BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber sumber yang diperlukan bagi proses pembangunan itu terbatas adanya Khosla, 1993, pernyataan tersebut memberikan gambaran bahwa
penyelenggaraan pembangunan
tidak bisa dilepaskan
dari fungsi
perencanaan, khususnya dalam rangka pengalokasian dan pendistribusian sumber sumber pembangunan yang dirasakan semakin terbatas adanya.
Lebih lanjut, tuntutan kearah perbaikan yang semakin meningkat dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di masa
depan, juga memerlukan proses perencanaan dan evaluasi lingkungan strategis sehingga mampu memprediksikan dan memproyeksikan berbagai
peluang dan tantangan bagi tercapainya tujuan dan sasaran sasaran pembangunan.
Dengan ada perencanaan secara matang pada hal hal yang akan dikerjakan pada masa datang, diharapkan pembangunan menjadi terarah, sumberdaya
akan terkelola dangan baik, sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, biaya dan sumber daya yang berlebihan. Dalam proses perencanaan dirumuskan
apa tujuan yang akan dicapai, kegiatan ataupun tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa yang akan melaksanakan
kegiatan tersebut, bagaimana mengerjakannya, sumber sumber apa yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.
Berdasarkan hal diatas, maka perlu dibuat dokumen perencanaan yang salah satunya adalah rencana strategis renstra.
Renstra berfungsi sebagai dokumen perencanaan taktis strategis yang penyusunannya disesuaikan
dengan kebutuhan daerah serta mengacu pada pola dasar dan propeda, serta dibuat untuk jangka waktu lima tahunan. Perencanaan ini orientasinya ke
masa depan dengan memperkirakan dan memprediksikan berdasarkan pertimbangan pertimbangan rasional, logis, dan dapat dilaksanakan.
1
Dengan demikian, ada beberapa point penting yang berkaitan dengan renstra Riyadi, 2004, yaitu :
1 2
3 4
Merupakan proses sistematik dan berkelanjutan; Merupakan pembuatan keputusan yang beresiko;
Didasarkan pada pengetahuan antisipatif dan aktivitas yang diorganisir;
Ada pengukuran hasil dan umpan balik, sehingga pada akhirnya akan dapat dijadikan sebagai upaya untuk melihat sampai sejauh mana
tingkat kinerja yang dicapi dinas.
Perencanaan strategik ini berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 sampai 5 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang,
dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan yang realistis
dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. Sejalan dengan hal tersebut diatas, dengan ini, Dinas Pekerjaan Umum
menyusun program kerja yang harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan setiap 5 tahun yang dirumuskan bersama, dengan
menampung aspirasi masyarakat dan penyaringan skala prioritas untuk pencapaian sasaran, dengan memperhatikan saran serta pertimbangan pihak-
pihak dan instansi terkait. Didalam renstra ini tergambarkan mengenai
sesuatu yang ingin dicapai, yang ditentukan berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi internal dan eksternal, serta upaya upaya yang harus
dilakukan untuk mencapainya sebagai suatu strategi yang harus dilaksakan secara konsisten.
2
B. Maksud dan Tujuan