Kolektor C
Basis B
Emitor E
II.4. PHOTOTRANSISTOR
Phototransistor adalah suatu alat semi konduktor cahaya yang lebih peka dari
foto dioda P-N. Phototransistor yang sering dijumpai adalah transistor bipolar jenis NPN dengan sambungan kolektor-basis PN yang peka cahaya. Apa bila sambungan tersebut
dikenai cahaya melalui lensa yang membuka pada bungkus transistor, maka timbul aliran arus control yang menghidupkan transistror ON. Aksi ini sama dengan yang terjadi pada
arus basis-emitor dari transistor PNP biasa. Phototransistor
dapat sebagai alat dengan dua kaki atau tiga kaki. Kaki basis dapat dibawa keluar sehingga alat dapat digunakan sebagai transistor bipolar konvesional,
dengan atau tanpa tambahan keistimewaan kepekaan cahaya. Apabila cahaya mengenai sambungan PN kolektor-basis, arus basisyang dihasilkan berbanding langsung dengan
intensitas cahaya, aksi tersebut menghasilkan arus kolektor yang dikuatkan. Kecuali untuk arus basis dibangkitkan, phototransistor bertindak seperti transistor bipolar
konvensional.
Gambar 2.7 a Simbol Phototransistor b Wujud Phototransistor
Universitas Sumatera Utara
2.5. MOTOR STEPPER
Motor langkah stepper banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, dipergunakan apabila dikehendaki jumlah putaran yang tepat atau diperlukan sebagaian
dari putaran motor. Suatu contoh dapat dijumpai pada disk drive, untuk proses pembacaan danatau penulisan data kedari cakram disk, head baca-tulis ditempatkan pada tempat
yang tepat diatas jalur atau track pada cakram, untuk head tersebut dihubungkan dengan sebuah motor langkah.
Gambar 2.9 Wujud Motor Langkah stepper
Aplikasi penggunaan motor langkah dapat juga dijumpai dalam bidang industri atau untuk jenis motor langkah kecil dapat digunakan dalam perancangan suatu alat
mekatronik atau robot. Motor langkah berukuran besar digunakan, misalnya, dalam proses pengeboran logam yang menghendaki ketepatan posisi pengeboran, dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara
U
S A
B B
D A
C
dilakukan oleh sebuah robot yang memerlukan ketepatan posisi dalam gerakan lengannya dan lain-lain.
Pada gambar 2.10 dibawah ditunjukan dasar susunan sebuah motor langkah stepper.
Gambar 2.10 Diagram Motor Langkah stepper
Magnet permanen U-S berputar kearah medan magnet yang aktif. Apabila kumparan stator dialiri arus sedemikian rupa, maka akan timbul medan magnet dan rotor
akan berputar mengikuti medan magnet tersebut. Setiap pengalihan arus ke kumparan berikutnya menyebabkan medan magnet berputar menurut suatu sudut tertentu, biasanya
informasi besar sudut putar tertulis pada badan motor langkah yang bersangkutan. Jumlah keseluruhan pengalihan menentukan sudut perputaran motor. Jika pengalihan arus
ditentukan, maka motor akan berhenti pada posisi terakhir. Jika kecepatan pengalihan tidak terlalu tinggi, maka slip akan dapat dihindari. Sehingga tidak dipergunakan umpan
balik feedback pada pengendalian motor langkah.
Universitas Sumatera Utara
B A
C D
Motor langkah yang akan digunakan memiliki 4 fasa pole atau kutub, pengiriman pulsa dari mikrokontroller ke rangkaian motor langkah dilakukan secara
bergantian, masing-masing 4 data sesuai dengan jumlah fasanya, sebagian ditunjukan pada gambar 2.11, dibawah ini :
Gambar 2.11 Pemberian data pulsa pada motor stepper
Pada saat yang sama, untuk tiap motor langkah, tidak boleh ada dua masukan atau lebih yang mengandung pulsa sama dengan 1 high, atau dengan kata lain, pada
suatu saat hanya sebuah masukan yang bernilai 1 sedangkan yang lain bernilai 0.
Universitas Sumatera Utara
2.6. BUZZER