Sejarah Berdirinya Perusahaan Gambaran Umum Perusahaan

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Semula BKK Badan Kredit Kecamatan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor: Dsa.G.2281969 4 September 1969 dan Nomor: Dsa.G.3131970 tanggal 19 November 1970 didirikan secara bertahap sebanyak 510 unit BKK di setiap kecamatan di seluruh Jawa Tengah, dengan modal sebesar Rp 1.000.000,- berasal dari pinjaman yang bersumber dari APBD Tingkat I Jawa Tengah. Pada waktu itu berlaku Undang-Undang No.14 tahun 1967 tentang Pokok- Pokok Perbankan dan Undang-Undang No.5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, sehingga status BKK bukan merupakan badan hukum. Untuk dapat berstatus sebagai badan hukum, maka Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah menetapkan Peraturan Daerah No.11 Tahun 1981, namun dalam kurun waktu berlakunya Undang-Undang No.14 Tahun 1967 sampai pada era Pakto 1988 telah ditetapkan Keputusan Presiden No.38 Tahun 1988 bahwa Bank Desa, Lembaga Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai berdasarkan pada Undang-Undang No.14 tahun 1967 adalah Bank Perkreditan Rakyat, sementara itu dalam Keputusan Menteri Keuangan No.1064KMK.001988 usaha Bank Perkreditan Rakyat dapat menghimpun commit to user dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito berjangka, dan tabungan, dengan demikian tidak ada perbedaan antara Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Ketentuan tersebut mengakibatkan perubahan kegiatan usaha, namun tidak diikuti dengan perubahan bentuk hukum, disamping itu salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagaimana ditetapkan oleh TAP MPRS No. XXMPRS1966, berupa Peraturan Pemerintah belum dipenuhi, dengan berlakunya Undang-Undang No.7 Tahun 1992 yang mewajibkan bagi BKK untuk melakukan perubahan bentuk hukum menjadi BPR, dan Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 1992 dalam bab V menggunakan istilah “pengukuhan menjadi Bank Perkreditan Rakyat”, mengandung arti bahwa bagi Lembaga Keuangan Pedesaan pada umumnya dan BKK pada khususnya yang telah ada sebelum berlakunya UU.No.7 Tahun 1992, dapat melakukan perubahan bentuk hukum, berupa salah satu dari Perusahaan Daerah, Koperasi, dan Perseroan Terbatas. Untuk melaksanakan perubahan bentuk hukum tersebut Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah telah menetapkan BKK sebagai perusahaan daerah yang modalnya berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan. Walaupun BKK tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ditetapkan dalam keputusan bersama antara Dirjen Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan, Dirjen PUOD, Departemen Dalam Negeri, dan Direktur Bank Indonesia, namun atas dasar penilaian Bank Indonesia dari 308 commit to user unit BKK tidak semuanya memenuhi syarat untuk menjadi BPR. Kelemahannya adalah dari segi modal dan kualifikasi direksi.

2. Lokasi Perusahaan