Sistem Informasi Manajemen Perawatan Perbaikan Hardware Dan Software Komputer Pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Di dalam sebuah perusahaan, khususnya industri, baik yang berskala besar, menengah maupun kecil peranan komputer menjadi sangat dominan disamping keberadaan sumber daya – sumber daya lain. Komputer, mesin dan piranti lain sejenisnya merupakan sebuah alat yang ditujukan membantu manusia, dimana setiap pekerjaan diharapkan dapat menjadi lebih memberi nilai efektifitas dan efisiensi terhadap setiap hasil pekerjaan yang dihasilkan. Namun sebuah komputer ataupun mesin serta piranti lainnya akan memberikan hal tersebut diatas beserta kinerja yang optimum jika ditunjang dengan perawatan dan perbaikan – perbaikan secara rutin dan berkala. Tidak dapat dipungkiri bahwa komputer, mesin serta piranti lain merupakan sebuah benda yang tidak akan lepas dari troublebaik yang bersifat hardware maupun software. Hal ini dikarenakan benda tersebut memiliki batasan – batasan tertentu.

PT. Dirgantara Indonesia merupakan sebuah perusahaan nasional industri pesawat terbang baik partmaupun utuh, yang dipastikan sebagai penunjang kegiatan produksi perusahaan, komputer menjadi alat penunjang yang sangat vital. Karena pekerjaan seperti mendesain, perhitungan – perhitungan, rancang bangun bahkan untuk menjalankan mesin – mesin produksi keseluruhannya dikendalikan oleh sistem komputer.

PT. Dirgantara Indonesia memiliki sebuah direktorat yakni Aerostructure

yang merupakan satu dari beberapa direktorat lain di lingkup perusahaan. Pada direktorat ini komputer dan piranti sejenis lainnya seperti printer dan jaringan berjumlah ratusan banyaknya. Namun jumlah tersebut belum ditunjang dengan adanya sebuah manajemen maintenance yang baik dari segi pengolahan data dan keluaran informasi, karena selama ini belum ada sebuah aplikasi khusus untuk mengolah data – data perawatan dan


(2)

perbaikan yang dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat jika dibutuhkan sewaktu – waktu. Pengajuan permohonan perbaikan hardware maupun software masih harus mengisi form tunggal yang tidak memiliki salinan bagi user pemohon, sehingga tidak ada bukti otentik ketika user pemohon hendak mengambil unit yang telah diperbaiki, ataupun ketika user hendak melakukan komplain pada saat terjadi sesuatu. Disamping itu, belum adanya sebuah laporan yang jelas dan spesifik mengenai data dan informasi, baik secara statistik maupun uraian, perbaharuan data dan informasi lainnya penunjang keputusan. Data – data yang ada juga merupakan berkas yang sangat banyak sehingga menyulitkan ketika data dibutuhkan. Hal ini cukup menghambat manajer dalam mengambil sebuah keputusan, apakah perlu dilakukan sebuah tindakan dalam kondisi tertentu atau tidak, karena informasi yang diperoleh selama ini tidak cukup valid dan jelas serta tidak cukup cepat untuk diperoleh ketika diperlukan.

Berdasarkan hal itu penyusun memiliki keinginan untuk membangun sebuah sistem informasi beserta perancangan basis data yang user friendly guna menunjang aplikasi manajemen maintenance yang baik untuk memberikan kemudahan – kemudahan pekerjaan pemrosesan data. Maka penyusun mengajukan laporan hasil kerja praktek dengan judul : “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERAWATAN DAN PERBAIKAN HARDWARE DAN SOFTWARE KOMPUTER PADA DIREKTORAT AEROSTRUCTURE PT. DIRGANTARA INDONESIA”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Masalah yang terjadi pada manajemen perawatan dan perbaikan

hardwaredan softwarekomputer adalah :

1. Pemrosesan data masih menggunakan cara-cara manual yang cukup rumit.


(3)

3. Ketika data diperlukan tidak dapat langsung ditemukan dengan cepat.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat ditarik adalah :

1. Bagaimana sistem pemrosesan data perbaikan dan perawatan

hardwaredan softwarekomputer yang berjalan.

2. Bagaimana mengkomputerisasi pemrosesan data dari cara-cara manual.

3. Bagaimana data dapat langsung di temukan ketika diperlukan.

1.3. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dilakukannya kerja praktek bagi kami adalah disamping sebagai salah satu syarat kelulusan juga sebagai wahana pembuka mata bahwa dunia sesungguhnya adalah diluar kampus, bukan hanya sekedar teori-teori semata. Selain itu kerja praktek dimaksudkan memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk menutup celah-celah kekurangan pada beberapa pos aktifitas perusahaan.

Adapun kerja praktek yang kami lakukan bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui sistem pemrosesan data perawatan dan perbaikan

hardwaredan softwareyang sedang berjalan.

2. Untuk mengkomputerisasi pemrosesan data dari cara – cara manual. 3. Untuk merancang sebuah sistem informasi yang mampu melakukan

pemrosesan data perawatan dan perbaikan hardwaredan software. 4. Untuk mempermudah memperoleh data ketika diperlukan.

1.4. Batasan Masalah

Didalam pembahasan sebuah laporan diperlukan sebuah arahan dan maksud yang jelas mengenai satu penyusunan agar apa yang menjadi ulasan dapat menjadi lebih terarah, rinci dan jelas. Maka dari hal tersebut sebuah batasan


(4)

yang dapat di ambil adalah dikhususkan pada data perawatan dan perbaikan

hardware dan software komputer beserta laporan rutin pada sub bagian divisi rekayasa departemen Computer System Aplication direktorat

AerostructurePT. Dirgantara Indonesia.

1.5. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi dan waktu kerja praktek ialah pada PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yang beralamat di jalan Pajajaran 154 Bandung yang dilaksanakan selama 1 bulan dimulai tertanggal 5 Juli sampai dengan 5 Agustus 2010 dari hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Jadwal aktifitas ditunjukkan dengan bar chart berikut :

Tabel 1.1.

JADWAL KEGIATAN KERJA PRAKTEK

No Aktifitas

Waktu (dalam minggu)

1 2 3 4

1. Introduction kondisi, budaya, lokasi dan

cakupan kerja perusahaan. X

2. Aktifitas rutin (Maintenance, Komputasi,

Networking, Scanning). X X X X

3. Bimbingan kerja praktek. X X

4. Wawancara X

5. Analisis sistem. X X

6. Perancangan sistem X X

7. Diskusi. X X X


(5)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang bangun, pengembangan, dan manufacturing pesawat terbang.

Sejarah PT. Dirgantara Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kondisi geografis yang sulit di jangkau tanpa transportasi yang memadai.Dengan kondisi seperti itu, muncullah pemikiran bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan sangat memerlukan alat transportasi, dalam hal ini penerbangan, maka muncul ide untuk mendirikan industri penerbangan dan maritim.

Dengan adanya prestasi dan untuk dapat berkembang secara cepat, maka keluarlah surat keputusan No.488 dari kepala staf Angkatan Udara pada bulan Agustus 1960 untuk mendirikan lembaga persiapan industri pernerbangan. pada tanggal 16 Desember 1961, badan ini berfungsi untuk menyiapkan pendirian dari industri pesawat dengan kemampuan untuk mendukung aktifitas penerbangan nasional di Indonesia.

Sehubungan dengan ini, maka pada tahun 1961 LAPIP menandatangani kerja sama dengan CEKOP, Polandia untuk mendirikan industri pesawat di indonesia. Pada tahun 1962, berdasarkan keputusan presiden, teknik penerbangan ITB didirikan sebagai bagian dan departemen mesin yang sudah ada. Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie adalah perintis bagian penerbangan ini. Kedua tokoh ini memberikan beasiswa bagi pelajar ke luar negeri. Pada tahun 1958, melalui program tersebut, beberapa pelajar indonesia dikirim ke luar negeri (Eropa dan Amerika).


(6)

Pada waktu yang sama, beberapa upaya lain dan perintisan pendirian industri pesawat telah dilanjutkan oleh seorang pemuda Indonesia yang bernama B.J. Habibie dari tahun 1964 sampai tahun 1970.

Faktor utama untuk mendirikan PT DI adalah ada beberapa orang Indonesia yang telah lama mendambakan untuk membuat pesawat terbang dan mendirikan industri pesawat terbang di Indonesia; Beberapa orang Indonesia yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuat pesawat dan mendirikan industri pesawat terbang; Beberapa orang Indonesia yang tidak saja ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi mereka juga mempunyai pengabdian yang besar untuk mendirikan industri pesawat terbang; Beberapa orang Indonesia yang ahli dalam pemasaran dan penjualan pesawat terbang. Penggabungan yang harmonis dari faktor-faktor tersebut di atas telah membuat PT DI menjadi sebuah industri pesawat dengan fasilitas yang cukup.

Semua ini di prakarsai oleh Bachruddin Jusuf Habibie, lelaki yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 juni 1963.Beliau adalah lulusan dari Departemen Kontruksi Pesawat, dan kemudian bekerja di MMB (Masserchmitt Bolkow Blohm), sebuah industri pesawat di German sejak tahun 1965.

Pada awal Januari 1974, suatu langkah tegas ke arah pendirian industri pesawat terbang telah diambil.Realisasi pertama adalah penetapan suatu divisi baru di Pertamina yang khusus mengembangkan kemajuan teknologi termasuk teknologi penerbangan. Hasil dari pertemuan ini adalah lahirnya Divisi ATTP (Advanced Technology & Tekhnologi penerbangan Pertamina) yang menjadi dasar bagi berdirinya BPPT dan divisi-divisi lain dalam PT DI. Pada bulan September 1974, ATTP menandatangani persetujuan awal dengan MMB, Jerman dan CASA, Spanyol untuk memproduksi Helikopter BO-105 dan pesawat berbaling-baling NC-212 dibawah lisensi.

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 12 Tanggal 5 April 1976, persiapan suatu industri pesawat telah dilakukan.Melalui peraturan ini semua aset, fasilitas dan potensi yang tersedia dikumpulkan termasuk aset pertamina, Divisi ATTP yang telah dipersiapkan sebagai pendirian suatu industri pesawat dengan aset LIPNUR TNI Angkatan Udara, modal dasar bagi industri pesawat.


(7)

Pada Tanggal 26 April 1976, berdasarkan Akte Notaris No. 15 di Jakarta, PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara secara resmi didirikan dengan Dr. BJ. Habibie sebagai presiden direkturnya. Setelah fasilitas-fasilitas fisiknya telah lengkap, pada tanggal 23 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat terbang ini dengan jumlah karyawan sebanyak 1.000 Orang.

Sebagai tahap awal dilakukan kerjasama Lisensi Helikopter BO-105 dari MBB Jerman (kini DASA), serta pesawat terbang C-212 dari CASA Spanyol di tahun 1976, disusul lisensi Helikopter Puma SA-330 dan AS-332 dari Aerospatiale Perancis, pada tahun 1979.

Tiga tahun kemudian tahap penggabungan teknologi dilalui. Tahap ini merupakan penggabungan kemampuan rancang bangun dan produksi antara Indonesia dan CASA- Spanyol, yang ditandai dengan dibentuknya usaha patungan antara keduanya dengan nama Aircrraft Technology Industri (Airtech). Program usaha patungan ini adalah merancang dan memproduksi pesawat angkut komuter serbaguna dengan nama CN-235.

Sementara itu dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyarakat industri kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuannya sebagai industri pesawat terbang, maka ditanda tangani beberapa kerja sama internasional. Tahun 1982 kerjasama teknik dengan Boeing Company ditandatangani. Kerjasama dengan Bell Helikopter Textron ditandatangani pula pada november 1982 untuk memproduksi Helikopter Nbell-412.

Sebagai salah satu agen teknologi, maka pada tahun 1983 Indonesia mendirikan pusat perawatan mesin, yakni Universal Maintenance Center (UMC).Unit kerja ini bertugas merawat, memperbaiki mesin-mesin pesawat terbang dan Helikopter maupun mesin-mesin turbin gas, untuk keperluan maritim dan industri; yang kemudian tahun 1997 menjadi anak perusahaan.

Selama 24 tahun terakhir setelah pendiriannya, PT DI telah sukses dalam mentransfer teknologi penerbangan yang mutakhir, yang mana sebagian besar teknologi ini berasal dari dunia Barat, dan ditransfer ke Indonesia. PT DI telah menjadi ahli dalam mendesain pesawat, pengembangan dan memproduksi pesawat komputer dan ukuran kecil hingga menengah.


(8)

Dalam menghadapi sistem pasar global yang baru, PT DI kembali memperbaiki dirinya menuju “IPTN 2000” yang lebih menekankan pada implementasi yang baru, orientasi bisnis, strategi untuk memenuhi tuntutan situasi saat ini dengan struktur yang baru.

