Program Supervisi SMPN Satu Atap 1 Limbangan 2010-2011
11
BAB II PELAKSANAAN
A. Ruang Lingkup
Dalam implementasinya program supervisi diarahkan pada kualitas kinerja guru dan karyawan lain. Dengan berorientasi pada lingkungan
sekolah maka ruang lingkup sebagai sasaran obyeknya adalah guru mata pelajaran dan tenaga admnistratif. Artinya bahwa, supervisi diarahkan pada
tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga pendidik, yang menyangkut persiapan administrasi perangkat pembelajaran dan proses aplikasi
administrasi yang di lakukan dalam kegiatan proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan untuk tenaga lain Tenaga Pelaksana
AdministrasiTU diarahkan pada kinerja pengelolaan administrasi sebagai pendukung pengelolaan pendidikan yang di selenggarakan sekolah.
B. Pengertian Supervisi
1. Supervisi ialah bantuan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar yang lebih baik. Yang dimaksud
dengan supervisi di sini bukan bersifat inpeksi orang lain yang serba tahu, tetapi merupakan bagian proses pembinaan dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam kata lain bahwa prosesnya lebih mengarah kepada pembinaan seseorang atau kelompok.
2. Supervisi klinis adalah uatu bentuk bantuan profesional yang dinerikan kepada calon guru atau guru berdasarkan siklus kebutuhan yang
sistematik dalamperencanaan, paleksanaan dengan pengamatan yang cermat, dan pemberian balikan yang segera secara obyetif tentang
Program Supervisi SMPN Satu Atap 1 Limbangan 2010-2011
12
penampilan proses pembelajaran dengan tujuan untuk dapat membantu meningkatkan keterampilan dan sikap profesionalnya. Sedang
tahapannya, meliputi pendahuluan, observasi dan balikan
C. Teknik Supervisi
Kepala sekolah agar dalam melaksanakan tugasnya secara efektif, selain harus menguasai hakekat, fungsi dan tujuan supervisi, juga harus
memahami teknik-teknik supervisi pengajaran. Teknik supervisi pengajaran merupakan strategi kepala sekolah dalam memberikan pelayanan dan
pembinaan profesional kepada guru. Banyak teknik yang telah dikemukakan dan dikembangan para pakar supervisi pendidikan yang satu sama lainnya
terdapat persamaan , tergantung cara dan sudut pandang yang digunakan. Sebagai gambaran kami menukil pendapat Baharuddin Harahap 1983 :
11 teknik supervisi dapat digolongkan menjadi : 1. Teknik individual dan kelompok
2. Teknik lisan dan tulisan 3. Teknik langsung dan tidak langsung
4. Lain-lain Kemudian Oteng Sutisna 1987 : 34 menjelaskan secara rinci teknik
supervisi pengajaran adalah sebagai berikut : 1. Kunjungan kelas
2. Pembicaraan individual 3. Diskusi kelompok
4. Demontrasi mengajar 5. Kunjungan kelas antar guru
6. Pengembangan kurikulum
Program Supervisi SMPN Satu Atap 1 Limbangan 2010-2011
13
7. Bulletin supervisi 8. Perpustakaan profesional
9. Lokakarya dan survey sekolah Menyimak uraian tersebut, maka teknik supervisi dalam dilaksanakan
menjadi dua bagian utama, yakni bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat digunakan supervisi klinis dan non supervisi klinis
Program Supervisi SMPN Satu Atap 1 Limbangan 2010-2011
14
BAB III TINDAK LANJUT
Identifikasi Masalah
Dalam kegiatan identifikasi masalah, kepala sekolah mengkaji berdasarkan hasil supervisi yang dilakukan terhadap guru-guru tentang
pointer-pointer yang dipertimbangkan dan akan diangkat sebagai masalah yang ditemukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Pemahaman dalam langkah ini adalah kepala sekolah memahami benar, bahwa masalah tersebut adalah sangat dominan dan berpengaruh pada
tujuan yang akan dicapai berdasarkan pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan. Sehingga esensi dari materi yang disampaikan pada siswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung tidak nampak atau nampak secara tersamar. Hal ini, bisa disimpulkan bahwa proses pembelajaran tidak
bermakna baik untuk guru mata pelajaran maupun peserta didik.
Rumusan Masalah
Langkah berikutnya adalah bahwa kepala sekolah harus mampu dan mempertimbangkan hasil analisis supervisi yang dilakukan dalam proses
pembelajaran. Dalam mengungkap masalah tentunya berdasarkan kajian teoritis praktis, antara perangkat administrasi pembelajaran yang dibuat oleh
guru mata pelajaran dikorelasikan dengan “action” guru dalam kegiatan proses pembelajaran. Alasannya cukup logis dan rasional, karena masalah
yang akan diangkat sebagai bahan kajian merupakan kajian secara komprehensif. Dengan demikian maka, ada kecenderungan setiap masalah
Program Supervisi SMPN Satu Atap 1 Limbangan 2010-2011
15
itu muncul dari sebagian besar guru. Sehubungan dengan hal tersebut, maka erat kaitannya dengan teknik apa yang paling efektif dan efisien yang
perlu dilakukan oleh kepala sekolah. diskusi.
Pemecahan Masalah
Ketajaman mengangkat masalah akan lebih memudahkan mencari solusi, untuk itu tidak ada salahnya sebelum dibicarakan secara formal
dapat ditempuh dengan upaya diskusi. Dalam kesempatan ini, perlu penekanan sebagai refleksi dimensi pengetahuan bahwa fungsi utama
supervisi diarahkan bagaimana membantu sekolah atau mewakili pemerintah dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, yakni membantu
peseta didik dalam pengembangan individunya. Upaya pemecahan masalah tersebut, tidak mustahil melahirkan masalah baru. Untuk mengantisipasi hal
ini, maka kepala sekolah senantiasa berkolaborasi dengan para PKS Pembantu Kepala Sekolah agar sumbangan pemikiran-pemikiran dari
orang banyak diharapkan dapat memberikan gambaran upaya pemecahan masalah. Kesiapan serangan balik sebagai manuver dari konsekuensi
program supervisi akan melahirkan tuntutan. Dan ini merupakan sesuatu yang wajar dan alami karena perubahan diperlukan pengorbanan, baik
material maupun moril. Sebagai gambaran upaya pemecahan masalah yang senantiasa
dilakukan adalah berupaya menghadirkan nara sumber, menambah referensi sebagai bahan kajian untuk guru, pemenuhan mediafasilitas
pembelajaran, mengikuti seminar dan lokakarya.
Program Supervisi SMPN Satu Atap 1 Limbangan 2010-2011
16
Pemanfaatan Hasil Supervisi
Dalam kegiatan ini, yang merupakan langkah berikutnya adalah bahwa hasil .supervisi dapat dimanfaatkan, diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk pergembangan program sekolah dimasa yang akan datang.
2. Dapat berfungsi sebagai pembinaan profesional oleh kepala sekolah terhadap guru-guru.
3. Sebagai modal dasar untuk diarahkan kepada program unggulan sekolah
4. Sebagai bahan masukan dalam Rencana Induk Pengembangan Sekolah yang dapat dituangkan RAKS dan RKS
5. Sebagai koreksi timbal balik kepada kepala sekolah sebagai ilmuan profesional yang senantiasa menggali dan berupaya kearah peningkatan
mutu pendidikan. 6. Merupakan bahan seleksi terhadap guru-guru yang berprestasi
Program Supervisi SMPN Satu Atap 1 Limbangan 2010-2011
17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan