4.2.2.1 Uji Pengamatan Hasil Pulsa
Pada uji pengamatan ini besar frekwensi diatur tetap, yaitu 1 kHz dan hasil pulsanya dapat dilihat pada osiloskop.
a. Bentuk Pulsa Masukan
Pulsa keluaran yang berasal dari detektor masih berupa pulsa ekor panjang
yang dapat dilhat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4. 11 Pulsa Keluaran Penguat Awal
b. Bentuk Pulsa pada Rangkain Pole Zero Cancellation
Rangkaian pole zero cancellation menurunkan pulsa ekor panjang dengan falltime yang sempit serta membentuk sinyal keluaran akhir. Pulsa masukan
dikuatkan tinggi pulsanya sampai ratusan mV dan bentuk pulsa nya dapat dilhat berikut ini:
Gambar 4.12 Pulsa Keluaran Pole Zero Concellation
Universitas Sumatera Utara
c. Bentuk Pulsa pada Rangkaian Pulse Shapping
Pada rangkaian penguat pulsa yang telah diolah rangkaian pole zero cancellation sebagai pulsa masukan. Pembentukan pulsa dititik beratkan
pada decay time pulsa. Hasil pembentukan pulsanya dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 4.13 Pulsa keluaran Pulse Shapping
d. Bentuk Pulsa pada Rangkaian Pole Complex
Bentuk pulsa pada rangkaian pole complex adalah gelombang gaussian yang sudah simetris dimana rise time dan fall time nya telah diperbaiki.
Bentuk pulsa keluarannya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.14 Pulsa Keluaran Pole Complex
e. Bentuk Pulsa pada General Amplifier
Universitas Sumatera Utara
Bentuk pulsa yang dihasilkan pada rangkaian amplifier secara umumnya merupakan pulsa gaussian dimana sinyal masukan awal dari keluaran
preamplifier pada detektor akan mengalami proses diferensiator dan integrator pada rangkaian pole zero concellation, penguatan dan pembentukan pulsa
pulse shapping dan pole complex secara sederhana digambarkan sebagai berikut ini:
Gambar 4.15 Bentuk Pulsa Keluaran Penguat Awal dan Penguat Linear
4.2.2.2 Uji Linearitas Penguat Linear
Pada pengunjian ini dilakukan perbandingan antara tinggi pulsa sebagai tegangan input dan tinggi pulsa sebagai tegangan output. Blok diagram yang digunakan
pada pengujian ini seperti pada Gambar 4. 5 di atas. Data hasil pengujian dapat dilihat data pada Tabel 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Data Linearitas Penguat Linear NO
Vin mV Vout V
Gain kali
1 25
0.50 20
2 50
0.94 19
3 75
1.49 19
4 100
1.98 19
5 125
2.4 48
6 150
2.77 86
7 175
3.36 18
8 200
4.00 20
9 225
4.41 89
10 250
4.8 18
Dari data tersebut maka grafiknya diperlihatkan pada Gambar 4. 16 di bawah ini :
Gambar 4.16 Grafik Linearitas Penguat Linear
Universitas Sumatera Utara
Dari grafik uji linearitas penguat linear didapat kurva dengan persamaan Y = aX - b = 0,019X - 0,003 , sehingga didapat nilai regresi nilainya R
2
= 0, 997. Maka terjadi linearitas antara tegangan keluaran penguat awal dan tegangan keluaran
dari penguat linear.
4.3 Pengujian Sistem secara Virtual pada Proteus