Program restrukturisasi perusahaan mencakup : Reorientasi bisnis, penataan ulang sumber daya manusia, dan lebih memfokuskan pada misi pemasaran dan bisnis. Itulah sebabnya sehingga IPTN dahulu berubah nama menjadi PT DIRGANTARA INDONESIA atau Indonesian Aerospace disingkat IAe yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid di Bandung pada tanggal 24 Agustus 2000.

Dengan nama baru ini diharapkan akan melahirkan citra baru yang lebih baik dan menjadi institusi bisnis yang adaktif, efesien dengan memberdayakan unit-unit bisnis melalui otonomi, mempercepat pengambilan keputusan bisnis serta meningkatkan efesiensi operasi.

Bidang Garapan PT. Dirgantara Indonesia

Bidang garapan utama PT. Dirgantara Indonesia adalah part-part aircarf. PT. Dirgantara Indonesia memproduksi beragam pesawat untuk memnuhi berbagai mesin sipil, militer, dan juga misi khusus.

Beberapa contoh produksi pesawat terbangnya adalah sebagai berikut :

1. NC – 212

Pesawat berkapasitas 19 sampai 24 penimpang, dengan beragam versi, dapat lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek serta mampu beroperasi pada landasan rumput atau tanah.

2. CN – 235

Pesawat angkut komuter serba guna dengan kapasitas 35 sampai 40 penumpang, dapat digunakan dalam berbagai misi, dapat lepas landas dan


(9)

mendarat dalam jarak pendek dan mampu beroperasi pada landasan rumput, tanah, ataupun es.

3. NBO – 105

Helicopter multiguna ini mampu membawa 4 penumpang, sangat baik untuk berbagai macam misi, mempunyai kemampuan hovering dan maneuver dalam situasi penerbangan apapun.

4. SUPER PUMA NAS – 332

Helicopter yang mampu membawa 17 penumpang, dilengkapi dengan aplikasi multi misi yang aman dan nyaman.

5. NBELL – 412

Helicopter yang mampu membawa 13 penumpang, memiliki prioritas rancangan yang rendah resiko, keamanan yang tinggi, biaya perawatan dan operasional yang rendah.

Visi PT. Dirgantara Indonesia

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing pada pasar global, dengan mengandalkan keunggulan biaya.

Misi PT. Dirgantara Indonesia

1. Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan komersil dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.

2. Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara, terutama dalam rekayasa, rancang bangun, manufaktur, produksi, dan pemeliharaan untuk


(10)

kepentingan komersial dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri dirgantara.

3. Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industry global yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industry dirgantara kelas dunia lainnya.

3.3 Deskripsi Kerja

Pada saat kami melakukan praktek kerja, kami di tempatkan pada Direktorat Aerostructure, Divisi Rekayasa, dan tepatnya pada Department Aplikasi dan Sistem Komputasi yang mempunya ID atau barcode PE5000.

Direktorat Aerostructure didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyia kemampuan yang tinggi dalam manufaktur pesawat, dilengkapi pula dehngan fasilitas manufaktur dengan ketepatan tinggi.Aerostrusture memiliki peran untuk membuat desain aircart yang nyata.

Divisi rekayasa mempunyai peran membuat program. Program-program untuk menjalankan mesin-mesin yang dipakai untuk membuat part-part pesawat.

Department Aplikasi dan Sistem Komputasi memiliki peran sebagai pengelola hardware dan software, pengendalian system IRP, pengendalian system CAD/CAM/CAI, pengendalian system maintenance (CMMS), instalasi jaringan computer, menyediakan suplai computer, membuat program aplikasi, merawat dan memperbaiki peralatan computer, mengelola dan menyediakan tempat untuk berbagi data, mengelola internet dalam Aerostructure, menyediakan update antivirus, memback-up data office dan data engineering, mengelola internet dan email setting, dan juga sebagai konsultan dalam maintenance software dan hardware.Department Aplikasi dan Sistem Komputasi juga sebagai fungsi sentral.


(11)

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Pengelolaan data perawatan dan perbaikan hardware maupun software

komputer yang berada di direktorat AerostructurePT. Dirgantara Indonesia masih menggunakan cara-cara manual dalam prosesnya. Meskipun data diinputkan kedalam komputer dan dikelola untuk menghasilkan sebuah informasi dan laporan namun perusahaan belum memiliki sebuah aplikasi khusus yang mampu mengelola dan memanajerial data – data tersebut.

