4 Koefisien regresi UP b
3
bernilai positif sebesar 0,393. Hal ini menunjukkan bahwa apabila ukuran perusahaan mengalami kenaikan
1 satuan maka akan diikuti kenaikan nilai perusahaan sebesar 0,393 satuan dengan asumsi variabel lain konstan.
Berdasarkan tabel IV.7 harus diketahui terlebih dahulu menghitung F
tabel
dengan df 1: k-1 = 3 dan df 2: n-k = 30, diketahui bahwa F
hitung
F
tabel
yaitu 7,458 2,920 dan nilai signifikansi = 0,001 α
atau 0,05. Hal ini menunjukkan model regresi fit. Hasil perhitungan untuk nilai R
2
diperoleh dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan Adjusted-R
2
sebesar 0,370. Hal ini berarti bahwa 37 variasi variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh
variabel modal intelektual, pengungkapan modal intelektual dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya yaitu 63 dijelaskan oleh faktor-faktor
lain diluar model yang diteliti.
B. Hasil Uji Hipotesis
Tabel IV.8 Hasil Uji t
Variabel t
hitung
t
tabel
p-value Keterangan
Variabel Independen: MI
-0,019 2,042
0,985 H
diterima PMI
2,092 2,042
0,045 H
ditolak Variabel Kontrol:
UP 3,859
2,042 0,001
H ditolak
Sumber: data diolah. Hasil tabel IV.8 tersebut, terlebih dahulu ditentukan t
tabel
dengan derajat kebebasan df n-k = 30 diperoleh t
tabel
sebesar 2,042. Hasil uji t untuk variabel modal intelektual diketahui nilai t
hitung
-0,019 kurang dari t
tabel
2,042 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi p-value 0,985 α atau
0,05. Oleh karena itu H diterima dan H
1
tidak terdukung secara statistik Artinya modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
yang melakukan IPO.
Variabel pengungkapan modal intelektual diketahui nilai t
hitung
2,092 lebih besar daripada t
tabel
2,042 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi p-value 0,045
α atau 0,05. Oleh karena itu, H ditolak dan
H
2
terdukung secara statistik. Artinya pengungkapan modal intelektual berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan IPO.
Variabel ukuran perusahaan diketahui memiliki nilai t
hitung
3,859 lebih besar daripada t
tabel
2,042 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi p-value 0,001
α atau 0,05. Oleh karena itu H ditolak dan H
a
terdukung secara statistik. Artinya ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan yang melakukan IPO. C.
Pembahasan
1. Hasil Uji Hipotesis Pertama H
1
Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan IPO. Temuan ini
mendukung hasil penelitian Widarjo 2011, Sunarsih dan Mendra 2012 yang menyatakan modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Akan tetapi hasil penelitian ini belum mampu mendukung
penelitian Putra 2012, Jacub 2012 dan Prasetyanto 2013 yang menyatakan modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Hal ini berarti bahwa investor akan menilai perusahaan lebih tinggi dan meningkatkan investasinya pada perusahaan yang
memiliki investasi atau pengeluaran modal intelektual yang lebih besar. Selain itu, pengelolaan dan penggunaan modal intelektual secara
efektif mampu meningkatkan nilai perusahaan. 2.
Hasil Uji Hipotesis Kedua H
2
Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan pengungkapan modal intelektual berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan IPO.
Semakin tinggi pengungkapan modal intelektual yang dilakukan perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan setelah IPO.
Semakin banyak item-item dalam indeks pengungkapan modal intelektual
yang diungkapkan dalam prospektus perusahaan, maka akan semakin mempermudah calon investor untuk mengetahui prospek dan kinerja
perusahaan secara keseluruhan, sehingga calon investor akan memberikan penilaian yang lebih tinggi pada perusahaan yang memperbanyak
pengungkapan modal intelektual Widarjo, 2011. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Widarjo 2011 dan Jacub
2012 yang menunjukkan hasil penelitian bahwa pengungkapan modal intelektual berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang
melakukan IPO. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t
hitung
-0,019 lebih kecil daripada t
tabel
2,042 dengan taraf signifikansi p-value sebesar 0,985
α = 0,05. Berarti hipotesis pertama yang menyatakan bahwa modal ntelektual berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang
melakukan IPO tidak terdukung secara statistik. 2.
Pengungkapan modal intelektual mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan IPO. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
t
hitung
2,092 lebih besar daripada t
tabel
2,042 dengan taraf signifikansi p-value sebesar 0,045
α = 0,05. Berarti hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa
pengungkapan modal
intelektual berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan IPO
terdukung secara statistik. 3.
Ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan IPO.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai t
hitung
3,859 lebih besar daripada t
tabel
2,042 dengan nilai signifikansi p-value 0,001 α = 0,05. Oleh
karena itu Ha terdukung secara statistik, sehingga variabel ukuran perusahaan akan lebih baik digunakan sebagai variabel independen.
B. Keterbatasan