PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
ABSTRAK
PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 5
BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
ARNOLD RAMA ARDIANSYAH
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 sebanyak 10 kelas dengan jumlah siswa 329 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 177 siswa yang didapat dengan menggunakan rumus Cochran. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan regresi linier sederhana
sedangkan hipotesis ketiga menggunakan regresi multiple.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: 1. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar
IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
(2)
(3)
PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
(Skripsi)
Oleh :
ARNOLD RAMA ARDIANSYAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2014
(4)
(5)
(6)
(7)
Moto
Ketika banyak cobaan atau ujian yang kau hadapi pada saat muda, maka bersiaplah meraih kesuksesan pada saatnya nanti ….
(Mario Teguh)
Semua itu Cuma masalah “biasa” yang di kasih “imbuhan” (Arnold Rama Ardiansyah)
Terbang …….. Bebas …… (seperti Burung) (Arnold Rama Ardiansyah)
Enjoy Life With Love (Arnold Rama Ardiansyah)
(8)
PERSEMBAHAN
BismillahirrohmaanirrohiimDengan penuh syukur dan kerendahan hati, ku persembahkan karya kecilku ini untuk:
ALLAH SWT
Karna hanya kepada-Nya tempatku memohon dan meminta. Nabi Muhammad SAW
Telah menjadi inspirasi dan suri teladan yang baik buatku. Ayahku tercinta Handri & Ibuku tersayang Irina. Terimakasih atas setiap do’a, dukungan, kasih sayang, perhatian dan senyuman yang
kalian berikan dalam setiap langkahku menuju keberhasilan. Adik-Adik ku tercinta,
Tomi Gunawan, Alsya Marinda, Athirah Naqiyah dan Athifah Naqiyah. Terimakasih atas do’a, dukungannya dan telah memberikan hiburan
selama menyelesaikan tuliasanku ini. Keluarga Besar Catur Tirta Praja
Yang telah memberikan semangat, motivasi, dukungan dan bantuannya serta telah memberikan hiburan dalam segala macam bentuk kepadaku
dalam proses menyelesaikan tulisanku ini.
(9)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Lampung Utara pada tanggal 23 Maret 1992, sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Handri dan Ibu Irina. Penulis dikenalkan pada pendidikan pertamanya di Taman Kanak Kanak Negeri Pembina pada tahun 1996 dan menyelesaikannya pada tahun 1998. Pendidikan selanjutnya adalaha Sekolah Dasar Negeri 2 Sukabumi Indah pada tahun 1998 dan
menyelesaikannya pada tahun 2004. Pendidikan dilanjutkan kejenjang berikutnya, yaitu Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2004 dan menyelesaikannya pada tahun 2007. Selanjutnya penulis mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 12 Bandar Lampung pada tahun 2007 dan menyelesaikannya pada tahun 2010.
Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pada bulan Januari 2013, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Jakarta-Semarang-Solo-Bali-Yogyakarta-Bandung. Pada bulan Juli-September, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gilang Tunggal Makarta, Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMP Negeri 1 Lambu Kibang.
(10)
Penulis sempat aktif di organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas yaitu HIMAPIS pada tahun 2010 – 2011 dan 2011 – 2012. Penulis juga aktif di bidang kepramukaan, penulis tercatat sebagai Pembantu Pembina di SMP N 5 Bandar Lampung sejak 2010 hingga saat ini. Telah banyak prestasi yang dicapai oleh penulis dalam bidang kepramukaan sampai saat ini hingga dapat menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan.
(11)
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, petunjuk, dan kemudahanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar Siswa dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada Nabi Besar Muhammad SAW, seorang manusia biasa namun kepribadiannya yang membuat Beliau luar biasa.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik do’a maupun dukungan dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.Si., selaku pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.
4. Bapak Drs. Hi. Iskandarsyah, M.H., selaku pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.
(12)
5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan PendidikanIlmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.
6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila dan selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta
memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Bapak Drs. Yon Rizal M.Si., selaku Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Dr. Edy Purnomo, M.Pd. selaku penguji yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi pada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
10. Bapak Ahmad Safei, M.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 5 Bandar Lampung, terima kasih atas kesediaannya memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadikan SMP Negeri 5 Bandar Lampung sebagai subjek dalam penelitian skripsi ini. Serta Guru – Guru dan Siswa – Siswi di SMP Negeri 5 Bandar Lampung, terima kasih telah memberikan dukungan dan bantuannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
(13)
11. Keluargaku Tercinta, Bapak Handri dan Ibu Irina. Terimakasih atas semua limpahan kasih sayang, do’a serta dukungannya. Semoga karya kecilku ini dapat memberikan sedikit kebahagiaan dan kebanggaan pada kalian.
12. Adik – adikku tercinta, terimakasih atas dukungan serta bantuannya.
13. Keluarga Besar Catur Tirta Praja, Alm. Kak Ade’, Mbak Aksi, kak sony, kak Elyab, kak Nanang, kak Agusno, Ai’, Aries, Dion, Deky, Muthia, Nadiah, Cidesya, Mela, Rosyie serta semua kakak-kakak, teman-teman serta adik-adiku yang tidak dapat disebut satu persatu yang sangat kucintai. Terimakasih telah menjadi keluarga yang baik, terima kasih untuk kebersamaan ini, terimakasih untuk canda tawa, bantuan, dukungan serta doa kalian selama ini. 14. Ana Rinjani, terima kasih atas dukungan dan bantuanya serta terus
memberikan motivasi dalam segala macam bentuk kepadaku dalam proses menyelesaikan tulisan ini.
15. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi, Aang, Made, Icha, Mbok, Pemi, Nuy, Eep, Ulan, Vivien datania dan seluruh teman-teman baik dari kelas genap maupun ganjil yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Sukses untuk kita semua. Terima kasih untuk untuk kakak tingkat 2007, 2008, 2009 dan adik-adik tingkat 2011, 2012 dan 2013 serta Terimakasih untuk Kak Danin dan Om Herdi yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 16. Terimakasih untuk seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi
(14)
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempuarnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Bandar Lampung, 3 Agustus 2014
(15)
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Kegunaan Penelitian ... 9
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 9
II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 11
1. Hasil Belajar... 11
2. IPS Terpadu ... 14
3. Pemanfaatan sarana belajar di sekolah ... 16
4. Motivasi belajar siswa... 20
5. Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 23
6. Penelitian yang Relevan ... 24
B. Kerangka Pikir ... 26
C. Hipotesis ... 28
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 29
B. Populasi dan Sampel ... 30
(16)
2. Sampel ... 31
C. Teknik Sampling ... 32
D. Variabel Penelitian ... 33
E. Definisi Operasional Variabel ... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ... 36
G. Uji Persyaratan Instrumen ... 37
1. Uji Validitas Angket ... 37
2. Uji Reliabilitas Angket ... 41
H. Uji Persyaratan Parametik ... 43
1. Uji normalitas ... 44
2. Uji homogenitas ... 44
I. Uji Persyaratan Analisis Regresi Ganda ... 45
1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 45
2. Uji Multikolinearitas ... 47
3. Uji Autokorelasi ... 47
4. Uji Heteroskedastisitas ... 48
J. Teknik Pengujian Hipotesis ... 49
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 52
1. Sejarah Singkat SMP Negeri 5 Bandar Lampung ... 52
2. Situasi Dan Kondisi Sekolah ... 53
3. Visi Dan Misi Sekolah ... 54
4. Kegiatan Ekstrakulikuler ... 55
5. Struktur Organisasi SMP Negeri 5 Bandar Lampung ... 55
B. Deskripsi Data ... 56
1. Data Pemanfaatan Sarana Belajar DiSekolah (X1) ... 57
2. Data Motivasi Belajar Siswa (X2) ... 58
3. Data Hasil Belajar (Y) ... 60
C. Uji Persyaratan Statistik parametik ... 61
1. Uji Normalitas ... 61
2. Uji Homogenitas ... 66
D. Uji Persyaratan Analisis Regresi Ganda ... 67
1. Uji Kelinieran Regresi ... 67
2. Uji Multikolinearitas ... 69
3. Uji Autokorelasi ... 70
4. Uji Heteroskedastisitas ... 71
E. Pengujian Hipotesis ... 73
1. Regresi Linier Sederhana... 73
2. Regresi Linier Multiple ... 77
(17)
1. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu ... 80 2. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu .. 83 3. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar
siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu ... 86 G. Keterbatasan Penelitian ... 90 V.KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 91 B. Saran ... 92 DAFTAR PUSTAKA
(18)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Daftar sarana belajar di SMP Negeri 5 Bandar Lampung TP 2013/2014 ... 3
2. Daftar siswa yang memanfaatkan sarana belajar di SMP Negeri 5 Bandar Lampung TP 2013/2014 ... 3
3. Daftar nilai mid semester mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung TP 2013/2014 ... 5
4. Penelitian yang relevan ... 24
5. Jumlah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung TP 2013/2014 ... 30
6. Perhitungan jumlah sampel untuk masing – masing kelas ... 32
7. Definisi operasional variabel ... 34
8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 39
9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 40
10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 42
11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 43
12. Tabel distribusi frekuensi variabel X1 ... 57
13. Tabel kategori variabel X1 ... 58
14. Tabel distribusi frekuensi variabel X2 ... 59
15. Tabel kategori variabel X2 ... 59
16. Tabel distribusi frekuensi variabel Y ... 60
17. Tabel kategori variabel Y ... 61
18. Hasil uji normalitas X1 ... 62
19. Hasil uji normalitas X2 ... 63
20. Hasil uji normalitas Y ... 65
21. Hasil uji homogenitas ... 66
(19)
23. Hasil uji linieritas X2... 68
24. Kesimpulan hasil uji linieritas garis regresi ... 69
25. Hasil uji multikolinieritas ... 70
26. Hasil uji autokorelasi ... 71
27. Hasil uji heteroskedastisitas ... 72
28. Hasil analisis pendekatan rank spearman ... 73
29. Korelasi X1 terhadap Y ... 74
30. Koefesien regresi X1 terhadap Y ... 74
31. Korelasi X2 terhadap Y ... 75
32. Koefesien regresi X2 terhadap Y ... 76
33. Koefesien regresi X1 dan X2 terhadap Y ... 77
34. ANOVA untuk hipotesis pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y .. 78
(20)
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
1. Paradigma teoritis pengaruh variabel bebas X1,X2 terhadap Y ... 28
2. Kurva Normal Q-Q Plot Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X1) ... 62
3.
Kurva Normal Q-Q Plot Motivasi Belajar Siswa (X2)... 64(21)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kisi-kisi Angket Uji Coba 2. Angket Uji Coba
3. Data Uji Coba Validitas dan Realibilitas X1 4. Data Uji Coba Validitas dan Realibilitas X2 5. Kisi-kisi Angket
6. Angket
7. Data Variabel X1 8. Data Variabel X2 9. Data Variabel Y
10. Uji Persyaratan Regresi 11. Uji Hipotesis
(22)
I. PENDAHULUAN
Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjuk pada bagian-bagian berikut ini.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan satu hal yang menjadi fokus utama pemerintah sekarang ini. Dewasa ini telah banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengoptimalkan fungsi pendidikan. Beberapa cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memaksimalkan peranan dan fungsi guru dengan menjamin kesejahteraan guru, meningkatkan sarana belajar dan mengajar di sekolah, penyempurnaan kurikulum sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini dan lain lain, semua itu guna mencapai tujuan pendidikan yang di inginkan oleh pemerintah.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, kesejahteraan dan tekhnologi, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tujuan dari pendidikan
(23)
2
adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas untuk mencapai cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi dalam berbagai lingkungan, serta dapat menjadi manusia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan, setiap manusia membutuhkan pendidikan dimana pun ia berada. Pendidikan memberikan pengetahuan terhadap apapun yang ada di sekitar kita. Pendidikan dapat
memberikan bekal untuk kita dalam menjalani kehidupan, karna tanpa adanya pendidikan kita akan sulit untuk berkembang, bahkan bisa menjadi manusia yang terbelakang.
Salah satu cara pemerintah dan pihak sekolah dalam mewujudkan tujuan pendidikan adalah menyediakan sarana belajar yang lengkap di sekolah. Penyediaan sarana belajar ini diharapkan dapat membantu guru dan siswa agar dapat menjalani kegiatan belajar mengajar dengan baik. Guru dapat
memaksimalkan sarana yang ada di sekolah dalam memberikan pelajaran kepada siswa dan dapat membantu siswa guna mengembangkan potensinya. Diharapkan juga kepada siswa agar dapat memanfaatkan dengan maksimal sarana belajar yang ada di sekolah agar dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam diri siswa.
Namun dilihat dari hasil penelitian pendahuluan di sekolah, diperoleh data yang menyatakan kurangnya pemanfaatan sarana belajar yang ada di sekolah.
(24)
3
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan diperoleh rekapitulasi sarana belajar di SMP Negeri 5 Bandar Lampung yang terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Daftar sarana belajar di SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014
No. Jenis Sarana Belajar Jumlah Sarana Belajar
1. Buku paket IPS Terpadu 350
2. LKS 329
3. Globe 2
4. Atlas 50
5. Peta 15
6. Alat peraga 50
Jumlah 796
Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 Dari Tabel 1, dapat dilihat jumlah sarana belajar yang ada di SMP Negeri 5 Bandar Lampung. Banyaknya siswa yang memanfaatkan sarana belajar yang ada di SMP Negeri 5 Bandar Lampung terlihat pada tabel 2 sebagai berikut.
Tabel 2. Jumlah siswa kelas VIII yang memanfaatkan sarana belajar di SMP Negeri 5 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran
2013/2014
No. Jenis Sarana Belajar Jumlah siswa
Jumlah siswa yang memanfaatkan sarana belajar disekolah
Persentase %
1. Buku paket IPS Terpadu 329 250 76 %
2. LKS 329 100 %
3. Globe 0 0 %
4. Atlas 10 3%
5. Peta 5 1,5 %
6. Alat peraga 15 4,5 %
Sumber : Data Perpustakaan SMP Negeri 5 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014
Ketersediaan sarana belajar di sekolah sangat penting guna menunjang
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Kurangnya sarana belajar yang ada di sekolah dapat menjadi penghambat proses belajar mengajar yang menyebabkan rendah nya hasil belajar siswa. Semakin lengkap sarana belajar yang ada di
(25)
4
sekolah seperti ruang belajar yang nyaman, kelengkapan buku yang ada di perpustakaan dan alat alat belajar, alat – alat di laboratorium lengkap, alat – alat olahraga juga lengkap, memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik sehingga aktivitas belajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar.