4.1.1. Analisis Dokumen yang Sedang Berjalan

Dokumen – dokumen pada sistem yang sedang berjalan berupa sebuah formulir yang harus diisi oleh user pengaju permintaan perbaikan hardware dan software komputer. Setelah diisi oleh user akan dilihat dan ditindaklanjuti untuk kemudian diperbaiki, setelah selesai formulir diisi oleh petugas sebagai tanda telah selesai diperbaiki. Kemudian dokumen disimpan ke dalam arsip untuk diinputkan kedalam komputer dan diolah untuk membuat laporan. Dibawah merupakan rincian dokumen yang dipakai dalam sistem manajemen perbaikan hardwaredan software.

Formulir pengajuan perbaikan Hardware/ Software

Fungsi : Sebagai formulir pengajuan perbaikan

hardwaredan software.

Rangkap : 1 (Satu)

Atribut : nama_komputer, ip_address, asset_no, lokasi, nama_pemohon, nik_pemohon, kode_org, tlp, nama_petugas, jenis_perbaikan, uraian_kerusakan, tgl_masuk, tgl_selesai.


(12)

Aliran Data : Dari user ke petugas perbaikan.

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisa prosedur yang sedang berjalan ialah memperlihatkan sistem perbaikan hardware dan software komputer yang ada pada departemen Computer System Application direktorat Aerostructure

PT. Dirgantara Indonesia, diantaranya adalah :

1. User datang membawa unit yang akan diperbaiki untuk kemudian mengisi form “Permintaan Perbaikan

Hardware/SoftwareKomputer”.

2. Petugas mengecek form yang telah diisikan untuk kemudian dilakukan pengecekan singkat terhadap unit yang akan diperbaiki dan memberikan perkiraan lama waktu perbaikan. 3. Form akan diletakkan di boxantrian.

4. Setelah unit di repair petugas akan memberikan tanda pada form bahwa unit telah selesai di perbaiki.

5. Form kemudian disimpan untuk diarsipkan secara berkala. 6. Data di dalam form akan di inputkan kedalam komputer untuk

dibuatkan sebuah laporan rutin.

7. Laporan yang telah dibuat kemudian di serahkan kepada manajer.


(13)

4.1.2.1. Flowmap

Flowmap yang sedang berjalan selama ini adalah sebagai berikut :

User Petugas Sekretaris Manajer

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer 1 = Arsip FPPH/SK, 2 = Arsip Laporan PPH/SK

FPPH/SK

Isi FPPH/S K

FPPH/SK

FPPH/SK Telah Diisi

FPPH/SK Telah Diisi

Paraf FPPH/S K

FPPH/SK Telah di Paraf

FPPH/SK Telah di Paraf

1

Memproses dan mengolah dan mencetak laporan

DB

Input data FPPH/SK ke dalam M.Excel

Laporan Laporan


(14)

Gambar 4.1. FLOWMAP SISTEM PERBAIKAN DAN PERAWATAN HARDWARE dan SOFTWARE KOMPUTER

YANG SEDANG BERJALAN

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks yang sedang berjalan merupakan sebuah gambaran umum dari keseluruhan sistem. Digambarkan sebagai berikut :

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer PPH/SK = Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer PH/SK = Perbaikan Hardware /Software Komputer

Gambar 4.2. DIAGRAM KONTEKS SISTEM INFORMASI PENGAJUAN PERBAIKAN HARDWARE dan SOFTWARE

KOMPUTER

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Merupakan penjelasan yang lebih rinci dari diagram konteks. Pada data

flow diagram proses yang terjadi dipecahkan menjadi beberapa proses. Gambar dari DFD dari sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

User PPH/SKSistem

Manajer Departemen Komputer Sistem

Aplikasi FPPH/S


(15)

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer PH/SK = Perbaikan Hardware /Software Komputer

Gambar 4.3. DATA FLOW DIAGRAM SISTEM INFORMASI PERMINTAAN PERBAIKAN HARDWARE DAN SOFTWARE

KOMPUTER

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan

Dari analisis terhadap sistem yang lama, maka dikemukakan kekurangan dan kelemahan sistem yaitu dalam penyimpanan data dan pengolahan data yang masih manual.

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Usulan yang dikemukakan pada perancangan adalah mengalami perubahan – perubahan yang signifikan pada sistem, yaitu perubahan dari sistem yang semula merupakan sistem manual menjadi terkomputerisasi.

User

FPPH/SK 1.1.

