Kajian Kerjasama Inti-Plasma Ayam Ras Petelur Studi Kasus Perusahaan Inti BANPRES Perunggasan Bergulir "Bromo"

KAJlAN KERJASBMA INTI-PLASMA
AYAM RAS PETELUR
S r u d ~Kasus Pcrusahaan I o r ~B A N P R E S Pcrunggasao
B e r g u l ~ r "Bromo"

Oleh

DlAN PURBASARI
A .24.0579

SURUSAAI ILMU-ILMU SOSiAL EKONOMI PERTANlAl
FAKULTAS PERTANIAN
INSTJTUT PERTANIAW BOGOB

199L

RINGKASAN

PURBASARI. Kajian Kerjasama Inti Plasama Ayam

DIAN


Petelur, Studi Kasus

Perusahaan Inti Banpres

Ras

Perunggasan

Bergulir "BromoW (di bawah bimbingan A. M. Saefuddin).
Praktek
Timur

Lapang

mempunyai

pelaksanaan
(2)


di PT. Anputraco Ltd,

tujuan

untuk

Mempelajari

perhitungan

arus

Banpres

kas

realisasi

dari


(3)

Mempelajari

Anputraco

Ltd,

sebagai rekanan

melalui

Mengetahui

analisa

Perunggasan,

Bergulir


kendala-kendala yang

melalui

paket

perkembangan

Banpres

usaha

pelaksanaan

Laporan

Rugi

masih


Jawa

Mempelajari

Bergulir

mekanisme

Bergulir,

Bergulir

f 1)

:

Proyek Bantuan Kredit

Pandaan


Laba,

PT.

Banpres
dan

dihadapi

(4)

dalam

pelaksanaan Banpres Bergulir.
Proyek
pengembangan
kerjasama

Banpres Bergulir merupakan salah
peternakan


inti

ayam

dan plasma.

ras

melalui

satu

upaya

pendekatan

Berdasarkan Keppres

Nomor


123/B/Tahun 1938, proyek tersebut ditujukan untuk membantu
kemandirian peternak unggas, utamanya petani peternak ayam
ras petelur di Jawa Timur.
PT.

Anputraco Ltd yang mengelola strain

mendapatkan
Banpres
yang

kepercayaan pemerintah

Bergulir.

memasok

untuk


PT. Anputraco bertindak

segala kebutuhan

Banpres Bergulir yakni

Plasma

ayam

Bromo

pelaksanaan
sebagai

peserta

anak ayam BROMO, pakan,BR

inti


proyek

sejumlah obat-obatan ternak.

Inti mempunyai tugas

juga

untuk memasarkan hasil produksi para peternak.
Para

peternak penerima paket Banpres

Bergulir

akan

menerima paket kredit senilai Rp 4 921 7 5 0 , O O dalam bentuk
paket


ayam

produsen
Dengan
Banpres
Rp 100
nama

petelur.

Peternak

akan

bertindak

selama 2 siklus produksi beternak ayam

petelur.

bertindak sebagai produsen, para peternak
Bergulir
000,OO

peternak

penyerahan

akan memperoleh

biaya

setiap bulan dan mempunyai
sebesar Rp

produk

berupa

28

678,OO

telur

cicilan pengembalian kredit.

sebagai

peserta

hidup

sebesar

tabungan

per

bulan.

diperhitungkan

atas
Dan

sebagai

Harga sarana produksi maupun

hasil produksi dari peternak telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan Banpres Bergulir, PT. Anputraco Ltd
menanggung
tercapainya

resiko kerugian yang diakibatkan karena
target produksi.

Sementara

itu,

Bergulir bagi PT. Anputraco Ltd juga memberikan
atas peningkatan hasil penjualan perusahaan.

tidak

Banpres
sumbangan

W I A N KERJASAMA INTI - PLASMA
AYAM RAS PETELUR
Studi Kasus Perusahaan Inti BANF'RES Perunggasan
Berylir "Bromo"

Oleh

DIAN PURBASARI
A 24.0579

Laporan Praktek Lapang
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN ILIKU ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1991

:

Judul

KAJIAN KERJASAMA INTI PLASMA AYAM
PETELUR

(Studi Kasus Perusahaan

RAS
Inti

BANPRES Prunggasan Bergulir "Bromo")
Nama Mahasiswa

:

DIAN PURBASARI

Nomor Pokok

:

A

Program Studi

:

AGRIBISNIS

24.0579

Jurusan Ilmu-ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian
Dosen Pembimbing,

P

r. Ir. A. M. Saefuddin)
0 345 01-2

Tanggal Lulus :

7 September 1991

NIP.

130 917 918

DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

BAHWA

MERUPAKAN

HASIL

LAPORAN

KARYA
LAPORAN

PRAKTEL

SAYA

LAPANG INI BENAR-BENAR

SENDIRI

DAN BELUM

PERNAH

DIAJUKAN

PRAKTEK LAPANG DI PERGURUAN TINGGI

SEBAGAI

ATAU

LEMBAGA

LAIN.

BOGOR,

JULI 1991

DIAN PURBASARI

RIWAYAT HIDUP
Penulis

lahir

pada

tanggal

16

Pebruari

-

di

1969

Drh.

Amin

Tahun 1975 penulis memasuki pendidikan Sekolah

Dasar

Wonosobo,

sebagai

Soewito (Alm)

-

putra kelima dari ayah

dan ibu

-

Detty Dharmawati.

dan

tamat tahun 1981 dari Sekolah Dasar Negeri Halimun

di

Bandung.

Tingkat

Menamatkan

Pertama

pendidikan

Sekolah

tahun 1984 di SMP Negeri

IV

V

Lanjutan
Bogor

dan

pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas tahun 1987 di SMA
Negeri I1 Bogor.
Memasuki
tahun
(PMDK).

Institut Pertanian Bogor pada

bulan

1987 melalui jalur Penelusuran Minat dan

Kemampuan

Tahun 1988 terdaftar di Jurusan Ilmu-ilmu

Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian.

Juni

Sosial

KATA PENGANTAR

Dengan
ini,

selesainya penyusunan Laporan Praktek

penulis

memperoleh
Ilmu-ilmu

dapat memenuhi

gelar
Sosial

Sarjana
Ekonomi

Institut Pertanian Bogor.

salah

satu

Pertanian

Pertanian
Untuk itu,

Lapang

syarat

pada

untuk

Jurusan

Fakultas Pertanian
penulis

panjatkan

puji syukur kehadirat Allah swt.
2Pada

kesempatan ini, penulis sampaikan terima

kasih

kepada :
1.

Bapak Dr.

Ir.

A. M. Saefuddin, selaku dosen

pembim-

bing dalam penulisan Laporan Praktek Lapang atas saran
dan

bimbingan

selama

penyusunan

Laporan

Praktek

Lapang,
2.

Direksi
yang

PT.

ANPUTRACO Ltd dan

telah membantu dan membimbing

data-data yang diperlukan dalam
3.

Semua

seluruh

karyawannya,

dalam

memperoleh

praktek lapang,

pihak yang telah memeberikan dorongan

semangat

dan pengertian.
Penulis menyadari tulisan ini belum sempurna.

Namun,

penulis harapkan semoga tulisan ini bermanfaat.

Bogor,

Juli 1991

Penulis

DAFTAR IS1
halaman

.......................................
KATA PENGANTAR ..................................
DAFTAR TABEL ....................................
DAFTAR GAMBAR ...................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................
PENDAHULUAN .....................................
Latar Belakang .............................
Tujuan dan Kegunaan ........................
RINGKASAN

iii
vi
vii
viii
1
1
6

.....................................
PEMIKIRAN ..............................

10

..........................

10

............

