Studi Penggunaan Bahan Pelembab Pada Penyimpanan dan Lama Penyimpanan Terhadap PersentaseTumbuh Stek Gmelina arborea Roxb

STUD1 PENGGUNAAN BAHAN PELEMBAB PADA
PENYWANAN DAN LAMA PENYIMPANAN
TERHADAP PERSENTASE TUMBUW STEK
Gmelinn nrboren Roxb

Oleh :
Rudi Waluyo
E01495016

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

RINGKASAN

Rudi Waluyo. E01495016. Studi Penggunaan Bahan Pelembah Pada Penyimpanan Dan L i m a
Penyimpanan Terhadap Persentase Titmbul~Stek Gnieli~tnnrboren Roxb, dibawah bimbingan :
Ir. Priyanto Pmungkas,MSc datl Ir. Cahyo Wibow0,M.S~.
Penelitian itu bertujuan ntltuk il1engetallni penganlh bahru~ peletllbab pada petlyimpanan,
peuganlli uluur pollon induk dan pengaml~Iamanya penyimpanan pada kemampuan h111lbuh stek

G,nelirta arbor-en Roxb.

Bahan pelentbab yang dign:unahn

adalah kertas lcorain, kanmg g o ~ u ,sabnt kelapa, pelepall

pisang dan air sebagai kontrol. Bahan pelenlbab direndam dalanl air selatlla 15 menit kemudian
diangkat dan dibiarkan air menetes sampai pada tetesan teralclur (jenuh). Bahan pele~nbabtersebut
dilnasukan ke dalarn katong plastik.

Stek yang berasal dari pollon induk ununr 10

&I]

5 tahun

dipotong-potong ketlludia~ldiikat dan dimasokan ke plastik yang berisi bahan pele~ubab. Plastik diikat
digelembungkan dan diletakan pada tempat yang sejuk. Penananan stek dilakukan tiga tahap, yaitu
setelall stek disimpan selatna 3 llari, 4 hari dan 5 Ilari, sedangkan tempat meletakan stek setelah tanaln
di sun&~b dan di bawah tegkan pinos.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangall falctorial 5 x 2 x 3 dengall pola acak
blok. Bahao pelembab adalal, faktor pertatna dengan 5 t a d , umur pohon indi~kyang dipunakan
sebagai faktor kedua denga~idua taraf dan laiiiailya penyimpa~ia~~
sebagai faktor ketiga dengan tiga
taraf. Data persen stek bertunas ditransformasikan dallulu ke Arces sin sedangkan data panjang tunas
langsung dimasukan keanalisa statistik jika pet~ganthnyanyata ntaka dilaknkan uji lanjut duncatl.
Sebagai data penunjatlg dilakukan pengukuran pada media mengenai bulk density, total porositas,
kapasitas pegang air dan kapasitas pegang udara serta kernasaman media.
Kesegaran stek sela~napenyimpanan tetap terjaga terbukti dari adatlya stek yang manlpu
bertunas pada saat di simpru~. Hal ini rnenut~jukanbaliwa dengall adanya bahan pelenlbab lnampu
memberika~lkondisi yang baik u~ihlkstek tenltaiila sullti dan kelei~~babau~ya.
Masing-masing bahan
pelembab tne~apunyaiketnampuan yang berbeda-beda dalanl menjaga s11llu d m kelemnbaban, yaihl :
kertas koran mampu tnetljaga suhu atltara 27-28 "C drul kelen~baban85-92 %, kanlng g o ~ u28-29 "C
dan 85-92 %, pelepah pisang 27-28 "C dan 85-92 %, sabut kelapa 28 "C dan 85-92 % serta air (kotrol)
26-28 "C dan 92 %. Secara umum suhu dan kelembaban selama penyimpanan setnalun lama lnasa
simpan seniaki11 naik. Hal ini karena selama penyimpanau, stek melakukan respirasi dan transpirasi
yang menghasilkan panas, C02, energi sena itap air.
Persentase stek 1neti1bentuk tunas masing-masing tempat berbeda, untuk yang di sungkub
20.37 % dan di bawah tegakan pinus 15.56 %. Perbedaan kedua tempat ini, yaitu : suhu di b a d 1

tegakan pinus lebih rendall 1

"C& kelembabannya lebih t i t ~ g serta
i
intensitas cahaya lebih t i n g i di

sungki~b. Efek dari sohu yang ting&

ini

cendenlng meninglcatkan perkernbangan tunas d m

meningkatkan kehilangan air dari &on. Hal ini terjadi karena dengan llaiknya suhu nlaka proses ki~nia
menin&at yaitu proses metabolistne tanaman.
Sedangkal~deny11 kondisi lingkunga:~yalrg gelap akan melnpercepat proses pertumbuhan
tunas dimana tunas terpanjang pada stek di bawah tagakan pinus 18.5 cm

di sunfirb 14.5 cm.