Paraf FPPH/SK

Manajer Departemen Komputer Sistem

Aplikasi

Laporan PH/SK

FPPH/SK 1.2.

Menginp utkan FPPH/SK

FPPH/SK

1.3. Membuat

Laporan FPPH/SK FPPH/SK


(16)

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem informasi yang baru ini ialah pengoptimalan proses yang dilakukan dengan memanfaatkan sistem terkomputerisasi yang mampu menghasilkan data yang akurat dan

update serta kemudahan dalam memperoleh dan mengolah data. Pada sistem lama, setiap user pemohon diharuskan mengisikan beberapa data dari komputer yang hendak diperbaiki, seperti nomor aset, alamat IP, lokasi, pengguna dan lain – lain, cukup banyak dan memakan waktu. Di sistem yang baru hal tersebut tidak diperlukan lagi, dengan hanya memasukan “Nomor Aset”, data dapat langsung ditampilkan secara lengkap dan rinci, karena sistem telah memiliki

database keseluruhan informasi komputer yang ada. Sehingga nantinya user pemohon hanya tinggal mengisikan nomor aset dan uraian kerusakan yang akan diperbaiki saja pada form FPPH/SK.

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Prosedur pengajuan perbaikan dan perawatan hardwaredan software

yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. User datang membawa unit yang akan diperbaiki untuk kemudian mengisi form “Permintaan Perbaikan Hardware

dan SoftwareKomputer” sebanyak dua rangkap.

2. User mengisikan identitas komputer berupa sebuah “Asset Number”, dan uraian kerusakan.

3. Form yang telah diisi kemudian diperiksa oleh petugas dan diinputkan kedalam sistem beserta uraian kerusakan serta mencantumkan tanggal penyelesaian. Di dalam sistem petugas dapat melihat riwayat kerusakan dan perbaikan – perbaikan terhadap unit yang bersangkutan.


(17)

4. Petugas kemudian mencantumkan tanggal penyelesaian pada form kemudian memberikan sebanyak satu buah kepada user pemohon.

5. Sebuah form lagi lalu disertakan pada unit yang hendak diperbaiki.

6. Unit yang akan diperbaiki beserta lampiran FPPH/SK (Form Permohonan Perbaikan Hardware/Software Komputer diletakkan pada meja antrian.

7. Pada unit yang telah di perbaiki serta telah dilakukan pengetesan dan siap untuk dioperasikan kembali, petugas akan memberi tanda khusus pada form.

8. Form kemudian diarsipkan.

9. User kemudian datang dan menunjukkan form untuk mengambil unit yang telah diperbaiki dan petugas memberi tanda khusus pada form, form beserta unit kemudian dikembalikan kepada user.

10. Sekretaris membuat dan mencetak laporan untuk kemudian diserahkan pada manajer.

4.2.2.1. Flow Map

Flowmap sistem permintaan perbaikan dan perawatan hardware dan software komputer yang diusulkan adalah sebagai berikut :


(18)

Laporan Laporan 1 FPPH/SK Telah Diparaf FPPH/SK Telah Diparaf FPPH/SK Telah Diparaf 2 Isi FPPH/S K FPPH/SK Periksa FPPH/S K Memproses, mengolah dan mencetak laporan DB Input data FPPH/SK FPPH/SK FPPH/SK Telah Diisi FPPH/SK Telah Diisi FPPH/SK Telah Diisi,Diperiksa dan Diinputkan FPPH/SK Telah Diisi,Diperiksa dan Diinputkan Telah Diisi? Y T Paraf FPPH/S K 1 2


(19)

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer 1 = Arsip FPPH/SK, 2 = Arsip Laporan PPH/SK

Gambar 4.4. FLOWMAP SISTEM INFORMASI PERBAIKAN dan PERAWATAN HARDWARE dan SOFTWARE KOMPUTER yang

DIUSULKAN

4.2.2.2. Diagram Konteks

Penggambaran diagram konteks yang diusulkan adalah sebagai berikut :

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer PPH/SK = Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer PH/SK = Perbaikan Hardware /Software Komputer

Gambar 4.5. DIAGRAM KONTEKS SISTEM INFORMASI PENGAJUAN PERBAIKAN HARDWARE dan SOFWARE

KOMPUTER YANG DIUSULKAN

User PPH/SKSistem

Manajer Departemen Komputer Sistem

Aplikasi

Laporan PH/SK FPPH/SK

1


(20)

