153
penelitian, baik tentang profil kompetensi intrapersonal, rumusan model konseling hipotetik, maupun gambaran empirik efektivitas model konseling sebaya untuk
meningkatkan kompetensi intrapersonal siswa SMK sebagai produk penelitian.
1. Analisis Profil Kompetensi Intrapersonal Siswa
Analisis profil kompetensi intrapersonal siswa dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
a Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel dengan rumus: Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi
b Menentukan Skor minimal ideal yang diperoleh sampel dengan rumus: Skor minimal ideal = jumlah soal x skor terendah
c Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel dengan rumus: Rentang skor = Skor maksimal ideal – skor minimal ideal
d Mencari interval skor dengan rumus: Interval skor = Rentang skor 3
Dari langkah langkah di atas, kemudian didapatkan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3-7 Kriteria Profil Kompetensi Intrapersonal
Kriteria Rentang
Tinggi X Min Ideal + 2.Interval
Sedang Min Ideal + Interval X ≤ Min Ideal + 2.Interval
Rendah X ≤ Min Ideal +Interval
Sudjana 1996:47
154
2. Analisis Efektivitas Model Konseling Sebaya untuk Meningkatkan Kompetensi Intrapersonal Siswa SMK
Efektivitas Model Konseling sebaya untuk meningkatkan kompetensi intrapersonal siswa SMK dilakukan dengan menganalisis kompetensi intrapersonal
siswa SMK antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan setelah mengikuti konseling sebaya dalam pengujian lapangan model dengan
menggunakan uji t independent. Data yang digunakan untuk uji t independent adalah data normalized gain
dengan rumus sebagai berikut Coletta, V.P., Phillips, J.A., Steinert, J.J., 2007. postest-pretest
g = skor maksimal - pretest
Selanjutnya, uji t independent dilakukan dengan tahapan sebagai berikut. a.
Hipotesis H
: µ
eksperimen
= µ
kontrol
Tidak ada perbedaan rata-rata gain antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
H
1
: µ
eksperimen
µ
kontrol
Ada perbedaan rata-rata gain antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
155
b. Dasar Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas yang
diperoleh dengan ≥=0,05. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai t hitung adalah terima H
jika – t
1- ½
α
t hitung t
1- ½
α
, dimana t
1- ½
α
didapat dari daftar tabel t dengan dk = n
1
+ n
2
– 1 dan peluang 1- ½
α
. Untuk harga-harga t lainnya H ditolak.
Sedangkan dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas nilai p adalah jika nilai p 0,05, maka H
ditolak dan jika nilai p 0,05, maka H diterima
c. Mencari nilai t hitung dengan rumus
1 2
Hitung 2
2 1
2 1
2
Y Y
t n
n S
S −
= +
Dimana :
1
Y = rata rata data control
2
Y = rata rata data eksperimen n
1
= banyak sampel kelas kontrol n
2
= banyak sampel kelas eksperimen s
1 2
= varians kelompok kontrol s
2 2
= varians kelompok eksperimen Furqon, 1997:167
156
Pengujian efektivitas model menggunakan disain kuasi eksperimen yang digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3-8 Disain Uji Model Konseling Sebaya Untuk Meningkatkan Kompetensi
Intrapersonal Siswa SMK pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok
Pra tes Perlakuan
Pasca tes
Eksperimen
O X
O
Kontrol
O
-
O
Dari pengolahan dan analisis data, dihasilkan Model Konseling Sebaya untuk Meningkatkan Kompetensi Intrapersonal Siswa SMK yang memiliki kelayakan
untuk diterapkan pada Siswa SMK N 1 Bandung.
277
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Berbagai permasalahan yang diungkapkan siswa menunjukkan indikasi
perlunya upaya bantuan untuk meningkatkan kompetensi intrapersonal siswa. Secara kuantitatif masalah yang diungkapkan siswa kelas XI SMKN 1
Bandung adalah: a sebagian besar mengalami masalah pribadi berupa rendahnya rasa percaya diri yang ditandai dengan kurangnya keberanian
dalam mengungkapkan pendapat dan malu berbicara di depan umum, merasa rendah diri karena fisikpenampilan, lebih dari setengahnya jumlah siswa
merasa memiliki teman yang akhlaknya buruk, dan sebagian kecil siswa: merasakan dirinya tidak berguna, merasa putus asa, ingin bunuh diri karena
menghadapi masalah, dan ada siswa yang mengungkapkan bahwa ia banyak melamun karena terlanjur berhubungan terlalu jauh dengan pacar, serta kurang
dari setengah jumlah siswa menyatakan malas beribadah; b sebagian besar mengalami masalah akademik yaitu: kurang dapat mengatur waktu dalam
belajar, merasa kurang senang pada cara mengajar guru, kurang senang pada mata pelajaran tertentu, malas membaca buku-buku yang diwajibkan; c
sebagian besar mengalami masalah karir yaitu: merasa cemas untuk mendapatkan pekerjaan, belum memiliki wawasan tentang prospek lapangan
kerja, belum memiliki pilihan yang pasti tentang pekerjaan, dan kurang memahami keterampilan yang harus dikuasai untuk memasuki dunia kerja.