Rangkaian Push Pull Pembentuk Tegangan Referensi pada TeganganTinggi

3.2.2 Rangkaian Penguat Tegangan pada Tegangan Tinggi

Rangkaian penguat tegangan ini berfungsi untuk memperbesar amplitudo gelombang sinus. Rangkaian ini diperlihatkan pada Gambar 3.7. Rangkaian ini disebut juga dengan penguat operasional transkonduktansi. Penguat ini menggunakan IC CA3080. Rangkaian penguat ini akan bekerja apabila ada arus yang masuk melalui pin tertentu pada IC 3080. Besar kecil nya arus yang dialirkan ke penguat ini diatur oleh transistor. Transistor yang digunakan adalah BC212. Jika arus yang mengalir semakin besar maka amplitudo keluaran akan semakin besar dan sebaliknya. Adapun rangkaian skematik dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3.7 Rangkaian Penguat Tegangan pada Tegangan Tinggi

3.2.3 Rangkaian Push Pull Pembentuk Tegangan Referensi pada TeganganTinggi

Rangkaian pembentuk tegangan referensi pada tegangan tinggi adalah rangkaian push pull rangkaian penguat gelombang penuh . Keluaran dari rangkaian ini merupakan sebagai tegangan referensi dan inputan untuk trafo ferit. Rangkaian ini diperlihatkan pada Gambar 3.8. Rangkaian ini juga berfungsi sebagai driver arus. Selain pensuplai arus ke beban, rangkaian ini juga menghasilkan keluaran yang Universitas Sumatera Utara resistansinya kecil, hal ini diharapkan besar keluaran amplitudo dari rangkaian ini diatur sedemikian rupa sehingga gelombang sinus yang masuk ke transformator menjadi lebih stabil. Rangkaian penguat gelombang penuh ini menggunakan power amplifier TDA 2004. Inputan penguat ini sebesar 0,5 volt dan daya keluarannya mencapai maksimal 20 watt. Kemampuan daya ini cukup untuk memenuhi catu daya tegangan tinggi. Penguat ini mampu menekan derau dengan baik. Penguat ini juga memiliki rentang frekwensi yang lebar dan proteksi hubung singkatnya yang baik. Dalam rancangan gelombang penuh yang diinginkan adalah 2 Volt peak to peak dengan input 0,2 volt peak to peak. Sedangkan tegangan Vcc yang digunakan 5 volt. Dengan demikian faktor penguat Gainnya adalah 3. 2 maka Adapun rangkaiannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.8. Rangkaian Push Pull TDA 2004 Dari rangkaian pembentukan TDA 2004, maka keluaran masing-masing tegangannya adalah Vo1 = {R10 R12 + 1} x Vinp Vo2 = - { R16 R12 + R13} x Vinp Universitas Sumatera Utara Vo1 = Keluaran push-pull 1 non inverting dalam satuan Volt Vo2 = Keluaran push-pull 2 inverting dalam satuan Volt Vinp = Tegangan input dalam satuan Volt Sehingga untuk menentukan besarnya masing-masing hambatan dalam rancangan rangkaian di atas adalah : Untuk keluaran push-pull1 1 10 12 10 12 10 12 1 10 1 9 o in V R V R R R R R Dan keluaran push-pull2 nya adalah : o2 16 in 12 13 16 12 13 V R = V R R R 10= R R Maka untuk keluaran push-pull1 perbandingan R10 dan R12 yang dirancang adalah 9 ∞ 10. Jika R 10 = 100, maka R 12 = 10 ohm. Adapun keluaran push- pull2nya, jika R 13 = 10 ohm, maka R 16 = 200 ohm.

3.2.4 Pelipat Ganda Tegangan pada Tegangan Tinggi