4.2.2.3. Data Flow Diagram

Di dalam Data Flow Diagram dijelaskan dari diagram konteks ke dalam bentuk yang lebih detail yang dipecahkan menjadi beberapa proses – proses. Dibawah ini merupakan gambar Data Flow Diagram yang diusulkan :

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer PPH/SK = Permintaan Perbaikan Hardware /Software Komputer

Gambar 4.6. DATA FLOW DIAGRAM SISTEM INFORMASI PERMINTAAN PERBAIKAN HARDWARE dan SOFTWARE

KOMPUTER YANG DIUSULKAN

4.2.2.4. Kamus Data

Kamus data merupakan lokasi pendefinisian aliran data, proses dan file dalam sistem informasi. Kamus data terdiri dari sebagai berikut :

User FPPH/SK 1.1. Meneliti FPPH/SK Manajer Departemen Komputer Sistem Aplikasi Laporan PH/SK 1.2. Menginp-utkan FPPH/SK FPPH/SK 1.3. Paraf FPPH/SK FPPH/SK 1.4. Mencetak, membuat Laporan FPPH/SK FPPH/SK Paraf Data PPH/SK


(21)

A. Data Anggota

Nama : Data Komputer

Nama File : data_komputer.db

Jalur Data : Dari User Hingga Manajer Penjelasan :

Struktur Data :

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

nama_komputer Text 20

-ip_address Text 12

-no_aset Text 10

-lokasi Text 20

-nama_user Text 20

-nik Text 7

-kode_org Text 10

-telp Text 15

-B. Data Permintaan Perbaikan Hardware/Software Komputer (PPH/SK)

Nama : Data PPH/SK

Nama File : data_pphsk.db

Jalur Data : Dari User Hingga Manajer Penjelasan :

Struktur Data :

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

nomor_aset Text 10

-u_kerusakan Text 50 Uraian

kerusakan

tgl_masuk Date -


(22)

-teknisi Text 15

-4.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem Yang Di Usulkan

Di sistem yang baru proses manajerial data perbaikan dan perawatan

hardware dan software menjadi lebih mudah, dimana proses menjadi lebih

efektif dan efisien. Aliran – aliran data juga menjadi lebih tepat sesuai

dengan kebutuhan. Report yang dihasilkan juga menjadi lebih baik, lebih


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

PT. Dirgantara Indonesia merupakan sebuah perusahaan industri pesawat terbang yang memproduksi baik part maupun utuh. Dalam Implementasinya, kegiatan sehari – hari yang dilakukan dalam kegiatan produksi hampir secara keseluruhan menggunakan komputer. Yang terjadi saat ini ialah dimana belum tersedianya sebuah sistem dan aplikasi yang khusus untuk memanajerial data – data perawatan dan perbaikan baik itu hardware ataupun software komputer.

Di sistem yang lama, aliran data dan informasi yang masih manual menyulitkan dalam pengolahan, sehingga proses yang terjadi tidak cukup efektif dan efisien.

Jika pada sistem yang lama seorang user hendak mendapatkan data atau informasi tertentu cukup sulit untuk mencarinya, karena data – data yang disimpan masih berupa arsip – arsip yang sangat menyulitkan, karena jumlahnya yang sangat banyak.

Di sistem yang baru efektifitas dan efisiensi menjadi lebih baik, karena sistem telah meng-coverseluruh aktifitas. Dengan kata lain kinerja yang dihasilkan juga akan meningkat.

5.2. Saran

Di dalam sebuah aktifitas perusahaan yang baik dimana setiap kegiatan dan pos aktifitas dapat terkendali dan terawasi secara menyeluruh. Dalam hal ini data – data komputer yang berjumlah ratusan baik berupa riwayat perbaikan dan perawatannya sudah semestinya memiliki sebuah sistem atau aplikasi khusus yang mampu yang untuk memanajerial keseluruhan data tersebut. Dengan dibangunnya sebuah rancangan sistem yang khusus menangani hal


(24)

ini perusahaan menjadi memiliki sebuah nilai lebih dalam hal memanajerial, karena cara – cara manual lama yang lebih memakan waktu dan menyulitkan dapat tertutupi dengan adanya sistem yang baru ini.