10

Metode
KERANGKA

i

Kerangka Teoritis

sistem Agribisnis Ayam Ras

.......................
Kerangka Analisa ...........................
Analisa Laporan Keuangan ..............
Perhitungan Arus Kas ..................
GAMBARAN UMUM KREDIT BERGULIR PERUNGGASAN .......
Pola Usaha .................................
Pengertian ............................
Inti dan Plasma .......................
Kerjasama Inti Plasma .................
Pola Operasional ...........................
Lokasi dan Pola Produksi ...............
Kegiatan Operasional ...................
Pengorganisasian ......................
Aspek Finansial

7

13
14
14
16
18
18
18
19
22
23
23
25
26

............................
Perusahaan Inti ...............

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum

Sistem Kerjasama Banpres Bergulir "Bromon

..

.............
Ras Petelur ..........

Pengadaan Sarana Produksi
Usahaternak Ayam

Pemasaran Hasil Produksi
Proyeksi Cash Flow

..............

....................

Realisasi Paket Banpres Bergulir Perunggasan

....................................
Analisa Laporan Laba Rugi ..................
Analisa Komparatif ....................
"Bromo"

Analisa Persentasi Vertikal
Rasio Rentabilitas
KESIMPULAN DAN SARAN

...........

....................

............................

.................................
Saran ......................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................
LAMPIRAN ........................................
Kesimpulan

halaman
1.

2.
3.
4.

5.

6.
7.

8.

Perkembangan Populasi Ayam Petelur dan
Ayam Pedaging di Indonesia (1985-1989)

......
Produksi Jenis Ternak Unggas (1984-1988)
....
Proyeksi Cash Flow ..........................

39

Realisasi Paket Bantuan Kredit Bergulir
Perunggasan

.................................

42

Produksi Telur Ayam Ras Paket Banpres
Bergulir Perunggasan ........................

43

Produksi Ayam Afkir Paket Banpres Bergulir
Perunggasan

43

Laporan Rugi Laba Perusahaan Inti Proyek
Banpres Bergulir "BromoN ....................

49

.................................

10.

3

Analisa Komparatif Atas Laporan Rugi Laba
(1987-1990)

9.

2

.................................

51

Analisa Persentasi Vertikal Atas Penjualan
Laporan Rugi Laba (1987-2990)

54

Hasil Analisa Rasio Rentabilitas'Laporan
Rugi Laba (1987-1990)

55

..............

.......................

Gambar

halaman

Teks
1.

Mekanisme Proyek Bantuan Kredit Bergulir
Perunggasan vBromov

.........................

vii

22

Lampiran

....

60

.................................

63

1.

Surat Keputusan Presiden Nomor 123/B/1988

2.

BROMO Bibit Ayam Galur Murni Satu-satunya
di Indonesia

3.

halaman

gg&

Perhitungan Usahaternak Ayam Paket Banpres
Bergulir Peternak Kasus di Kabupaten Blitar

viii

..

69

AN

PEND

Latar Belakang
Pembangunan
dan

sasaran

Sub Sektor Peternakan mempunyai

yang

sejalan dengan

arahan

tujuan

yang

telah

ditetapkan oleh GBHN, sektor dan sektoral selama Repelita
V.

Tujuan

pada

tiga

yaitu

umum Pembangunan Peternakan
sasaran sejalan dengan

sasaran pemerataan melalui

adalah

Trilogi

mengarah

Pembangunan,

konsumsi, kesempatan

kerja, pendapatan, sasaran pertumbuhan melalui peningkatan
produksi

peternakan

pemanfaatan

dan- sasaran

stabilitas

sumberdaya alam, tenaga, modal dan

secara optimal.

melalui
teknologi

Dalam pelaksanaan pembangunan

Peternakan

perhatian khusus diberikan kepada pengembangan

peternakan

rakyat yang

merupakan

bagian

terbesar dari

peternak

Indonesia, meningkatkan peranan koperasi dan keikutsertaan
usaha swasta (Direktorat Jendral Peternakan, 1990).
Di
dengan

antara

jenis peternakan

pesat

adalah

peternakan

berkembang

perunggasan,

khususnya
mulai

diperkenalkan sekitar tahun enampuluhan, memasuki

tahun

Pelita

menggembirakan.

ras.

telah

yang

kedua

ayam

usaha

yang

Peternakan ayam

IV menunjukan

adanya

ras

titik

cerah

yang

Peningkatan populasi terjadi sangat pesat

seperti dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1.

Perkembangan Populasi Ayam Petelur dan Ayam
Pedaging di Indonesia Tahun 1985 - 1989
.(000 ekor)

Populasi

1985

1986

1987

1988

1989

31785

30688

39968

38413

41163

143657

173795

218183

227644

285409

Ayam Petelur
Ayam Pedaging
Sumber :

Buku Statistik Peternakan, 1990.

Dengan persentase kenaikan rata-rata untuk ayam ras petelur
sebesar 7,16 % dan ayam ras pedaging 24,71 % pada
tahun 1988

-

Dalam
dijumpai
besar.

peternakan

ayam

peternakan

ras dengan

telah

skala
kecil

banyak

perusahaan
juga

Dengan keunggulan-keunggulan peternakan

yang

memadai

usaha

samping peternak-peternak

bertambah.
ras

1989.

pengelolaan

Di

periode

dapat
telah

mengusahakan

memberikan

keuntungan-keuntungan

mendorong

secara

peternakan

ayam ras.

perorangan
Tercakup

terus
ayam
yang
untuk

didalamnya

perkembangan usaha industri.perunggasan,seperti

industri

makanan ternak dan obat-obatan.
Sejalan
peternakan
mengalami
produksi
ras.

dengan

perkembangan

ayam, maka
peningkatan.

produksi

usaha

yang

Pada Tabel

2

dan

populasi

dihasilkan
terlihat

juga

keadaan

jenis ternak unggas yang mencakup produksi

ayam

Tabel 2.

-

Produksi Jenis Ternak Unggas Tahun 1984

Uraian

1984

1985

178,9

178,O

Ayam Ras Petelur

12,2

Ayam Ras Pedaging
Itik

,1986

1988

1987

1988

177,s

180,6

196,l

15,s

16,O

16,5

15,9

78,5

144,5

139,5

174,6

181,7

10,l

9,9

10,3

10,7

10,4

65,9

65,4

69,5

70,7

76,s

207,3

227,2

250,7

259,O

248,9

92,l

77,3

117,O

121,s

117,4

Daging (000 Ton)

-

Ayam Buras

-

Telur (000 Ton)

-

Ayam Buras
Ayam Petelur
Itik

Sumber: Buku Statistik Peternakan, 1990
Walaupun secara kuantitatif, perkembangan
unggas telah mengalami peningkatan yang
tetapi dalam
Yaw

peternakan

sangat pesat,

perjalannya mengalami persoalan-persoalan

menimbulkan

situasi

tidak

Permasalahan yang dihadapi, antara lain :

menguntungkan.
Fluktuasi

(1)

harga produk ternak (daging dan telur) yang tidak seimbang
dengan harga

sarana produksi, (2) Kenaikan

harga

kelancaran sediaan sarana produksi atau bahan baku
produksi
peternakan

dalam
pan

Indonesia, 1987).

kaitannya dengan

sarana

kelangsungan

peningkatan pendapatan rakyat

atau

usaha

(Poultry

Untuk mengupayakan stabilitas harga dan
antara

penawaran

dan

permintaan

keseimbangan

(baik untuk

produksi peternakan maupun untuk komoditi hasil
peternakan
pemasaran

unggas),
hasil

serta

usaha

para

untuk

usahatani

menjamin

peternak

sarana

kelancaran

guna

memperoleh

pendapatan untuk peningkatan kesejahteraan, dapat
kan

dengan

pendekatan Agribisnis.

dilaku-

Dengan mengupayakan

keterkaitan yang serasi antara subsistem pengadaan
peoduksi

peternakan

-

-

subsistem usahaternak

sarana

subsistem

pengolahan dan pemasaran (Poultry Indonesia, 1987).
Dalam

rangka memasuki tahapan proses

lepas

landas

Pelita VI nanti Pembangunan Pertanian mempersiapkan

pada

kondisi yang
Peternakan.