Kurangnya pemanfaatan sarana belajar yang ada di sekolah diduga dapat menjadi penyebab rendah nya hasil belajar siswa. Kurangnya motivasi dalam diri siswa (intern) maupun motivasi dari luar diri siswa (ekstern) juga diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya pemanfaatan sarana belajar di sekolah. Selain ketersediaan sarana belajar di sekolah, motivasi belajar juga merupakan faktor penting guna mendapatkan hasil belajar yang baik. Kurangnya motivasi atau dorongan kepada siswa merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi belajar, dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka siswa yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik. Untuk itu, selain memfasilitasi sarana belajar, sekolah melalui guru harus dapat memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa agar siswa lebih bersemangat untuk belajar dan dapat
(26)
5
Tabel 3. Daftar nilai Mid Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2013/2014
No. Kelas Nilai Jumlah
Siswa Ket.
<68 ≥68
1. VIII A 12 18 30 KKM
yang ditetapkan sekolah 68
2. VIII B 10 20 30
3. VIII C 15 20 35
4. VIII D 16 19 35
5. VIII E 25 10 35
6. VIII F 21 11 32
7. VIII G 16 19 35
8. VIII H 21 10 31
9. VIII I 23 10 33
10. VIII J 22 11 33
Jumlah 181 148 329
% 55,01 % 44,99% 100
Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 Penjelasan tabel di atas yaitu nilai minimal kelulusan meliputi kompetensi nilai IPS Terpadu. Adapun nilai minimal kelulusan pada satuan pendidikan menengah umum adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tabel 3 di atas terlihat bahwa presentase siswa yang mencapai KKM mata pelajaran IPS Terpadu yaitu terdiri dari 148 siswa atau sebanyak 44,99% sedangkan siswa yang memiliki nilai kurang dari 68 yaitu terdiri dari 181 siswa atau sebanyak 55,01 %. Hal ini berarti hasil belajar kurang memuaskan. Keadaan ini harus dikaji lebih dalam lagi, hal apa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa? adakah pengaruhnya dalam pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan kurangnya motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa ?. Keadaan ini tidak bisa terus dibiarkan berlarut, guru harus lebih dapat memberikan inovasi –
(27)
6
inovasi dalam proses pembelajaran, dapat memotivasi siswa agar lebih giat belajar dan memanfaatkan saran belajar di sekolah secara maksimal.
Menurut Dzamarah dan Zain (2006:107), apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dilihat dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar IPS Terpadu siwa kelas VIII rendah.
Motivasi belajar dapat dijadikan salah satu pendorong siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi maka siswa dapat mengikuti pelajaran yang diberikan dengan baik, sebaliknya juga motivasi yang rendah dapat mengakibatkan siswa akan bersikap acuh ketika mengikuti pelajaran.
Berbagai macam cara bisa dilakukan oleh guru dalam memotivasi siswa agar dapat mempunyai semangat belajar yang tinggi, salah satunya adalah dengan memberikan pujian terhadapa siswa, memberikan hadiah kepada siswa yang mendapatkan nilai yang tinggi dan lain lain. Dalam proses pembelajaran,
meskipun siswa mempunyai potensi yang meliputi kemampuan intelektual, bakat dan materi yang diajarkan baik, apabila tidak dibarengkan dengan adanya
motivasi, maka proses belajar mengajar tidak akan berlangsung secara optimal. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan realita di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa
(28)
7
Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan untuk penelitian ini sebagai berikut.
1. Hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 masih tergolong rendah. Hal ini diketahui masih banyaknya siswa yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan sekolah.
2. Kurangnya keadaran siswa kelas VIII dalam memanfaatkan sarana belajar di sekolah.
3. Kurangnya kesadaran siswa kelas VIII dalam mengoptimalkan pemanfaatan buku – buku di perpustakaan sekolah.
4. Kurangnya motivasi belajar siswa kelas VIII.
5. Sikap siswa yang kurang memperhatikan pelajaran yang diberikan.
6. Sikap siswa yang masih kurang menyukai mata pelajaran IPS Terpadu perlu.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terlihat banyaknya masalah yang terjadi di lokasi penelitian. Untuk lebih memfokuskan pembahasan perlu dilakukan pembatasan masalah. Masalah yang akan dikaji pada penelitian ini dibatasi pada aspek pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1), motivasi belajar siswa
(29)
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai sebagai berikut. 1. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil
belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?
2. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?
3. Apakah ada pengaruh pemanfaatan saran belajar di sekolah dan motivasi siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan saran belajar disekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan saran belajar disekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
(30)
9
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini sebagai berikut.
1. Sumbangan khasanah keilmuan bagi sekolah, guru dan calon guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan memperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
2. Sebagai bimbingan kepada siswa agar dapat memanfaatkan sarana belajar di sekolah guna maningkatkan hasil belajar siswa dan dapat
mengoptimalkan dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa dengan memanfaatkan sarana belajar yang ada di sekolah.
3. Sebagai bimbingan kepada siswa untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri nya sendiri untuk meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu. 4. Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya yang
ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal yang sama dengan menggunakan teori-teori yang lain yang belum digunakan dalam penelitian ini.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dibagi menjadi beberapa bagian : 1. Objek Penelitian
Ruang lingkup objek penelitian ini adalah pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1) motivasi belajar siswa (X2) terhadap hasil belajar IPS Terpadu
(Y).
2. Subyek Penelitian
(31)
10
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMP Negeri 5 Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2013/2014. 5. Ilmu Penelitian
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah ilmu kependidikan, khususnya bidang IPS Terpadu.
(32)
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
Bagian kedua ini akan membahas mengenai tinjaun pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis. Adapun pembahasan akan dijelaskan lebih rinci berikut ini.
A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar
Salah satu tujuan dari proses pembelajaran adalah meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses yang nantinya berpengaruh terhadap hasil belajar.
Suatu pembelajaran di katakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang
didapatkannya mengalami peningkatan atau perubahan. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya (Hamalik, 2004:28). Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan sikap, pemahaman, kecakapan, pengetahuan dan tingkah laku, keterampilan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek pada individu. Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau
(33)
12
penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.
Hasil belajar merupakan merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Menurut Slameto (2003:53), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
1. Faktor intern meliputi : a. Faktor Jasmaniah
1. Faktor kesehatan 2. Faktor cacat tubuh b. Faktor-faktor Psikologis
1) Intelegensi 2) Perhatian 3) Minat 4) Bakat 5) Motif 6) Kematangan 7) Kesiapan c. Faktor kelelahan 2. Faktor ekstern meliputi : a. Faktor keluarga
1) Cara orang tua mendidik 2) Relasi antar keluarga 3) Suasana rumah
4) Keadaan ekonomi keluarga 5) Pengertian orang tua 6) Latar belakang kebudayaan b. Faktor sekolah
1) Metode mengajar 2) Kurikulum
3) Relasi guru dengan siswa 4) Relasi siswa dengan siswa
(34)
13
5) Displin sekolah 6) Alat pengajaran 7) Waktu sekolah
8) Standar pelajaran diatas ukuran 9) Keadaan gedung
10) Metode belajar 11) Tugas rumah c. Faktor Masyarakat
1) Kegiatan siswa dalam masyarakat 2) Mass media
3) Teman bergaul
4) Bentuk kehidupan masyarakat.
