A. PENDAHULUAN
Dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan berkembangnya
potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Berdasarkan bunyi UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pasal 3 tersebut, dapat
disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Indonesia adalah untuk mencerdaskan, berfikir kreatif, serta mempunyai rasa tanggung jawab.
Berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional tersebut, IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membimbing seseorang
untuk dapat berfikir secara cerdas, kreatif, dan mempunyai rasa tanggung jawab. Akan tetapi banyak orang yang kurang menyukai pelajaran IPA, salah
satu penyebabnya adalah pembelajaran IPA hanya menekankan pada aspek kognitif saja dengan menggunakan hafalan untuk menguasai ilmu
pengetahuan, bukan mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kelas III MI
Muhammadiyah Blagung, rendahnya keaktifan belajar IPA disebabkan oleh beberapa faktor antara lain 1 kegiatan pembelajaran masih banyak didominasi
oleh guru, 2 proses pembelajaran IPA yang ditemui masih konvensional mengunakan metode ceramah, 3 dalam pelaksanaannya pembelajaran guru
masih menerapkan catat buku sampai habis, 4 siswa merasa kurang mendapat pengarahan dan bimbingan dalam belajar mandiri.
Salah satu bentuk strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran
Quantum Teaching.
Depoter,dkk. 2007 menjelaskan bahwa
Quantum teaching
dirancang untuk menjadi sahabat bagi peserta didik untuk menumbuhkan keaktifan belajar siswa.
Komponen yang ada dalam pembelajaran quantum teaching diantaranya dikenal dengan sebutan sistem TANDUR Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demostrasikan, Ulangi, Rayakan Berdasarkan latar belakang masalah diatas, tujuan penelitian ini
untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPA melalui strategi pembelajaran
Quantum Teaching
. B.
LANDASAN TEORI
Ilmu Pengetahuan Alam IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu: ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap, Susanto
2013:167. Menurut Jacobson dan Bergman 1980 dalam Susanto 2013:170
karakteristik IPA adalah: 1 merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori 2 sikap keingintahuan, dan ketekunan dalam menyingkap rahasia
alam, 3 ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati fenomena alam.
Ilmu Pengetahuan Alam berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya
yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Fokus program pengajaran IPA di SD MI hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan
pengembangan anak didik terhadap dunia mereka dimana mereka hidup. Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat berkerja, giat
berusaha, mampu bereaksi dan beraksi. Sedangkan menurut Aunurrahman, 2009 Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal baik
intelektual, emosi, dan fisik yang dapat mengembangkan siswa kearah positif saat lingkunganya memberikan ruang yang baik untuk perkembangan
keaktifan tersebut. Dari pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan
belajar IPA adalah suatu kesibukan atau kegiatan baik intelektual, emosi, dan fisik yang terjadi dengan cara memahami apa yang diamati, yang
menghasilkan produk, proses, dan sikap
C. METODE PENELITIAN