5
Universitas Kristen Maranatha
Ratio, sedangkan pertumbuhan perusahaan diukur berdasarkan rasio pertumbuhan penjualan. Persamaan dari penelitian yang akan dilakukan penulis adalah subjek
penelitian, sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah jangka waktu yang diambil penulis, yaitu 2012-2014. Perbedaan lainnya adalah penulis tidak
menggunakan variabel ukuran perusahaan, karena ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Oleh karena itu, judul penelitian
yang diambil penulis adalah “PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP ASUMSI GOING
CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA BEI PERIODE 2012-
2014”
1.2. Rumusah Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah terkait dengan penelitian ini: 1.
Apakah profitabilitas mempengaruhi asumsi going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014?
2. Apakah likuiditas mempengaruhi asumsi going concern pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014? 3.
Apakah pertumbuhan perusahaan mempengaruhi asumsi going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014?
6
Universitas Kristen Maranatha
1.3. Tujuan Penelitian
Berikut ini adalah tujuan penelitian terkait dengan penelitian ini : 1.
Mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap asumsi going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.
2. Mengetahui pengaruh likuiditas terhadap asumsi going concern pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 3.
Mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap asumsi going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-
2014.
1.4. Manfaat Penelitian
Berikut ini adalah manfaat penelitian ini bagi beberapa pihak: 1.
Bagi investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menjadi bahan
pertimbangan bagi para investor dalam memilih investasi yang sesuai dengan harapan para investor.
2. Bagi auditor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan bagi para auditor dalam melaksanakan proses audit dan
pemberian opini bagi perusahaan yang sedang diaudit.
7
Universitas Kristen Maranatha
3. Bagi para peneliti lainnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi para peneliti lainnya dalam meneliti faktor-faktor yang berhubungan
dengan asumsi going concern.
96
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap asumsi going
concern pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2014. Penelitian ini menggunakan 30 sampel dan analisis pada
penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik dan menggunakan SPSS 20.0 sebagai media pengolahannya.
Dalam penelitian ini, peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat profitabilitas ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap
asumsi going concern pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2012-2014. Hal ini
dapat dilhat dari nilai signifikan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,247. Maka dalam hal ini H
diterima karena 0,247 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa H
1
ditolak dan hal ini berarti tidak terdapat pengaruh signifikan antara tingkat
profitabilitas terhadap asumsi going concern . 2. Tingkat likuiditas QR berpengaruh signifikan terhadap asumsi
going concern pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar
97
Universitas Kristen Maranatha
di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2012-2014. Hal ini dapat dilhat dari nilai signifikan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,019.
Maka dalam hal ini H
1
diterima karena 0,019 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima dan hal ini berarti terdapat pengaruh signifikan antara tingkat likuiditas terhadap asumsi
going concern . 3. Tingkat pertumbuhan perusahaan Sales Growth tidak berpengaruh
signifikan terhadap asumsi going concern pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2012-
2014. Hal ini dapat dilhat dari nilai signifikan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,610. Maka dalam hal ini H
diterima karena 0,610 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa H
1
ditolak dan hal ini berarti tidak terdapat pengaruh signifikan antara tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap asumsi going concern.
5.2. Keterbatasan Penelitian