C. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
a. Analisis Kadar Vitamin C dan Antioksidan
Tabel 4.1 Rata-Rata Kadar Vitamin C dan Kadar Antioksidan pada Teh Daun Sirsak
Perlakuan Rata-rata
Keterangan
Vitamin C Antioksidan
S1F2 11,17
24,35 Kulit jeruk 2gr: Daun sirsak 2gr +
Pengeringan 30’
S1F3 12,81
25,71 Kulit jeruk 2gr: Daun sirsak 2gr +
Pengeringan 40’
S2F2 15,64
22,12 Kulit jeruk 2gr: Daun sirsak 4gr +
Pengeringan 30’
S2F3 18,71
25,98 Kulit jeruk 2gr: Daun sirsak 4gr +
Pengeringan 40’
S3F2 21,36
27,33 Kulit jeruk 2gr: Daun sirsak 6gr +
Pengeringan 30’
S3F3 21,40
25,37 Kulit jeruk 2gr: Daun sirsak 6gr +
Pengeringan 40’
Keterangan Kandungan vitamin C dan Aktivitas Antioksidan terendah, Kandungan vitamin C aktivitas Antioksidan tertinggi
b. Uji Organoleptik dan daya terima
Tabel 4.2 Hasil Uji Organleptik dan Daya Terima Masyarakat Produk Teh formulasi Daun sirsak dan kulit jeruk purut.
Perlakuan Uji Organoleptik
Daya Terima
Warna Aroma
Rasa
S1F1
Coklat Muda Biasatidak
bau Cukup segar
Cukup suka
S2F1
Coklat Sedikit langu
Kurang segar Kurang suka
S3F1 Coklat
Biasatidak bau
Cukup segar Cukup suka
S1F2 Coklat muda
Biasa tidak
bau Cukup segar
Kurang suka
S2F2 Coklat muda
Sedikit langu Cukup segar
Kurang suka
S3F2
Coklat Sedikit langu
Cukup segar Kurang suka
Keterangan : S1F1
: Formulasi 1:1 dengan pengeringan 30 menit S2F1
: Formulasi 1:2 dengan pengeringan 30 menit S3F1
: Formulasi 1:3 dengan pengeringan 30 menit S1F2
: Formulasi 1:1 dengan pengeringan 40 menit S2F2
: Formulasi 1:2 dengan pengeringan 40 menit S3F2
: Formulasi 1:3 dengan pengeringan 40 menit
2. Pembahasan
a. Vitamin C
Vitamin C merupakan vitamin yang paling sering diguakan sebagai suplemen. Hal tersebut karena vitamin ini mempunyai rasa
yang asam dan enaak sebagai konsumsi sehari-hari serta fungsi yang tidak kecil bagi kesehatan tubuh Wirakusumah, 2002. Manfaat
vitamin C menjaga ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi dan racun, serta menurunkan kolesterol.
Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.1, semakin banyak daun sirsak dan semakin panjang waktu pengeringan
kandungan vitamin C semakin tinggi dan sebaliknya semakin sedikit daun sirsak dan semakin pendek waktu pengeringan maka akan
semakin rendah kandungan vitamin C. Pada penelitian teh formulasi daun sirsak dan kulit jeruk
purut memperoleh hasil semakin lama waktu pengeringan dan semakin banyak daun sirsak kandungan vitamin C semakin tinggi dan semakin
pendek waktu pengeringan dan semakin sedikit daun sirsak maka semakin rendah kandungan vitamin C. Menurut Prof Sumali, 2011
bahwa simplisa dikeringkan dengan menggunakan oven, suhu oven tidak boleh lebih dari 60
o
C, apabila dikeringkan diatas suhu tersebut zat aktif akan rusak, dan suhu terbaik simplisia daun 60
o
C, sehingga kandungan vitamin C pada teh tersebut tidak rusak karena suhu yang
digunakan adalah 50
o
C, suhu tersebut merupakan suhu pengeringan oven yang baik.
Vitamin C pada daun sirsak lebih tinggi dibandingkan dengan Vitamin C pada Jeruk purut, dapat dilihat pada grafik 4.3, sehingga
semakin banyak daun sirsak maka kandungan Vitamin C semakin tinggi. Penelitian ini di dukung dengan penelitian Adjizah2010, hasil
penelitian pengaruh lama pengeringan terhadap kadar vitamin C, , hasil kandungan Vitamin C Torakur pada pengeringan 0 jam 41,57
mg, pengeringan 3 jam 35,16 mg, pengeringan 6 jam 42, 89 mg
dan pengeringaan 9 jam 51,48 mg. Produk Teh formulasi daun sirsak dan kulit jeruk purut diuji dengan SPSS, bahwa Formulasi
Kruskall wallis ada pengaruh nyata 0,05 terhadap kandungan vitamin C, namun pada lama pengeringan diuji Kruskall wallis tidak ada
pengaruh nyata 0,05 terhadap kandungan Vitamin C. Interaksi antara formulasi dengan lama pengeringan dengan diuji Kruskall wallis ada
pengaruh nyata 0,05 terhadap kandungan vitamin C.
b. Kadar Antioksidan
Antioksidan adalah zat yang dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolisme oksidatif,
Rohmatussolihat, 2009. Antioksidan berperan dalam menetralkan radikal bebas dengan cara memberikan satu elektronnya kepada
radikal bebas, sehingga menjadi non radikal. Daun sirsak mengandung saponin, tanin, alkaloid, flavonoid Dianita dkk, 2010.
Hasil penelitian produk teh formulasi daun sirsak dan kulit jeruk purut dengan variasi lama pengeringan mengandung aktivitas
antioksidan yang cukup tinggi. Aktivitas antioksidan yang tertinggi pada perlakuan S
3
F
2
yaitu dengan formulasi kulit jeruk dan daun sirsak 1:3 yaitu kulit jeruk 2 gram dan daun sirsak 6 gram dengan
lama pengeringan 30 menit dan aktivitas antioksidan terendah pada perlakuan S
2
F
2
yaitu dengan formulasi kulit jeruk dan daun sirsak 1:2 dengan pengeringan 30 menit.
Aktivitas antioksidan pada pengeringan 30 menit dan 40 menit mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini dikarenakan komponen
antioksidan yang berada bersamaan dalam satu sistem, dapat bersifat sinergik, antagonik atau bahkan bisa saling tidak berpengaruh Nanik,
dkk 2013. Bahan yang digunakan adalah daun sirsak dan kulit jeruk purut, kedua bahan tersebut memiliki kandungan aktivitas antioksidan.
Daun sirsak dan kulit jeruk purut mengandung tanin yang bersifat tahan terhadap panas, sehingga aktivitas antioksidan pada teh tersebut
sehingga tidak rusak apabila dipanaskan.