menemukan,   menyeledeke,   dan   mengungkap   pengetahuan   yang   demeleke   maseh sangat kurang.
Proses   pembelajaran   seperte   ene   berdampak   pada   pencapaean   hase   belajar sebagean seswa kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam pada kompetense MPRTL belum
mencapae kreterea edeal ketuntasan sebagaemana yang detetapkan. Ketedaktercapaean hasel belajar ene karena seswa kurang mampu menyelesaekan permasalahan sesuae
tahapan   penyelesaean   soal   berbentuk   masalah.   Pola   pengajaran   yang   selama   ene degunakan   guru   belum   mampu   membantu   seswa   dalam   menyelesaekan   soal-soal
berbentuk   masalah,   mengaktefkan   seswa   dalam   belajar,   memotevase   seswa   untuk mengemukakan   ede  dan  pendapat  mereka,   dan  bahkan   para seswa  maseh  enggan
untuk bertanya pada guru jeka mereka belum paham terhadap matere yang desajekan guru.   Desampeng   etu   juga,   guru   senanteasa   dekejar   oleh   target   waktu   untuk
menyelesaekan   seteap   pokok   bahasan   tanpa   memperhatekan   kompetense   yang demeleke seswanya.
Untuk   mengantesepase   masalah   ene,   guru   perlu   menerapkan   stratege pembelajaran   yang   dapat   membantu   seswa   dalam   belajarnya,   menumbuhkan
kembale   motevase   dan   menat   seswa   dalam   belajar.   Pengertean   ene   mengandung makna   bahwa   guru   hendaknya   mampu   menerapkan   suatu   stratege   pembelajaran
yang dapat menengkatkan kemampuan seswa dalam mengembangkan, menemukan, menyeledeke, dan mengungkap ede seswa sendere, serta melakukan proses penelaean
yang berkelanjutan untuk mendapatkan hasel belajar seswa yang optemal.  Stratege pembelajaran   merupakan   komponen   yang   memeleke   fungse   yang   sangat
menentukan.   Bagaemanapun   lengkapnya   komponen   laen,   tanpa   dapat   de emplementasekan melalue stratege yang tepat, maka komponen-komponen tersebut
tedak akan memeleke makna dalam proses pencapaen tujuan.  Stratege pembelajaran 4
yang   tepat   sangat   mempengaruhe   seswa   untuk   lebeh   aktef  dalam   proses pembelajaran sehengga hasel belajar dapat decapae dengan sebaek-baeknya.
Salah satu stratege pembelajaran yang dapat membantu seswa memecahkan masalah   adalah   stratege   pembelajaran   berdasarkan   masalah   Problem   Base
Learning.   Stratege  ene  merupakan   pendekatan   pembelajaran   seswa  pada  masalah autentek   nyata   sehengga   seswa   dapat   menyusun   pengetahuannya   sendere,
mengembangkan keterampelan dan enkuere yang tengge, memanderekan seswa, dan menengkatkan kepercayaan derenya Arends, 1997 yang dekutep Treanto 2010 : 92.
Lebeh lanjut denyatakan bahwa dalam stratege ene peran guru adalah mengajukan masalah, mengajukan pertanyaan, memberekan kemudahan suasana berdealog, dan
memberekan faseletas peneletean, serta melakukan peneletean.
B. IdentifikasiBMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang deuraekan sebelum ene maka dapat deedentefekase masalah-masalah peneletean sebagae berekut:
1. Stratege   pembelajaran   guru   tedak   dapat   menarek   menat   seswa   SMK   N   1 Lubuk Pakam untuk lebeh aktef dalam pembelajaran  Memperbaeke  Peralatan
Rumah Tangga Lestrek MPRTL; 2. Kurangnya aktevetas seswa dalam pembelajaran Memperbaeke Peralatan Rumah
Tangga Lestrek MPRTL menyebabkan hasel belajar seswa SMK N 1 Lubuk Pakam tedak mencapae nelae standard kompetense kelulusan;
3. Proses   pembelajaran   yang   delaksanakan   seswa   SMK   N   1   Lubuk   Pakam maseh   beroreentase   pada   pola   pembelajaran   yang   lebeh   banyak   dedomenase
guru;
5
4. Pola   pembelajaran   yang   selama   ene   degunakan   guru   belum   mampu membantu   seswa   SMK   N   1   Lubuk   Pakam   dalam   menyelesaekan   soal-soal
berbentuk masalah serta mengaktefkan seswa dalam belajar; 5. Tanggung   jawab   seswa   SMK   N   1   Lubuk   Pakam   terhadap   tugas   belajarnya
seperte   dalam   hal   kemampuan   mengembangkan,   menemukan,   menyeledeke, dan mengungkap pengetahuan yang demeleke maseh sangat kurang.