Respon ini tin~bulkarena efek callaya yang tinibul melalui auxin ditnana auxin akan meningkat pada

kondisi kurang cahaya.
Pensand, bahan pelentbab terhadap persentase stek tinnbirh tunas secara statistik belum
berpengamh nyata baik unhlk persentase bertnnas dan panjatlg tunas.

Hasil ini bukan berarti &Ian

penyinlpanall stek tidak memerlukan bahan pelembab karena berdasarkan pensanlatan stek yang
disimpan tidak r n e n g ~ ~ n a k aballan
n
pelembab mengalanli kekeringan daa tidak nlalnpu tumnbuh.
Kemampuan ballan pelembab dalam menjapa vigoritas stek unhlk yang ditempatkan si sungkub adalah

: kertas toran 22.2 %, k a n ~ n ggoni 20.3 %, sabut kelapa 22.2 %, pelepall pisang 22.2 % drui air 12.9 %.
Stek yang di tempatkan di bawah t e g a k a ~pinos adalah : kertas koral 24. I %, k a n n ~ ggoni 20.4 %,
sabut kelapa 16.7 %, pelepah pisang 9.2 % dan air 9.2 %.
Stek yang disi1;lpan pada air
patigkal stek

nlenlpunyai persentase stek benlnnas


paling kecil kare~la

yang kontak langsong dengan air mengalami pembusukan, sehingg mentrnlnkan

viabilitas stek.
Dalam uji statistik mnmr pohon il~dukmempunyai pengamb yang sangat nyata terlladap
persentase stek bertunas.

Stek yang dialnbil dari pohon illduk 10 tahun mempunyai kenlampuan

bertunas janh lebih baik daripada stek yang diambil dari polion itlduk 5 tahun. Stek yang ditemnpatkan
di sungkub bertonas 58.9 % sedangkkan yang di tempatkau di bawal~tegakan pinus 47.8 % inasing~aasinguntuk stek dari pohon induk 10 tahun. Stek yang dianlbil dari pohon induk 5 tal~unbem~nas
1.1 % dan 0 % uotuk dua teinpat tersebut.
yang besar pada stek yang berasal dari pohon ind~tk10 tallun karena
Kemampuan tt~mbul~
pada jaringal1 kayu tua rnen~punyaicadangall makaoan banyak. Pa& jaringat1 kayu tnuda proses
metabolislne yang terjadi didalalu cepat sehinga menguras air diul cadangall makanan yang ada pada
b a t w g sedan&an transfer air d a i luar tidak ada.
Larua penyin~pananstek terhadap persentase stek berh~tlasbelutn nyata pada nji statistik
Dengan ada~lyapenyirupanan nilai C/N rasio mengalami penurunatl, yaitu mltuk stek yang berasal dari

pohon induk 10 tabu11sebelum disirnpan 35.7 setelah penyimpanan l i ~ n ahari mer~jadi39.7, sedar~&ar~
stek yang berasal dari pohon induk 5 tallon sebelum disimpan 35.9 setelah disimpan menjadi 34.4.
Nilai C/N rasio ini menentukao ket~ranipuanstek untuk tun~buhhnlas dao akar.
Umur pohon indok, lama penyitnpana~~
dan interaksinya berpenganlh nyata pada panjang
tunas ontuk stek yang di tenlpatkan di bawah tegakxl pinus dalam uji satatistik. Sedangkan dalanl nji

lanjut duncati mnur pohon induk I0 tahun dan latila petiyiinpatlan 4 liari tuetilberikan pengantli
terbesar. Stek yang ditempatkan di sungkub hanya pollon i ~ t d ~yang
t k ~ne~npu~lyai
pengamh tiyata.
Pada rni11g.1~~1
kedua setelah taiam stek turnbull kalus. Banyaktlya stek yang berkalus s&ia
dengal? stek yang bertunas.

Kalus merupaltan jaringan yang belutli terorganisir sebagai respon

tumbuhan m~tukmenutupi luka. Tumbulmya kalus menunjukan adailya ko~idisiyang mengutlhlngkan
utltuk t i ~ n t b ~ l t ~akar
l y a (u~ouiided1-ool).

Pada ti~inggtke-7 setelah tanam stek masih tuinbuh htnas cia11kalus. Dalaln per?urnbnI~amya
tunas d a ~ kalrts
i
mengnras c a d a n g ~ tiiakanan
i
yang ada pada batang. Bentuk kalus yang terlalu lama
tidak mengunhingkan bagi stek karena kalits tidak matnpu menyerap unsur hara dan air yatig terdapat
pada media. Kalus yang tidak metnbentuk akar mentpakrui sebab utatna dari ke~natianstek (100 liari
setelah tanatll). Tidak terbentuktlya akar diduga karena kandu~igatiI ~ o n l ~ oetidogen
n
pada stek tidak
cukiip untuk menut~ibul&at~
akar, nilai CM rasio yang rendah (