Hasil belajar adalah hal yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang dapat dikelompokan dalam beberapa kategori. Menurut teori Bloom prestasi belajar yang diperoleh siswa dapat dikelompokan menjadi 3 kawasan, yaitu:
1) Kognitif, 2) afektif, dan 3) psikomotorik,
(Benyamin S, Bloom, op. cit, p. 95)
www.georitis.com/guruvalah/hasil_belajar_bab2b.pdf
Gagne menjelaskan prestasi belajar dapat dikelompokan kedalam 5 kategori, yaitu:
1. keterampilan intelektual, 2. informasi verbal,
3. strategi kognitif,
4. keterampilan motorik, dan 5. sikap.
(Gagne Briggs, op. cit, p. 44)
(35)
14
Hasil belajar dapat dibagi menjadi 2 yaitu dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang apat diukur, seperti tertuang dalam rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak penggiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar.
Hasi belajar adalah perubahan tingkah laku dan pola pikir ke arah yang lebih baik (positive) dengan melalui proses yang disebut belajar dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, disiplin belajar, motivasi belajar dan sarana belajar. Baik buruknya hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses belajar dan mengajar terlihat dalam perubahan tingkah laku secara menyeluruh yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
2. IPS Terpadu
Ilmu Pengetahuan Soaial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial seperti misalnya : sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi/antropologi dan sebagainya. Disiplin ilmu tersebut mempunyai keterpaduan yang tinggi karena geografi memberikan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sejarah memberikan wawasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, ekonomi memberikan wawasan tentang berbagai macam kebutuhan manusia dan sosiologi/antropologi memberikan wawasan yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial dan sebagainya.
IPS merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Sosial. Mata pelajaran IPS ini ada di tingkat SD, SMP dan SMA. Pada penelitian ini akan dibahas tentang IPS yang ada ditingkat SMP. Untuk mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan
(36)
15
kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mata pelajaran IPS Terpadu disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pemebelajaran yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Proses belajar yang dialami oleh siswa akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Adanya perubahan-perubahan tersebut merupakan hasil dari proses belajar mengajar.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studisosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. (Diah Harianti, 2006: 7).
Tujuan pembelajaran IPS Terpadu pada tingkat SMP/MTs sendiri adalah
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Berdasarkan teori-teori diatas, dapat dikatakan IPS Terpadu adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari kegiatan hidup manusia dalam kelompok yang disebut masyarakat. Dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial.
(37)
16
3. Pemanfaatan Sarana Belajar Di sekolah
Saranaadalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, sarana dan prasarana disusun untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
Standar sarana dan prasarana ini mencakup:
1. kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap
sekolah/madrasah,
2. kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.
Menurut PP RI No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII Standar Sarana dan Prasarana pasal 42:
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber bclajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, rung kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain/tempat berkreasi dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
(38)
17
Adapun fasilitas yang seharusnya dimiliki oleh pihak sekolah untuk menunjang proses belajar mengajar antara lain gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan media pengajaran. Berdasarkan uraian diatas maka fasilitas belajar yang ada di sekolah dikatakan memiliki kategori sangat lengkap apabila memiliki fasilitas belajar sesuai dengan PP RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII Standar Sarana dan Prasarana pasal 42, dan
memiliki kategori lengkap paling tidak memiliki gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan media pengajaran. Memiliki kategori kurang lengkap apabila kurang dari ke enam fasilitas seperti gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan media pengajaran.
Sarana belajar merupakan salah satu aspek penting penunjang keberhasilan proses belajar dan mengajar di sekolah. Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dalam proses belajar dan mengajar agar mencapai tujuan dengan lancer, efektif dan efesien. Sarana belajar juga dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Menurut Nawawi dan Ibrahim Bapadal (2003: 2) sarana pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:
a. Ditinjau habis tidaknya dipakai
1. sarana pendidikan yang habis dipakai yaitu segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. misalnya : kapur tulis, tinta spidol dan sebagainya. 2. sarana pendidikan yang tahan lama. misalnya : bangku sekolah,
globe, atlas dan masih banyak lainya. b. Ditinjau dari bergerak tidaknya
1. sarana pendidikan yang bergerak yaitu sarana pendidkan yang bisa digerakkan atau dipindahkan sesuai dengan kebutuhan pemakai. misalnya: bangku sekolah, lemari arsip sekolah dan lainya.
(39)
18
2. sarana pendidkan yang tidak bergerak yaitu semua sarana pendidkan yang tidak bisa atau relative sangat sulit untuk
dipindahkan. Misalnya sekolah yang telah menggunakan PDAM. Hal ini sesuai dengan pendapat Thabrany dalam Muamanah (2002 : 13) bahwa dalam belajar, sarana belajar yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Ruang belajar
Ruang belajar mempunyai peranan yang cukup besar dalam menentukan hasil belajar seseorang. Hendaknya siswa memilih ruangan belajar yang mempunyai persyaratan fisik sebagai berikut:
a. Bebas dari gangguan.
ruang belajar harus bebas dari kemungkinan gangguan dari orang lain. b. Sirkulasi dan suhu udara yang baik.
udara sangat penting untuk menjaga stamina. Ruang belajar yang pengap dan panas karena sirkulasi udara yang kurang baik akan membuat kita cepat lelah. Suhu udara harus nyaman, tidak terlalu panas dan terlalu dingin.
c. Penerangan baik
d. Cahaya yang cukup baik akan membuat mata kita cepat lelah. peneranagn yang ideal adalah penerangan yang tidak langsung atau merata diseluruh ruangan.
Perlengkapan yang cukup Untuk dapat belajar yang baik paling sedikit dibutuhkan meja belajar dan kursi belajar. Yang terpenting adalah tinggi meja dan kursi belajar harus sesuai dengan postur tubuh. Rak buku harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau. Begitu juga denagn alat-alat tulis atau alat-alat lainya yang dibutuhkan. Hendaknya disediakan didekat meja belajar atau tempat yang mudah dilihat. Mengenai alat-alat dan perlengkapan belajar yang dibutuhkan sangat tergantung dari bidang apa yang dipelajari. Paling tidak antara lain pensil, pena, tinta, penghapus, penggaris, jangka, busur, lem dan masih banyak lainnya. Ketersediaan sarana pendidikan merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Agar proses belajar dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan sarana yang menunjang sehingga hasil belajar yang di dapat akan maksimal. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh
(40)
19
Roestiyah (2004: 166) bahwa “belajar memerlukan fasilitas belajar yang cukup, agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar”.
Fasilitas belajar sebagai salah satu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehinga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Sedangkan menurut Suryobroto (2007: 292) bahwa yang dimaksudkan dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
Lebih luas lagi sarana belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memperlancar terlaksananya suatu usaha belajar yang dapat berupa benda-benda maupun uang. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimiyati dan Mujiono (2006: 249) mengungkapkan bahwa lengkapnya sarana pembelajaran menentukan kondisi pembelajaran yang baik, meliputi buku pelajaran, buku catatan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah.
Pemanfaatan sarana belajar yang dibutuhkan secara efektif dan efesien akan memudahkan siswa dalam melakukan aktivitas belajar, dengan adanya sarana belajar dan dapat di manfaatkan secara optimal dapat membuat siswa lebih semangat dalam belajar. Diantara sekian banyak penyebab keberhasilan dalam belajar adalah ketersediaan sarana belajar disekolah harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan memperhatikan kriteria pemilihan sarana tersebut.
