Analisis Data Hasil wawancara

dirangkum ke dalam pernyataan singkat dan diinterpretasikan untuk menemukan kesulitan siswa dalam menulis teks deskriptif. Secara umum, teknik analisis data dalam penelitian ini mengacu pada teknik analisis data Miles dan Huberman 1984, yang terdiri dari reduksi data data reduction, penyajian data data display dan penarikan kesimpulan dan verifikasi conclusion drawingverification. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga istilah dalam teknik analisis data tersebut. a Reduksi Data Data Reduction Setelah data-data penelitian dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah mereduksi data tersebut. Sugiyono 2013, hlm. 247 menyatakan reduksi data sebagai “...merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Dengan melakukan reduksi data, akan mempermudah peneliti untuk mengelompokan data. Dalam penelitian ini, untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data lebih lanjut, peneliti memberi pengkodean coding untuk mengelompokan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa sebagai berikut: OM = Kesalahan omission AD = Kesalahan addition MF = Kesalahan misformation MO = Kesalahan Misordering b Penyajian Data Data Display Setelah data direduksi, maka peneliti melakukan penyajian data berupa tabel untuk menunjukan struktur umum, fitur bahasa dan kuantitas kesalahan yang dilakukan siswa. Selain itu, peneliti menyajikan data dalam bentuk diagram untuk menunjukan kuantitas kesalahan yang dilakukan siswa baik pada teks deskriptif I dan II. c Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Conclusion DrawingVerification Langkah akhir dalam analisis data adalah tahap penarikan kesimpulan. Pada tahap ini, peneliti melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga tahapan penting dalam menganalisis data yaitu data reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh merupakan data hasil dokumentasi analisis teks dan wawancara. 93 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pada aspek struktur umum generic structure, seluruh siswa dari berbagai kategori, baik itu siswa low achiever, middle achiever dan high achiever sudah mengaplikasikan struktur umum teks deskripsi yang memuat identifikasi identification dan deskripsi description. Namun, siswa low achiever dan middle achiever belum mampu mengembangkan ide-ide yang berkaitan dengan topik tulisan. Enam dari sembilan siswa sudah mampu menggunakan fitur bahasa linguistic features yang berkaitan dengan teks deskriptif, yaitu menggunakan specific participant, simple presen tense, kata sifat adjective dan relational process. Namun, siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan simple present tense. Berdasarkan analisis dengan menggunakan taksonomi siasat permukaan, ditemukan kesalahan-kesalahan gramatika yang terdapat pada seluruh teks karya siswa yaitu: 47 kesalahan penghilangan omission, diikuti 26 salah bentuk misformation, 15 salah susun misordering dan 12 kesalahan penambahan addition. Kesalahan-kesalahan gramatika yang dilakukan siswa tersebut disebabkan oleh faktor interferensi dari bahasa Indonesia interlanguage, dimana siswa menggunakan tata bahasa Indonesia ke dalam tata bahasa Inggris sedangkan kedua tata bahasa tersebut memiliki perbedaan. Selain itu, kesalahan lainnya disebabkan kurangnya pemahaman siswa akan penggunaan tata bahasa Inggris intralingual and developmental error yang disebabkan oleh incomplete application of rule, overgeneralization, ignorence resctriction of rule dan fals concep hypothesized.

B. Saran

1. Bagi Siswa Siswa disarankan untuk selalu melatih kemampuan berbahasa Inggris khususnya dalam menulis teks deskriptif. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan seperti menambah pembendaharaan kata vocabulary sehingga akan mempermudah siswa dalam menuangkan ide-ide yang berkaitan dengan topik yang akan ditulis dan melakukan peer corection, sehingga kesalahan-kesalahan yang dilakukan tidak hanya mendapatkan koreksi dari guru, tetapi juga dari teman sebaya. 2. Bagi Guru bahasa Inggris Guru sudah menggunakan tahapan-tahapan dalam menulis dan memberikan feed back berupa koreksi terhadapat tulisan siswa. Namun alangkah baiknya jika penulisan draft dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu draf pertama frist draft, draf ke dua second draft dan tulisan akhir final copy sehingga akan lebih meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Selain itu, pembelajaran grammar secara implisit perlu diajarkan bagi seluruh siswa baik low achiever, middle achiever dan high achiever mengingat pemahaman mengenai grammar sangat diperlukan dalam keterampilan menulis. 3. Bagi Peneliti lainnya Selain menganalisis struktur umum, fitur bahasa dan kesalahan gramatika, peneliti lainnya disarankan untuk menganalisis struktur tulisan siswa dari aspek kohesi dan koherensi untuk lebih memahami kemampuan siswa dalam mengorganisasikan tulisannya dalam sebuah teks. Selain itu, pembelajaran menulis perlu untuk diobservasi, sehingga akan memberikan data yang lebih akurat dan mendalam bagi peneliti.