2. Tugas dan Wewenang Polri
Dalam Pasal 13 Undang-undang No. 2 Tahun 2002 disebutkan bahwa Tugas Pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:
a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
b. Menegakkan hukum; dan
c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Sedangkan wewenang polisi yaitu terutama yang berseragam wajib melakukan tindakan Kepolisian bila melihat pelanggaran hukum yang terjadi.
6
Tinjauan Umum Tentang Korban dan Saksi 1.
Pengertian Korban
Korban adalah mereka yang menderita jasmaniah dan rohaniah sebagai akibat dari tindakan orang lain yang mencari pemenuhan kepentingan diri sendiri
atau orang lain yang bertentangan dengan kepentingan hak asasi pihak yang dirugikan.
7
2. Pengertian Saksi
Dalam Pasal 1 butir 26 KUHAP, saksi adalah: “orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan,
penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri ”
6
Anton Tabah, 1991, Menatap Dengan Mata Hati Polisi Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hal. 81.
7
Soeharto, 2007, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, Dan Korban Tindak Pidana Terorisme, Bandung: Refika Aditama, hal. 77.
Definisi saksi cukup luas atau umum, sehingga yang termasuk dalam pengertian saksi bisa orang yang menjadi korban, pelapor, pengadu, maupun
orang lain yang dapat memberikan keterangan tentang suatu perkara pidana baik di tingkat penyidikan, penuntutan, maupun di muka sidang pengadilan.
8
Tinjauan Umum Tentang Penyelidikan Dan Penyidikan 1.
Penyelidikan
Pasal 1 butir 5 KUHAP menyebutkan: “Penyelidikan adalah serangkain tindakan penyelidik untuk mencari dan
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam
undang-undang ini”.
Lembaga penyelidik adalah lembaga yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan diberi kewenangan untuk melakukan tugas penyelidikan
terhadap peristiwa yang diduga merupakan peristiwa pidana. Menurur KUHAP, bahwa penyelidik adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia, dengan
catatan apabila kejahatan itu diatur dalam KUHP.
9
2. Penyidikan
Pasal 1 butir 2 KUHAP menyantumkan: “Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan
guna menemukan tersangkanya”.
8
Muchamad Iksan, 2009, Hukum Perlindungan Saksi Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, hal. 92.
9
Hartono, 2010, Penyidikan Dan Penegakan Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 31.
Berdasarkan rumusan diatas, tugas utama penyidik adalah: - mencari dan mengumpulkan bukti yang dengan bukti-bukti tersebut
membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi; - menemukan tersangka.
10
Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Pencurian 1.
Pengertian Pencurian
Dalam KUHP tindak pidana pencurian diatur dalam Pasal 362 pencurian dalam bentuk pokok, Pasal 363 pencurian dengan unsur-unsur yang
memberatkan, Pasal 364 pencurian ringan, Pasal 365 pencurian dengan
kekerasan, dan Pasal 367 pencurian dalam keluarga.
Tindak pidana pencurian Pasal 362 KUHP dirumuskan sebagai mengambil barang, seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan tujuan memilikinya
secara melanggar hukum.
11
2. Unsur-Unsur Pencurian