Pengertian Tindak Pidana Unsur-Unsur Tindak Pidana

dalam mengungkap kasusnya. b Manfaat praktis: Untuk memberikan masukan bagi penegak hukum khususnya kepolisian mengenai pentingnya perlindungan korban guna mengungkap tindak pidana pencurian. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki, yaitu tentang peran dan perlindungan korban dalam mengungkap tindak pidana pencurian. Data pada penelitian ini meliputi penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan, dalam penelitian kepustakaan terdiri dari bahan primer dan bahan sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis kualitatif kerena analisis yang dilakukan peneliti selalu bertumpu pada tipe dan tujuan penelitian serta sifat data yang terkumpul berupa data yang sulit diukur dengan angka. 2 Maka dari itu dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kualitataif. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Tindak Pidana

Istilah tindak pidana berasal dari istilah yang dikenal dalam hukum pidana Belanda yaitu “stafbaar feit”. “Feit” dalam bahasa Belanda berarti “sebagian dari suatu kenyataan”, sedangkan “stafbaar” yang berarti “dapat dihukum”, sehingga “stafbaar feit” dapat diterjemahkan sebagai sebagian dari suatu kenyataan yang dapat dihukum yang sudah barang tentu tidak tepat karena kita ketahui bahwa 2 Bambang Waluyo, 2002, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 77 yang dapat dihukum adalah manusia sebagai pribadi dan bukanlah kenyataan, perbuatan, maupun tindakan. 3

2. Unsur-Unsur Tindak Pidana

D. Simons membedakan unsur-unsur tindak pidana menjadi unsur objektif dan unsur subjektif. Unsur objektif dalam tindak pidana meliputi: 1 perbuatan orang; 2 akibat yang kelihatan dari perbuatan itu; 3 mungkin ada keadaan tertentu yang menyertai perbuatan itu, seperti dimuka umum openbaar pada Pasal 181 KUHP. Sementara itu, unsur subjektif dalam tindak pidana itu mencakup: 1 orang yang mampu bertanggung jawab; 2 adanya kesalahan dolus ataupun culpa. 4 Tinjauan Umum Tentang Kepolisian 1. Pengertian Kepolisian Menurut Sadjijono, istilah kepolisian adalah sebagai organ dan sebagai fungsi. Sebagai organ, yakni suatu lembaga pemerintah yang terorganisasi dan terstruktur dalam organisasi negara. Sedangkan sebagai fungsi, yakni tugas dan wewenang serta tanggung jawab lembaga atas kuasa undang-undang untuk menyelenggarakan fungsinya, antara lain pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. 5 3 P.A.F. Lamintang, 1997, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, hal. 181. 4 Sudaryono dan Natangsa Surbakti, 2005, Buku Pegangan Kuliah Hukum Pidana, Surakarta: Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, hal. 115. 5 Pudi Rahardi, 2007, Hukum Kepolisian Profesionalisme dan Reformasi Polri, Surabaya: Laksbang Mediatama, hal. 56.

2. Tugas dan Wewenang Polri

Dokumen yang terkait

Peranan Kepolisian Resor Labuhan Batu Terhadap Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan (Studi Pada Wilayah Hukum Polres Kabupaten Labuhan Batu)

2 113 145

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

10 234 98

Perbandingan Tindak Pidana Pencurian Menurut Hukum Pidana Nasional Dan Hukum Pidana Islam

0 52 87

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Putusan Kasus Putusan No:2438/Pid.B/2014/Pn.Mdn )

5 117 134

Peranan saksi korban kejahatan dalam tindak pidana perkosaan pada tingkat penyidikan ( studi kasus di Polresta Surakarta )

0 6 61

PERAN RESERSE DALAM PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK Peran Reserse Dalam Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus di Polres Ngawi).

0 3 16

PERANAN VISUM ET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA KEJAHATAN PENGANIAYAAN Peranan Visum Et Repertum Pada Tahap Penyidikan Dalam Mengungkap Tindak Pidana Kejahatan Penganiayaan (Studi Kasus Di Polres Sukoharjo).

0 2 22

PERAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN KEJAHATAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PENCURIAN PADA TINGKAT PENYIDIKAN Peran Dan Perlindungan Korban Kejahatan Dalam Mengungkap Tindak Pidana Pencurian Pada Tingkat Penyidikan.

0 3 11

PENDAHULUAN Peran Dan Perlindungan Korban Kejahatan Dalam Mengungkap Tindak Pidana Pencurian Pada Tingkat Penyidikan.

0 3 8

FUNGSI ALAT BUKTI (SIDIK JARI) DALAM MENGUNGKAP TINDAK KEJAHATAN PENCURIAN Fungsi Alat Bukti (Sidik Jari) Dalam Mengungkap Tindak Kejahatan Pencurian (Studi Kasus Di Polresta Surakarta).

0 1 12