tangguh termasuk

didalamnya

Sub

Sektor

Oleh karena itu dalam sisa waktu Pelita V ini

pembangunanpeternakan memantapkan kerangka

lepas

landas

dengan upaya yang sungguh-sungguh sebagai prasyarat
landas.
adalah

Tercakup dalam kondisi peternakan

yang

ketangguhan aparatur peternakan, petani

lepas

tangguh

peternak,

kelembagaan ekonomi dan kelembagaan sosial pendukungnya.
Berkaitan

dengan upaya yang mengarah kepada kondisi

peternakan

yang

pemerintah

telah

tangguh khususnya peternakan
menempuh berbagai

ayam

kebijakan.

ras,

Dimulai

dengan proyek BIMAS Ayam, dilanjutkan dengan INMAS, lebih
ditata

dengan

didukung

Keppres Nomor 50 Tahun 1981

dengan

Pola PIR

Perunggasan.

dan

akhirnya

Dengan Keppres

Nomor 50 Tahun 1981 kemudian disempurnakan menjadi Keppres

Nomor

Tahun 1990 yang

22

bertujuan

meningkatkan

peternakan rakyat, perorangan atau kelompok yang

usaha

mengarah

kepada koperasi. Dan dalam kebijakan tersebut pemerintah
mewajibkan

kepada perusahaan perunggasanyang besar,

baik

swasta yang PMDN maupun PMA berperan sebagai INTI (Poultry
Indonesia, 1991)

.

Proyek Bantuan Kredit Bergulir Perunggasan merupakan
salah satu upaya pengembangan peternakan ayam ras melalui
pendekatan kerjasam inti dan plasama.

Berdasarkan Keppres

123/B/Tahun 1988 proyek tersebut ditujukan

Nomor

membantu

kemandirian peternak unggas,

utamanya

untuk

peternak

ayam ras petelur di Jawa Timur.
Adapun

yang

melandasi

dikeluarkannya

kebijakan

tersebut oleh pemerintah adalah kondisi usaha perunggasan,
khususnya
tahun

ayam

ras petelur, yang

tidak

menentu.

1985, usaha perunggasan mengalami masa yang

iflemprihatinkan.
telur, rendah
Keadaan

Yaitu harga jual hasil produksi

dan tidak dapat menutupi

tersebut mengakibatkan

tidak

biaya

Pada
paling

seperti

produksi.

sedikit

petani

peternak kecil yang terpaksa harus menghadapi kerugian.
Pelaksanaan Proyek
pemerintah
resmi.
ayam

kepada

PT.

Banpres
Anputraco

Bergulir
Ltd,

dipercayakan

sebagai pemasok

Paket Banpres Perunggasan terdiri dari 1000

ekor

petelur dengan kwalitas tinggi, makanan ayam, obat-

obatan

dan vaksin yang didistribusikan kepada 100 petani

pada tahun 1988 dan dengan target 300 keluarga di berbagai

daerah.

Dalam ha1 ini PT. Anputraco Ltd bertindak sebagai

INTI dan para peternak penerima paket di daerah
Blitar,

Kediri

dan Nganjuk sebanyak 100

Kabupaten

peternak

untuk

tahap pertama sebagai Plasma.
Sebagai suatu program pemerintah di bidang peternakan
ayam ras dengan sistem pelaksanaan yang masih relatif baru
dengan kemitraan swasta, maka sangat menarik untuk diketahui

lebih

jauh.

dapatmengetahui

Dalam

ha1

bagaimana

ini

antara

pelaksanaan

lain

untuk

proyek

Banpres

Bergulir di lapang, tinjauan terhadap INTI sebagai rekanan
pelaksana

proyek

serta mengetahui

kendala-kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaannya.
Tujuan dan Kegunaan
Berdasarkan
telah

latar

diuraikan

di

belakang

atas,

maka

dan

permasalahan

praktek

lapang

yang
yang

dilakukan mempunyai tujuan untuk :
1. Mempelajari

Bergulir

pelaksanaan

Proyek

Bantuan

Perunggasan di Jawa Timur,

Kredit

berdasarkan

Keppres Nomor 123/B/Tahun 1988.
2.

Mempelajari
dalam

mekanisme

pelaksanaan

kerjasama

Banpres

yang

terjadi

Bergulir

melalui

perhitungan arus kas dari realisasi paket Banpres
Bergulir
3.

Perunggasan.

Mempelajari
Ltd,

perkembangan

usaha

sebagai rekanan pelaksana

PT.

Anputraco

pengadaan

paket

Banpres

Bergulir dengan melakukan

analisa

atas

Laporan Keuangan Perusahaan.
Mengetahui kendala-kendala yang

4.

dihadapi dalam

pelaksanaan Banpres Bergulir Perunggasan nBromou.
Hasil
penelitian
ternak

penelitian ini diharapkan dapat berguna

untuk

selanjutnya dalam

usaha

ayam

usaha

ras, khususnya ayam

pengembangan

ras petelur.

penulis, penelitian ini merupakan latihan dan

Bagi

penerapan

dari berbagai mata kuliah yang diperoleh, khususnya dalam
bidang Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Penentuan Lokasi
Pemilihan lokasi praktek lapang di PT. Anputraco Ltd,
Pandaan Jawa Timur dilakukan secara sengaja. Dimana PT.
Anputraco yang mengelola peternakan strain ayam BROMO
merupakan
murni

satu-satunya perusahaan pembibitan

adalah

rekanan pelaksana pengadaan

ayam

paket

dan

galur

Banpres

Bergulir Perunggasan Jawa Timur.
Penqumpulan Data
Penelitian ini mempergunakan data primer
sekunder.

Data

data

primer diperoleh dari hasil wawancara

langsung dengan pihak PT. Anputraco Ltd.

Data

diperoleh melalui

wawancara

peternak

paket Banpres Bergulir

binaan

dan

penerima

langsung dengan

PT. Anpu-traco Ltd yang berada di

dan

sekunder
beberapa
peternak

sekitar

lokasi

perusahaan

serta ins-tansi-instansi yang

terkait dengan

masalah yang diteliti.
Jenis Data
Jenis-jenis data yang diperlukan dalam praktek lapang
ini mencakup 4 bagian utama, yaitu :
I.
'

Surat Keputusan Presiden R.I. Nomor 123/B/Tahun
1988 dan
Bantuan

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Proyek

Kredit .Bergulir Perunggasan

(lihat

Lampiran 1).
11.

Keadaan Umum PT. Anputraco Ltd, untuk mendapatkan gambaran sebagai Inti dalam

pelaksanaan

Banpres Bergulir.
111.

Laporan
periode

Tahunan Keuangan
Tahun 1987-1990.

Perusahaan

Di mana

dalam melihat

perkembangan dari

dengan

Proyek

adanya

Banpres

untuk

diperlukan
perusahaan

Bergulir

yang

pelaksanaannya dimulai pada tahun 1988/1989.
IV.

Laporan

realisasi paket

Perunggasan,

Banpres

terutama untuk

Bergulir

realisasi tahap

yang pertama sebanyak 100 paket.
Penaolahan dan Analisa Data
Pengolahan

dan

analisa

data

dilakukan

dengan

mempergunakan metode tabulasi langsung, di mana data

yang

diperoleh ditabulasikan ke dalam kerangka tabel yang telah
dipersiapkan.

Teknik

yang

dipergunakan untuk

analisa

Keuangan

adalah analisa Komparatif, analisa

Vertikal

dengan data

perhitungan.

Selain

pada

tahun

1987

itu digunakan

juga

Laporan

Persentasi

sebagai

dasar

analisa Rasio

Rentabilitas yang mencakup Net Margin Ratio, Gross Margin
Ratio dan Operating Ratio.
dari

realisasi proyek

Sedangkan perhitungan arus kas
Banpres

Bergulir

Perunggasan

dilakukan perhitungan atas penerimaan dan pengeluaran.
Pengolahan data mempergunakan kalkulatro sebagai alat
bantu

perhitungan.

Hasil

analisa

tersebut

kemudian

disajikan secara deskriptif dengan gambar dan tabulasi.

