Unsur-Unsur Pencurian Muchammad Iksan, SH, MH

Berdasarkan rumusan diatas, tugas utama penyidik adalah: - mencari dan mengumpulkan bukti yang dengan bukti-bukti tersebut membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi; - menemukan tersangka. 10 Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Pencurian 1. Pengertian Pencurian Dalam KUHP tindak pidana pencurian diatur dalam Pasal 362 pencurian dalam bentuk pokok, Pasal 363 pencurian dengan unsur-unsur yang memberatkan, Pasal 364 pencurian ringan, Pasal 365 pencurian dengan kekerasan, dan Pasal 367 pencurian dalam keluarga. Tindak pidana pencurian Pasal 362 KUHP dirumuskan sebagai mengambil barang, seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan tujuan memilikinya secara melanggar hukum. 11

2. Unsur-Unsur Pencurian

Untuk mengetahui yang diatur didalam Pasal pencurian, perlu diketahui unsur objektif dan unsur subjektif dari pencurian dalam Pasal 362 dan 363 KUHP. a. Pencurian dalam bentuk pokok Pasal 362 1 Unsur objektif: 10 Leden Marpaung, 2009, Proses Penanganan Perkara Pidana, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 11. 11 M. Sudradjat Bassar, 1986, Tindak-Tindak Pidana Tertentu, Bandung: Remadja Karya, hal. 63. a. Mengambil, yaitu berarti menggerakkan tangan dan jari-jari, memegang, dan mengalihkannya ke lain tempat. b. Barang, yaitu barang yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh pencuri sehingga menimbulkan kerugian bagi korban. 2 Unsur subjektif: Bertujuan memiliki dengan melanggar hukum, yaitu menjadikan diri sebagai pemilik dari barang milik orang lain secara melawan hukum. 12 PEMBAHASAN A. Peran Korban Dalam Mengungkap Tindak Pidana Pencurian. Korban mempunyai peranan yang fungsional dalam terjadinya suatu kejahatan. Pada kenyataannya dapat dikatakan bahwa tidak mungkin timbul suatu kejahatan kalau tidak ada korban kejahatan, yang merupakan peserta utama dari tersangka dalam hal terjadinya suatu kejahatan dan hal pemenuhan kepentingan tersangka yang berakibat penderitaan bagi korban. Dengan demikian dapat dikatakan korban mempunyai tanggungjawab fungsional dalam terjadinya kejahatan. 13 Agar tindak pidana pencurian yang menimpa korban dapat diatasi maka korban harus segera melakukan laporan atau pengaduan tindak pidana pencurian ke Kepolisian. Dalam hal demikian korban juga memiliki fungsi sebagai pelapor. Selain sebagai pelapor, korban tindak pidana pencurian juga dapat berperan sebagai saksi yaitu dengan menjelaskan secara jelas dan detail tentang kronologis kejadian tindak pidana 12 Wirjono Prodjodikoro, 1986, Tindak-Tindak Pidana Tertentu Di Indonesia, Bandung: Eresco Bandung, hal.14-16. 13 Arif Gosita, 1985, Masalah Korban Kejahatan, Jakarta: Akademika Pressindo, hal. 43. pencurian tersebut. Meskipun saksi bukan satu-satunya alat bukti namun keterangan saksi bisa menentukan berhasil atau tidaknya dalam proses penangkapan tersangka tindak pidana pencurian. 14 Akan tetapi penegak hukum dalam mencari dan menemukan kejelasan tentang tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku tindak pidana sering mengalami kesulitan karena tidak dapat menghadirkan saksi danatau korban karena berbagai macam alasan, misalnya saksi takut, khawatir, atau bahkan tidak mampu karena tidak punya biaya, depresi, terluka, atau terbunuh. Konsep kejahatan dan siapa yang menjadi korban kejahatan adalah pangkal tolak untuk menjelaskan bagaimana posisi hukum korban. Ada dua konsep kejahatan, pertama, kejahatan dipahami sebagai pelanggaran terhadap negara atau kepentingan publik yang direpresentasikan oleh instrument demokratik negara. Kedua, kejahatan dipahami sebagai pelanggaran terhadap kepentingan orang perorangan dan juga melanggar kepentingan masyarakat, negara, dan esensinya juga melanggar kepentingan pelakunya sendiri. Konssep yang pertama dilandasi oleh pemikiran yang berbasis pada konsep keadilan retributif dan konsep yang kedua pada konsep keadilan restoratif. Keadilan restoratif berpijak pada hubungan yang manusiawi antara korban dengan pelanggar dan fokusnya pada dampak yang ditimbulkan oleh kejahatan pada semua pihak, bukan hanya pada korban, tetapi juga pada masyarakat dan pelanggar sendiri. 15 Peranan korban kejahatan ini antara lain berhubungan dengan apa yang dilakukan pihak korban, bilamana dilakukan sesuatu, dimana hal tersebut dilakukan. Peranan korban ini mempunyai akibat dan pengaruh bagi diri korban serta pihaknya, pihak lain dan 14 Ari Sumarwono, Wakasat Reskrim, Wawancara Pribadi, Polresta Surakarta, tanggal 8 Mei 2013, Pukul 10.30 WIB. 15 Teguh Prasetyo, 2010, Kriminalisasi Dalam Hkum Pidana, Bandung: Nusa Media, hal. 118. lingkungannya. Antara pihak korban dan pelaku terdapat hubungan fungsional. Bahkan dalam terjadinya kejahatan tertentu pihak korban dikatakan bertanggungjawab. 16 Tindak pidana pencurian merupakan kejahatan yang sering terjadi di masyarakat. Tentu saja masyarakat mempunyai peranan penting dalam menanggulangi masalah tindak pidana pencurian. Setiap masyarakat yang khususnya menjadi korban tindak pidana pencurian diharapkan bisa bekerjasama dengan kepolisian agar kasus yang menimpa korban dapat segera ditangani oleh pihak kepolisian.