Ketersediaan sarana belajar di sekolah yang memadai dan pemanfaatan yang baik, siswa akan menerima pesan yang disampaikan oleh guru, hal ini akan membuat
(41)
20
siswa akan terus semangat untuk belajar tanpa merasa bosan dan jenuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003: 28) yang mengungkapkan syarat keberhasilan belajar adalah:
a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
4. Motivasi Belajar
Mc. Clelland (2009) berpendapat bahwa motif berprestasi ialah keinginan untuk berbuat sebaik mungkin tanpa banyak dipengaruhi oleh prestise dan pengaruh sosial, melainkan demi kepuasan pribadinya. Sementara itu, Heckhausen dalam Djaali (2008: 103) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan. Sedangkan menurut Mc. Donald, Motivasi adalah perubahan energi dari dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman, 2008: 73).
Ketika kegiatan belajar mengajar, siswa maupun guru harus mempunyai yang namanya motivasi belajar, karena motivasi belajar adalah salah satu penunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran. Guru – guru harus menyadari betapa pentingnya memberikan motivasi. Dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam bimbingan belajar terhadap siswa terdapat berbagai macam bentuk motivasi
(42)
21
misalnya penghargaan, pujian, dorongan dll. Seorang guru juga dapat memberikan motivasi dengan bentuk himbauan atau dorongan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk memanfaatkan secara optimal sarana belajar yang ada di sekolah maupun yang ada dirumah.
Masalah memberikan motivasi terhadap siswa merupakan masalah yang
kompleks. Guru hendaknya mengetahui lebih dulu prinsip – prinsip motivasi agar dapat membantu terlaksananya proses pembelajaran, sehingga dapat tercapai hasil belajar yang diharapkan.
Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, mendorong dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Motivasi berasal dari kata “motive” atau “motion” yang berasal dari bahasa inggris yang berarti penggerak. Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 1), motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Motivasi merupakan keinginan yang besar dari dalam diri setiap individu, individu yang ingin meraih prestasi haruslah memiliki aktifitas-aktifitas yang dapat menunjang keberhsilan yang ingin dicapai. Hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman (2005: 73), motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Keinginan, tujuan, dan kebutuhan dalam diri seseorang akan berbeda dengan yang lain. Motivasi yang terdapat dalam diri seseorang dapat dilihat dari karakteristik orang itu sendiri. Motivasi sangat diperlukan sekali dalam proses pembelajaran,
(43)
22
sebab jika seseorang tidak mempunyai motivasi dalam belajar maka ia tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa yang balajar itu tercapai.
Adapu jenis motivasi jika dipandang dari sumber, maka dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri seperti bakat, kemauan, minat dan harapan yang terdapat dari diri
seseorang siswa sendiri dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional, seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor – faktor dari luar situasi belajar, yang timbul karena adanya rangsangan dari luar lingkunganya seperti penghargaan, persaingan dan hukuman.
Adapun ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseoarang yaitu: 1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 6. Dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak mudah melepas hal yang diyakininya itu 8. Senang mencari dan memecahkan soal-soal
(Sardiman, 2004; 83) Fungsi motivasi dalam belajar:
a) Mendorong manusia untuk belajar, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepas energy
b) Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan yang hendak dicapai
c) Menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang disertai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan trsebut.
(Sardiman, 2004: 84-85)
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi belajar. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan didasari
(44)
23
adanya motivasi, maka siswa yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar.
Motivasi belajar merupakan dasar pendorong seorang siswa melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, motivasi merupakan faktor penting dalam kehidupan terutama dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Hal ini dipertegas oleh sardiman (2006: 92 – 95), menyatakan bahwa ada
beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar untuk mencapai prestasi belajar.
1. Memberi angka 2. Hadiah
3. Saingan/kompetisi 4. Ego - involvment 5. Memberi ulangan 6. Mengetahui hasil 7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk belajar 10. Minat
11. Tujuan yang diakui
5. Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang
didapatkan mengalami peningkatan atau perubahan (Derick J, Mc Donald dalam H, Nashar, 2004:39). Pemanfaatan secara optimal sarana belajar yang ada dirumah dan di sekolah dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yaitu hasil belajar yang memuaskan. Sarana belajar dapat meliputi gedung sekolah yang layak, laboratorium sekolah, perpustakaan, buku pelajaran, buku catatan, alat tulis, fasilitas WC, kantin dan sebagainya. Seperti
(45)
24
menurut Tim Penyusunan Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar – mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
Begitu juga dengan pengetahuan guru terhadap fungsi dan prinsip motivasi dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memotivasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran terutama siswa yang mengalami kesulitan belajar. Motivasi yang dapat diberikan oleh guru salah satunya adalah memberikan arahan kepada siswa untuk lebih mengoptimalkan sarana belajar yang ada di sekolah maupun di rumah. Motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa dapat membantu dirinya sendiri untuk mencapai tujuan yang ia inginkan.
Motivasi belajar yang dimiliki siswa-siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan hasil belajar siswadalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11)
6. Hasil penelitian yang relevan
Penelitian yang mengambil pokok permasalahan yang hampir sama dengan penelitian yang relevan disajikan dibawah ini :
Table 4. Penelitian yang Relevan
Nama Judul Penelitian Kesimpulan
Misvi Laili Rohmi Pengaruh motivasi belajar dan cara belajar terhadap prestasi belajar pengantar akuntansi pada mahasiswa pendidikan program studi ekonomi jurusan pendidikan IPS FKIP UNILA angkatan
Ada pengaruh positive motivasi belajar dan cara belajar terhadap prestasi belajar pengantar akuntansi pada
mahasiswa pendidikan program studi ekonomi jurusan pendidikan IPS
(46)
25
2008/2009 FKIP UNILA angkatan
2008/2009 dengan determinasi 52,3% Mela Eka Agustin (2011)
Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMPN 1 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2009/2010
Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMPN 1 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran
2009/2010, diperoleh Fhitung sebesar 92,342
dengan Ftabel sebesar
3,00. Fhitung > Ftabel .
Heni Parida Pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 19 Bandar
Lampung tahun pelajaran 2009/2010
Ada pengaruh pemanfaatan
perpustakaan sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 19 Bandar
Lampung tahun pelajaran 2009/2010, diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu
46,716>3,07 dengan koefesien korelasi (r) 0,734 dan koefesien determinasi (R2) 0,539. Ria Agus Tari Pengaruh motivasi
belajar dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil pada SMA Surya Dharma 2 Bandar
Lampung tahun pelajaran 2005/2006
Ada pengaruh antara motivasi belajar dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil pada SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2005/2006, hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji F yang menunjukan bahwa Fh > Ft yaitu 0,372 > 0,186
(47)
26
B. Kerangka Pikir
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengann lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah, 2008:13). Sarana belajar memegang peranan penting dalam tercapainya
keberhasilan belajar. Hal ini seperti yang dikemukakan Slameto (2003:28) bahwa “salah satu syarat keberhasilan belajar adalah memerlukan sarana belajar yang cukup”.
