Kajian hukum pidana islam terhadap putusan pengadilan negeri cibinong bogor tentang pembunuhan berencana

KAJIAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSA.N PENGADILAN
NEGERI CIBINONG BOGOR TENTANG PEMBUNUHAN BERENCANA

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Smjana Hukum Islam (SHI)

Univers1tas lslan1 N2gen

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh : Asep Bahrul jセャゥMwオN@
NIM: 1050451014Wfi
tセゥN@

セッN@

Jnrluk:

ldasillhsi


KONSENTRASI

KEPIDANAAN

ISLAIVI

PROGRAM STUDI JlNAYAH SIYASAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M

KAJIAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN
NEGERI CIBINONG BOGOR TENTANG PEJ\1BUNUHAN BERENCANA

Skripsi

rI


PER--P-u-s--rA-1--ahkan dari hukum.
Sepanjang sejarah peraclaban manusia,

peran sentral hukurn clalam upaya

menciptakan suasana yang memtmgkinkan manusia merasa terlindungi untuk hidup
berclampingan secara drunai dan menjaga eksistensinya di dunia. 1
Pembunuhan berencana adalah pembunuhan yang paling berat ancamru1
hukuman piclananya dari seluruh bentuk kejahatan terhadap nyawa manusia,
merupakan salah satu bentuk dari kebobrokan moral suatu bru1gsa, kasus-kasus
pembunuhan dinegeri ini sangat menghantui publik dru1 suclah mencapai tingkat yang
ru11at memprihatinkan, brutal dru1 saclis. 2 Wilayah kecamatan cibinong yang
merupakan ibukota kabupaten bogor misalnya, belalrnngan ini terasa tak aman lagi
bagi warganya, berbagai aksi kriminal, seperti pembunuhan, pencurian, pembobolan
dan bentuk kriminal lainnya kerap sering terjadi, clan bal1kan nyaris tak mengenal
waktu baik siang, sore hingga malam.
Pengadilan negeri Cibinong (biasa clisingkat PN Cbn}, merupakan sebuah
lembaga Peraclilan dilingkungan Peradilan Umum, clalam ha! ini berkeduclukan


'Johnny Ibrahim, Teori dan Metodo/ogi Penelitian Hukum Normatif, Cet.Jl (Jakarta: Bayu
Media Publishing, 2005), h.1
2
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nyawa, (Jakarta: PT Raja Gafindo
Persada, 2002), h.80

2

dilingkungan kabupaten bogor, sebagai pengadilan tingkat pertama, Pengadilan
Negeri berfungsi unh1k memeriksa, memutus dan menyelesaihm perkara pidana dan
perdata bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya.
\Vilayah Kabupaten Bogor, pada tahun-tahun terakhir ini, semakin banyak
terjadi kejahatan terhadap jiwa manusia atau pembunuhan dalarn masyarakat wilayah
Pengadilan Negeri Cibinong. Aksi pelaku kejahatan ini tidak hanya merajalela
dipemukiman penduduk saja, bahkan sering te1jadi di areal perkotaan pemerintah
kabupaten (pemkab). 3
Hukum pidana positif (KUHP) tampaknya tidak mampu: mencegah perbuatan
pidana dalam masyarakat. Hal ini mungkin disebabkan oleh sanksi hukuman Hakim
Pengadilan yang terlalu ringan. Misalnya, sanksi hukuman pembunuhan yang sengaja
dan direncanakan hanya dihukum dengan hukumm1 9 tahun penjara. Padahal

perbuatan terdakwa telah terbukti clan meyakinkan hakim melakuan tindak pidmm
pembunuhan berencmm. Hukuman mati bagi pelaku hanya merupakan alternatif dari
hukuman penjara. Pasal 340 : Barangsiapa dengan sengaja dan direncanakan lebih
dahulu dengan menghilangkan jiwa orang lain d.ihukum karena pembunuhan
direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara
sementara selama-lamanya dua puluh tahun.
Pembunuhan berencana adalah kejahatan merampas nyawa manusia lain,
atau membunuh, setelah dilakukan perencanaan mengenai waktu atau metode, dengan

3

Artikel diakses pada tanggal 26 Pebruari 2009 dari http://www.mail.archive.com/jamaah@arroyan.com/msg 03 I 7/htm I.