B. Perlindungan Yang Diberikan Kepolisian Kepada Korban Kejahatan Untuk

Dokumen yang terkait

Peranan Kepolisian Resor Labuhan Batu Terhadap Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan (Studi Pada Wilayah Hukum Polres Kabupaten Labuhan Batu)

2 113 145

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

10 234 98

Perbandingan Tindak Pidana Pencurian Menurut Hukum Pidana Nasional Dan Hukum Pidana Islam

0 52 87

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Putusan Kasus Putusan No:2438/Pid.B/2014/Pn.Mdn )

5 117 134

Peranan saksi korban kejahatan dalam tindak pidana perkosaan pada tingkat penyidikan ( studi kasus di Polresta Surakarta )

0 6 61

PERAN RESERSE DALAM PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK Peran Reserse Dalam Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus di Polres Ngawi).

0 3 16

PERANAN VISUM ET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA KEJAHATAN PENGANIAYAAN Peranan Visum Et Repertum Pada Tahap Penyidikan Dalam Mengungkap Tindak Pidana Kejahatan Penganiayaan (Studi Kasus Di Polres Sukoharjo).

0 2 22

PERAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN KEJAHATAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PENCURIAN PADA TINGKAT PENYIDIKAN Peran Dan Perlindungan Korban Kejahatan Dalam Mengungkap Tindak Pidana Pencurian Pada Tingkat Penyidikan.

0 3 11

PENDAHULUAN Peran Dan Perlindungan Korban Kejahatan Dalam Mengungkap Tindak Pidana Pencurian Pada Tingkat Penyidikan.

0 3 8

FUNGSI ALAT BUKTI (SIDIK JARI) DALAM MENGUNGKAP TINDAK KEJAHATAN PENCURIAN Fungsi Alat Bukti (Sidik Jari) Dalam Mengungkap Tindak Kejahatan Pencurian (Studi Kasus Di Polresta Surakarta).

0 1 12