Analisis ekonomi komoditas sutera alam di Kabupaten Garut dan Soppeng : Suatu studi perbandingan

DE KABUPATEN GARUT DAM SOPPEIUIG :
SUATU STUD1 PERBANDlNGAN

PALMIRA PERMATA BAGHTlAR
.
@
23.1092
i

JURUSAN lLMU

- ILMU

SOSlAL EKONOMl PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN B O G O R
$99 1

PALMIRA PERMATA BACHTIAR. Analisis Ekonomis Komoditas
Sutera Alam di Kabupaten Garut dan Soppeng: Suatu


Studi

Perbandingan (Di bawah bimbingan MANGARA TAMBUNAN).
Sutera alam memiliki struktur permintaan dan
waran

yang

unik.

Di satu sisi permintaamya

tinggi disebabkan karena pasarnya

yang

penacukup

luas, adanya


pengaruh adat dan budaya dan daya diversifikasinya yang
tinggi.
desain

Selain itu pesatnya perkembangan fashion dan
serta

industri garment juga mendorong

tingginya permintaan.
sangat terbatas.
dan

tidak

negara

semakin


Namun di lain sisi, penawarannya

Sutera merupakan komoditas yang langka
disubstitusi. Di samping
merupakan pengekspor

ini mulai tidak efisien dal

itu negara-

utama komoditas

si suteranya karena
lnya ongkos tenaga

hana

menjadikan

persuteraan


alam

dapat

diupayakan

sebagai

alternatif usahatani atau usaha

sampingan di

daerah-daerah transmigrasi.
Kedudukan
mikro

perekonomian

adalah untuk peningkatan pendapatan


pengrajin.
natif

konservasi lahan kritis dan

erat

dapat

secara

petani

dan

Sedangkan secara makro adalah sebagai alter-

pekerjaan.
juga


sutera alam dalam

Selain

penyediaan

itu pengembangan

persuteraan

kaitannya dengan penghematan

diupayakan

lapangan

devisa

sebagai sumber devisa


di

alam

bahkan

masa-masa

mendatang.
Tingginya impor bahan mentah sutera Indonesia harus
mendapat

perhatian

serius karena ada

kecenderungan

negara-negara pengekspor, seperti China, Korea


Selatan,

Jepang dan lain-lain untuk menggeser dari ekspornya dari
ekspor bahan mentah menjadi ekspor barang jadi.
ga

tidak

produksi

Sehing-

ada jalan keluar selain usaha meningkatkan
sutera di dalam negeri agar

tidak

tergantung


pada impor. Usaha ini harus dilaksanakan secara terpadu
antara industri hulu yaitu usahatani kokon dan

hilir

yaitu industri benang sutera.
Permasalahan yang

timbul

adalah

sejauh manakah

tingkat efisiensi dan keragaan ekonomis usahatani kokon
dan fndustri benang sutera. Bentuk industri yang bagaimanakah

yang

kiranya dapat


UP BY^

pengembangan

dikembangkan untuk

persuteraan

alam

dalam

sekaligus

peningkatan

kesejahteraan petani

pengrajin.


Faktor-

faktor produksi apa sajakah yang mempengaruhi peningkatan

produksi kokon?

Permasalahan inilah yang

kemudian

diangkat sebagai tujuan penelitian.

Daerah yang dipilih

sebagai

Kabupaten

lokasi penelitian

adalah

Soppeng

sebagai sentra sutera nasional dan Kabupaten Garut

yang

baru mulai lagi mengembangkan sutera.
Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

keragaan ekonomis usahatani kokon dan

secara umum

industri benang

sutera di Kabupaten Garut ternyata lebih baik
di

Kabupaten Soppeng.

raan

daripada

Usahatani dan industri persute-

alam di Kabupaten Garut juga menunjukkan

kecende-

rungan intensif dalam penggunaan tenaga kerja. sedangkan
di Soppeng lebih cenderung intensif modal.
Bentuk

industri yang paling ideal dikembangkan

di

kedua lokasi penelitian tersebut adalah bentuk

industri

yang

industri

menerapkan pola keterkaitan yaitu antara

benang sutera dengan industri pertenunan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi

kokon baik di Garut maupun di Soppeng adalah

faktor pupuk, pestisida, tenaga kerja

input

tanaman murbei,

tenaga kerja pemeliharaan ulat, kapur, kaporit, frekuensi pemeliharaan dan luas lahan.

ANALISIS EKONOMIS KOMODITAS SUTEFL4 ALAN
DI KAEUPATEN GARUT DAN SOPPENG:
SUATU STUD1 P

INGAN

Oleh
Palmira Permata Bachtiar

A 23 1092

Laporan Praktek Lapang sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
pada

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Judul

:

ANALISIS EKONOMIS KOMODITAS SUTERA
ALAM

DI KABUPATEN GARUT DAN SOPPENG:

SUATU STUD1 PERBANDINGAN
Nama Mahasiswa

:

PALMIRA PERMATA BACHTIAR

Nomor Pokok

:

A 23 1092

Menyetujui
Dosen Pembimbing

Dr. I r .
NIP 130 345 010

Y,

-.>.

i----

Mengetahui

Tanggal lulus : 6 September 1991

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan
Ujung

pada tanggal 17

1967

Mei

Pandang, Sulawesi Selatan. Merupakan anak

di

kedua

dari ibu Jean Bachtiar dan ayah Bachtiar.
Penulis menamatkan Sekolah Dasar pada tahun 1980 di
SD Hati Kudus Bersubsidi Rajawali Ujung Pandang.

Kemu-

dian menamatkan Sekolah Menengah Pertama pada tahun 1983
di

SMPK Besubsidi Rajawali Ujung Pandang.

1986

Pada

penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas

di

tahun

SMAK

Cendrawasih Disamakan Ujung Pandang.
Penulis diterima
Pertanian

Bogor

pada

sebagai mahasiswa
tahun

1986

Penelusuran Minat dan Kemampuan.
1987

di

Institut

melalui

program

Selanjutnya pada tahun

penulis memilih jurusan Ilmu-Ilmu

Sosial

Ekonomi

Pertanian pada Fakultas Pertanian. Akhirnya pada
1988 penulis memilih minat utama untuk menekuni

studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya.

tahun

program

DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA LAPORAN PRAKTEK
IN1

BENAR-BENAR

PERNAH

DIAJUKAN

HASIL

KARYA SAYA

SEBAGAI LAPORAN

SENDIRI
PRAKTEK

LAPANG

DAN

BELUM

LAPANG

PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN JUGA.
Bogor,

September 1991

UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin menghanturkan terima
kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan materi maupun
ril hingga rampungnya Laporan Praktek Lapang ini.

mo-

Ucapan

terima kasih terutama ditujukan kepada:.
1. Bapak

Aman

Sahuri dan Bapak

Affandi

serta seluruh

keluarga besar Sutera Alam di Garut
2.

Bapak

Bahar

Caca dan Bapak

Marsamad

Mindar

berikut

seluruh keluarga besar Tajuncu di Soppeng
3.

Bapak

Ir. Rozy Asnawi, Bapak Ir. Lutfi dan Bapak

Ir.

Zainul dari Departemen Perindustrian
4.

Bapak Ir. Nur Hidayat dari Departemen Kehutanan

5. Bapak

Bapak
MSc

Ir. Dolok Saribu, MSc, Bapak Ir.

Jumadi, MSc,

Ir. Premono, MSc, Bapak Drs. Donny Abd.

dan Bapak Ir. Adreng Purwoto, MSc

dari

Latif,
Fakultas

Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor
6. Wahyu

Handayani, Guruh Suharto, Samsul Maarif, Ardi

Wirda, Pitono dan Arnold Rompas dari FAMIPA, IPB
7.

Ibu Ir. Rahayuningsih dan Ibu Ir. Endrawati dari Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

8.

Bapak

dr. H. Leman, Bapak

Ir Soemarsigit, Bapak

Ir.

Sulaksono, Bapak Ir. Ismet H. dan Bapak Ir. H. Seldadyo
9. Sondha Siregar, Evi Helastuti, Fathahur Rezekiah, Cenny

Patadungan, Ade Hamzah, Joni Marta

serta rekan-rekan

lain yang senasib, sependeritaan dan seperjuangan.