3

tujuan memastikan keberhasilan pembunuhan untuk menghindari penangkapan.
Pembunuhan terencana dalam hukum umumnya merupakan tipe pembunuhan yang
peling serius. Istilah "Pembunuhan berencana" pe1iama kali dipakai dalam
pengadilan pada tahun 1963, pada sidang Mark Richardson, yang dituduh membunuh
istrinya. Pada sidang itu, diketahui bahwa Mark Richardson berencana membunuh

istrinya selama tiga tahun. Ia terbukti bersalah dan dipenjara seumur hidup. 4 Akan
tetapi, semuanya bertumpu pada pasal 338 KUHP pembunuhan biasa (doodslag)
yang dirumuskan "Barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam, karena
pembunuhan, dengan pidana perijara paling lama lima belas tahun".
Kejahatan bentuk pokok ini dapat diperberat oleh atau dengan unsur
pemberat yaitu dengan rencana lebih dahulu (berencana) :pada Pasal 340,5 ini
merupkan unsur subyektif dari suatu tinclak pidana. Adapun unsur obyektif dari
tinclak pidana yaitu unsur melawan hukum, kualitas clari si pelaku dan kausalitas
yalmi hubungan antara suatu tinclakan sebagai penyebab dengan suatu kenyataan
akibat. 6 Mengenai unsur clengan rencana terlebih clalmlu, pada dasamya mengandung
3 syarat/unsur, yaitu:
a. Memutuskan kehenclak dalam suasana tenang
b. Ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak sampm dengan
pelaksanaan kehendak.
4
A11ikel diakses pada tanggal 26 Pebruari 2009 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/PembunuhanBerencana
5
Adami Chazawi, Pe/ajaran Hukum Pidana Bagian 2, (Jakarta: PT Raja Gafindo Persada,
2002), h. 93

6
P.A.F.Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, cet. Ill (Jakm1a: PT Citra Aditya
Bakti, 1997), h.193

4

c. Pelaksanaan kehendak (perbuatan) dalam suasana tenang. 7
Akan tetapi, semua itu harus dapat clibuktikan clipersidangan apabila hasil
pembuktian clengan alat-alat bukti yang ditentukan dalam Undang-unclang "ticlak
cukup" membuktikan kesalahan yang clidakwakan kepada terdakwa, maka terdakwa
"dibebaskan" dari lrnkuman. 8
Hukum pidana Islam tidak memisahkan pembunuhan clisengaja clan berencana
clengan pembunuhan disengaja dan ticlak terencana. Hukum Islam membagi
pembunuhan menjadi 3 bagian yaitu pembunuhan sengaja. Maksudnya, pembunuhan
dimana pelaku perbuatan tersebut sengaja melakukan suatu perbuatan dan dia
menghendaki akibat dari perbuatannya, yaitu matinya orang yang menjadi korban. 9
Selnjutnya pembunuhan semi sengaja. Artinya, pembunuhan yang ticlak clisengaja
ingin membunuh. Macam pembunuhan yang lainnya adalah pembunuhan karena
kekeliruan. Artinya pembunuhan yang clilakukan oleh seseorang terhadap orang lain
tapi niat sama sekali tidak untulc mencederai orang tersebut, tapi yang di tuju adalah

mah! uk lain 10 •
Dari sisi tujuan syar'i yang menjadi tujuan perumusan hukum Islam adalah
untuk mewujuclkan dan memelihara lima sasaran pokok, yaitu pertama memelihara
agama, kedua memelihara nyawa, ketiga memelihara aka!, keempat memelihra

7

Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nyawa. h.82

8

Alfitra, Hukum Pembuktian Dalam Perkara Pidana, Perdata Dan Korupsi Di Indonesia,
(Jakarta: FIM Jakarta, 2008), h. I 0
9
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakai1a: Sinar Grafika, 2005 ), h. 140
10

Muham1nad A1nin Su1na Pidana Jslan1 di Indonesia: Peluang, dan TantanganProspek, ,
1


