8
Rifki Saeful Miftah, 2014 Hasil belajar keterampilan otomotif dengan menggunakan metode demonstrasi pada anak
difabel di SMALB-B Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
H. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan urutan penyusunan materi dalam penulisan skripsi agar susunannya lebih teratur, struktur organisasi penulisan pada penelitian
ini adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, indikator keberhasilan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, anatara lain tentang, tinjauan tentang belajar, metode
mengajar, pendidikan pada anak difabel, pembelajaran keterampilan di Sekolah Luar Biasa SLB dan kerangka pemikiran.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang metode penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, data dan sumber data, lokasi penelitian, subjek penelitian,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil penelitian
studi pembelajaran keterampilan otomotif dengan menggunakan metode demonstrasi pada anak difabel
di SMALB-B Majalengka, yaitu hasil penelitian, waktu dan frekuensi peserta didik pada saat dilakukan intervensi, analisis visual
keterampilan service karburator sepeda motor, dan pembahasan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi yang telah dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran- saran yang diberikan untuk pihak-pihak terkait.
Rifki Saeful Miftah, 2014 Hasil belajar keterampilan otomotif dengan menggunakan metode demonstrasi pada anak
difabel di SMALB-B Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode merupakan salah satu cara yang dipergunakan untuk menjawab suatu permasalahan, yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan
yang diinginkan. Penentuan metode sangat penting karena akan membantu mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data.
Metode dalam suatu penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Agar tujuan tersebut tercapai, maka metode yang
dipilih harus berhubungan dengan prosedur penelitian yang dipergunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad 1985: 131
bahwa “Metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan misalnya
untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu
”. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikkan serta dari situasi penyelidikan.
Bertitik tolak dari perumusan masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis yang telah penulis rumuskan di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Penelitian Subjek Tunggal, atau lebih dikenal dengan istilah Single Subject Research
SRR, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan, dengan melihat hasil ada tidaknya pengaruh atau perubahan
yang terjadi dari suatu perlakuan yang diberikan kepada subjek, secara berulang- ulang dalam waktu tertentu. Perbandingan tidak dilakukan antar individu maupun
kelompok, tetapi dibandingkan dalam subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda, yaitu dalam kondisi baseline dan kondisi eksperimen intervensi.
Fase baseline adalah kondisi dimana pengukuran target behavior, dilakukan
pada keadaan natural sebelum dilakukan intervensi apapun. Kondisi eksperimen adalah kondisi dimana suatu intervensi telah diberikan, dan target behavior diukur
dibawah kondisi tersebut, pada penelitian dengan desain subjek tunggal selalu
39
Rifki Saeful Miftah, 2014 Hasil belajar keterampilan otomotif dengan menggunakan metode demonstrasi pada anak
difabel di SMALB-B Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dilakukan perbandingan antara fase baseline dengan sekurang-kurangnya satu fase intervensi
. Sunanto, 2005: 56.
B. Desain Penelitian