Belajar adalah aktivitas yang dilakukan siswa didalam kelas maupun diluar kelas dalam sekolah. Aktivitas yang dilakukan di dalam kelas dapat berupa prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa setelah proses belajar mengajar. Sedangkan aktivitas yang dilakukan diluar kelas dapat berupa kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
a. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu
Jika siswa memanfaatkan dengan baik sarana yang di sediakan oleh sekolah, maka akan menunjang baiknya hasil belajar siswa. Sarana belajar yang ada di sekolah juga diharapkan tersedia dengan baik. Oleh karna itu pengadaan sarana dan prasarana belajar di sekolah harus dengan kondisi yang baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh siswa, terlebih siswa yang mempunyai bakat dan minat atau siswa yang mempunyai potensi agar dapat membantu mewujudkan siswa yang berprestasi dan memdapatkan hasil belajar yang memuaskan.
(48)
27
b. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu Jika setiap siswa mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar, maka hasil belajarnya pun akan tinggi, sebaliknya jika motivasinya rendah maka, akan rendah pula hasil belajarnya. Motivasi sangat penting bagi siswa, terlebih siswa yang kurang mempunyai semangat belajar. Guru diharapkan dapat memberikan dorongan motivasi sehingga siswa mempunyai semangat belajar yang tinggi sehingga dapat terwujudnya tujuan dari pendidikan. Motivasi belajar yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan penuh tanggung jawab, sehingga akan mendapatkan hasil yang memuaskan. c. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar
siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu
Jika siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka akan secara tidak langsung siswa akan memanfaatkan secara optimal sarana belajar yang ada sebagai penunjang proses belajar sehingga dapat menghasilkan hasil belajar yang tinggi. Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika ada kerja sama dari berbagai pihak. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan dapat menyediakan sarana belajar yang baik sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siswa sebagai penunjang proses pembelajaran. Guru sebagai subjek dalam menyelenggarakan pendidikan diharapkan dapat memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar siswa mempunyai semangat belajar yang tinggi dan dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Dengan demikian, apabila proses pembelajaran berjalan dengan lancer dan
(49)
28
dapat menghasilkan hasil belajar yang baik, maka proses belajar mengajarnya dapat dikatakan berhasil.
Untuk memberi gambaran yang jelas dalam penelitian ini, penulis menggunakan skema yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Paradigma teoritis pengaruh variabel bebas X1,X2 terhadap Y
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka piker di atas maka, hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar
IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
Pemanfaatan sarana belajar (X1)
Motivasi belajar (X2)
Hasil belajar IPS Terpadu
(Y) r1
R
(50)
III. METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian, definisi
operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, teknik analisis data, uji kelinieran dan uji hipotesis. Adapun pembahasan akan dijelaskan lebih rinci berikut ini.
A. Metode Penelitian
Berdasarkan tingkat eksplansinya, penelitian ini tergolong penelitian asosiatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih (Sugiyono, 2010: 11). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga menggunakan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian ex post facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor – factor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (sugiyono, 2008:7). Pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
(51)
30
pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono, 2012: 12).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2009 :80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteriktis tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajaridan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Arikunto ( 2006 : 130) populasi adalah keseluruhan jumlah objek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 sebanyak 10 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 329 orang, seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Table 5. Jumlah seluruh siswa kelas VIII SMPN 5 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
No. Kelas Laki - laki Perempuan Jumlah
1. VIII A 12 18 30
2. VIII B 9 21 30
3. VIII C 19 16 35
4. VIII D 18 17 35
5. VIII E 16 19 35
6. VIII F 16 16 32
7. VIII G 20 15 35
8. VIII H 14 17 31
9. VIII I 17 16 33
10. VIII J 16 17 33
Jumlah 157 172 329
(52)
31
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010: 118), Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumus Cochran yang didasarkan pada jenis kelamin, yaitu
Keterangan:
n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi
T = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)
p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1 – p
1 = Bilangan konstan (Sudarmanto,2011).
Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah p =
= 0,4772; (Proporsi untuk siswa laki-laki)
q = 1 – 0,4772 = 0,5228; (Proporsi untuk siswa perempuan)
x 0,4772 x 0,5228 = 0,9584 = = 0,0025
(53)
32
Jadi, besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 177 siswa. Dengan menggunakan rumus Cochran ini maka dalam menentukan besarnya sampel mempertimbangkan atau memasukkan karakter yang terdapat pada populasi sehingga diharapkan penentuan besarnya sampel tersebut akan dapat
mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya. C. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel adalah probabilitas sampling dengan menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,2010: 120). Menentukan jumlah sampel tiap kelas dilakukan dengan cara sebagai berikut: Jumlah sampel tiap kelas =
X jumlah tiap kelas
Tabel 6. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas
No Kelas Perhitungan Jumlah sampel
1 VIII 1
16
2 VIII 2
16
3 VIII 3
19
4 VIII 4
19
5 VIII 5
19
6 VIII 6
17
7 VIII 7
19
8 VIII 8
16
9 VIII 9
18
10 VIII 10
18
(54)
33
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008 :31)
Variable dalam penelitian ada 2 (dua) yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Independent (variabel bebas )
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu pemanfaatan sarana belajar disekolah (X1) dan motivasi belajar siswa (X2).
2. Variabel Dependent ( variabel terikat )
Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y).
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabeltersebut (Nazir, 2003 : 152).
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang tediri atas dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
1. Variabel X1 adalah pemanfaatan saran belajar disekolah.
(55)
34
Sarana balajar adalah”semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar”(Ibrahim Bapadal, 2003: 2). 2. Variabel X2 adalah motivasi belajar siswa
Konsep variabel X2 sebagai berikut :
Motivasi adalah “Suatu perubahan tenaga didalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan” (MC.Donald dalam Sardiman, 2008: 73).
3. Variabel Y adalah hasil belajar IPS Terpadu Konsep variabel Y adalah sebagai berikut :
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organism atau pribadi (Djamarah dan Zain, 2006 : 10).
Tabel 7. Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Sub Indikator Skala
Pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1)
1. Perlengkapan belajar mengajar
1. Ketersediaan bahan baca, buku literatur dan buku penunjang antara lain buku pelajaran dan sebagainya
2. Adanya alat belajar mengajar seperti papan tulis, spidol dan
penghapus 3. Adanya media
pembelajaran seperti alat computer, LCD, proyektor dan lain lain 4. Tingkat pemanfaatan
sarana belajar di sekolah
(56)
35
2. Keadaan ruang kelas
3. Sarana belajar lainnya
1. Memiliki bangku yang cukup dan baik
2. Adanya peneranga dan sirkulasi udara yang baik
3. Memiliki ruang kelas dan lingkungan belajar yang bersih
1. Tersedianya lapangan olah raga yang
memadai, fasilitas olahraga dan tersedianya fasilitas internet yang memadai Motivasi belajar (X2) 1. Motivasi instrinsik
2. Motivasi ekstrinsik
1. Tingkat atau besarnya kesadaran
keingintahuan siswa 2. Tingkat kehadiran
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran 3. Mengerjakan tugas
agar meningkatkan pengetahuan
4. Senang mencari dan memecahkan masalah 5. Bertanya jika belum
mengerti 6. Bersemangat
mengerjakan tugas 1.Keinginan untuk
memperoleh penghargaan
2.Mengisi waktu luang belajar
3.Persaingan dalam belajar
4.Sesama siswa saling memeperlihatkan kemampuan
(57)
36
Hasil belajar (Y) 1.Interaksi tindak belajar
2.Interaksi tindak mengajar
1. Merancang soal kuis 2. Merancang soal mid 3. Merancang soal UAS 4. Merancang soal
remedy
5. Merancang evaluasi dan kalender akademik 1. Melakukan ujian kuis 2. Melakukan ujian mid 3. Melakukan ujian UAS 4. Penilaian tugas belajar 5. Penilaian hasil akhir
belajar
Interval
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala – gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2009:145). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data awal mengenai pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar IPS Terpadu.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data – data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,
(58)
37
rapat, legger, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2005 : 187). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan dan meneliti fakta atau arsip tertulis dan tercatat yang memiliki data – data tentang hal – hal yang berkaitan dengan hasil belajar siswa.
3. Kuesioner (angket)
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008:135). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa.
G. Uji Persyaratan instrumen 1. Uji Validitas angket
Menurut Sudarmanto ( 2005, 77-78), uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang tekah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen (angket) akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang
digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran.
Dalam penelitian ini, validitas angket dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS. Dari hasil perhitungan tersebut nantinya dapat diketahui apakah angket sudah memenuhi criteria valid/tidak valid. Menurut Sudarmanto (2005:79) criteria yang dapat digunakan suatun instrument/angket untuk dinyatakan valid antara lain :
(59)
38
1) Harga koofisien yang diperoleh dari analisis dibandingkan dengan harga koofisien korelasi pada tabel dengan tingkat kepercayaan yang telah dipilih.
2) Suatu instrument dinyatakan valid jika harga koofisien korelasi r hitung
> r tabel
Ujia validitas item soal pada penelitian ini dilakukan dengan menngunakan rumus korelasi product momen, yaitu :
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan :
rxy = Koofisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah Sampel
∑XY = Skor rata – rata dari X dan Y ∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total seluruh item
Kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel, maka item soal tersebut valid dan
sebaliknya jika rhitung > rtabel, maka alat pengukuran atau angket tersebut
tidak valid (Arikunto, 2002 : 146).
Berikut disajikan tabel hasil uji validitas angket pada 20 responden dengan 16 item pernyataan untuk variabel pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1).
(60)
39
Tabel 8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X1
No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan
1
0.519 0.444 rhitung > rtabel Valid
2 0.239 0.444 rhitung < rtabel Tidak Valid
3 0.501 0.444 rhitung > rtabel Valid
4
0.557 0.444 rhitung > rtabel Valid
5
0.509 0.444 rhitung > rtabel Valid 6 0.469 0.444 rhitung > rtabel Valid
7 0.582 0.444 rhitung > rtabel Valid
8
0.691 0.444 rhitung > rtabel Valid
9
0.745 0.444 rhitung > rtabel Valid
10 0.626 0.444 rhitung > rtabel Valid
11 0.538 0.444 rhitung > rtabel Valid
12
0.508 0.444 rhitung > rtabel Valid
13
0.653 0.444 rhitung > rtabel Valid
14 0.599 0.444 rhitung > rtabel Valid
15 0.129 0.444 rhitung < rtabel Tidak Valid
16
0.674 0.444 rhitung > rtabel Valid
Sumber : hasil pengolahan data 2014
Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut dinyatakan
valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >
rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari
16 item pernyataan yang ada terdapat 2 item yang tidak valid. Dengan demikian item yang dapat digunakan dalam penelitian ini hanya 14 butir pernyataan saja. Berikut disajikan tabel hasil uji validitas angket pada 20 responden dengan 16 item pernyataan untuk variabel motivasi belajar di sekolah (X2).
(61)
40
Tabel 9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X2
No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan
1
0.229 0.444 rhitung < rtabel Tidak Valid
2 0.714 0.444 rhitung > rtabel Valid
3 0.501 0.444 rhitung > rtabel Valid
4
0.504 0.444 rhitung > rtabel Valid
5
0.468 0.444 rhitung > rtabel Valid 6 0.754 0.444 rhitung > rtabel Valid
7 0.672 0.444 rhitung > rtabel Valid
8
0.448 0.444 rhitung > rtabel Valid
9
0.619 0.444 rhitung > rtabel Valid
10 0.817 0.444 rhitung > rtabel Valid
11 0.587 0.444 rhitung > rtabel Valid
12
0.485 0.444 rhitung > rtabel Valid
13
0.542 0.444 rhitung > rtabel Valid
14 0.489 0.444 rhitung > rtabel Valid
15 0.744 0.444 rhitung > rtabel Valid
16
0.617 0.444 rhitung > rtabel Valid
Sumber : hasil pengolahan data 2014
Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut dinyatakan
valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >
rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari
16 item pernyataan yang ada terdapat 1 item yang tidak valid. Dengan demikian item yang dapat digunakan dalam penelitian ini hanya 15 butir pernyataan saja.
(62)
41
2. Uji Realibilitas Angket
Uji realibilitas dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh suatu
pengukuran dapat memberikan hasil yang relative tidak berbeda apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap objek yang sama.
Menurut Sudarmanto (2005:124), realibilitas instrument menggambarkan keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dinyatakan
mempunyai realibilitas atau keajegan yang tinggi atau dapat dipercaya apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan dan digunakan untuk meramalkan. Dalam penelitian ini, realibilitas angket dihitung dengan menggunakan programSPSS. Angket dikatakan
memenuhi criteria reliable apabila nilai alpha dari hasil perhitungan ≥ nilai rtabel pada df = n-2 dengan taraf kepercayaan 95%.
Setelah dilakukan uji kesahihan dan didapatkan butir – butir sahih, selanjutnya terhadap butir – butir sahih tersebut diuji keandalannya (realibilitas). Untuk mengetahui relibilitas alat ukur menggunakan rumus alpha. Alfa cronbach merupakan suatu koefisien relibilitas yang
mencerminkan seberapa baik item pada suatu rangkaian berhubungan secara positife satu dengan yang lainnya (Budi koestoro dan Basrowi, 2006:243).
Teknik penghitungan relibilitas dengan koefisien alpha sebagai berikut :
∑
Keterangan :
(63)
42
k = Banyaknya soal
∑ = Jumlah varians butir = Varians total
(Suharsimi Arikunto, 2002:171)
Kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel, dengan taraf signifikan 0,05 maka
pengukuran tersebut reliable dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka
pengukuran tersebut tidak reliabel.
Jika alat instrument tersebut reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) menurut Riduwan (2004:98) sebagai berikut : 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi
0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah
0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah
Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 14 item pernyataan.
Tabel 10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.844 14
Sumber: Hasil pengolahan data 2012
Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel X1 > 0,844, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat
(64)
43
pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X1 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 15 item pernyataan.
Tabel 11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.869 15
Sumber: Hasil pengolahan data 2012
Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel X2 > 0,869, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat
pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X2 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas angket untuk variabel pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1) dan motivasi belajat (X2), kedua variabel tersebut
memiliki nilai rhitung> rtabel. Selain itu, kedua variabel tersebut memiliki item
pernyataan yang reliabel sehingga alat ukur ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.
H. Uji Persyaratan Statistik Parametik
Menurut Sudarmanto (2005:124), untuk menggunakan regresi linier ganda sebagai alat analisis perlu dilakukan uji persyaratan terlebih dahulu, apabila persyaratan tersebut terpenuhi, maka regresi linier ganda dapat digunakan.
(65)
44
Beberapa persyaratan yang perlu diujikan sebelumnya sebagai berikut : a) Uji Normalitas
Menurut Sudarmanto (2005:104-123), untuk menggunakanalat analisis parametik diperlukan dua persyaratan yaitu, uji normalitas dan ujia homogenititas. Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berkontribusi normal.
Untuk menguji narmalitas distribusi populasi diajukan hipotesis sebagai berikut :
Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji K-S
(Kolmogorof Smirnov), dimana Ho diterima apabila nilai Assymp. Sig (2-tailed) > nilai alpha yang digunakan yaitu 5%.
b) Uji Homogenitas
Menurut Sudarmanto ( 2005:114) uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel diperoleh dari populasi yang bervarians homogeny atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi penelitian diperlukan pengujian homogenitas populasi, penelitian
diperlukan hipotesis sebagai berikut : Ho : Data populasi bervarians homogen Ha : Data populasi tidak bervarians homogen
(66)
45
Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Levene statistic, dengan ketentuan terima Ho jika nilai Sig > alpha (0,05) dan sebaliknya.
I. Uji persyaratan analisis regresi ganda (uji asumsi klasik) a) Uji Linieritas Garis Ganda
Menurut Sudarmanto (2005:124), uji linieritas garis regresi digunakan untuk mengambil keputusan dalam memilih model regresi yang akan digunakan. Hipotesis yang digunakan untuk menguji linieritas garis regresi dinyatakan sebagai berikut :
Ho : Model regresi berbentuk linier Ha : Model regresi tidak berbentuk linier
Selanjutnya menurut Sudarmanto (2005:135), kriteria pengujian yang diterapkan untuk menyatakan kelinieran garis regresi adalah dengan menggunakan harga koefisien signifikansi dan dibandingkan dengan nilai alpha yang dipilih oleh peneliti. Simpulan yang harus diambil yaitu Ho akan diteriam jika nilai signifikansin dari deviation from linearity >alpha yang ditetapkan dan sebaliknya.
Uji kelinieran regresi linier multiple dengan menggunakan statistik F dengan rumus :
Keterangan :
S2TC = Varian Tuna Cocok S2G = Varian Galat
(67)
46
Kriteria uji, apabila Fhitung < F tabel maka Ho ditolak yang menyatakan linier
dan sebaliknya jika Fhitung > Ftabel maka Ho diterima yang menyatakan tidak
linier. Dengan taraf nyata 0,05, dk (k-2) dengan dk penyebut (n-k). untuk mencari F hitung digunakan tabel ANAVA (Analisis Varians) sebagai berikut :
Sumber Varians dk Jumlah Kuadrat (JK)
Kuadrat Tengah (KT)
Fhitung
Tuna Cocok k-2 JK (TC)
Galat/kekeliruan N JK (G) = (T) – JK
(a) - JK (b/a)
Keterangan :
∑
{∑ ∑ ∑ } ∑ {∑ ∑ }
JK (T) = JK (a) – JK (b/a)
JK (T) =∑Y2
JK (TC) = JK (S) – JK (G) S2reg = Varians Regresi S2sis = Varians Sisa
n = Banyaknya Responden Kriteria pengujian hipotesis :
(68)
47
1. Jika Fhitung ≤ Ftabel ( 1 – a ) ( k – 2 , n – k ) maka regresi adalah linier
dan sebaliknya, jika Fhitung ≥ F ( 1 – a ) ( k – 2, n – k ) maka regresi
adalah tidak linier.
2. Untuk distribusi Fyang digunakan diambil dk pembikang = (k – 2) dan dk penyebut = (n – k), (Ridwan, 2004 : 187)
b) Uji Multikolinearitas
Menurut Sudarnanto (2005:135-138), uji asumsi tentang multikolonieritas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) yang satu dengan variabel bebas (independen) lainnya. Hipotesis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya multikolonieritas antar variabel yang dinyatakan sebagain berikut.
Ho : Tidak terdapat hubungan antar variabel independen Ha : Terdapat hubungan antar variabel independen
Menurut Sudarmanto (2005:140) ada tidaknya korelasi antar variabel independen dapat diketahui dengan memanfaatkan statistic korelasi product moment dari pearson dengan kriteria, apabila koofisien
signifikansi > alpha maka dapat dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel independen, dengan demikian Ho diterima dan
sebaliknya. c) Uji Autokorelasi
Menurut Sudarmanto (2005:142-143), pengujian autokorelasi
(1)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ke-V ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan secara rinci disajikan sebagai berikut.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah baik, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah kurang, maka hasil belajar siswa pun akan rendah.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika motivasi belajar siswa tinggi, maka hasil belajar siswa akan baik. Sebaliknya, jika motivasi belajar siswa rendah, maka hasil belajar siswa pun akan rendah.
(2)
92
3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah baik dan dioptimalkan dan motivasi belajar siswa tinggi, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah kurang dan tidak optimal dan motivasi belajar siswa rendah maka hasil belajar yang diperoleh siswa pun akan rendah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Sekolah sebagai penyedia sarana belajar bagi siswa hendaknya dapat melengkapi sarana belajar yg belum tersedia dan bersama dengan warga sekolah dapat mewarat dan menjaga sarana belajar yang sudah ada sehingga dapat di optimalkan pemanfaatannya
2. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat memanfaatkan sarana belajar di sekolah dengan baik dan optimal dan dapat menjaga dan merawat sarana yang sudah ada
3. Siswa hendaknya menumbuhkan motivasi dalam diri sendiri agar dapat menunjang terwujudnya hasil belajar yang memuaskan. Kurangnya motivasi belajar akan berdampak negative terhadap hasil belajar. Guru sebagai tim
(3)
93
pengajar di sekolah baiknya dapat lebih memerhatikan kondisi siswa dan memotivasi atau memberikan dorongan kepada siswa yang dirasa kurang memiliki motivasi dalam belajar.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Mela Eka.2011. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2009/2010
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi penelitian. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Arikunto. 2005. Manajemen penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta. Reneka cipta
Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Benyamin S, Bloom, op. cit, p. 95
www.georitis.com/guruvalah/hasil_belajar_bab2b.pdf (diakses tanggal 16 Des 2013) Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
294 Hlm.
Djaali. 2008. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri, Drs dan Drs. Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta: Jakarta.
Djamarah. 2008. Psikologi belajar. Jakarta. Rineka Cipta. Gagne Briggs, op. cit, p. 44
www.georitis.com/guruvalah/hasil_belajar_bab2b.pdf (diakses tanggal 16 Des 2013) Hakim. 2005. Belajar secara efektif. Puspa Swara. Jakarta
(5)
Harianti, Diah. 2006. Model Pembelajaran Terpadu IPS SMP. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Moch, Nazir. 2003. Metode penelitian. Salemba Empat. Jakarta.
Nashar. 2004. Peranan motivasi dan kemampuan awal dalam kegiatan pembelajaran. Jakarta. Delia press.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.Tentang Standar Sarana
Dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum
Riduwan, 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta, Bandung. Roestiyah, N.K. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta. Rusman, Teddy. 2011. Aplikasi statistik penelitian dengan SPSS. Pendidikan
Ekonomi. Universitas Lampung
Sardiman, 2004. Interaksi Dan Proses Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sardiman.A.K, 2005.interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta:
Sardiman .2006. interaksi dan motivasi belajar mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana. 2002. Metode statistika. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatf, dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Bandung. Alphabeta.
(6)
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Suryo Subroto. 2002. Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta. Rineka Cipta. Uno, B. Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukuranya. Bumi Aksara. Jakarta