3. Uji Prasyarat Analisis Penelitian
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Pengujian normalitas data menggunakan uji liliefors dengan taraf signifikansi 0,05 dan pengambilan keputusan jika nilai probabilitas lebih
besar maka data termasuk normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.4 Rangkuman Uji Normalitas
Sumber variansi N
L Sig. prob
Analisis
Prestasi Eksperimen
Kontrol 40
40 0.132
0.131 0.079
0.080 Normal
Normal Motivasi
Tinggi Sedang
Rendah 13
52 15
0.179 0.104
0.175 0.200
0.200 0.200
Normal Normal
Normal
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulakan bahwa probabilitas lebih besar dari 0.05 maka data berasal dari populasi normal. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran. 2.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data bersifat homogen atau tidak dengan taraf signifikansi 0.05. Untuk data prestasi
belajar diperoleh nilai probabilitas 0.068, dan motivasi belajar sebesar 0.403, data dikatakan homogen apabila probabilitasnya lebih besar dari
0.05. Karena nilai probabilitas lebih dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data bersifat homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
dalam lampiran
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji analisis variansi dua jalan karena terdapat 2 variabel bebas dan satu variable terikat. Tujuan dari
analisis variansi dua jalan adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variable bebas dan variable terikat.Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh rangkuman sebagai berikut :
Tabel 4.5 Rangkuman uji Hipotesis
Sumber variansi N
df
Fhitung
Sig. Analisis
Metode belajar 80
1 4.418
0.039 Ditolak
Motivasi 80
2 11.381
0.000 Ditolak
Interaksi 80
1 0.980
0.326 Diterima
Galat eror 67
Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1.
Ada perbedaan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika pada siswa. Hal ini dapat ditujukkan oleh nilai sig untuk Fa = 4.418
adalah 0.038 pada taraf signifikansi 0,05 Ho ditolak apabila sig. 0,05.
2. Ada perbedaan Motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika pada siswa. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig untuk Fb = 3.384 adalah 0.040 pada taraf signifikansi 0,05 ditolak apabila sig. 0,05..
3. Ada perbedaan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika
pada siswa. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. untuk Fc = 11.381 adalah 0.000 karena 0,05 maka Ho ditolak.
4. Tidak ada interaksi metode pembelajaran dan motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. untuk Fabc = 0,980 adalah 0,326 karena sig 0,05 maka ho diterima pada taraf
signifikansi 0,05 Karena Hob dan Hoc ditolak maka dilakukan pengujian komparasi
ganda antar kolom untuk mengetahui adanya perbedaan berasal dari motivasi, sedang atau rendah. Uji komparasi ganda menggunakan uji Schefife.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rangkuman sebagai berikut :
Tabel 4.7 Rangkuman uji komparasi ganda Motivasi Belajar
95 Confidence Interval I KAT_MOTI
J KAT_MOTI Mean
Difference I-J
Std. Error Sig.
Lower Bound Upper Bound
sedang 15.67
2.664 .000
9.02 22.33
tinggi rendah
32.03 3.256
.000 23.89
40.16 sedang
tinggi -15.67
2.664 .000
-22.33 -9.02
rendah 16.35
2.518 .000
10.06 22.64
rendah tinggi
-32.03 3.256
.000 -40.16
-23.89 sedang
-16.35 2.518
.000 -22.64
-10.06
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa : 1.
Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan sedang. Hal ini ditunjukkan oleh sig 0,05
2. Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi
dengan rendah. Hal ini ditunjukkan oleh sig 0,05 3.
Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang memiliki motivasi sedang dengan rendah. Hal ini ditunjukkan oleh sig 0,05.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran
5. Pembahasan