(Jakat1a: Pustaka Pirdaus, 2001), h.94-96

5

keturunan dan kehormatan, dan kelima yalrni memelihra hmia benda. Lima ha! pokok
ini, wajib diwujudkan dan clipelihara jika seseorang menghenclaki kehidupan yang
berbahagia di dunia clan di hari kemudian. Segala upaya untuk mewujuclkan dan
memelihara lima pokok tacli merupakan amalan saleh yang harus dilakukan oleh umat
Islam.
Sebaliknya, segala tinclakan yang bisa mengancam keselamatan salah satu dari
lima pokok tersebut clianggap sebagai tinclakan kejahahatan yang dilarm1g. Siapa saja
yang mengamati seluk beluk hukum Islam akan mengakui bahwa setiap rumusanya
mengarah kepada pe1wujudan atau pemelihraan dari lima pokok tersebut. Jadi dari
gambaran ini, tindakan kejahatan dapat cliketegorikan keclalan1 lima kelompok, yaitu
kejahatan terhadap agama, kejahatan terhaclap jiwa atau diri, kejahatan terhadap aka!,
kejahatan terhadap kehormatan dan keturunan, dan kejahatan terhadap harta benda. 11
Syariat Islam cliturunkan oleh Allah SWT, untuk kemaslahatan hidup
manusia,

baik


yang

menyangkut

kehiclupm1

p1ibadi

rnaupun

kehidupm1

berrnasyarakat. Salah satu tujuan yang telah clitetapkan oleh syari'ah (maqdsidu assyari 'ah) yaitu mernelihara nyawa. Menurut ketentuan syara' pemberlakauan

hukurnan qi;;i\;;, yaitu hukuman yang dijatuhkan setara dengau jenis perbuatan yang
clilakukan. 12 Nyawa seseorang adalah sangat mahal harganya, karena itu harus di jaga
clan patut dilinclungi. Ketentuan qi;;i\;;, mempunyai relevansi kuat dalam upaya

11


Muhammad A1nin Suma, Pidana Js/0111 di Indonesia: Peluang, dan TantanganProspek. H.

107
12

Ahmad Sudinnan Abbas, Dasar-dasar Masai/ Fiqhiyyah, (Jakarta: CV Banyu Kencana,
2003), h.124

6

melindungi manusia, sehingga para pelaku kriminal timbul kejeraan, Jantaran harus
menanggung beban yang bakal menimpa dirinya j ika ia melakukannya. 13
Selain dari pada itu penulis memiliki tujuan untuk rnengetahui sanksi apa
yang diputuskan oleh hakim pengadilan negeri Cibinong terhadap pelaku kejahatan
pembunuhan, yang kali ini penulis Jebih condong pacla pembunuhan berencana. Lalu
apakah putusan hakim itu sesuai clengan ketentuan yang acla dalam Kitab Unclangunclang Hukum Piclana (KUHP) atau sebaliknya terkait dalam menjatuhkan sanksi
piclana terhadap pelaku kejahatan pembunuhm1 berencana. Serta sanksi piclmia apa
yang harusnya cliterima oleh pelaku kejahatan pembunuhan berencana ini baik
menurut panclangm1 hukum pidana Islm11 maupun hukum piclana positif. Sehingga

clapat memperluas khazanah keilmuan baik itu hukum pidana Islam ataupun hukmn
positif khususnya mengenai sanksi pidana bagi pelaku kejahatan pembunuhan
berencana.
Maka dari itu sebagai mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum, penulis
merasa berkepentingan untuk membahas persoalan ini. Dan memberi alasan bagi
penulis untuk memberi juclul:
"KAJIAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN
NEGERI CIBINONG BOGOR TENT ANG PEMBUNUHAN BERENCANA".

13

Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Garflka, 2007), h.35

7

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Salah satu aspek yang paling penting dalam kehiclupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia aclalah biclang hukum, climana ujung pangkal clari hukum itu
sencliri ialah penjatuhan piclana bagi setiap pelaku tinclak piclana. Yang mana, hal
tersebut diatas ticla clapat clilepaskan clari pemenuhan rasa keaclilan bagi setiap pihak
yang clirugikan ataupun sebaliknya.
Berdasarkan hal diatas, maka penulis membatasi penulisan skripsi pada halhal rnengenai ketentuan sanksi piclana pembunuhan berencana rnenurut hukum pidana
Islam clan mengenai pertimbangan hakim pengadilan negeri Cibinong Bogor dalarn
rnenjatuhkan piclana bagi pelaku tindak piclana pembunuhan berencana, serta
panclangan hukum piclana [slam terhadap putusan penagdilan negeri Cibinong Bogor
mengenai perkara pernbunuhan berencana.
2. Perumusan Masalah
Masalah yang akan clibahas clalam skripsi ini adalah :;anksi piclana bagi pelaku
pembunuhan berencana. Dimana clalam hukum piclana Islam menyebutkan bahwa
pelaku tinclak piclana pembunuhan berencana clikenakan sanksi qi;,d;, (piclana mati).
Akan tetapi, kenyataan clilapangan yakni yang terclapat dalam putusan hakim
pengadilan negeri Cibinong ticlak clikenakan piclana maksimal yaitu pidana mati atau
penjara seumur hiclup. Jelas clisini bahwa tidak clapat memenuhi rasa keaclilan bagi
pihak korban. Untuk itu agar pembahasan skripsi ini teratur clan sitematis maka
penulis perlu merumuskan perincian permasalahannya sebagai berikut:

