Partisipasi Masyarakat Transparansi Kebijakan Publik Hubungan antar variabel

tolerance. Menurut Ghozali 2009, multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF10 atau tolerance value-nya 0,10.

4. Analisis Regresi

Regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat dependen, respon, Y dengan satu atau lebih variabel bebas independen, prediktor, X Chabib, 2004. Metode analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesi penelitian ini adalah Moderated Regression Analysis MRA Sharma, et al., 1981. Mengacu pada model MRA dasar yang dikembangkan oleh Sharma, et al. 1981, maka persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = ao + b 1 X + b 2 Z 1 + b 3 Z 2 + b 4 Z 1 X + b 5 Z 2 X + e Keterangan: Y :Pengawasan Keuangan Daerah X :Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Z 1 :Partisipasi Masyarakat Z 2 :Transparansi Kebijakan Publik Z 1 X :Interaksi antara Z 1 dengan X Z 2 X :Interaksi antara Z 2 dengan X b :Koefisien regresi e :Eror.

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Kebenaran benar atau salahnya suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali memeriksa seluruh populasi, tetapi memeriksa seluruh populasi apakah mungkin dilakukan. Untuk memastikan kebenaran suatu hipotesis, kita dapat mengambil sampel acak, dan menggunakan informasi atau bukti dari sampel untuk menerima atau menolak suatu hipotesis Junaedi, 2008.

a. Uji t uji secara individu

Uji t digunakan menguji pengaruh masing-masing variabel bebas penelitian terhadap variabel tidak bebas Ghozali, 2005. Dalam analisa ini digunakan α = 5 artinya kemungkinan kesalahan hanya boleh jika p 5 , jika p 5 model dianggap tidak signifikan sehingga Ho ditolak.

b. Uji F uji secara keseluruhan

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen Gozhali, 2005. Untuk mempermudah analisa bisa langsung dari koefisien signifikan atau probabilitas yang ada. Dalam analisa ini digunakan α = 5 artinya kemungkinan kesalahan hanya boleh jika p 5 , jika p 5 model dianggap tidak signifikan.

c. Koefesien Determinasi R

2 Koefisien ini digunakan mengukur besar kontribusi variasi Xn terhadap variable Y, juga untuk mengetahui ketepatan pendekatan alat analisi Gujarati, 1999. Koefisien determinasi R 2 menguji seberapa besar R-square menunjukan signifikansi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen Ghozali, 2009. Tingkat ketepatan regresi ditunjukan oleh R 2 yang besarnya berkisar antara 0 ≤ R 2 ≤ 1, maka semakin besar nilai R 2 makin tepat suatu garis regresi linier digunakan sebagai pendekatan

D. HASIL PENELITIAN 1. Distribusi responden

Distribusi responden penelitian ini jika ditinjau dari jenis kelamin tampak bahwa dari 45 orang responden, 8 orang 17.78 di antaranya adalah responden wanita, sedangkan 37 orang 82.22 lainnya adalah responden pria. Distribusi responden jika ditinjau dari tingkat pendidikan tertinggi tampak bahwa, 14 orang 31.11 memiliki pendidikan tertinggi SLTA, 4 orang 8.89 memiliki pendidikan tertinggi AkademinD3, 24 orang 53.33 memiliki pendidikan tertinggi S1, dan 3 orang 6.67 memiliki pendidikan tertinggi S2. Distribusi responden jika ditinjau dari usia responden tampak bahwa, 6 orang 13.33 di antaranya berusia antara 21- 35 tahun; 21 orang 46.67 di antaranya berusia antara 36-45 tahun, dan 18 orang atau 40.00 di antaranya berusia lebih dari 46 tahun.

2. Uji Validitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL MODERATOR PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK DI P

0 3 13

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 5 19

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 5 17

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Modera

0 10 22

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Modera

1 5 14

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 2 17

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 1 14

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL MODERATOR PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK (Stu

0 0 14

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODE

0 1 15

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH(APBD), Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD), dengan Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabe

0 1 16