Sosialisasi Legalitas Arak Program terkait Masalah Ekonomi

7

BAB III USULAN SOLUSI MASALAH

3.1 Program

Upaya pemecahan masalah muncul setelah mahasiswa melakukan identifikasi terhadap permasalahan keluarga Bapak I Putu Suada.Dalam hal ini, upaya pemecahan masalah tersebut menjadi suatu program yang diusulkan kepada keluarga dampingan, agar permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam keluarga tersebut dapat diminimalisir.Program-program yang dimaksud berupa program alternatifbaik berupa sosialisasi, saran, pemberian bantuan,maupun motivasi.

3.1.1 Program terkait Masalah Ekonomi

Terdapat beberapa program yang dilakukan maupun disarankan mahasiswa terhadap keluarga Bapak I Putu Suada dalam rangka menambah penghasilan keluarga. Program-program tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sosialisasi Legalitas Arak

Program pertama yang dijalankan mahasiswa bersangkutan adalah sosialisasi legalitas arak, tepatnya adalah sosialisasi Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem No. 21 Tahun 2012 tentang Pengawasan dan Pengendalian Penjualan Minuman Beralkohol.Sosialisasi tersebut dilakukan mengingat pekerjaan utama dari Bapak I Putu Suada adalah sebagai petani arak.Hasil diskusi antaramahasiswa dengan Perbekel Desa Talibeng menunjukkan bahwa petani arak masih takut untuk memproduksi maupun menjual arak, karena mereka masih menganggap bahwa arak adalah minuman ilegal.Dengan anggapan demikian, petani arak hanya dapat menjual produksi arak dengan harga yang sangat murah, berkisar Rp. 25.000 untuk satu jerigen ukuran sedang.Untuk mendapatkan arak dengan satu jerigen ukuran sedang pun, petani arak harus ngirisin berkali-kali.Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil yang didapatkan masih jauh dari kata “setara” dengan upaya yang dilakukan. Dengan demikian, sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan edukasi bagi Bapak I Putu Suada bahwa arak adalah minuman tradisional dan legal di bawah Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem No. 21 Tahun 2012.Sosialisasi ini 8 juga menegaskan bahwa arak sebagai minuman tradisional yang legal adalah arak tanpa campuran alkohol berlebihan dan dengan standar-standar tertentu.Apabila Bapak I Putu Suada telah mengolah arak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem No. 21 Tahun 2012, maka Bapak I Putu Suada dapat dengan bebas dan tanpa rasa takut untuk mendistribusikan maupun menjual arak hasil olahannya.Menurut mahasiswa bersangkutan, sosialisasi tersebut dapat memberikan pemahaman bagi Bapak I Putu Suada. Jika hal tersebut diterapkan, niscaya akan dapat menstimulasi ekonomi keluarga Bapak I Putu Suada ke arah yang lebih baik.

b. Menyarankan untuk Membuat dan MenjualCanang dalam rangka Menambah Pemasukan Keluarga