu nasib di wilayah Kabupaten Bekasi.”
Pada data diatas dapat dilihat bahwa daerah Kab. Bekasi khususnya wilayah cikarang pusat menjadi pusat sasaran para masyarakat pendatang untuk mencoba
peruntungan dengan melamar pada perusahaan yang tersebar di daerah cikarang pusat, hal tersebut dikarenakan wilayah cikarang pusat memiliki luas wilayah
sebesar 4.588,02 Ha dimana wilayah tersebut merupakan ibu kota dari Kabupaten Bekasi yang merupakan pusat persebaran terluas untuk bidang industri bagi para
pendatang. Secara administratif, kecamatan Cikarang Pusat terbagi menjadi 6 desa,
yang terdiri dari Desa Cicau, Sukamahi, Pasirranji, Pasirtanjung, Hegarmukti, dan Jayamukti. Ditinjau dari topografinya, Kecamatan Cikarang Pusat termasuk
dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 20 meter dpl. Berdasarkan pemanfaatan ruang pada tahun 2006, 60 luas wilayah Kecamatan Cikarang
Pusat 3.289,12 Ha, adalah permukiman perkotaan. Hal tersebut didorong oleh berkembangnya Kecamatan Cikarang Pusat sebagai pusat pemerintahan yang juga
didorong sebagai pusat perekonomian. Terdapatnya kawasan industri seluas 801,17 Ha atau 15 dari luas wilayah kecamatan terus berupaya dikembangkan
untuk mendukung pertumbuhan perekonomian wilayah tersebut. Di sisi lain, Kecamatan Cikarang Pusat juga memiliki pertanian lahan basah
yang cukup luas, yaitu seluas 525,95 Ha, hutan kota seluas 502,98 Ha, dan hutan lindung seluas 50,26 Ha.
Gambar 1.2 Pemanfaatan Ruang Kec. Cikarang PusatTahun 2006
Adi arief adilfia juana suparno, 2015 PARTISIPASI POLOTIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH PADA
PEMILU TAHUN 2014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sumber: Kecamatan Cikarang Pusat, Tahun 2009-2029 Berdasarkan data yangdidapat dari kementerian sosial, menyatakan bahwa
penduduk Desa Jayamukti berjumlah: 13.608 jiwa3.975 KK, dimana penduduk lokal berjumlah 5.227 jiwa1.417 KK laki-laki: 2.544 jiwa perempuan: 2.683
jiwa atau hanya 39, dan penduduk migranpendatang: 8.348 jiwa2.470 KK laki-laki: 4.035 jiwa dan perempuan: 4.313 jiwa atau 61 dari total jumlah
penduduk Desa Jayamukti. Dalam hal ini partisipasi politik masyarakat desa jaya mukti sangat
diperlukan dalam bentuk penyelenggaraan pemilihan umum, tidak terlepas dari peran masyarakat yang ikut serta dalam menggunakan hak suara, seperti yang
dikemukakan oleh Budiarjo 2010, hlm. 367 bahwa: Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang yang ikut
serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan Negara dan, secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi
kebijakan pemerintah
public policy. Partisipasi politik masyarakat dalam penggunaan hak pilih pada pemilu ini
merupakan bagian dari sistem pemerintahan demokrasi, oleh sebab itu peran masyarakat pendatang sangatlah penting dalam mensukseskan penyelenggaraan
pemilu legislatif maupun pemilu presiden.Persyaratan untuk dapat berpartisipasi pada pesta demokrasi di Indonesia perlu diperhatikan lebih lanjut oleh masyarakat
pendatang, apabila masyarakat pendatang dalam satu kabupaten, mereka berhak memilih hanya dengan menunjukan Kartu Tanda Penduduk KTP asal kepada
ketua KPPS.
75 19
6 0 0
Permukiman Perkotaan
Industri Permukiman
Pedesaan Pertanian Lahan
Basah
Adi arief adilfia juana suparno, 2015 PARTISIPASI POLOTIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH PADA
PEMILU TAHUN 2014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berbeda dengan masyarakat pendatang yang berasal dari luar pulau, mereka harus melaporkan diri kepada pejabat setempat mulai dari RTRW sampai dengan
desadengan membawa surat pindah dari daerah asal dan melaporkan diri ke KPU untuk mendapatkan surat A5 yang kemudian dibawa kedesa untuk diproses diarea
mana mereka akan menggunakan hak pilihnya. Untuk masyarakat pendatang yang sudah menetap lama akan mendapatkan kesempatan yang lebih dalam penggunaan
hak pilihnya, sedangkan untuk masyarakat pendatang sementara akan kesulitan dalam penggunaan hak pilihnya, karena status kependudukannya di daerah yang
baru belum syah serta belum mengertinya warga akan peraturan yang dibuat oleh KPU serta rasa segan dari masyarakat itu sendiri yang menjadi salah satu kendala
dalam menuntaskan persyaratan untuk dapat memilih dalam pemilu. Kejelasan terhadap sosialisai dalam pemilihan umum baik legislatif maupun
pemilihan presiden perlu mendapat pengawasan lebih, dikarenakan apabila terus menerus hal seperti ini terulang maka ini bukanlah pesta demokrasi dalam
masyarakat, tetapi pesta demokrasi untuk segelintir kelompok kepentingan yang mungkin dapat memanfaatkan situasi seperti ini dengan menggunakan
pemilihgelap. Dengan ini diharapkan kesadaran penuh serta diperlukan pendidikan politik yang baik dari masyarakat itu sendiri agar mereka mengerti apa
yang harus mereka lakukan untuk menunjang partisipasi politiknya seperti yang diutarakan oleh Kantraprawira 1999, hlm. 55 bahwa pendidikan politik ialah:
Untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya.Sesuai dengan
paham kedaulatan rakyat atau demokrasi, rakyat harus mampu menjalankan tugas partisipasi.
Dalam hal ini setiap lapisan masyarakat diharapkan dapat menentukan kejelasan dirinya dalam menggunakan hak pilihnya untuk dapat menentukan
pilihan calon presiden dan calon wakil presiden. Untuk dapat menggunakan hak pilihnya msayarakat agar bisa mempunyai wawasan luas akan politik supaya
segala kecurangan dalam pemilihan umum dapat diminimalisir sedemikian rupa, dan tidak ada lagi kecurangan dalam pesta demokrasi yang diselenggarakan oleh
Negara Republik Indonesia.
Adi arief adilfia juana suparno, 2015 PARTISIPASI POLOTIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH PADA
PEMILU TAHUN 2014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pemilihan umum menjadi sarana pembuktian seberapa besar peran masyarakat khususnya masyarakat pendatang dalam menggunakan hak pilihnya
dalam sistem demokrasi, karena rakyat memiliki hak pilih sebagai wujud kedaulatan rakyat dalam pemerintahan guna terciptanya pergantiaan kekuasaan
yang lebih baik. Melihat data yang telah penulis uraikan diatas,menyebabkan penulis tertarik
untuk melakukan
penelitian mengenai
“PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PENDATANG DALAM PENGGUNAAN HAK PILIH
PADA PEMILIHAN UMUM 2014 Studi Kasus Pada Masyarakat Pendatang di
Desa Jayamukti, Kec. Cikarang Pusat Kab.Bekasi ”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian