LED INFRA MERAH Instruksi INC Increament

Gambar 2.5 ISP-flash Programmer 3.0a Cara menggunakannya adalah dengan meng-klik Open File untuk mengambil file heksadesimal dari hasil kompilasi 8051IDE, kemudian klik Write untuk mengisikan hasil kompilasi tersebut ke mikrokontroller.

II.3. LED INFRA MERAH

Sinar infra merah adalah termasuk cahaya monokromatis yang tidak tampak oleh mata manusia. Spektrum frekuensi cahaya secara umum dibagi menjadi tiga bagian yaitu Wilson Hawkes, 1989:2 : 1. Infra merah, mempunyai panjang gelombang 0,85 mm – 0,78 µm. 2. Cahaya tampak, mempunyai panjang gelombang 0,7 µm – 0,4 µm. 3. Ultra Violet, mempunyai panjang gelombang 0,4 µm – 0,03 µm. Gelombang elektromagnetik merupakan penyusundari cahaya yang berada dalam spektrum elektromagnetik yang mempunyai jangkauan yang sangat lebar. Pada jarak yang sama, seluruh spektrum elektromagnetik tersebut mempunyai kecepatan yang sama tetapi frekuensinya berbeda sesuai dengan panjang gelombangnya Sears and Zemansky, 1994:704. Dalam hal ini berlaku : e = λ.f .......................................... 2.1 keterangan : e = kecepatan cahaya ms Universitas Sumatera Utara λ = panjang gelombang m f = frekuensi Hz Suatu spektrum frekuensi cahaya disebut infra merah jika panjang gelombangnya 0,78 µm – 0,85 µm. Sedangkan spektrum frekuensi infra merah yang sering dignakan adalah 3,84.10 14 Hz – 3,75.10 14 Hz Skoog and Leary, 1992:253. a b Gambar 2.6 a Simbol LED Light Emitting Dioda Infra Merah b Wujud LED Light Emitting Dioda Infra Merah LED infro merah merupakan jenis semi konduktor p-n junction yang berkerja pada kondisi forward bias, yang dapat memancarkan radiasi dalam daerah ultra violet, sinar tampak, dan infra merah. Radiasi cahaya yang dihasilkan LED infra merah ini sebanding dengan arus forward bias yang diberikan pada LED tersebut. LED infra merah merupkan LED yang jika diberi bias maju akan mengeluarkan gelombang infra merah yang tidak dapat dilihat oleh mata. LED infra merah dibuat dari bahan Galium arsenida GaAs. Dilihat dari jangkauan frekuensi yang begitu lebar, infra merah sangat fleksibel dalam penggunaanya. Universitas Sumatera Utara LED ini akan menyerap arus yang lebih besar dari pada LED biasa, semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar daya pancarnya. Cahaya infra merah tidak mudah terkontaminasi atau teresonansi dengan cahaya lain sehingga dapat digunakan baik siang ataupun malam. Karakteristik LED infra merah adalah pada saat tegangan forward bias yang diberikan masih dibawah tegangan ambang 0,7 V, maka arus belum dapat mengalir, tetapi setelah tegangan forward yang diberikan pada LED melebihi tegngan ambang 0,7 V maka pertambahan arus akan meningkat dengan cepat dan tegangan mendekati keadaan konstan. Harga arus yang melewaati LED sebanding dengan intensitas cahaya yang dipancarkan, jika arus semakin besar maka intensitas cahaya akan naik, ini berarti arus yang dihasilkan oleh LED infra merah dipengaruhi oleh tegangan dan tahanan. Semakin besar tegangan maka arus yang dihasilkan akan semakin besar dan sebaliknya semakin besar tahanan yang diberikan maka arus yang dihasilkan akan semakin kecil. Arus forward bias yang mengalir pada p-n junction menyebabkan hole terinjeksi kedalam bahan tipe P, yang biasanya dikenal dengan penginjeksian minority carrier. Pada kondisi tersebut bergabung, maka energinya akan sama dengan energi gabungan band, dari bahan semi konduktor yang dilepaskan, sebagian diubah dalam bentuk cahaya, sedangkan sisanya dilepas dalam bentuk panas. Jika arus listrik mengalir melalui junction arsenida dari LED infra merah, elektron secara terus menerus bertambah hingga melepaskan energi cahaya dan panas. Universitas Sumatera Utara Kolektor C Basis B Emitor E

II.4. PHOTOTRANSISTOR