DE KABUPATEN GARUT DAM SOPPEIUIG :
SUATU STUD1 PERBANDlNGAN

PALMIRA PERMATA BAGHTlAR
.
@
23.1092
i

JURUSAN lLMU

- ILMU

SOSlAL EKONOMl PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN B O G O R
$99 1

PALMIRA PERMATA BACHTIAR. Analisis Ekonomis Komoditas
Sutera Alam di Kabupaten Garut dan Soppeng: Suatu

Studi

Perbandingan (Di bawah bimbingan MANGARA TAMBUNAN).
Sutera alam memiliki struktur permintaan dan
waran

yang

unik.

Di satu sisi permintaamya

tinggi disebabkan karena pasarnya

yang

penacukup

luas, adanya

pengaruh adat dan budaya dan daya diversifikasinya yang
tinggi.
desain

Selain itu pesatnya perkembangan fashion dan
serta

industri garment juga mendorong

tingginya permintaan.
sangat terbatas.
dan

tidak

negara

semakin

Namun di lain sisi, penawarannya

Sutera merupakan komoditas yang langka
disubstitusi. Di samping
merupakan pengekspor

ini mulai tidak efisien dal

itu negara-

utama komoditas

si suteranya karena
lnya ongkos tenaga

hana

menjadikan

persuteraan

alam

dapat

diupayakan

sebagai

alternatif usahatani atau usaha

sampingan di

daerah-daerah transmigrasi.
Kedudukan
mikro

perekonomian

adalah untuk peningkatan pendapatan

pengrajin.
natif

konservasi lahan kritis dan

erat

dapat

secara

petani

dan

Sedangkan secara makro adalah sebagai alter-

pekerjaan.
juga

sutera alam dalam

Selain

penyediaan

itu pengembangan

persuteraan

kaitannya dengan penghematan

diupayakan

lapangan

devisa

sebagai sumber devisa

di

alam

bahkan

masa-masa

mendatang.
Tingginya impor bahan mentah sutera Indonesia harus
mendapat

perhatian

serius karena ada

kecenderungan

negara-negara pengekspor, seperti China, Korea

Selatan,

Jepang dan lain-lain untuk menggeser dari ekspornya dari
ekspor bahan mentah menjadi ekspor barang jadi.
ga

tidak

produksi

Sehing-

ada jalan keluar selain usaha meningkatkan
sutera di dalam negeri agar

tidak

tergantung

pada impor. Usaha ini harus dilaksanakan secara terpadu
antara industri hulu yaitu usahatani kokon dan

hilir

yaitu industri benang sutera.
Permasalahan yang

timbul

adalah

sejauh manakah

tingkat efisiensi dan keragaan ekonomis usahatani kokon
dan fndustri benang sutera. Bentuk industri yang bagaimanakah

yang

kiranya dapat

UP BY^

pengembangan

dikembangkan untuk

persuteraan

alam

dalam

sekaligus

peningkatan

kesejahteraan petani

pengrajin.

Faktor-

faktor produksi apa sajakah yang mempengaruhi peningkatan

produksi kokon?

Permasalahan inilah yang

kemudian

diangkat sebagai tujuan penelitian.

Daerah yang dipilih

sebagai

Kabupaten

lokasi penelitian

adalah

Soppeng

sebagai sentra sutera nasional dan Kabupaten Garut

yang

baru mulai lagi mengembangkan sutera.
Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

keragaan ekonomis usahatani kokon dan

secara umum

industri benang

sutera di Kabupaten Garut ternyata lebih baik
di

Kabupaten Soppeng.

raan

daripada

Usahatani dan industri persute-

alam di Kabupaten Garut juga menunjukkan

kecende-

rungan intensif dalam penggunaan tenaga kerja. sedangkan
di Soppeng lebih cenderung intensif modal.
Bentuk

industri yang paling ideal dikembangkan

di

kedua lokasi penelitian tersebut adalah bentuk

industri

yang

industri

menerapkan pola keterkaitan yaitu antara

benang sutera dengan industri pertenunan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi

kokon baik di Garut maupun di Soppeng adalah

faktor pupuk, pestisida, tenaga kerja

input

tanaman murbei,

tenaga kerja pemeliharaan ulat, kapur, kaporit, frekuensi pemeliharaan dan luas lahan.

ANALISIS EKONOMIS KOMODITAS SUTEFL4 ALAN
DI KAEUPATEN GARUT DAN SOPPENG:
SUATU STUD1 P

INGAN

Oleh
Palmira Permata Bachtiar

A 23 1092

Laporan Praktek Lapang sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
pada

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Judul

:

ANALISIS EKONOMIS KOMODITAS SUTERA
ALAM

DI KABUPATEN GARUT DAN SOPPENG:

SUATU STUD1 PERBANDINGAN
Nama Mahasiswa

:

PALMIRA PERMATA BACHTIAR

Nomor Pokok

:

A 23 1092

Menyetujui
Dosen Pembimbing

Dr. I r .
NIP 130 345 010

Y,

-.>.

i----

Mengetahui

Tanggal lulus : 6 September 1991

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan
Ujung

pada tanggal 17

1967

Mei

Pandang, Sulawesi Selatan. Merupakan anak

di

kedua

dari ibu Jean Bachtiar dan ayah Bachtiar.
Penulis menamatkan Sekolah Dasar pada tahun 1980 di
SD Hati Kudus Bersubsidi Rajawali Ujung Pandang.

Kemu-

dian menamatkan Sekolah Menengah Pertama pada tahun 1983
di

SMPK Besubsidi Rajawali Ujung Pandang.

1986

Pada

penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas

di

tahun

SMAK

Cendrawasih Disamakan Ujung Pandang.
Penulis diterima
Pertanian

Bogor

pada

sebagai mahasiswa
tahun

1986

Penelusuran Minat dan Kemampuan.
1987

di

Institut

melalui

program

Selanjutnya pada tahun

penulis memilih jurusan Ilmu-Ilmu

Sosial

Ekonomi

Pertanian pada Fakultas Pertanian. Akhirnya pada
1988 penulis memilih minat utama untuk menekuni

studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya.

tahun

program

DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA LAPORAN PRAKTEK
IN1

BENAR-BENAR

PERNAH

DIAJUKAN

HASIL

KARYA SAYA

SEBAGAI LAPORAN

SENDIRI
PRAKTEK

LAPANG

DAN

BELUM

LAPANG

PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN JUGA.
Bogor,

September 1991

UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin menghanturkan terima
kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan materi maupun
ril hingga rampungnya Laporan Praktek Lapang ini.

mo-

Ucapan

terima kasih terutama ditujukan kepada:.
1. Bapak

Aman

Sahuri dan Bapak

Affandi

serta seluruh

keluarga besar Sutera Alam di Garut
2.

Bapak

Bahar

Caca dan Bapak

Marsamad

Mindar

berikut

seluruh keluarga besar Tajuncu di Soppeng
3.

Bapak

Ir. Rozy Asnawi, Bapak Ir. Lutfi dan Bapak

Ir.

Zainul dari Departemen Perindustrian
4.

Bapak Ir. Nur Hidayat dari Departemen Kehutanan

5. Bapak

Bapak
MSc

Ir. Dolok Saribu, MSc, Bapak Ir.

Jumadi, MSc,

Ir. Premono, MSc, Bapak Drs. Donny Abd.

dan Bapak Ir. Adreng Purwoto, MSc

dari

Latif,
Fakultas

Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor
6. Wahyu

Handayani, Guruh Suharto, Samsul Maarif, Ardi

Wirda, Pitono dan Arnold Rompas dari FAMIPA, IPB
7.

Ibu Ir. Rahayuningsih dan Ibu Ir. Endrawati dari Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

8.

Bapak

dr. H. Leman, Bapak

Ir Soemarsigit, Bapak

Ir.

Sulaksono, Bapak Ir. Ismet H. dan Bapak Ir. H. Seldadyo
9. Sondha Siregar, Evi Helastuti, Fathahur Rezekiah, Cenny

Patadungan, Ade Hamzah, Joni Marta

serta rekan-rekan

lain yang senasib, sependeritaan dan seperjuangan.