8

a. Bagaimana ketentuan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana
pembunuhan berencana menurut hukum Islam ?
b. Bagaimana pe1iimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap
pelaku tindak pidana pembunuhan berencana di Pengadilan Negeri
Cibinong

9

c. Bagaimana

pandangan

hukum

Islam

terhadap

putusan

hakim

Pengaclilan Negeri Cibinong mengenai sanksi piclana bagi pelaku
tinclak piclana pembunuhan berencana ?

C. Tu.juan Dan Manfaat Pcnclitian
1. Tujuan Penelitian

Dari pemaparan latar belakang clan perurnusan masalah diatas, maka clapat
kita ketahui bahwa tujuan penelitian ini aclalah :
a.

Untuk mengetahui clan menjelaskan ketentuan sanksi pidana terhadap pelaku
tindak piclana pembunuhan berencana menurut hukum Islam.

b. Untuk mengetahui pertimbangan hakim clalam menjatuhkan piclana terhaclap
pelaku tinclak piclana pembunuhan berencana di Pengaclilan Negeri Cibinong.
c. Untuk mengetahui clan menjelaskan pandangan hukum Islam terhadap
putusan hakim Pengadilan Negeri Cibinong mengenai sanksi pidana bagi
pelaku tinclak piclana pembunuhan berencana.

9

2. Manfaat Penulisan
Penulisan skripsi ini cliharapkan berguna bagi pen.gembangan pengetahuan
ilmiah clibiclang hukum, baik hukum piclana Islam khususnya maupun lmkum piclana
positif pacla umumnya. Selain itu cliharapkan clapat memberikan informasi tentang
hukuman bagi pelaku tindak piclana pembunuhan berencana menurut hukum Islam
clan hukum positif kepacla masyarakat luas, clan klmsusnya pada umat Islam.
Begitujuga, sebagai masukan kepacla pihak-pihak yang berwenang clalam pelaksanaan
peraturan perunclang-unclangan. Agar clapat clilakukan perbaikan yang cliperlukan
untuk clapat memenuhi kebutuhan masyarakat clalam bidang hukum, khususnya
mengenai hukuman terhaclap tinclak pidana pembunuhan be1«oncana.

D. Tinjauan Pustaka
Sejumlah penelitian terclahulu, yang memiliki tema yang sama clengan tema
yang clipilih oleh penulis clan materi/karya-karya tersebut adalah karangan Adami
Chazawi, Yang be1juclul "Kejahatan Terhaclap Tubuh clan Nyawa" hal yang paling
utama yang dikajinya aclalah bentuk-bentuk kejahatan, penjelasan mengenai Unsurunsur kejahatan, se1ia pembeclaan unsur-unsur subyektif clan obyektif. Temuan
penting pacla karya ini aclalah bahwa semua tinclak kejahatan terhaclap tubuh clan
nyawa akan menclapatkan sanksi piclana tennasuk pembunuhan berencana.
Karya keclua aclalah karya Ahmad Hanafi yang berjuclul "Asas-asas Hukum
Piclana Islam" hal yang paling penting yang clikaji mengenai pembunuhan clalam
lingkup Hukum Islam. Di clalam karya ini, clijelaskan bahwa aclanya pembagian clan

