wawancara dari waktu ke waktu dengan panduan fasilitatoran dengan pedoman standar kompetensi.
d. Evaluasi pada level hasil
Evaluasi hasil adalah efek pada bisnis atau lingkungan dari peserta pelatihan. Alat pengungkap data untuk memperoleh data mengenai hasil, dikembangkan
instrumen dalam bentuk angket dari pengguna jasa, baby sitter dan lembaga penyalur tenaga baby sitter.
Artinya untuk melihat keefektifan pelatihan maka digunakan berbagai cara, baik melalui pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif. Untuk
pendekatan kuantitatif, digunakan analisis kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis antara variabel X persepsi mengenai model pelatihan dan
variable Y profesionalisme baby sitter. Sedangkan secara pendekatan kualitatif, digunakan analisis dalam pendekatan kualitatif, yaitu member check dan
triangulasi dari berbagai data yang ada.
D. Penyusunan dan Uji Coba Alat Pengumpul Data
1. Alat pengungkap data yang diujicobakan dan yang tidak diujicobakan
Berbagai jenis alat pengungkap data yang dikembangkan pada dasarnya tidak seluruhnya melalui uji coba instrumen dan reliabilitas. Untuk instrumen
berupa wawancara, observasi dan studi dokumen, uji validitas dilakukan pada validitas teoritis dan empiris. Alat pengumpul data yang berbentuk angket dengan
tanggapan berskala, uji validitas dan reliabilitasnya dilakukan secara empirik dengan uji statistik.
2. Tempat dan Waktu
Uji coba alat pengumpul data dilakukan sebelum uji coba yang sebenarnya dan dilakukan pada baby sitter yang ada pada beberapa lembaga di kota bandung,
yang memiliki karakteristik sama. Karakteristik yang sama untuk uji coba alat ini diterapkan pada subjek dari lembaga yang sama, namun bukan merupakan subjek
untuk uji coba sesungguhnya.
3. Penyelenggaraan Ujicoba alat pengumpul data
Penyelenggaraan uji coba alat dilakukan dengan secara individual kepada baby sitter yang bukan subjek eksperimen melalui perantaraan lembaga yang ada
dan ijin dari keluarga pengguna jasa. Penyelenggaraan uji coba alat dilakukan untuk menguji tingkat keterbacaan, relevansi dan validitas serta reliabilitasnya,
untuk menghasilkan data yang akurat.
4. Hasil Ujicoba Alat pengumpul data validitas dan reliabilitas
Data yang bersifat masukan kualitatif maka pengolahannya dilakukan dengan cara merekam dan mendeskripsikan secara sistematis. Data yang bersifat
kuantitatif, pengolahannya dilakukan melalui prosedur standar dengan pengolahan data kuantitatif dengan melakukan editing, coding, scoring, dan tabulating
Kamil, 2002. Ujicoba alat pengumpul data dilakukan untuk melihat tingkat “keterbacaan”
dan ketersediaan data di lapangan dan validitas serta reliabilitasnya. Jika dari ujicoba itu ditemukan rumusan pertanyaanpernyataan yang tidak jelas, maka
rumusan pertanyaan serta pernyataan diperbaiki sesuai dengan yang seharusnya ada pada alat tersebut, sesuai tingkat pengetahuan dan pemahaman responden. Uji
validitas instrumen, pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui ketepatan data yang diperoleh dengan menggunakan alat pengungkap data yang dimaksud. Uji
reliabilitas instrumen adalah dilakukan untuk mengetahui keajegan instrumen Anastasi dan Urbina dalam Kamil, 2002
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk instrumen yang berbentuk skala, maka dilakukan pengujian melalui tes statistika dengan bantuan program
SPSS for windows. Uji validitasnya menggunakan teknik korelasi item-total dengan rumus korelasi spearman, sedangkan uji reliabilitas menggunakan teknik
Alpha Cronbach. Uji validitas variabel X persepsi mengenai model pelatihan dilakukan
dengan teknik korelasi item total dengan menggunakan rumus Spearmen Brown dengan patokan bahwa jika r hitungr tabel maka item dinyatakan valid. Jumlah
responden uji coba instrumen adalah sebanyak 10 orang sehingga r tabelnya adalah sebesar 0.602. Berdasarkan hasil pengujian statistik, maka diperoleh nilai r
hitung pada item 1 adalah sebesar 0.775. Nilai tersebut adalah lebih besar dari r tabel sehingga item 1 dinyatakan valid. Pada item 2, nilai r hitung adalah 0.78
lebih besar dari r tabel, maka pada item 2 dinyatakan valid. Untuk item 3 sampai dengan item 20, nilai r hitung adalah lebih besar dari pada r tabel, sehingga pada
item 3 sampai dengan 10 didapatkan bahwa item-item tersebut adalah valid. Berikut disajikan nilai r seluruh item dalam instumen variabel X sebagai berikut:
Tabel 3.10 Validitas Item Variabel X
Persepsi mengenai Model Pelatihan In-Service Berbasis Kompetensi
No r
Hitung t
Hitung t Titung t
Tabel 1,86 No
r Hitung
t Hitung
t Titung t Tabel 1,86
1. 0,71