Kerangka Teoritis
Sistem Aqribisnis Avam Ras
Dalam perkembangan pertanian menuju agribisnis telah
terjadi spesialisasi fungsional yang meliputi
kegiatan usaha

yang berhubungan

langsung dengan bidang pertanian.

seluruh

langsung maupun

tidak

Secara keseluruhan ha1

tersebut merupakan sistem wagribisnisw (Sinaga, 1990).
Berdasarkan keterkaitan terhadap

sektor

industri,

agribisnis mencakup seluruh kegiatan di sektor pertanian
dan

sebagian kegiatan di sektor industri yaitu

industri

hulu yang menghasilkan sarana produksi dan industri hilir
yang mengolah
secara

umum

hasil- hasil pertanian.
agribisnis dapat diabagi

subsistem, yaitu
subsistem

Dengan

menjadi

subsistem input sarana

:

usahatani

(farming) dan

demikian
tiga

produksi,

subsistem

output

(pengelolaan pasca panen dan pemasaran).
Masing-masing

subsistem dalam

sistem

agribisnis

tersebut saling keterkaitan satu dengan yang lain.

Adanya

ketergantungan tersebut memerlukan kerjasama yang

saling

menunjang.

Kegagalan pada salah

satu

subsistem dapat

mempengaruhi kelancaran keseluruhan sistem.
Pelaku

dari

subsistem-subsistem

merupakan

satu badan

secara integral

merupakan

badan-badan yang

tersebut
atau

dapat

dapat

terpisah, di mana

pula

setiap

subsistem tersebut menunjukkan karakteristik

hubungan

antara biaya persatuan output dengan skala usaha tertentu.
Kebijakan
pertanian
dengan

pola

kerjasama Inti-Plasma

di

sektor

secara luas mendasarkan kepada hubungan biaya

skala usaha tersebut dalam

efisiensi. nasional dan

rangka meningkatkan

sekaligus mencapai

pendapatan melalui kesempatan berusaha.

pemerataan

Dengan demikian

setiap subsistem komponen agribisnis dapat

dikelompokan

dalam hubungan yang berfungsi sebagai Inti dan Plasma.
Pola kerjasam

inti dan

plasma

tetap mengikutsertakan para petani
keluarga.
telah

memungkinkan untuk
dengan

skala usaha

Demikian pula dalam usaha peternakan ayam

banyak kebijakan pemerintah yang

berkenaan

ras

dengan

pola kerjasama tersebut, yang mengingat peternakan rakyat
merupaka sebagian besar peternakan di Indonesia.
susbsistem,

Sistem Agribisnis Ayam Ras mencakup tiga
yang

berhubungan

penyediaan

secara integrasi vertikal

sarana produksi

sampai

mulai

dengan

dari

pemasaran

produksi usahaternak.
1.

Subsistem Pengadaan Sarana Produksi Ternak.
Sarana produksi yang dimaksud meliputi

bibit

ayam

(DOC), makanan ternak, obat-obatan dan alat- alat.

Sehubungan dengan Banpres Bergulir Perunggasan, maka
kegiatan ini diserahkan kepada PT. Anputraco sebagai pihak
inti.

PT.

Anputraco Ltd

merupakan rekanan

pelaksana

pengadaan, penyerahan/penyaluran paket ayam petelur

yang

terdiri

dari

bibit BROMO, pakan BROMO, obat-obatan

dan

vaksin yang sesuai dengan ketentuan.
2.

Subsistem Usahaternak
subsistem usahaternak

memelihara

ayam

ayam

ras meliputi

ras dari umur satu hari

tercakup didalamnya pemberian makanan,

kegiatan

sampai panen,

obat-obatan

dan

pemeliharaan.
Sesuai dengan Keppres Nomor 123/B/Tahun
merupakan

landasan pelaksanaan proyek

1988

yang

Banpres Bergulir,

kegiatan subsistem ini diserahkan kepada peternak penerima
paket ayam petelur Banpres Bergulir.
3.

Subsistem Tataniaga
Pada

kegiatan distri-

subsistem tataniaga mencakup

busi , pengolahan dan pengumpulan
Pemasaran

hasil

produksi

.
usahaternak

merupakan

mata

peternak

kecil, sehingga mengalami kegagalan

Melalui

rantai yang lemah

ayam

Banpres Bergulir, pemasaran

membentuk

kerjasama inti dan

penerima

paket

produksi

bagi

sebagian besar
usaha.

dilakukan

plasma.

ras

Para

dengan
peternak

Banpres Bergulir menyerahkan

seluruh

usahaternak ayam petelur (telur dan ayam

afkir)

kepada PT. Anputraco Ltd melalui kantor-kantor perwakilan
setempat dengan
men jaga
plasma.

harga

jual tertentu.

kemantapan usaha

dan

Dengan

pendapatan

demikian
peternak

A s ~ e kginansial
Akuntansi dalam

suatu perusahaan mempunyai

fungsi

untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dan akibat
dari transaksi-transaksi tersebut terhadap Aktiva, Hutang,
Modal dan Biaya-biaya dalam perusahaan yang

bersangkutan.

Proses akuntansi tersebut dilakukan atas dasar prinsipprinsip

akuntansi yang

tersebut

mencakup

asumsi-asumsi
pendapat

dan

lazim.

Dalam

fakta-fakta,

prinsip-prinsip

kebiasaan-kebiasaan,

juga taksiran-taksiran

pribadi seseorang.

berdasarkan

Akhir dari proses

akuntansi

adalah penyajian laporan atas transaksi yang terjadi pada
perusahaan, yang mana disebut sebagai Laporan Keuangan

.

(Firdaus, 1986)
Atas
penilaian,
dalam

Laporan Keuangan

tersebut dapat

dilakukan

interpretasi serta dapat merupakan

pengelolaan perusahaan.

kepentingan dari

Dalam

pedoman

akuntansi mencakup

berbagai pihak, maka

interpretsi

laporan keuangan akan disesuaikan dengan pihak

atas
yang

bersangkutan.
Laporan Keuangan dapat dibuat oleh manejemen
perusahaan atau oleh pihak-pihak di luar perusahaan.

dalam
Dan

masing-masing sehingga faktor subjektifitas memepengaruhi
sifat dan isi laporan yang dihasilkan.
Bentuk
tetapi yang

dari

Laporan Keuangan

banyak

sekali akan

utama adalah Neraca dan Laporan Rugi

Laba.

Neraca adalah suatu daftar sistematis yang memberi laporan

tentang Kekayaan, Hutang, dan Modal suatu perusahaan
suatu tanggal

tertentu.

suatu

yang

catatan

Dan Laporan

disusun

Rugi

secara

Laba

pada

adalah

sistematis tentang

Penghasilan, Biaya dan RuyiILaba yang diperoleh perusahaan
dalam periode tertentu (Firdaus, 1986).
Pada dasarnya analisa yang dilakukan terhadap Laporan
Keuangan

berguna untuk mengetahui kondisi keuangan

perusahaan.
diketahui

Dengan
posisi

menganalisa

keuangan

suatu

Neraca

akan

suatu
dapat

perusahaan, sedangkan

dengan melakukan analisa atas Laporan ~ u g iLaba akan dapat
diketahui

tentang

hasil

dan

perkembangan

usaha

suatu

perusahaan.
Kerangka Analisa
Analisa LaDoran Keuanqan
Analisa Laporan Keuangan merupakan salah satu
spesialisasi

pekerjaan

mengkhususkan

dalam

di

bidang

pelaksanaan

bentuk

akuntansi

Yang

interpretasi

laporan

keuanyan perusahaan untuk menilai suatu perusahaan
ha1

kemampuan

Analisa

dapat

bertahan

hidup

terus

dilakukan baik terhadap

dan

dalam

berkembang.

Neraca

dan

atau

Laporan Rugi Laba.
Berdasarkan tujuan penelitian,
terhadap

Laporan

analisa

Rugi Laba PT. Anputraco

dilakukan

Ltd,

sebagai

rekananpelaksana proyek Banpres Bergulir.

Analisa

atas

Laporan

dengan

cara

Rugi

Laba

tersebut

dilakuka

memebandingkan perubahan antara pos-pos dalam Laporan Rugi
Laba dalam periode berurutan.
Dalam
digunakan

analisa
dasar

laporan untuk

pertimbanqan

:

beberapa
Data

(1)

tahun

dapat

pada

tahun

pertama sebagai dasar perhitungan atau (2) Data pada

satu

tahun di muka sebagai pertimbangan.
Teknik

analisa yang dipergunakan dalam

menganalisa

Laporan Rugi Laba adalah :
1.

Analisa Komparatif
Pada

analisa komparatif akan membandingkan

keuangan

dari

demikian

beberapa

dapat

terjadi,

periode

melihat

data-data

berurutan.

Dengan

perubahan-perubahan

yang

baik perubahan yang menguntungkan atau

merugikan.

Dalam

analisa komparatif

ini

yang

digunakan

teknik analisa Naik-Turun dengan data pada tahun

1987

sebaqai dasar perhitunqan.
2.

Analisa Persentasi Vertikal
Dalam

analisa persentasi vertikal melihat

persentasi

dari masinq-masinq pos jika dibandingkan denqan

suatu

jumlah

untuk

tertentu.

menilai

Di mana dasar yang digunakan

masing-masing pos dalam

Laporan

Rugi

Laba

adalah Hasil Penjualan Bersih.
3.

Analisa Rasio Rentabilitas
Rentabiltas

adalah kemampuan perusahaan

hasilkan

laba

dalam

suatu periode

beberapa

cara

untuk menghitung

untuk

meng-

tertentu.

Ada

rentabilitas, namun

cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a.

Net Margin Ratio
Adalah

rasio yang

menunjukkan

perbandingan

antara,

-

LABA KOTOR

BIAYA KOTOR

x

100 %

PENJUALAN NETT0

b.

Gross Margin Ratio
Gross

laba

Margin

Ratio adalah

perbandingan

antara

kotor dengan penjualan bersih pada periode

yang

bersangkutan.

-

PENJUALAN NETT0

HARGA POKOK PENJUALAN

x 100%

PENJUALAN NETT0
c.

Operating Ratio
Adalah

rasio

yang

menunjukkan

perbandingan

antara,
HARGA POKOK PENJUALAN

+

BIAYA OPERAS1

x

100%

PENJUALAN NETT0
Perhitunaan Arus Kas
PT.

Anputraco

pelaksanaan

Ltd,

merupakan

Banpres Bergulir.

Dalam

pihak

inti

peranannya

dalam
sebagai

rekanan pelaksana paket ayam petelur, ada dua fungsi utama
Yan9

dikelola.

Pertama,

penyerahan/penyaluran paket
bibit ayam (DOC), makanan

dalam

pengadaan

ayam petelur

dan

yang

mencakup

ayam, obat-obatan dan

vitamin.

Kedua,

dalam

usahaternak

pemasaran

ayam

dari

seluruh hasil

petelur para peternak

produksi

penerima

paket,

seperti telur dan ayam afkir.
Berdasarkan ha1 tersebut, berarti ada sisi penerimaan
dan

sisi pengeluaran di pihak lain.

produksi

yang

diserahkan kepada

Adapun harga

penerima

paket

sarana
maupun

harga beli atas hasil produksi dari peternak sesuai dengan
ketentuan.

Dengan melakukan perhitungan

pengeluaran

sesuai

Bergulir

dapat

diterima

oleh

pelaksanaan
Timur

.

realisasi pelaksanaan

diketahui keuntungan atau
PT.

Anputraco

Ltd

penerimaan
paket

Banpres

kerugian

selaku

INTI

proyek Banpres Bergulir Perunggasan

dan

di

yang
dalam
Jawa

KREDIT .BERGULIR
PERrnGGASAN
Bantuan
berdasarkan

Kredit

Bergulir

Perunggasan

dilaksanakan

kepada Surat Keputusan Presiden R.

Nomor

I.

105/B/Tahun 1988 yang kemudian disesuaikan dengan Keppres
Nomor

123/B/Tahun 1988.

Proyek tersebut merupakan

dalam mempercepat proses kemandirian para petani
ayam

ras petelur sehingga tercapai daya guna

tinggi

peternak
lebih

yang

.

Tujuan
(1)

usaha

dari Proyek Banpres Bergulir tersebut

membantu para

peternak

petani

peternak

unggas,

adalah

utamanya

ayam ras petelur yang mengalami kesulitan dana

untuk mengembangkan usaha, (2) memantapkan pemasaran telur
ayam ras, dan (3) meningkatkan pendapatan petani peternak.
Adapun
ras

yang menjadi sasaran adalah petani

petelur

yang

mengalami

kesulitan

peternak

ayam

dana

untuk

Proyek Banpres Bergulir Perunggasan merupakan

bentuk

mengembangkan usahanya.
Pola Usaha
Pencrertian

pembinaan usaha petani peternak ayam ras petelur

melalui

pemberian bantuan paket ayam petelur kepada peternak

yang

mengalami kesulitan dana untuk mengembangkan usahanya yang
secara bertahap akan ditingkatkan menjadi peternak mandiri
dan juga menggulirkannya kepada peternak lainnya.

Inti dan Plasma
Berdasarkan pengertian di atas memperlihatkan adanya
dua

peranan

Bergulir,

yang menunjang

yaitu

pelaksanaan

INTI dan PLASMA.

Dalam

proyek
ha1

Banpres
ini yang

menjadi Inti adalah PT. Anputraco Ltd yang telah mendapat
kepercayaan dari pemerintah sebagai pemasok

resmi.

Dan

yang menjadi Plasma adalah para peternak ayam ras di

Jawa

Timur, khususnya daerah
Nganjuk

Kabupaten

Blitar, Kediri

dan

.

(1) I N T I

Pelaksanaan pengadaan dan penyerahan/penyaluran paket
ayam

petelur

dilaksanakan oleh PT. Anputraco

mengelola bibit ayam strain BROMO.
dikenal

pula

dengan nama

Ltd, yang

Karena itu proyek

Proyek

Banpres

ini

Bergulir

Perunggasan uBromon.
Fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh

PT.

Anputraco

Ltd sebagai rekanan pelaksana paket ayam petelur, adalah :
a.

Menyediakan
peternakan

dan menyalurkan

sarana

produksi

(sapronak) kepada peternak

Banpres Bergulir dengan jumlah, harga

peserta

dan

sesuai ketentuan dalam paket, sampai di

mutu

lokasi

peternak.
b.

Memberikan bimbingan teknis kepada para

peternak

penerima paket ayam petelur Banpres.
c.

Menerima

seluruh hasil produksi (telur dan

afkir) dengan harga di lokasi peternak
kesepakatan

ayam

sesuai

d.

Membuat

perjanjian

kerjasama

dengan

peternak
paket

penerima paket dan berita acara penerimaan
Banpres Kredit Bergulir Perunggasan.
(2)

PETERNAK PENERIMA PAKET

Para

peternak penerima paket Banpres

ditetapkan
bersama
menjadi

oleh

dengan

Satuan Tugas
pihak

peternak

di

Tingkat

PT. Anputraco

peserta

diseleksi

proyek

Ltd.

I1

setempat

Adapun

Banpres

dan

yang

Bergulir

Perunggasan, adalah :
a.

Peternak ayam ras petelur yang mempunyai
dengan

kandang

peralatannya yang berkapasitas 1000

ekor

ayam petelur.
b.

Kondisi

usahaternak yang terhenti karena

keku-

rangan dana.

c.

Mempunyai ketrampilan dalam mengelola usahaternak
ayam ras petelur.

d.

Tidak mempunyai
BIMAS Ayam

tunggakan baik terhadap

Keppres Nomor 50 Tahun

proyek

1981 maupun

pihak lainnya (Poultry shop).
e.

Bukan Pegawai Negeri atau ABRI yang masih aktif.

f.

Bersedia mematuhisemua peraturan yang ditetapkan.

g.

Menandatangani

Surat Perjanjian Kerjasama Paket

Banpres Kredit Bergulir Perunggasan.
Selanjutnya para peternak paket membentuk wadah
peternak
10

-

kelompok

dengan jumlah anggota setiap kelompoknya

30 orang dan satu orang

ketua kelompok.

adalah

~ungsi-fungsi yang menjadi tugas dan kewajiban para
peternak

penerima

paket

Bantuan

Kredit

Bergulir

Perunggasan, adalah :
a.

Menerima komponen paket yang terdiri dari

bibit,

pakan dan obat-obatan.
b.

Memelihara ayam ras petelur yang disalurkan
Anputraco Ltd dengan

PT.

sebaik-baiknya

oleh

sesuai

dengan petunjuk teknis yang diberikan oleh
Anputraco

Ltd

PT.

dan pengawasan/bimbingan teknis

Satuan Tugas Tingkat 11.
c.

Melaporkan secepatnya melalui ketua kelompok bila
terjadi kasus penyakit, penurunan

produksi

sebagainya.
d.

dan

.

Menyerahkan

semua hasil

produksinya yang berupa

telur

ayam

dari peternak

dan

afkir

sesuai

kesepakatan.
e.

Menerima biaya hidup dari hasil penyerahan
ke

PT. Anputraco Ltd setelah dikurangi

biaya

produksi dan angsuran dana

telur
dengan

Banpres yang

harus dikembangkan dan tabungan.
f.

Menyimpan

sebagian dari biaya

hidup

tabungan di Tabanas atas nama peternak pada
Pemerintah yang dikoordinir oleh

dalam
Bank

PT. Anputraco

Ltd sebagai penyimpan buku tabungan.

Keriasama Inti-Plasma
Kerjasama
peternak

antara

penerima

Perunggasan

Paket

diatur

terciptanya kondisi
bertahap

akan

PT.

Anputraco
Bantuan

Ltd

Kredit

'dalam perjanjian

ayam

para

Bergulir

yang

saling menguntungkan

terbentuk usahaternak

dengan

menjamin

serta

secara

petelur

yang

mandiri.
Bagan mekanisme

kerjasama dalam pelaksanaan Bantuan

Kredit Bergulir Perunggasan dapat dilihat dalam Gambar 1.
Gambar 1.

I

Mekanisme
Kerjasama
Bergulir "Bromo"

Peternak Mandiri

Banpres

Perunggasan

1

A

Peternak Calon

BANPRES

PT.ANPUTRAC0

I
Peserta Banpres

Sumber : Anputraco, 1991.

4

Dalam ha1

ini pemerintah

Banpres Bergulir

sebesar Rp

menyediakan

4 921 7 5 0 , O O

dana

proyek

untuk

setiap

paket.

PT. Anputraco Ltd mengajukan kebutuhan dana

kredit

secara bertahap kepada pimpinan

Bergulir Tingkat I Jawa Timur.
proyek
ayam

Proyek

paket

Banpres

Sebagai rekanan pelaksana

Banpres Bergulir, PT. Anputraco menyerahkan

petelur

yang meliputi DOC, Pakan, obat-obatan dan

biaya hidup kepada peternak.
Banpres

paket

Bergulir

Selanjutnya peternak peserta

akan melaksanakan

kegiatan

usaha

peternakan ayam ras petelur selama 2 periode beternak ayam
petelur.
telur

Hasil produksi usahaternak ayam petelur

konsumsi dan

Anputraco

sebagai

ayam

afkir diserahkan kepada

Inti yang

pengembalian kredit Banpres
peternak
setiap
peternak

berupa

diperhitungkan

Bergulir.

sebagai

Sementara

itu

akan mendapatkan biaya hidup dan tabungan untuk

bulan

mulai produksi sesuai ketentuan.

melaksanakan kegiatan produksi selama 2

Setelah
periode

beternak ayam petelur akan menjadi peternak mandiri.
pengembalian dana dari peternak setelah memenuhi
dana

PT.

yang cukup untuk digulirkan, maka

Dan
jumlah

perguliran

dapat

dilakukan kepada peternak lain untuk dapat menjadi peternak
peserta Banpres Bergulir.
Pola Operasional
Lokasi dan Pola Produksi
Proyek Bantuan Kredit Bergulir Perunggasan dilaksanakan

di

daerah Jawa Timur, yang dalam tahap

pertama

ini

meliputi
Kediri

3

Kabupaten

dan Nganjuk.

Daerah Tingkat

I1

yaitu

Blitar,

Untuk tahap pertama adalah

sebanyak

100 paket dengan pembagiannya sebagai berikut :
a.

Kabupaten DATI I1 Blitar menerima

:

40 paket

b.

Kabupaten DATI I1 Kediri menerima

:

40 paket

c.

Kabupaten DATI I1 Nganjuk menerima

:

20 paket

Kepada
petelur

para

peternak

penerima

paket

diberikan paket bantuan dengan

kredit

nilai

ayam

tiap-tiap

paket ditetapkan sebagai berikut :
a.

Bibit ayam (DOC) 1000 ekor seharga

Rp

350.000,OO

b.

Makanan starter

seharga

Rp

945.000,OO

c.

Makanan grower

seharga

Rp

2.283.000,OO

d.

Makanan layer

seharga

Rp

1.023.750,OO

e.

Obat-obatan dan vaksin
untuk selama 6 bulan

seharga

Rp

220.000,OO

Biaya operasional

seharga

Rp

100.000,OO

f.

Bibit
sejumlah
nila

ayam

seribu

dapat berupa Kuri atau DOC
ekor dengan makanan

paket sebesar Rp 4.921.750,OO.

atau

menyesuaikan
Untuk

mana

denagn

setiap

alas

ruangan diperuntukkan bagi

yang terbuat dari
ayam

bambu.

ras

battery.

sekor

Dalam

peternak

untuk

pemeliharaan

ayam petelur mempergunakan kandang denagn sistem
Di

Pullet

ayam

melakukan

kegiatan

pemeliharaan

mendapatkan

bimbingan

teknik secara kontinue baik dari petugas

Dinas

Peternakan setempat maupun petugas dari PT. Anputraco Ltd.

Dengan resiko produksi ditekan sekecil-kecilnya dan resiko
kematian

diperhitungkan

% dalam

5

setiap

satu

siklus

produksi beternak ayam petelur.
Keqiatan Operasional
Sebelum
bersama
calon

penyaluran

Anputraco

dengan Satuan Tugas Tingkat I1 melakukan

peternak

Perunggasan
kegiatan

penerima paket

dan

selesai,

Kredit

kelompok.

kandang

dan

Ltd.

Setelah kegiatan

jadwal penyaluran

bibit

seleksi

Selanjutnya

peralatan

Satgas Tingkat I1

Ltd

Bergulir

kandang yang dikoordinir oleh ketua

pengawasan

Anputraco

Banpres

pembentukan

pembenahan

pembersihan
dengan

bibit ayam, PT.

serta
kelompok

setempat dan
persiapan

ayam

PT.

kandang

dan

sapronak

ditentukan.
Bibit ayam beserta pakan dan obat-obatan

disampaikan

oleh PT. Anputraco Ltd langsung ke peternak penerima paket
Banpres

dengan

pengawasan

Tingkat I1 setempat.
acara

Ketua

Kelompok

peternak

Satgas

Peternak akan menandatangani

penerimaan paket Banpres dan

antara

dan

dengan PT.

perjanjian

Anputraco

berita

kerjasama

Ltd.

Pembinaan

teknis penerima paket dilaksanakan secara kontinue dengan
pengawasan

Satgas Tingkat

I1

setempat

(Cabang

Dinas

Peternakan Daerah).
Setelah usahaternak
hasil,
ke

PT.

petelur

memberikan

peternak akan menyetorkan semua hasil

produksinya

Anputraco Ltd.

ayam

ras

PT. Anputraco Ltd

akan

memebeli

semua

hasil dari para peternak peserta

dengan

harga

kilogram

sesuai ketentuan, telur

dan ayam afkir Rp

Banpres
Rp

produksi
dana

yang merupakan

per

1.300,00

2.500,OO per ekor.

akan memeperolah hasil, sebagai biaya hidup
100.000,00)

Bergulir

Peternak

(sebesar Rp

sisa dari penjualan

hasil

setelah dikurangi dengan angsuran pengembalian

Banpres dan tabungan wajib atas nama

peternak

yang

dikoordinir oleh PT. Anputraco Ltd dan biaya produksi.
mana

dana

pengembalian kredit Banpres

setelah terhimpun merupakan dana bagi

dari

Di

peternak

perguliran

kepada

peternak lainnya.
Proyeksi

Cash

Flow dari pelaksanaan

paket

Kredit Bergulir Perunggasan dapat dilihat

Bantuan

dalam Tabel 3.

Penaorqanisasian
Agar

pelaksanaan

Paket Bantuan

Kredit

Bergulir

Perunggasan dapat berjalan dengan lancar dan berdaya
serta

berhasil guna, maka dibentuk Satuan

Tugas

Bantuan

Presiden Kredit Bergulir Perunggasan Propinsi Jawa

Timur.

Satuan Tugas di daerah Tingkat I diketahui diketuai
Kepala Dinas Peternakan Daerah Propinsi. Dan
Kabupaten Daerah Tingkat I1 yang menerima
Bergulir

juga

membentuk

guna

oleh

selanjutnya

paket

Banpres

I1

dengan

Satgas Tingkat

menyesuaikan instansi terkait di daerah.
Adapun yang menjadi tugas dan kewajiban Satuan
Tingkat I dalam pelaksanaan proyek, adalah :

Tugas

a.

Membina

dan

mengkoordinir

pelaksanaan

Banpres

terhadap penghinpunan angsuran

pengem-

Kredit Bergulir Perunggasan.
b.

Memantau

balian kredit bergulir.
c.

Menyelesaikan masalah-masalah

yang timbul

dalam

pelaksanaan di daerah.
d.

Melaporkan

pelaksanaan

tugas kepada

Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I.
Untuk

Satgas Tingkat I1

mempunyai

tugas

dan

kewajiban sebagai berikut :
a.

Menyeleksi peternak calon penerima Banpres Kredit
Bergulir Perunggasan bersama PT. Anputraco Ltd.

b.

Menetapkan peternak yang menerima pakct Banpres.

c.

Mengesahkan
Anputraco

perjanjian

Ltd

dengan

kerjasama

peternak

antara

penerima

PT.
paket

.

~anpres
d.

Mengawasi

jalannya

penyaluran

sarana

produksi

peternakan (Sapronak), hasil produksi (telur dan
ayam

afkir) dan biaya hidup

serta

penghimpunan

dana bergulir.
e.

Memberikan bimbingan/pengawasan teknik

peternak-

an.
f.

Mengambil langkah-langkah penyelesaian masalah di
lapang.

g.

Melapor

pelaksanaan tugas kepada

Daerah Tingkat 11.

Bupati

Kepala

selain

tugas dan kewajiban tersebut Satgas

pengawasan atas pelaksanaan proyek di lapang.
maupun

PT.

pelaksanaan

Anputraco Ltd memberikan laporan
tugasnya

kepada

Pimpinan

Presiden Kredit Bergulir Perunggasan.

memegang

Dan

Satgas

dari

Proyek

semua

Bantuan

M I L DAN PEMB

AN

Keadaan Umum Perusahaan Inti

PT.

Anputraco Ltd, memulai kegiatan usaha di

peternakan ayam pada tahun 1968.

Dan memasuki tahun

perusahaan mulai memelihara Parent

negeri.

Dalam

kegiatan usaha

diimpordari

tersebut

didukung

dengan pengembangan berbagai fasilitas penunjang,
mesin

1970

Stock (PS) jenis layer

(petelur) dan jenis broiler (pedaging) yang
luar

bidang

seperti

tetas (Hatchery), laboratorium khusus untuk

peme-

riksaan kesehatan dan pengobatan ternak dan pabrik makanan
ternak

untuk kebutuhan makanan ayam.

katan produktifitas ternak

Sedangkan pening-

dilakukan dengan mendalami

teknik genetik dan beternak.
Kegiatan usaha yang dilakukan terus berkembang
pada tahun 1985, perusahaan mendatangkan bibit ayam
murni
haan

(Pure Line).
untuk

Dengan demikian memungkinkan

menghasilkan bibit ayam

Great

galur

perusa-

Grand

Parent

Stock (GGPS), Grand Parent Stock (GPS), Parent Stock
dan
ayam

Final Stock yang lazim disebut ayam
niaga.

merupakan
pertama

Sejak

saat itu maka

PT.

perusahaan pembibitan ayam

dan

dan

(PS)

komersial atau
Anputraco

Ltd,

galur murni

yang

satu-satunya di Indonesia, bahkan

di

Asia

PT. Anputraco Ltd menghasilkan bibit-bibit ayam

yang

Tenggara.

superior dan memiliki daya adaptasi yang

baik

terhadap

iklim tropis serta tahan penyakit.

Bibit

dari Anputraco dikenal dengan nama

strain BROMO.

ahalnya

dikembangkan empat

pedaging

yaitu BROMO

strain ayam

.

lainnya yaitu BROMO
Bromo, BROMO
Untuk
menunjang

295

808

,

dan BROMO

memenuhi tuntutan sarana dan

mendirikan

di

daerah Selotambak.

yakni

ayam

galur murni

-

Pasuruan Jawa Timur

ayam

Parent

ayam

serta ayam niaga.

pakan

formulasi tertentu bagi

kebutuhan

makanan ternak unit-unit peternakan ayam milik

perusahaan

dan

suatu

bibit

Dan unit pabrik

ternak di daerah Pandaan yang memproduksi

dengan

dan

Selain kedua unit tersebut adalah

peternakan di daerah Prigen yang memproduksi

makanan

maka

pengembangan

unit

Stock

Putri

fasilitas untuk

unit penelitian dan

yang terletak di desa Cengkrong

telah

1988

(Lihat Lampiran 2).

teknologi pembibitan

perusahaan

jenis

jenis pedaging

dan jenis petelur
297

Pada

yakni BROMO

Dan pada tahun

dikembangkan empat strain Bromo

superior

Bromo

,dan jenis petelur

807

307, BROMO 5 0 7 dan BROMO 907

berhasil

ayam

beberapa proyek khusus, seperti Banpres Bergulir

dan

Bapak Angkat "Bromon.
Dan
maka

sejalan dengan perkembangan kegiatan produksi

pemasaran

dan distribusi semakin meluas

dari

Jawa

Timur, sampai menjangkau seluruh Indonesia. PT. Anputraco
Ltd

dalam

produknya
peternak.

kegiatan pemasaran

tidak

tetapi juga melakukan
Dengan pola

pemasaran

hanya

pembinaan
yang

menyalurkan
bagi

para

demikian

telah

membentuk

beberapa

peternak lainnya.
inti

peternak

mampu

menjadi

INTI

bagi

Dan selanjutnya peternak yang menjadi

akan merupakan penyalur produk dari Anputraco

pembina bagi peternak binaan lainnya.

dan

Di samping pasaran

di Dalam Negeri, penjualan bibit unggul hasil

persilangan

galur murni juga telah mencapai pasaran Luar Negeri dengan
negara tujuan utama, seperti Malaysia, Brunei

Darussalam,

Arab Saudi, Pakistan dan negara-negara Asia Tengah.
Dengan kemampuan yang dimiliki oleh perusahaannnya,
PT.

Anputraco

Ltd bertekad untuk

membangun

dunia

per-

unggasan

Indonesia melalui swasembada bibit ayam.

Untuk

itu PT.

Anputraco Ltd telah berpartisipasi aktif

dalam

program

Perunggasan Rakyat "Bapak Angkat

Bromo"

(proyek

Pandu Bondowoso) di daerah Kabupaten Bondowoso seluas 4745
hektar dan melibatkan 3000 kepala keluarga.

Adapun proyek

tersebut dimaksudkan untuk

kesejahteraan

masyarakat

meningkatkan

di sekitarnya dengan memberikan bantuan

ayam kualitas tinggi, fasilitas bangunan kandang dan
peruamahan untuk dapat memulai usahanya.

juga

Dan perusahaan

merencanakan menciptakan kawasan industri peternakan
ras pedaging di daerah Yogyakarta.

bibit

ayam

Perkembangan selanjut-

nya didukung oleh proyek Banpres Bergulir yang

dipercaya-

kan pemerintah kepada PT. Anputraco Ltd untuk

pelaksana-

annya sebagai pemasok resmi.

Sistem Kerjasama
Banpres Bergulir "Bromo"
Pelaksanaan proyek Bantuan Kredit Bergulir
gasan

di

Jawa Timur mulai dilaksanakan pada

awal

Dalam pelaksanaan proyek tersebut, PT.

1989.

Ltd yang mengelola strain ayam Bromo mendapat

Perungtahun

Anputraco

kepercayaan

sebagai rekanan pelaksana pengadaan dan penyerahan
ayam

petelur.

Banpres

ternak.
antara

ras

petelur

Blitar, Kediri dan Nganjuk

Kabupaten
paket

Peternak ayam

didaerah

sebagai penerima

Bergulir dan melaksanakan kegiatan

Hubungan kerjasama yang terjadi
peternak

bergulir

paket

ayam

petelur

penerima

usaha

lebih

terlihat

paket

Banpres

dengan PT. Anputraco Ltd melalui pola

kerjasama

Inti dan Plasma.
Pola kerjasama inti dan plasma merupakan bentuk
didasarkan pada
agribisnis
pengadaan

pendekatan Agribisnis.

tercakup tiga

Dalam

subsistem, yaitu

para

subsistem

subsistem

sarana produksi dan subsistem tataniaga.

peternak

dan

Dengan demikian dapat dinyatakan PT.

Anputraco Ltd selaku inti memegang peranan pada
pengadaan

sistem

sarana produksi, subsistem usahaternak

subsistem tataniaga.

yang

Dan

penerima paket Banpres Bergulir memegang

peranan pada subsiatem usahaternak, yaitu pengelolaan ayam
ras petelur.

Penaadaan Sarana Produksi
PT. Anputraco Ltd merupakan pemasok resmi paket
petelur

Banpres Bergulir. Adapun paket bantuan

meliputi

bibit

vaksin.

serta

Dengan harga masing-masing komponen paket

telah

dalam perjanjian kerjasama.

tersebut tetap berlaku
fluktuasi.
ayam

Rp

dan

Ketetapan harga

walaupun harga

300,OO/kg

Rp

Sehingga

pasar

terjadi

Ketetapan harga tersebut adalah untuk

350,00/ekor, pakan starter Rp

grower

tersebut

obat-obatan

ditetapkan

ayam, pakan ayam

ayam

dan

pakan

bibit

375,00/kg, pakan

layer Rp

setiap paket ayam ras petelur

325,OO/kg.

mempunyai

nilai

sebesar Rp 4.921.750,OO.
Untuk

pengadaan paket ayam petelur,

telah mampu
ayam.

memproduksi terutama bibit

PT.

ayam

Anputraco
dan

Sedangkan untuk pengadaan obat-obatan dan

PT. Anputraco bekerjasama dengan perusahaan yang

pakan

vaksin,
terkait.

Dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan bibit
dan

pakam

ayam, maka

memungkinkan

untuk

ayam

mengadakan

penyesuaian terhadap harga yang telah ditetapkan.
Unit peternakan ayam Prigen merupakan salah satu unit
peternakan

milik perusahaan yang memproduksi bibit

ayam

petelur

untuk

Kurang

lebih

sebesar

10,2 persen dari produksi bibit ayam unit

Prigen

merupakan
tahap

paket

Banpres Bergulir.

bagian paket Banpres Bergulir

'lBromoll. Dalam

pertama pelaksanaan Banpres Bergulir mempergunakan

bibit ayam BROMO 307, BROMO 507 dan BROMO 907. BROMO 307,

ayam

petelur berbulu putih dengan warna telur putih

meupakan
BROMO

jenis ayam petelur yang

sangat hemat

ayam petelur yang memiliki

507,

sedikit kemerahaan dibagian

bulu

dan

pakan.

hitam

leher dengan warna

coklat serta tahan terhadap iklim tropis.

dan

telur

BROMO 907, ayam

dengan warna bulu putih dan telur berukuran besar.
Pengadaan pakan ayam paket Banpres Bergulir dilakukan
oleh

unit

pabrik

memproduksi

makanan

ternak

di

Pandaan.

Dalam

pakan ayam bagi paket Banpres Bergulir,

Anputraco membuat suatu formulasi tertentu.
memungkinkan untuk

mendapatkan harga pakan

Yang
yang

PT.

mana,
sesuai

dengan harga ketetapan. Namun, dalam formulasi tersebut
tetap memperhatikan standar kebutuhan zat-zat makanan bagi
pertumbuhan ayam.
Obat-obatan
Bergulir

yang tercakup dalam

paket

Banpres

adalah vaksin, obat cacing dan vitamin.

mengadakan paket obat-obatan tersebut PT.

Anputraco

membeli

dari perusahaan farmasi dengan harga yang

berubah

naik dan turun.

Anputraco

Hal ini menjadi

Ltd sebagai rekanan pelaksana

Dalam
Ltd

selalu

tanggungan PT.
pengadaan

paket

ayam petelur Banpres Bergulir.
PT. Anputraco Ltd melakukan pengiriman paket ayam ras
petelur
Bergulir.
juga

ke

lokasi peternak

paket

Banpres

Selain penyerahan paket ayam petelur,

biasanya

diberikan pembinaan

penerima

bagi

peternak

oleh

petugas

perwakilan PT. Anputraco Ltd setempat. Kegiatan tersebut
di atas dilakukan pada setiap hari atau dua hari sekali.

Usahaternak Avam Ras Petelur
Pelaksanaan
Bergulir

proyek

Bantuan

Kredit

Perunggasan

"Bromo" mengutamakan para peternak ayam

petelur

tidak dapat melanjutkan usaha sebagai peserta

yang

Banpres

bergulir.

paket

Walaupun belum dapat menjangkau

semua

peternak ayam petelur di daerah penerima Banpres

bergulir

prosedur seleksi calon peternak

penerima

karena

adanya

paket Banpres Bergulir.
Peternak
kewajiban
sebanyak
peserta
yang

penerima paket Banpres

untuk

ekor

1000

juga

telah

memelihara dan
dengan

mengelola

oleh

mempunyai

ayam

sebaik-baiknya.

harus mentaati semua

ditetapkan

Bergulir

petunjuk

Inti, dalam

petelur
Peternak

pelaksanaan

ha1

ini

PT.

Anputraco Ltd.
Pemeliharaan ayam petelur terbagi dalam tiga
hidup

ayam

yaitu

periode laying.
dimulai

periode starter, periode

grower

keberhasilan

,dalam

pemeliharaan

selanjutnya.

Periode pertumbuhan ayam mulai

ayam

36 hari sampai dengan 20 minggu.

berumur

dengan

pemeliharaan

afkir
ayam

6produksi telur

(bulan

petelur

ke-16).

adalah

semaksimal mungkin

jumlah maupun beratnya.

baik

saat

Periode
sampai

Tujuan

untuk

yang

periode

pada

(periode bertelur) mulai pada bulan kelima
ayam

dan

Periode starter pemeliharaan ayam petelur

dari umur ayam sehari sampai dengan 35 hari

menentukan

laying

periode

utama

mendapatkan

ditinjau

dari

Sistem

perkandangan dalam pemeliharaan ayam

petelur

paket Banpres Bergulir mengunakan si