10

jenis-jenis pembunuhan yang terdiri dari pembunuhan sengaJa yang mana pelaku
iindak pidana ini diancam dengan hukuman kisas dan pembunuhan tidak disengaja
pelaku diancam dengan hukuman diyat. Pada karya ini tidak disinggung mengenai
pembunuhan yang direncanakan dahulu.
Melihat pada karya-karya diatas. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa sudah banyak karya yang membahas mengenai pcmbunuhan tapi, penulis
memfokuskan kepada pembahasan mengenai sanksi piclana bagi pelaku tindak piclana
pembunuhan berencana yang dijatuhkan oleh hakim pengadilan negeri cibinong
dalam perspektif hukum pidana Islam skripsi ini merupakan kajian atas putusan
Pengadilan Negeri Cibinong. Kelebihan dari penulisan ini yaitu clisamping teori
mengenai pembunuhan berencana dikuatkan pula dengan praktek atau penerapan
hukum di lapangan.
E. Metode Penclitian
Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
sebagai be1ikut :
I. Jenis penelitian
Adapun jenis penelitian yang penulis pergunakan clalam skripsi ini
adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang data-datanya diungkapkan
melalui kata-kata nonna atau aturan-aturan, dengan kata lain, penelitian ini
memanfaatkan data kualitatif, penelitian ini dipergunakan karena penelitian
ini dilakukan dengan mendasarkan pada ketentuan-ketentuan perundangundangan yang mengatur tentang masalah pembunuhan bcrcncana.

11

Penelitian hukum normatif-cloktiiner, yakni penelitian yang mengkaji
asas-asas dan nonna-norma suatu sistem. Penulis mencoba menelaah dan
menjelaskan aspek-aspek hukum yang berkenaan dengan pe1111asalahan ini.
Penelitian ini cligunakan karena untuk mengetahui clan menjelaskan asas-asas
clan nonna-norma hukum yang menjacli lanclasan hukum yang berkenaan
clengan penelitian ini.
Penelitian

cleskriptif,

penelitian

yang

menggambarkan

clan

menjelaskan masalah, mengumpulkan, menyusun clan rnenyeleksi data yang
terkumpul clianalisa clan cliinterpretasikan. Jenis data yang dikumpulkan clalam
penelitian ini adalah data kualitatif yaitu berupa kata-kata, ungkapan, norma
atau atauran-aturan clari penomena yang cliteliti, berupaya mengupas clan
mencermati sesuatu secara ilmiah clan kualitatif mengenai tindak pidana
pembunuhan berencana. Ini dilakukan untuk mempennudahkan penulisan
pacla kajian pembunuhan berencana.
2. Sumber Data
Seclangkan jenis data yang yang clipergunakan penulis menggunakan
data cliantaranya :
a. Bahan hukum primer yaitu

pen.mclang-unclangan yakni clokumentasi

putusan Pengaclialn Negeri, Kitab Unclang-unclang Hukum Piclana
(KUHP) clan Kitab Undang-unclang Hukum Aeara Piclana (KUHAP),
clalil-clalil yang terdapat dalam al-Qur'an clan al-Haclis, serta ketentuanketentuan Fiqih yang mengatur pennasalahan pembunuhan berencana.

12

b. Bahan hukum sekunder yaitu : buku-buku hukum yang acla korelasinya
dengan materi yang menjadi pokok masalah yang akan clibahas. Seperti
buku At-Tasyr'i Al-Jina'i Al-Islamy.
e. Bahan hukum tersier yaitu : bahan hukum yang memberikan penjelasan
terhaclap bahan hukum primer dan sekuncler.
3. Teknik Pengumulan Data
Teknik pengumpulan data yang cligunakan adalah studi dokumenter
yaitu clengan earn memanfaatkan clokumen, buku-buku tertentu atau arsiparsip yang acla clilembaga pemerinatahan setempat sebagai obyek penelitian
serta data-data yang cliperoleh dari literatur clan reforensi yang berhubungan
clan berkenaan clengan juclul skripsi ini.

4. Tehnik Analisis Data
Pada penelitian hukum nomrntif, pengolahan data pacla hakekatnya kegiatan
untuk mengaclakan sistematisasi terhaclap bahan-bahan yang diangkat clalam
pembahasan. Sistematisasi berarti membuat klasifikasi terhadap bahan-bahan tersebut
untuk memudahkan pekerjaan analisis clan kontruksi. 14 Setelah data-data terkumpul,
maka clianalisa dengan metocle qualitatif content analysis yaitu : "teknik penelitian
clengan pengolahan data sesuai clengan yang clianalisa yakni materi yang sesuai
dengan

pembahasan,

14

dan

untuk

membuat

inferensi-inferensi

(dapat

ditarik

Ba1nbang Sunggono) 1\1etodologi Penelifian !Jukun1, (Jakarta: PI' Raja Grafindo Persada,

2003). Cet ke -6 h.186

13

kesimpulan)

yang

dapat

ditirn

(replicable)

dari

data

yang

sahih

dengan

memperhatikan konteksnya". 15 Dengan cara sebagai berikut: pe11ama, semua data
dikumpulkan. Kedua, data disederhanakan melalui serangkaian kegiatan ktegorisasi.
Ketiga, dilakukan analisis kualitatif terhadap data dan terakhir, dilakukan usaha
pemaknaan interpretasi atas data. Teknik penulisan skripsi ini menggunakan
"Pecloman Penulisan Skripsi Fakultas Syari 'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakm1a 2007".