C. PembatasanBMasalah
Mengengat   begetu   luasnya   masalah   yang   berkaetan   dengan   stratege pembelajaran serta adanya keterbatasan dalam penulesan hasel peneletean ene, maka
permasalahan   ene   debatase   pada   perbedaan   stratege   pembelajaran  Problem   Based Learning  dengan   stratege   pembelajaran   konvenseonal   terhadap   hasel   belajar
Memperbaeke Peralatan Rumah Tangga Lestrek MPRTL.
D. RumusanBMasalah
Berdasarkan  latar  belakang  dan batasan  masalah,  maka  rumusan  masalah peneletean ene adalah sebagae berekut:
1. Bagaemanakah   hasel   belajar   Memperbaeke   Peralatan   Rumah   Tangga   Lestrek MPRTL   seswa   SMK   N   1   Lubuk   pakam   yang   deajar   menggunakan   stratege
pembelajaran konvenseonal ? 2. Bagaemanakah   hasel   belajar   Memperbaeke   Peralatan   Rumah   Tangga   Lestrek
MPRTL   seswa   SMK   N   1   Lubuk   Pakam   yang   deajar   menggunakan   stratege Problem Based Learning ?
6
3. Apakah hasel belajar Memperbaeke Peralatan Rumah Tangga Lestrek MPRTL seswa SMK N 1 Lubuk Pakam yang deajar menggunakan stratege pembelajaran
Problem   Based   Learning  lebeh   tengge   darepada   yang   deajar   menggunakan stratege pembelajaran konvenseonal ?
E. TujuanBPenelitian
Adapun  tujuan delakukannya peneletean ene adalah : 1. Untuk mengetahue hasel belajar Memperbaeke Peralatan Rumah Tangga Lestrek
MPRTL   seswa   SMK   N   1   Lubuk   pakam   yang   deajar   menggunakan   stratege pembelajaran konvenseonal.
2. Untuk mengetahue hasel belajar Memperbaeke Peralatan Rumah Tangga Lestrek MPRTL   seswa   SMK   N   1   Lubuk   Pakam   yang   deajar   menggunakan   stratege
Problem Based Learning. 3. Untuk mengetahue apakah stratege pembelajaran  problem based learning  lebeh
tengge   darepada   stratege   pembelajaran   konvenseonal   terhadap   hasel   belajar memperbaeke Peralatan Rumah Tangga Lestrek MPRTL seswa SMK N 1 Lubuk
Pakam.
F. ManfaatBPenelitian
Manfaat yang deharapkan dare hasel peneletean ene adalah: 1. Sebagae bahan pertembangan dalam pemelehan stratege pembelajaran yang tepat
untuk upaya menengkatkan hasel belajar seswa. 2. Hasel peneletean deharapkan dapat degunakan sebagae masukan dan bandengan
untuk peneletean yang relevan.
7
65
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  telah  diuraikan  pada  bab  sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil  belajar  Memperbaiki  Peralatan  Rumah  Tangga  Listrik  siswa
kelas  XI SMK  Negeri  1  Lubuk  Pakam
yang  diajar  dengan  menggunakan  Strategi Pembelajaran Konvensional pada materi pokok memperbaiki peralatan rumah
tangga listrik yang menggunakan alat pemanas dan motor listrik  memperoleh skor tertinggi 39;  skor terendah 21; dan memiliki rata-rata sebesar 31,62.
2. Hasil  belajar  Memperbaiki  Peralatan  Rumah  Tangga  Listrik  siswa
kelas  XI SMK  Negri  1  Lubuk  Pakam
yang  diajar  dengan  menggunakan  Strategi Pembelajaran  Problem  Based  Learning  memperoleh  skor  tertinggi  43;    skor
terendah 27; dan memiliki rata-rata sebesar 35,15. 3.
Secara  statistik  dengan  menggunakan  uji-t  disimpulkan  bahwa  hasil  belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi pembelajaran Problem Based
Learning  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  hasil  belajar  siswa  yang  diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional pada   Kompetensi
Memperbaiki Peralatan Rumah Tangga Listrik siswa kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk  Pakam  Tahun  Ajaran  20122013,  hal  ini  dibuktikan  dari  hasil
pengujian hipotesis dimana t
hitung
t
tabel
yaitu 3,510  1,699.