(25)

PT. DIRGANTARA INDONESIA

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Ginanjar Adi Pratama NIM 10507112 Dewi Ernawati NIM 10507130 Reza Andrian Suherman NIM 10507125

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(1)

4.2.2.3. Data Flow Diagram

Di dalam Data Flow Diagram dijelaskan dari diagram konteks ke dalam bentuk yang lebih detail yang dipecahkan menjadi beberapa proses – proses. Dibawah ini merupakan gambar Data Flow Diagram yang diusulkan :

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer PPH/SK = Permintaan Perbaikan Hardware /Software Komputer

Gambar 4.6. DATA FLOW DIAGRAM SISTEM INFORMASI PERMINTAAN PERBAIKAN HARDWARE dan SOFTWARE

KOMPUTER YANG DIUSULKAN

4.2.2.4. Kamus Data

Kamus data merupakan lokasi pendefinisian aliran data, proses dan file dalam sistem informasi. Kamus data terdiri dari sebagai berikut :

User FPPH/SK 1.1. Meneliti FPPH/SK Manajer Departemen Komputer Sistem Aplikasi Laporan PH/SK 1.2. Menginp-utkan FPPH/SK FPPH/SK 1.3. Paraf FPPH/SK FPPH/SK 1.4. Mencetak, membuat Laporan FPPH/SK FPPH/SK Paraf Data PPH/SK


(2)

A. Data Anggota

Nama : Data Komputer

Nama File : data_komputer.db

Jalur Data : Dari User Hingga Manajer

Penjelasan :

Struktur Data :

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

nama_komputer Text 20

-ip_address Text 12

-no_aset Text 10

-lokasi Text 20

-nama_user Text 20

-nik Text 7

-kode_org Text 10

-telp Text 15

-B. Data Permintaan Perbaikan Hardware/Software Komputer (PPH/SK)

Nama : Data PPH/SK

Nama File : data_pphsk.db

Jalur Data : Dari User Hingga Manajer

Penjelasan :

Struktur Data :

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

nomor_aset Text 10

-u_kerusakan Text 50 Uraian

kerusakan

tgl_masuk Date -


(3)

-teknisi Text 15

-4.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem Yang Di Usulkan

Di sistem yang baru proses manajerial data perbaikan dan perawatan hardware dan software menjadi lebih mudah, dimana proses menjadi lebih efektif dan efisien. Aliran – aliran data juga menjadi lebih tepat sesuai dengan kebutuhan. Report yang dihasilkan juga menjadi lebih baik, lebih mudah dan cepat dihasilkan ketika dibutuhkan.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

PT. Dirgantara Indonesia merupakan sebuah perusahaan industri pesawat terbang yang memproduksi baik part maupun utuh. Dalam Implementasinya, kegiatan sehari – hari yang dilakukan dalam kegiatan produksi hampir secara keseluruhan menggunakan komputer. Yang terjadi saat ini ialah dimana belum tersedianya sebuah sistem dan aplikasi yang khusus untuk memanajerial data – data perawatan dan perbaikan baik itu hardware ataupun software komputer.

Di sistem yang lama, aliran data dan informasi yang masih manual menyulitkan dalam pengolahan, sehingga proses yang terjadi tidak cukup efektif dan efisien.

Jika pada sistem yang lama seorang user hendak mendapatkan data atau informasi tertentu cukup sulit untuk mencarinya, karena data – data yang disimpan masih berupa arsip – arsip yang sangat menyulitkan, karena jumlahnya yang sangat banyak.

Di sistem yang baru efektifitas dan efisiensi menjadi lebih baik, karena sistem telah meng-coverseluruh aktifitas. Dengan kata lain kinerja yang dihasilkan juga akan meningkat.

5.2. Saran

Di dalam sebuah aktifitas perusahaan yang baik dimana setiap kegiatan dan pos aktifitas dapat terkendali dan terawasi secara menyeluruh. Dalam hal ini data – data komputer yang berjumlah ratusan baik berupa riwayat perbaikan dan perawatannya sudah semestinya memiliki sebuah sistem atau aplikasi khusus yang mampu yang untuk memanajerial keseluruhan data tersebut. Dengan dibangunnya sebuah rancangan sistem yang khusus menangani hal


(5)

ini perusahaan menjadi memiliki sebuah nilai lebih dalam hal memanajerial, karena cara – cara manual lama yang lebih memakan waktu dan menyulitkan dapat tertutupi dengan adanya sistem yang baru ini.


(6)

PT. DIRGANTARA INDONESIA

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Ginanjar Adi Pratama NIM 10507112 Dewi Ernawati NIM 10507130 Reza Andrian Suherman NIM 10507125

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG