Ekperimen 3. Respon Umur Bahan Stek terhadap Keberhasilan Penyambungan

campuran sabut kelapa dan sekam padi steril dengan perbandingan 2:1 vv dalam potray ukuran 4,5 cm x 4,5 cm x 12 cm. Media tanam sebelumnya dibuat lubang tanam dengan menggunakan potongan batang kayu yang runcing, agar ujung stek tidak terluka pada saat penanaman. Bagian bawah stek dibubuhi hormon pengatur tumbuh rootone-F Napthalene acetamide NAD sebanyak 0,0678 , Methyl –1- Napthalene Acetic Acid MNAA sebanyak 0,033 , Methyl –1- Napthalene Acetamide MNAD sebanyak 0,013 , Indole – 3- butyric Acid IBA 0,057 dan Tetramethlthiuram disulfida Thiram sebanyak 4 . kemudian ditanam di media pot-tray, selanjutnya media dipadatkan dengan cara ditekan menggunakan dua jari agar stek tidak bergoyang saat penyiraman. Tanaman diletakan di rumah kaca yang dilengkapi dengan sistem pendingin cooling system atau ruang KOFFCO. Selesai penanaman kemudian dilakukan penyiraman dengan percikan air yang halus. Penyiraman dilakukan setiap 3 hari pada minggu pertama, kemudian seminggu sekali pada minggu ke-3 sampai dengan minggu ke-4, selanjutnya penyiraman dilakukan setiap bulan. Pengamatan akhir dilakukan setelah stek berumur 3 bulan setelah tanam. Data pertumbuhan stek yang diukur meliputi: persen stek berakar, stek segar, stek bertunas, panjang akar, jumlah akar, dan biomasa akar. Biomasa akar diukur dengan cara bagian akar dikeringkan dengan oven pada suhu 70 o C selama 2 x 24 jam selanjutnya ditimbang. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap RAL. Setiap ulangan terdiri dari 45 stek. Model statistik yang digunakan adalah sebagai berikut Mattjik Sumertajaya 2006: Y ij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = rataan umum τ i = pengaruh perlakuan ke-i ε ij = pengaruh acak perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

3.3.3 Ekperimen 3. Respon Umur Bahan Stek terhadap Keberhasilan Penyambungan

Untuk menguji kemampuan grafting pucuk meranti tembaga, pucuk tanaman umur ≤ 2 tahun, 10 tahun, 25 tahun disambung grafting pada tanaman Y ij = µ + τ i + ε ij bawah jenis yang sama yang berumur ≤ 2 tahun. Grafting dilakukan dengan cara menyambungkan cabang orthotrop dari beberapa variasi umur pada tanaman bawah dengan menggunakan sistem celah bentuk “V” atau sambung baji. Kemudian sambungan diikat dengan plastik yang lentur berukuran lebar 1cm, sehingga ikatan dapat semakin kuat dan rapat. Dalam pengikatan dan penutupan sambungan diusahakan jangan sampai ada yang terbuka, agar air tidak bisa masuk ke dalam sambungan karena dapat menimbulkan pembusukan. Pucuk yang digunakan terdiri dari 3-4 ruas, daunnya dipotong dan disisakan ¼ bagian. Grafting disimpan dalam lemari grafting yang ditempatkan ditempat ruang KOFFCO selama ± 30 hari. Kemudian lemari grafting dibuka sebentar untuk pengamatan dan kegiatan pewiwilan tunas-tunas yang tumbuh pada batang bawah. Pengamatan dapat dilakukan seminggu sekali dengan cara membuka lemari grafting selama 1 jam pada pagi hari kemudian ditutup rapat kembali. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap RAKL. Setiap kelompok terdiri dari 10 sambungan dengan 4 kelompok ulangan. Model statistik yang digunakan adalah sebagai berikut Mattjik Sumertajaya 2006: Y ij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ = rataan umum K j = pengaruh perbedaan kelompok ke-j τ i = pengaruh perlakuan ke-i ε ij = pengaruh acak perlakuan ke-i kelompok ke-j

3.4 Analisis Data

Analisis keragaman dilakukan dengan menggunakan personal komputer program SAS 9.1. Untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan dalam masing- masing perlakuan dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test DMRT Steel Torrie 1993. Untuk mengetahui hubungan antara pengamatan dengan peubah dan tingkat kedekatan antar peubah dilakukan analisis Biplot Jollife 1986; Sartono et al. 2003. Y ij = µ +K j + τ i + ε ij