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan pola dasar pembahasan skripsi, agar
penulisan skripsi ini lebih terarah clan ticlak menyimpang clari judul yang akan
clibahas, uraian skripsi ini clibagi rnenjadi lima bab, clan tiap-tiap bab membahas satu
tema pokok clan selanjutnya clijabarkan dengan beberapa sub bab .
Rencana penulisan skripsi ini tentu cliawali clengm1 Bab Pendahuluan.
Sebagaimana layaknya suatu penulisan ilrniah, maka bab penclahuluan ini mencakup
Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan clan Manfaat
Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metocle Penelitian, clan diakhiri dengan Sistematika
Penulisan.
Bab Kedua, dalam bab

ini akan dibahas mengenai Tindak Piclana

Pembunuhan berencana menurut Hukum Positif yang terdiri dari : Pengertian,

15

Burhan Bungin, l\Ietodologi Penelilian Kua/ital{{, (Jakarta: P'f Raja Grafindo Persada,
2003). Cet ke-3 h. 172-173

14

Kualifikasi, Unsur-unsur clan Sanksi Piclana bagi Pelaku Tinclak Piclana Pembunuhan
Berencana Menurut Hukum Positif.
Kemuclian, pacla Bab Ketiga akan dibahas mengenai Tinclak Pidana
Pembunuhan berencana menurut Hukum Islam yang terdiri clari : Pengertian,
kualifikasi, unsur-unsur, perihal pembunuhan berencana dalam hukum pidana Islam,
Pembuktian Pembunuhan, Hukurnan bagi Pelaku Tindak Pidana Pernbunuhan
Berencana Menurut Hukum Islam.clan
Bab Keernpat, clalam bah ini yang rnerupakan Analisis Hukurn Islam clan
Hukurn Positif tcrhadap Putusan Hakim PN Cibinong Mengenai Perkara Piclana
Pembunuhan Berencana.
Diakhiri clengan Bab Kelima, yang rnerupakan bah penutup, penulis akan
mengemukakan kesimpulan clari hasil penelitian clan pcmbahasan skripsi, sebagai
jawaban atas masalah-masalah yang telah clitetapkan sebelumnya clan saran-saran
untuk masalah tersebut.

BABU
TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN
DALAM PANDANGAN HUKUM POSITIF

A. Pengertian Pembunuhan

Dalam bukunya Hilman Hadikusuma yang berjudul "Bahasa Hukum
Indonesia", kata bunuh berarti mematikan, menghilangkan nyawa. Membunuh artinya
membuat supaya mati. Adapun pembunuh miinya orang atau alat yang membunuh,
dan pembunuhan bermii perkara membunuh, perbuatan atau ha! membunuh. 1 Dalmn
bukunya Adami Chazawi yang berjudul, "Kejahatm1 Terhadap Tubuh dan Nyawa"
pembunuhan dikategorikan sebagai kejahatan terhadap nyawa karena kejahatan ini
berupa penyerangan terhadap nyawa orang lain. Kepentingm1 hukum yang
melindungi dan yang merupakan sutu obyek kejahatan dalam ha! ini adalah nyawa
(Leven) manusia. 2

Untuk memahami arti pembunuhan, dapat dilihat pada pasal 338 KUHP
yaang berbunyi "Barang siapa yang sengaja menghilm1gkan jiwa orang lain km·ena
makar mati, diancam dengan hukuman penjara selama-lan1anya 15 tahun".
Dari pasal 338 KUHP, dapat dipahmni bahwa pembunuhan sengaJa
(doodslag), merupakan perbuatm1 yang dapat mengakibatkan kematian orang lain.
Dari pasal 338 KUHP dapat dipahan1i juga bahwa pembunuhan itu disengaja. Artinya
1

Hilman Hadikusuma, Bahasa Hukum Indonesia, (Bandung: PT Alumni, 2005), h. 129
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nymva, (Jakart